KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Tiada kata yang lebih indah dan pantas penulis ucapkan selain
puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik dan hidayah -
yang diberikan keistimewaan oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama Allah
(Dinul Islam) dan membawa manusia dari jalan yang gelap ke jalan yang terang
bantuan dari berbagai pihak, semua itu dapat diatasi dan alhamdulillah dapat
terselesaikan, olehnya itu pada kesempatan yang baik dan berbahagia ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, buah pikiran, arahan, motivasi serta Doa kepada penulis,
2
terkhusus kepada kedua orang tua penulis, terima kasih atas doa, cinta, kasih
sayang, didikan, kepercayaan dan pengorbanan ayah dan bunda untuk ananda.
1. Bapak Prof. DR. H. A. Qadir Gassing HT., M.S. selaku rector beserta
Ilmu Kesehatan beserta pembantu dekan I,II, dan III UIN Alauddin Makassar.
3. Ibu Nur Hidayah, S.Kep. Ns.,M.Kes dan Risnah, S.KM, S.Kep, Ns, M.Kes.
selaku Ketua dan Sekretaris Prodi Keperawatan UIN Alauddin Makassar yang
penulis.
4. Seluruh dosen dan staf jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN
penulis.
Eny Sutria, S.Kep, Ns, M.Kes. sebagai pembimbing satu dan bapak Arman,
6. Kepada bapak Basri Syam, S.Kep, Ns, M.Kes dan Drs.H. Muh. Sadik Sabry,
M.Ag selaku tim penguji yang telah meluangkan waktu dan memberi saran
7. Terima kasih kepada seluruh pegawai dalam lingkungan civitas Fakultas Ilmu
8. Direktur RSUD Haji Makassar dan Kepala ruang bersalin (Intra Natal Care)
saudaraku Nurwidana Ahmad, S.Pd dan Paturusi Ahmad, S.Si, serta seluruh
10. Teman – teman sahabat seperjuanganku Winda, Anti, Ayu Dewi, Tenten, Kak
Ulfa, Ela, Kak Ria dan teman – teman lainnya yang namanya tak sempat
tertera satu persatu, terima kasih teruntuk kalian yang senantiasa menjaga
kebersamaan dan terima kasih untuk semua canda dan tawa kalian selama ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya
satu per satu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Semoga semua karya kita bernilai
ibadah disisi-Nya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Hipotesis ................................................................................................ 38
C. Teknik Sampling…………………………………………………………. 44
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………... 44
F. Prosedur Penelitian………………………………………………………. 44
H. Etika Penelitian…………………………………………………………... 47
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………. 48
B. Pembahasan……………………………………………………………….. 56
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………….. 67
A. Kesimpulan………………………………………………………………... 67
B. Saran………………………………………………………………………. 67
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 69
6
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
sistem saraf simpati dan modulla kelenjar andrenal. Pada keadaan ini akan
merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang
ketidakenakan dan perasaan tidak baik yang tidak dapat dihindari, disertai
perasaan tidak berdaya karena merasa menemui jalan buntu dan kemampuan
bagi pasien yang salah satunya adalah kecemasan. Seperti yang diungkapkan
dialami oleh pasien yang dirawat di Rumah Sakit. Kecemasan yang sering
terjadi adalah apabila pasien akan dilakukan pembedahan atau tindakan yang
psikologis. Reaksi emosi ini biasanya pada umumnya berupa reaksi negatif,
seperti menolak, takut, marah, sedih dan cemas. Reaksi tersebut merupakan
hasil dari cara-cara individu dalam memandang realitas. Setiap emosi negatif
berpikiran positif, sehingga reaksi emosi yang muncul dapat berupa emosi-
emosi positif yang mengarah pada kesehatan fisik dan kesejahteraan mental.
Rasa cemas ini merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan
dihindari, disertai perasaan tidak berdaya karena menemui jalan buntu dan
jiwa, akibat dari munculnya rasa cemas ini adalah meningkatnya sensitifitas
9
Fase awal yang biasanya terjadi pada pasien yang akan melahirkan,
mulai timbul rasa cemas yang berlebihan akibat dari rasa takut, sakit,
ancaman dalam proses persalinan itu sendiri, dalam keadaan ini pasien yang
peningkatan mortalitas dan morbiditas ibu pada anak. Bagian utama pada
April 2013 di ruang INC (Intra Natal Care) / ruang bersalin RSUD Haji
2013 sebanyak 1352, Lahir hidup sebanyak 1316, Lahir mati sebanyak 36
dan Keguguran sebanyak 274. Dan peneliti sempat menemukan 2 ibu yang
akan melakukan persalinan kala I terlihat dan nampak cemas, kerena tidak
pernah diberikan perlakuan teknik napas dalam dan kurangnya paparan atau
bersalin kala I di pondok bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jamber Sragen
dalam darah hingga tubuh terasa relaks dan kecemasan ibu berkurang dari
Kecemasan pada Ibu Bersalin Kala I di ruang Intra Natal Care RSUD Haji
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
kecemasan pada ibu bersalin kala I di ruang INC Rumah Sakit Haji
Makassar.”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Haji Makassar.
