Ayuri Septya Wulandari-Fkik PDF
Ayuri Septya Wulandari-Fkik PDF
LAPORAN MAGANG
Oleh :
NIM : 1111101000080
JAKARTA
1436 H / 2015
1
i
ABSTRAK
DATA DIRI
Agama : Islam
Email : ayuseptyawulandari@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
PELATIHAN
2013
4. Peserta Workshop “Ergonomi di Tempat Kerja” tahun 2014
5. Peserta Workshop “Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Kerja” tahun
2014
6. Peserta Workshop “Manajemen Kebakaran dan Ledakan” tahun 2014
7. Peserta Workshop “Manajemen Risiko dan Pengendalian Kerugian” tahun
2014
8. Peserta Training “SMK3 Based on OHSAS 18001 dan PP No.50” tahun
2014
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua Bidang Berbangsa dan Bernegara OSIS SMPN 194 Jakarta 2006 – 2007
KEPANITIAAN
1. Panitia Teater Syahid UIN “Syekh Siti Jenar – Babad Geger Pengging” Tahun
2012
2. Panitia Bakti Sosial FKIK UIN “Anak Sehat, Dimulai dari Tangan yang Sehat”
Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia,
kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan magang
yang berjudul “Gambaran Penerapan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk
Assessment and Risk Control) Dalam Prosedur SHE Plan Pada Proyek WIKA Tower
Jakarta Timur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2015
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu
dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta, Bapak, Mama, Agung, Ita atas dukungan serta doa yang selalu
dipanjatkan sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan hingga saat ini
2. Dr. Arif Sumantri S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku ketua program studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Iting Shofwati, ST, M.KKK, selaku dosen peminatan K3
5. dr. Yuli Prapanca Satar, MARS selaku dosen pembimbing magang
vii
6. Pak Ami selaku manajer HC yang telah menerima penulis untuk melaksanakan
kegiatan magang di PT Wijaya Karya
7. Pak Arief Daru Wibawanto selaku manajer QSHE Departemen Power Plant dan
Energi serta pembimbing lapangan
8. Pak Rusli, Pak Yudhis, Ibu Desi, Ibu Tia selaku staff QSHE yang senantiasa
memberikan pengalaman dan pengetahuannya
9. Pak Kris dan Pak Elang yang telah bersedia datang pada presentasi magang di PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk serta memberikan saran membangun.
10. Seluruh karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sukarela membantu penulis
ketika membutuhkan informasi yang diperlukan dalam rangka penyusunan
laporan.
11. Lifi, Ika dan Meta yang selalu memberikan dukungan motivasi untuk
menyelesaikan laporan magang
12. Kawan sholihah, teman-teman K3 2011 serta seluruh teman - teman Program
Studi Kesehatan Masyarakat 2011
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
Ayu Septya Wulandari
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ ii
DAFTAR BAGAN..................................................................................................... xi
LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
Tbk : Terbuka
IK : Instruksi Kerja
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1Rencana Kegiatan Harian Magang ............................................................ 8
Tabel 3. 1 SHE Program............................................................................................ 32
Tabel 3. 2 Realisasi Kegiatan Harian Magang .......................................................... 35
Tabel 3. 3 Tabel HIRARC WIKA Tower PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.............. 67
Tabel 3. 4 Identifikasi Bahaya Pekerjaan Mass Concrete.......................................... 70
Tabel 3. 5 Tabel Hasil HIRARC WIKA Tower PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.... 72
Tabel 3. 6 Risk Matriks............................................................................................. 74
Tabel 3. 7 Tabel HIRARC Pengendalian Risiko...................................................... 82
Tabel 3. 8 Rekomendasi Kolom Pengendalian Risiko.............................................. 83
xii
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Lokasi Proyek WIKA Tower Jakarta Timur ........................................ 34
Gambar 3. 2 Safety Plan............................................................................................ 66
Gambar 3. 3 Ketentuan Umum HIRARC.................................................................. 68
Gambar 3. 4 Lembar Persetujuan Hasil HIRARC..................................................... 68
Gambar 3. 5 Ketentuan Umum HIRARC.................................................................. 69
Gambar 3. 6 Lembar Persetujuan Hasil HIRARC..................................................... 69
Gambar 3. 7 Ketentuan Umum HIRARC.................................................................. 71
Gambar 3. 8 Form HIRARC...................................................................................... 72
Gambar 3. 9 Contoh isian form HIRARC..................................................................73
Gambar 3. 10 Form HIRARC Proyek WIKA Tower ............................................... 73
PENDAHULUAN
merupakan aset perusahaan yang sangat berharga dan merupakan unsur penting
dalam proses produksi disamping unsur lainnya seperti material, mesin, dan
lingkungan kerja. Oleh karena itu tenaga kerja harus dilindungi, dibina dan
produktivitasnya.