11
Makassar.
tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala I di ruang INC Rumah Sakit
Haji Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
kesehatan bagi ibu hamil dalam mempersiapkan fisik dan psikis ibu yang
Alauddin Makassar.
persiapan persalinan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Cemas
bahasa latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti
utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas – batas normal
(Hawari, 2001).
tidak spesifik yang sering ditemukan dan merupakan suatu emosi yang
Perasaan takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak jelas akan
tingkah laku, rasa takut yang ditimbulkan oleh ancaman seperti: rasa nyeri
Terjemahnya :
ayat sebelum ini mengajarkan shalat dan sabar. Jika demikian, yang
cemas,takut mati, was-was atau gelisah, maka tidak ada pilihan lain
Terjemahnya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
2. Etiologi
18
kecemasan pada ibu bersalin dapat disebabkan oleh perasaan takut mati,
ketakutan melahirkan.
a. Takut Mati
akan nilai hidup dan kematian, kecemasan yang muncul pada intinya
adalah disebabkan karena hati dan hidup tidak ada ketentraman, orang
yang cemas adalah karena dirinya tidak mengenal takdir nasib dari
persalinan.
b. Trauma Kelahiran
seorang ibu yang merasa amat takut kalau bayinya akan terpisah dari
keselamatan bayinya.
terjadi manakala tidak dapat membalas budi orangtua dan apa yang
d. Ketakutan Melahirkan
besar yang membawa ibu berada antara hidup dan mati, menyebabkan
melahirkan dan merasakan sakit luar biasa. Perasaan takut dan tidak
lancar.
20
pada waktu itu memang tersisih jauh dari kaum keluarga. Kegelisahan
anak lahir. Dalam hal yang demikian fikiran berjalan juga, anak akan
lahir, bapaknya tidak ada. Dia sendiri percaya bahwa ini kehendak
Tuhan.
kelahiran anak itu dan kian duka nestapalah hati Maryam memikirkan
putera yang baru lahir dan untuk membersihkan diri sendiri. Dan
sesudah anak lahir dia memerlukan makanan. Sebab dia sangat lapar.
Tuhan agar dia jangan bersedih hati dan bersusah fikiran. Yang pertama
sekali ialah soal air! Sebuah anak sungai yang kecil dan airnya jernih
baik secara fisik maupun mental, oleh karena itu wanita hamil yang siap
secara fisik dan mental akan menjalani proses kehamilan hingga proses
Adapun penyebab kedua, ada teman atau kerabat calon ibu saat
sang ibu atau bayi yang dikandung meninggal. Keadaan ini tentu saja
calon ibu tidak tahu apa yang akan terjadi pada saat persalinan nanti.
22
apa yang akan terjadi saat bersalin nanti. Bayangkan saja sekitar 12-16
saat itu adalah hormon endokrin untuk menetralkan rasa sakit, dan
oleh ibu yang kesakitan. Akibatnya, jalan lahir menyempit dan proses
sampai terhenti.
23
3. Gejala
(RCF). Kedua hormon tersebut akan mempengaruhi daya retensi air dan
meningkat dan aliran darah ke otot dan otak juga meningkat (Widodo dkk,
2006).
kecemasan adalah:
letih, tidak dapat santai , gelisah, tidak dapat diam, kening berkerut,
mudah kaget.
tangan dan kaki, mulut kering, pusing, rasa mual, sering buang air
suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala
4. Diagnosa
a. Kecemasan Akut
yang bisa berjalan beberapa menit atau beberapa jam. Penderita sadar
b. Kecemasan Kronis
5. Tingkat Kecemasan
dibagi menjadi :
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
persepsinya.
c. Kecemasan berat
pengarahan.
d. Panik
mata dan mulut. Tingkah laku canggung, otot tegang, tidak mampu
rileks dan kalau payah, kepayahan itu tidak bisa hilang dengan istirahat
(Nurmayana, 2011)
meliputi :
gelisah.
orang banyak.
yang menakutkan.
sepanjang hari.
g. Gejala somatik ditandai oleh: nyeri pada otot, kaku, kedutan otot,
nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan,
napas panjang.
impoten.
bulu berdiri.
a. Respon Adaptif
30
b. Respon maladaptif
bertahap mulai dari tingkat sedang ke tingkat berat dan akhirnya panik.