untuk melindungi tenaga kerja dari potensi bahaya yang dihadapi. Semuanya
untuk mewujudkan kondisi kerja yang aman, sehat, bebas kecelakaan dan
belum menunjukkan hasil yang diharapkan, hal ini terindikasi dari tingkat
kecelakaan kerja yang relatif masih tinggi. Data angka kecelakaan kerja di
2013). Pada industri konstruksi terdapat hampir 32% kasus kecelakaan kerja
1
2
kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk
dalam proyek yang sedang dikerjakan selama tahun 2014 yakni proyek PLTU
Tanjung Batu, PLTD Ambon, PLTU Cilacap, PLTU Ketapang dan WIKA
Tower. Proyek WIKA Tower paling banyak yang mengalami kecelakaan, yaitu
18001; 2007, manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang
ada dalam aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada manusia,
atas tiga bagian yaitu Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control
(HIRARC). Metode ini merupakan bagian dari manajemen risiko dan yang
kerja yaitu dengan mengaitkan antara pekerja, tugas, peralatan kerja dan
lingkungan kerja. Atas dasar inilah yang akhirnya menciptakan gagasan untuk
sehingga dapat diketahui bahaya yang mempunyai nilai resiko paling tinggi (high
risk) sampai bahaya yang mempunyai nilai resiko paling rendah (low risk).
02 (Amd. 04).
Identification, Risk Assessment and Risk Control) pada Proyek WIKA Tower
1.2 Tujuan
Risk Assessment and Risk Control) pada Proyek WIKA Tower Jakarta
2015
5
Tahun 2015
1.3 Manfaat
Tahun 2015.
HIRARC
bidang K3
metode HIRARC
BAB II
ALUR DAN JADWAL KEGIATAN MAGANG
Karya (Persero) Tbk adalah pengumpulan data sekunder dan observasi langsung pada
pelaksanaan metode HIRARC yang dilakukan oleh biro QSHE pada tahun 2015 dalam
penilaian risiko dan pengendalian risiko dari setiap proses pekerjaan di proyek WIKA
6
7
Pra Magang :
Pelaksanaan :
Pasca magang :
7
No Hari/Tanggal Kegiatan Output yang diharapkan
Rencana Kegiatan Harian Minggu I
1 Senin, 02 Februari 2015 1. Memperkenalkan diri kepada jajaran di 1. -Mengenali para pekerja atau
Departemen Power Plant dan Energi PT. karyawan serta pembimbing
Wijaya Kerja (Persero) Tbk lapangan sehingga terjalin
kerjasama
-Mengetahui tata tertib yang
diterapkan oleh pihak perusahaan
-Mengetahui hak dan kewajiban
para peserta magang
2. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 2. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi
3. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 3. Mengetahui kesesuaian rencana
harian dengan kegiatan yang terlaksana.
2 Selasa, 03 Februari 2015 1. Mencari informasi dan mempelajari 1. Mengetahui dan memahami
kebijakan-kebijakan operasional kebijakan-kebijakan operasional
perusahaan. yang diterapkan oleh pihak
perusahaan maupun Departemen
Power Plant dan Energi
8
2. Mengkomunikasikan Rencana Kerja 2. Mampu menyesuaikan dan
Harian kepada pembimbing lapangan menyusun rencana kerja harian
3 Rabu, 04 Februari 2015 1. Membaca dan memahami kebijakan - 1. Membaca dan memahami
kebijakan operasional, standar atau kebijakan-kebijakan operasional
kebijakan yang berkaitan dengan K3 standar atau kebijakan K3 dan
yang diterapkan oleh pihak perusahaan pelaksanaannya.
maupun Departemen Power Plant dan
Energi.
2. Berkeliling site/ lapangan proyek WIKA 2. Dapat memahami situasi
Tower site/lapangan proyek WIKA
Tower
3. Menyerahkan rencana kerja harian 3. Mampu merencanakan kegiatan
magang yang telah di diskusikan dan selama magang dan memperoleh
disusun untuk mendapatkan persetujuan persetujuan dari pembimbing
9
dari pembimbing lapangan. lapangan terkait rencana kerja
harian magang yang telah
disesuaikan
4. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 4. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
5. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 5. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana
4 Kamis, 05 Februari 2015 1. Memutuskan dan mengidentifikasi salah 1. Mendapatkan salah satu masalah
satu masalah kebijakan operasional di kebijakan operasional yang akan
Departemen Power Plant dan Energi. dianalisis serta mampu
mengidentifikasi masalah
tersebut
5 Jumat, 06 Februari 2015 1. Menganalisis dan mencari akar penyebab 1. –Mengetahui ketidaksesuiaian
10
masalah dari kebijakan operasional yang salah satu pelaksanaan kebijakan
dipilih di Departemen Power Plant dan operasional
Energi. -Menemukan akar penyebab
masalah yang terdapat pada salah
satu kebijakan operasional yang
dipilih.
2. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 2. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
3. Evaluasi mingguan serta konsultasi 3. Mengetahui kesesuaian rencana
dengan pembimbing lapangan dengan kegiatan yang terlaksana.
11
penilaian risiko
2. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 2. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi
3. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 3. Mengetahui kesesuaian rencana
harian dengan kegiatan yang terlaksana.
9 Kamis, 12 Februari 2015 1. Merencanakan dan merancang solusi 1. Membuat dan mengetahui solusi-
alternatif dari hasil penilaian risiko yang solusi alternatif yang tepat.
12
diperoleh.
2. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 2. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
3. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 3. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana.
10 Jumat, 13 Februari 2015 1. Mengidentifikasi jenis-jenis APD yang 1. Tepat dalam penilaian kesesuaian
terdapat di proyek WIKA Tower jenis APD dengan potensi bahaya
yang ada
2. Mengidentifikasi penggunaan dan 2. -Tepat dalam melihat penggunaan
kualitas dari APD yang terdapat di APD sesui dengan potensi bahaya
perusahaan maupun di proyek WIKA yang ada
Tower -Tepat dalam melakukan
penilaian kualitas APD
3. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 3. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
4. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 4. Mengetahui kesesuaian rencana
harian dengan kegiatan yang terlaksana
13
2. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 2. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
12 Selasa, 17 Februari 2015 1. Mengidentifikasi unsafe act dan unsafe 1. Tepat dalam menentukan temuan
condition di salah satu proyek dan membuat hasil unsafe act dan
Departemen Power Plant dan Energi. unsafe condition
14
14 Jumat, 20 Februari 2015 1. Persiapan untuk inspeksi K3 dengan 1. Tools yang digunakan telah
menyiapkan tools yang diperlukan tersedia dan siap untuk digunakan
untuk inspeksi K3.
16 Selasa, 24 Februari 2015 1. Menentukan solusi-solusi alternatif yang 1. Mampu menentukan solusi
tepat berdasarkan hasil diskusi dari hasil alternatif
inspeksi
15
2. Mengkomunikasikan hasil inspeksi 2. Mampu mengkomunikasikan
hasil inspeksi
3. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 3. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
4. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 4. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana
17 Rabu, 25 Februari 2015 1. Mempelajari kinerja K3 sesuai dengan 1. Mengetahui kinerja K3 sesuai
indikator yang diterapkan oleh pihak dengan indikator yang diterapkan.
perusahaan atau pihak Departemen
Power Plant dan Energi.
2. Melakukan penilaian terkait kinerja 2. Memperoleh hasil penilaian
dengan indikator-indikator yang terhadap kinerja sesuai dengan
diterapkan pihak Departemen Power indikator yang diterapkan pihak
Plant dan Energi. Departemen Power Plant dan
Energi.
3. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 3. Mampu mengikuti kegiatan yang
Departemen Power Plant dan Energi. terdapat di Departemen Power
Plant dan Energi.
4. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 4. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana.