1. Pengertian Persalinan
Setiap proses biologis dari fungsi keibuan dan reproduksi, yaitu sejak
turunnya bibit ke dalam rahim ibu sampai saat kelahiran bayi itu
fungsi reproduksi yang sifatnya biologis itu selalu dimuati pula oleh
Pada umunya para dokter dan bidan menganggap tugas mereka telah
tubuhnya.
dalam hidupnya, terutama pada saat kelahiran bayinya yang pertama kali.
uterus atau rahim ibu itu menurun. Pada setiap luapan emosi yang
tidak sabaran, cepat menjadi letih, lesu; dan identifikasi serta harmoni
antara ibu dengan bayi yang akan lahir jadi terganggu. Bayi yang semula
bulan itu kini mulai dirasakna sebagai beban yang amat berat.
Jelaslah kini bahwa proses melahirkan bayi itu tidak melulu somatis
hati yang sudah ada itu menjadi akut. Dan segala bentuk kecemasan yang
biologis dari reproduksi itu sangat dipengaruhi oleh kehidupan psikis dan
secara fisik dan mental untuk kelahiran bayinya. Yaitu antar lain denagn
parasitnya.
yang menjadi lumpuh secara psikis saja yang membiarkan orang lain
Kartikasari, 1999).
Kelahiran anak dibagi oleh alam dan secara resmi oleh ilmu
kebidanan ke dalam tiga kala (tahap) yaitu: kala I adalah persalinan, kala
II adalah melahirkan dengan titik puncak lahirnya bayi, dan kala 3 adalah
keluarnya plasenta.
pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut
rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim
secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi
menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar
dari rahim., Kala 1 dibagi lagi menjadi 3 fase yaitu: fase 1 : Persalinan
Dini atau Laten, fase 2 : Persalinan aktif dan fase 3 : Peralihan. Ketiga
Fase laten merupakan yang terpanjang dan tidak intens. Pada fase
fase ini masih minimal. Pada fase ini, leher rahim akan melebar kira-
kira 3 – 4 cm. Jika kontraksi ibu teratur, ibu mungkin bisa pergi ke
Fase ini lebih singkat dari yang pertama, berlangsung sekitar dua
Tanda dan gejala yang paling umum pada fase ini antara lain
segera setelah kontraksi menjadi terlalu kuat sehingga ibu tidak dapat
c. Fase Peralihan
ibu sangat terbebani, seakan – akan sudah mencapai ujung tali. Selain
perhatiannya.
1. Pengertian
(Smeltzer&Bate,2002).
pada pasien yang mengalami kepanikan dan nyeri kronis. Latihan relaksasi
kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri selama
diperbolehkan mengedan):
b. Menarik napas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada
penurunan janin. Pada tahap II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi
dengan menarik napas cepat dan pendek. Pada tahap ini, pernapasan
38
a. Metode Dick-Read
relaksasi secara sadar dan latihan pola napas. Relaksasi secara sadar
b. Metode Lamaze
39
(Bobak, 2004).
a. Keuntungan Emosional
b. Keuntungan Fisiologis
40
menurunnya oksigen.
ringan atau salah satu variasi yang paling enak bagi ibu.Beberapa wanita
ringan. Hal terpenting disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga
2006).
a. Pernapasan Lambat
kontraksi cukup kuat sehingga anda tidak dapat lagi berjalan atau
lebih penting dari pada apakah itu pernapasan dada atau perut adalah
2) Pusatkan perhatian
pernapasan normal).
mengeluarkan napas.
5) Jaga bahu dalam posisi kebawah dan rileks. Relakskan dada dan
kontraksi sudah berlalu atau ambil napas yang dalam dan rileks,
wanita merasa kurang nyaman bila menarik napas melalui hidung dan
mengeluarkannya melalui mulut. Bila hal ini terjadi pada seorang ibu,
latihan yang diuraikan diatas sampai ibu merasa nyaman dan konsisten
b. Pernapasan Ringan
ringan.
cepat dan ringan melalui mulut kira-kira satu tarikan napas setiap satu
atau dua detik. Jaga pernapasan tetap dangkal dan ringan. Tarik napas
pendek atau bunyi ringan. Tarikan napas yang tenang membantu ibu
hiperventilasi.
ringan dengan berlatih pada kecepatan antara satu tarikan napas per
detik dan satu setiap dua detik. Cobalah bernapas dengan berbagai
dengan mudah, nyaman, dan konsisten selama satu sampai dua menit.