18 Kamis, 26 Februari 2015 1. Mengkomunikasikan hasil kinerja K3 1. Mampu mengkomunikasikan
hasil kinerja K3
2. Mengetahui kejadian nearmiss/ 2. Memperoleh hasil kejadian
16
kecelakaan yang terdapat di salah satu nearmiss/kecelakaan yang
proyek Departemen Power Plant dan terdapat di salah satu proyek
Energi berdasarkan telaah dokumen Departemen Power Plant dan
maupun hasil pengamatan. Energi berdasarkan telaah
dokumen maupun hasil
pengamatan.
3. Melakukan analisis penyebab kecelakaan 3. Tepat dalam pemilihan teori
kerja berdasarkan teori kecelakaan kerja. kecelakaan kerja berdasarkan
kasus kecelakaan yang dianalisa
4. Mengikuti kegiatan yang terdapat di 4. Tepat dalam menentukan hasil
Departemen Power Plant dan Energi. analasis penyebab kecelakaan
kerja berdasarkan hasil teori yang
dipilih
5. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 5. Memperoleh hasil analisis
harian penyebab kecelakaan.
19 Jumat, 27 Februari 2015 1. Memberikan solusi atau tindakan 1. Tepat dalam memilih solusi
pencegahan terhadap kejadian nearmiss/ pencegahan berulangnya kembali
kecelakaan di salah satu proyek kecelakaan kerja sesuai dengan
Departemen Power Plant dan Energi. penyebab kecelakaan kerja yang
ditemukan
17
3. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 3. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana
18
Proyek WIKA Tower pelaksanaan kebijakan
operasional dengan standar di
Proyek WIKA Tower
22 Rabu, 4 Maret 2015 1. Membuat perijinan untuk melakukan 1. Memperoleh perijinan terkait
pengukuran bahaya fisik di salah satu pengukuran bahaya fisik di
proyek Departemen Power Plant dan tempat kerja.
Energi.
2. Menyiapkan alat yang akan digunakan 2. Alat-alat tersedia dengan baik dan
sudah terkalibrasi
19
Tower kebijakan operasional di Proyek
WIKA Tower
23 Kamis, 5 Maret 2015 1. Melakukan pengukuran bahaya fisik di 1. -Tepat dalam memilih alat dan
tempat kerja di salah satu proyek metode pengukuran bahaya fisik
Departemen Power Plant dan Energi. yang ada di tempat kerja
-Tepat dalam penyajian data hasil
pengukuran
-Tepat dalam menginterpretasikan
hasil pengukuran bahaya fisik
20
24 Jumat, 6 Maret 2015 1. Mengkonsultasikan hasil rekomendasi 1. Mendiskusikan hasil rekomendasi
untuk penyelesaian masalah pada salah dengan pembimbing lapangan
satu kebijakan operasional untuk penyelesaian masalah pada
salah satu kebijakan operasional
yang dibuat dengan pembimbing
21
Departemen Power Plant dan
Energi.
26 Selasa, 10 Maret 2015 1. Menyusun laporan hasil magang di 1. Tersusunnya laporan magang
Departemen Power Plant dan Energi.
27 Rabu, 11 Maret 2015 1. Menyiapkan tools yang akan digunakan 1. Mampu mempersiapkan tools
untuk presentasi hasil laporan magang di untuk presentasi hasil laporan
Departemen Power Plant dan Energi. magang di Departemen Power
Plant dan Energi.
22
3. Melakukan evaluasi rencana kegiatan 3. Mengetahui kesesuaian rencana
harian. dengan kegiatan yang terlaksana.
28 Kamis, 12 Maret 2015 1. Presentasikan hasil laporan magang di 1. -Mampu menyajikan hasil laporan
Departemen Power Plant dan Energi. magang
-Mampu mengkomunikasikan
hasil identifikasi masalah dari
salah satu kebijakan operasional
-Mampu menentukan
rekomendasi
29 Jumat, 13 Maret 2015 1. Revisi dan evaluasi hasil laporan magang, 1. Memberikan hasil revisi kepada
pembimbing lapangan
23
3. Berpamitan kepada pihak Departemen 3. Mengakhiri kegiatan magang di
Power Plant dan Energi. Departemen Power Plant dan
Energi.
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
(................…………………
)
24
BAB III
Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang biasanya disebut WIKA
Pemerintah No.2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Bangunan Widjaja Karja. Saat itu bidang pekerjaan bergerak di instalasi listrik
seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pada tahun 1972 nama
Karya.
lebih besar, sehingga WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek
dan berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan empat pilar bisnis
25
26
a. Visi 2020
Asia Tenggara.
b. Misi 2020
Terintegrasi
komersial demi pertumbuhan yang sehat yang disaat yang bersamaan juga
Nilai-Nilai Perusahaan
1. Commitment
2. Innovation
3. Balance
4. Excellence
5. Relationship
6. Team Work
7. Integrity
plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power
Plant.
d. Biro Enjiniring
f. Biro Pengadaan
2. Biro quality safety health environment dipimpin oleh Manajer quality safety
health environment yang diangkat oleh direksi serta bertanggung jawab langsung
manajemen WIKA.
dengan ISO 9001:2008 dan SHE lingkup energi sesuai OHSAS 18001:2007 dan
& pedoman.
32
SMK3L, baik berupa rencana Mutu, HIRARC & Aspek Impact, prosedur operasi
Dll.
QSHE. Oleh karena itu dibentuk program QSHE dengan nomor dokumen
No HSE Program
1 Pelatihan-pelatihan terkait K3
2 5R
3 LOTO
6 QSHE Awards
8 Inspeksi QSHE
No HSE Program
11 Safety Patrol
12 QSHE Induction
13 SHE meeting
14 Safety Alert
15 Papan Pengumuman
16 Papan info K3
merancang bangun dengan konsep modern dan ecogreen. Proyek WIKA Tower
dirancanakan akan memiliki bangunan 21 lantai (16 lantai utama, 1 lantai atap
dan 4 lantai basement) yang didesain sebagai green building yang ditaksir
mampu menampung 2.000 karyawan dan memiliki ruang yang multi fungsi.
35
kegiatan
36
yang berkaitan dengan kebijakan K3 dan
K3 yang diterapkan pelaksanaannya.
oleh pihak perusahaan
maupun Departemen
Power Plant dan
Energi.
2. Berkeliling site/ 2. Telah memahami situasi
lapangan proyek site/lapangan serta sarana
WIKA Tower dan prasarana proyek
WIKA Tower
3. Menyerahkan rencana 3. Rencana kerja harian
kerja harian magang kegiatan magang telah
yang telah di diserahkan dan memperoleh
diskusikan dan disusun persetujuan dari
untuk mendapatkan pembimbing lapangan Proyek
persetujuan dari WIKA
pembimbing lapangan. Tower
37
-Mengidentifikasi unsafe
act dan unsafe conditions
-Membantu menyusun
laporan cross internal audit
5R
5. Melakukan evaluasi 5. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan belum sesuai dengan
harian. rencana kegiatan
Office
2. Melakukan identifikasi 2. Telah mengidentifikasi
masalah pada masalah berdasarkan
kebijakan-kebijakan standar yang berlaku
operasional
38
Departemen Power di proyek WIKA Tower
Plant dan Energi.
39
3. Evaluasi mingguan 3. Kegiatan yang terlaksana
serta konsultasi dengan belum sesuai dengan
pembimbing lapangan rencana kegiatan
40
Plant dan Energi. audit 5 R
41
9 Kamis, 12 1. Merencanakan dan 1. Telah membuat solusi-
Februari 2015 merancang solusi solusi alternatif yang tepat.
alternatif dari hasil Office
penilaian risiko yang
diperoleh.
2. Mengikuti kegiatan 2. Membuat nomor induk
yang terdapat di prosedur dan mengupdate
Departemen Power label orner prosedur
Plant dan Energi.
3. Melakukan evaluasi 3. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan telah sesuai dengan rencana
harian. kegiatan
42
yang terdapat di Morning Talk dan senam
Departemen Power pagi
Plant dan Energi. -Mengupdate foto hasil Office
cross internal audit 5 R di
QSHE Board
4. Melakukan evaluasi 4. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan harian telah sesuai dengan rencana
kegiatan
43
12 Selasa, 17 1. Mengidentifikasi 1. Tidak melakukan
Februari 2015 unsafe act dan unsafe identifikasi unsafe act dan
condition di salah satu unsafe condition sebab
proyek Departemen sudah dilakukan pada Rabu,
Power Plant dan 04 Februari 2015
Energi.
44
Departemen Power -Mempelajari prosedur
Plant dan Energi. Lock Out Tag Out (LOTO)
45
Tower K3 dan Tower
mengkomunikasikan
dengan pembimbing
lapangan
2. Mengikuti kegiatan 2. Mengupdate daftar induk
yang terdapat di rekaman aktif dan pasif
Departemen Power
Plant dan Energi.
Office
3. Melakukan evaluasi 3. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan telah sesuai dengan rencana
harian. kegiatan
46
-Safety Patrol
4. Melakukan evaluasi 4. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan telah sesuai dengan rencana
harian. kegiatan
47
4. Melakukan evaluasi 4. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan telah sesuai dengan rencana
harian. kegiatan
48
Plant dan Energi. auditor
-Berpartisipasi pada lomba
basket dalam rangka porseni
HUT WIKA
5. Melakukan evaluasi 5. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan harian telah sesuai dengan rencana
kegiatan
49
3. Melakukan evaluasi 4. Kegiatan yang terlaksana
rencana kegiatan telah sesuai dengan rencana
harian. kegiatan
50
Plant dan Energi.
51
Energi.
2. Menyiapkan alat yang 2. Tidak dapat menyiapkan
akan digunakan alat-alat yang akan
digunakan untuk
pengukuran
52
23 Kamis, 5 1. Melakukan pengukuran 1. Tidak dapat melakukan
Maret 2015 bahaya fisik di tempat pengukuran
kerja di salah satu
proyek Departemen
Power Plant dan
Energi.
53
operasional
2. Menyusun laporan 2. Laporan sudah mulai
hasil magang di disusun
Departemen Power
Plant dan Energi.
3. Mengikuti kegiatan 3. -Mengikuti kegiatan Safety
yang terdapat di Morning Talk dan senam
Departemen Power pagi
Plant dan Energi. -Mengupdate foto hasil
cross internal audit 5 R di
QSHE Board
-Membantu mencari materi
tentang keselamatan listrik
untuk dibuat prosedurnya
54
melengkapi data yang untuk penyusunan laporan
diperlukan magang
55
LCD
56
28 Kamis, 12 1. Presentasikan hasil 1. Tidak mempresentasikan
Maret 2015 laporan magang di magang, diganti hari
Departemen Power Jumat, 13 Maret 2015
Plant dan Energi.
57
cross internal audit 5 R di
QSHE Board
58
59
dilaksanakan pada tanggal 17-18 Februari 2015, sebab mengikuti jadwal pihak
Departemen Power Plant dan Energi yang hari itu melakukan Risk Containment
Audit yang mengharuskan mengindentifikasi unsafe act dan unsafe condition terlebih
dahulu. Maka untuk Senin, 16 Februari 2015 diisi dengan kegiatan mengganti foto
Februari 2015 diisi dengan kegiatan Toolbox meeting dan cross internal audit 5 R,
sedangkan pada Rabu, 18 Februari 2015 diisi dengan kegiatan menyusun laporan
cross internal audit 5 R dan mempelajari prosedur Lock Out Tag Out (LOTO).
Maret 2015 tidak dapat menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pengukuran,
sebab alat dalam proses kalibrasi eksternal yang berarti pada Kamis, 5 Maret 2015
tidak dapat dilakukan pengukuran, maka kegiatan persiapan alat dan pengukuran
membantu menuliskan monitoring implementasi SMW dan K3L Tahun 2015 serta
Maret 2015 yaitu persiapan tools untuk presentasi seperti perijinan ruangan dan LCD
tidak dilakukan, sebab sudah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2015 mengingat pada
Rabu, 11 Maret 2015 ada acara HUT WIKA yang mewajibkan seluruh karyawan dan
Maret 2015 yaitu presentasi laporan magang tidak dapat dilaksanakan sebab ruangan
untuk presentasi penuh, maka kegiatan diisi dengan menyusun laporan cross internal
audit 5 R, lalu pelaksanaan presentasi magang dilakukan pada hari Jumat, 13 Maret
2015.
dan kesehatan kerja yang berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan
pengendalian bahaya. Disamping itu, HIRARC juga merupakan bagian dari sistem
bahaya dari proses pekerjaan, penilaian risiko dan menetapkan pengendalian yang
diperlukan
wawancara dan telaah dokumen yang ada dengan 5W+1H (what, where, who,
2. Who (Siapa)
3. When (Kapan)
Plan, HIRARC juga harus direview secara periodik setiap enam bulan,
4. Why (Mengapa)
program kerja.
5. How (Bagaimana)
yang terkait yang berlaku bagi organisasi serta persyaratan lainnya seperti
65
standar, kode, atau pedoman industri yang terkait atau berlaku bagi
Pada tahapan analisa risiko tidak dijelaskan alurnya, namun dari hasil
OWNER
WIKA
QSHE DPE
-Membuat Organisasi Proyek
-Mendistribusikan prosedur
SHE Plan
-Membuat Spesifikasi Teknis
QSHE Proyek
-Menerapkan prosedur SHE Plan
-Mempelajari Spesifikasi Teknis
-Mengidentifikasi risiko
-Menilai Risiko
-Menentukan Pengendalian Risiko
-Melaporkan hasil HIRARC ke
QSHE DPE
-Meninjau HIRARC Secara Periodik
QSHE DPE
-Menyetujui Hasil HIRARC
-Mendistribusikan secara terkendali
dengan mollen, pelepasan form work dan pengadukan ready mix dengan
batching plant.
Tbk :
68
69
70
disebutkan masuk dalam kategori HIRARC yang dimiliki oleh PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk namun belum seluruhnya disebutkan, maka dari itu peneliti
membuat HIRARC ulang yang didapatkan dari hasil observasi dan data
perusahaan. Berikut tabel HIRARC yang dibuat oleh peneliti dengan 10 jenis
70
71
Kondisi
No Kegiatan Identifikasi Bahaya
Pengeringan
1 -
Area Tersetrum kabel-kabel alat pengering di Normal
(penggunaan pompa lokasi pekerjaan.
listrik)
Proses Pemasangan
2 Bekisting - Tersandung atau terkena paku kayu Normal
bekisting
Pekerjaan
4 Embeded - Terperosok kedalam tulangan pembesian Normal
Pengadukan dengan
5 mollen - Terluka terkena putaran mesin Normal
Terpapar
- vibrator
Terkena
- setrum
Pekerjaan Pelepasan
Pekerja kejatuhan kayu form work.
6 Form Work - Normal
71
72
72
73
74
75
76
Dari hasil observasi dan tabel identifikasi yang ada, peneliti menemukan 10 proses
kegiatan serta bahaya-bahaya lain yang dapat terjadi pada pekerjaan mass concrete. Dari
undangan yang berlaku sesuai OHSAS 18001 ; 2007 dan prosedur SHE Plan WIKA-
PEM-PM-03.03 revisi 02 (Amd. 04), namun pada pelaksaannya tidak ada tabel
membuat secara detail proses pekerjaan mass concrete serta belum menerapakan form
04).
Setelah semua bahaya dapat identifikasi selanjutnya dari tiap bahaya itu
Penilaian risiko mempertimbangkan dua faktor yaitu peluang dan akibat. Penentuan
nilai risiko ini dilakukan tim penyusun HIRARC proyek WIKA Tower dalam suatu
rapat yang membahas hasil temuan di lapangan dan nilai risiko yang ditentukan harus
Hasil penilaian risiko dievaluasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan atau standar dan norma yang berlaku untuk menentukan apakah risiko tersbut
dapat diterima ataupun ditolak. Jika risiko dinilai tidak dapat diterima harus dikelola
informan dan data dokumen didapatkan hasil penilaian risiko adalah hasil dari tabel
Tabel Peluang
Peluang
(L)
terpapar bahaya yang pada proses pekerjaan mass concrete. Tingkatan ini dimulai dari
nilai E yang menyatakan bahaya dari suatu proses pekerjaan jarang terjadi/ rare hingga
nilai A yang menyatakan bahaya hampir pasti akan terjadi / almost certain pada
aktivitas tersebut.
Tabel Akibat
Akibat
(R)
parahnya risiko akibat pada suatu kegiatan proses pekerjaan mass concrete. Jika suatu
pekerjaan yang berbhaya rendah tidak menimbulkan cidera dan kerugian materinya
kecil maka score yang akan diberikan 1. Namun jika menimbulkan kerugian maka score
Akibat
Peluang
1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H
Tingkat Risiko
(RxL)
E = Extreme Risk
H = High Risk
M = Moderate Risk
L = Low Risk
terjadi. Untuk itu setelah risko atau bahaya diidentifikasi dilakukan penilai risiko
Tbk membuat risk matriks dengan ketentuan nilai peluang mulai dari skor A-E
dan nilai akibat mulai dari skor 1-5. Ditemukan satu sama lain sehingga
mendapatkan angka yang menjadi prioritas risiko mulai dari low risk hingga
Extreme risk. Ketentuan dari hasil risk matriks diatas, adalah sebagai berikut :
dipertimbangkan dari tim penyusun HIRARC yang terdiri dari berbagai ahli.
Namun karena teridentifikasi 3 jenis proses pekerjnan, maka harus dianalisis dan
terkait.
pengendalian baru.
81
82
83
84
temuan minor pada audit SMK3 dari Sucofindo pada tanggal 13 Februari 2015
dan belum ditindak lanjuti. Berdasarkan hasil wawancara dengan SHE senior di
pengendalian risiko masih kurang. Hal ini merupakan salah satu pemicu angka
Gambar 3.12 Hasil Audit HIRARC Pada kolom Pengendalian Risiko juga
tidak adanya tanda bahwa usaha pengendalian risiko tersebut merupakan hirarki
pengendalian, yaitu :
85
1 Eliminasi √
2 Subtitusi √
3 Engineering Control √
4 Administrative control √
Dalam pengendalian risiko terdapat 5 cara secara hirarki mulai dari eliminasi,
subtitusi, engineering control, administrative control, dan alat pelindung diri (APD).
Namun dalam hasil observasi hanya tiga pengendalian yang dapat dipakai dalam
pekerjaan mass concrete, yaitu engineering control, administrative control, dan APD.
86
Pengendalian Risiko
El: Eliminasi
Sb : Subtitusi
Re : Rekayasa Engineering
Adm : Pengendalian Administrasi
APD : Alat Pelindung Diri
Contoh pada aktivitas bekisting :
root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industri
hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok permasalahan
ditinjau dari berbagai faktor yang ada. analisa ini dinamakan fishbone
seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, karenanya diagram ini disebut
juga diagram Ishikawa (Bose, 2012). Diagram tulang ikan ini melihat
1. Man power
2. Material
3. Machine
4. Methode
5. Management
penerapan metode HIRARC melihat dari segala sebab – sebab yang mungkin
terjadi.
dari masalah. Sehingga dari akar tersebut dapat dibuat rekomendasi guna
a. Membuat alur proses kerja secara tertulis dengan jelas, sehingga pekerja
BAB IV
4.1 Simpulan
bisnis jasa konstruksi, EPC dan Realty dengan menerapkan program SHE.
03.03 revisi 02 (Amd. 04) Proyek WIKA Tower PT Wijaya Karya (Persero)
jalannya proses produksi dan bisnis serta menetapkan sarana dan program
terkait SHE
beberapa akar masalah antara lain, kurang kesadaran pekerja untuk terkait
organisasi yang kurang dan lalai dalam menindaklanjuti hasil audit SMK3.
91
4.2 Saran
unsafe behavior yang terjadi pada pekerja di rasa lebih baik di bandingkan
mempunyai pilar hukum dengan kuat dan dapat mematuhi peraturan yang
berlaku.
92
Penyediaan air minum agar terhindar dari dehidrasi karena suhu lingkungan
kerja cukup tinggi dan adanya safety sign atau rambu-rambu peringatan yang
DAFTAR PUSTAKA
AS/NZS 4360 2004. Risk Management. Sidney: Council of Standards Australia and
INTECH.
Brown, A. S. 2014. Chapter 6 - Risk Management. In: Taktak, A., Ganney, P., Long,
D.
http://www.jamsostek.co.id/content/news.php?id=828.
Kuswadi, E. M. 2004. Delapan Langkah dan tujuh alat Statistik untuk Peningkatan
SMARTek,9.
OSH Administration, 2002, Job Hazard Analysis OSHA 3071 US: Departement of
Labor http://www.osha.gov/publications/osha3071 diakses tanggal 23
Februari 2008
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman
Socrates, Muhammad Fil. 2013. Analisis Risiko Keelamatan Kerja dengan Metode
Yuniarto, Hari Agung dkk. 2012. Perbaikan Pada Fishbone Diagram Sebagai Root Cause
Analysis Tool. Jurnal Teknik Industri, ISSN: 1411-6340. hal. 217-224
LAMPIRAN