oleh kebutuhan oksigen, rasa cemas serta rasa sakit dan frekuensi
kontraksi.
langit tepat dibelakang gigi. Cara ini akan membuat udara basah
BAB III
KERANGKA KONSEP
meliputi:
penelitian ini adalah dilakukan latihan napas dalam yaitu cara menarik
Perubahan tingkat
Latihan Napas
kecemasan ibu
Dalam
bersalin kala 1
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
B. Hipotesis
menarik napas dalam, tahan sebentar (3-5 detik), lalu hembuskan perlahan-
sama sekali, skor 1 ditandai dengan 1 dari gejala yang ada, skor 2 ditandai
dengan separuh dari gejala yang ada, skor 3 ditandai dengan lebih dari
separu gejala yang ada dan skor 4 ditandai dengan semua gejala ada.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(Nursalam, 2003).
K O I OI
Keterangan:
K : Subjek
O : Pengukuran sebelum perlakuan (mengukur tingkat kecemasan
sebelum Latihan Napas Dalam)
50
I : Intervensi (diberikan 3-5 kali Napas Dalam sebanyak 1-2 fase pada
kala I dengan selang waktu 10-15 menit)
O1 : Pengukuran sesudah perlakuan (mengukur tingkat kecemasan
sesudah Teknik Napas Dalam)
Pelaksanaan :
HARS (O).
1. Populasi
yang menjadi asal dari mana sebuah sampel dipilih. Dengan demikian,
populasi diartikan sebagai himpunan semua objek atau individu yang akan
penelitian ini adalah ibu yang sedang dalam persalinan kala 1 yang akan
2. Sampel
sehingga sampel dapat menjelaskan populasi dari mana sampel itu diambil
dipilih dengan sebuah prosedur khusus (Tiro dan Nur Hidayah, 2004).
2003).
a. Kriteria inklusi:
5) Bersedia diteliti.
b. Kriteria eksklusi
4) Ibu hamil dengan fase akut / fase kritis penyakit dan komplikasi
52
C. Teknik Sampling
populasi yang ada. Dalam penelitian ini pemilihan sampel dengan cara Non
Ruang Intra Natal Care / Ruang Bersalin. Adapun rencana waktu penelitian
E. Instrumen Penelitian
konsentrasi atau gangguan intelektual dan perasaan depresi atau sedih. yang
F. Prosedur Penelitian
ibu yang sedang dalam persalinan kala 1 dengan alat ukur skala HARS.
Kemudian pasien diajarkan latihan napas dalam sebanyak 3-5 kali napas
dalam 1-2 fase dengan selang waktu 10-15 menit pada kala 1, yang meliputi :
ruang bersalin RSUD Haji Makassar. Setelah diberi perlakuan latihan napas
analisis data dengan menggunakan uji statistic T-test sampel paired untuk
uji T-test sampel paired, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada
bersalin kala 1 dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=5% (0.05). Kriteria
hasil dari pemberian teknik napas dalam pada pasienpersalinan kala 1 adalah
latihan napas dalam. Indikator dari pemberian latihan napas dalam pada pasien
H. Etika Penelitian
dilakukan oleh peneliti pada responden yang akan diteliti dengan menekan
2. Beneficience
responden.
3. Justice
subyek penelitian.
56
BAB V
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data dan lembar
observasi yang diperoleh sejak tanggal 21 Juni sampai dengan 8 Juli 2013.
Penyajian data dimulai dari gambaran umum RSUD Haji Makassar dan
kecemasan sesudah napas dalam dan pengaruh napas dalam terhadap tingkat
peneliti.
A. HASIL PENELITIAN
Soeharto yang berdiri di atas tanah seluas 10,6 hektar milik pemerintah
Makassar berjumlah 47 orang yang berdiri dari pegawai Negeri Sipil Pusat
III/a definitive. Pada tanggal 26 agustus 2001 jabatan Direktur RSUD Haji
diserah terimakan kepada pejabat baru yaitu, Dr. Hj. Magdamar Moeim,
58
oleh Drg. Hj. Nurhasnah Panlinrungi, M.Kes. sebagai Direktur RSUD Haji
Visi :
Misi :
kebidanan
2. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Bersalin Kala 1
Di Ruang INC RSUD Haji Makassar
<21 2 10
21 – 35 13 65
>35 5 25
Total 20 100
<21 tahun.
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Bersalin Kala 1
Di Ruang INC RSUD Haji Makassar
IRT 9 45
PNS 4 20
Wiraswasta 7 35
Total 20 100
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu
Bersalin Kala 1 Di Ruang INC RSUD Haji Makassar
Pendidikan
SMP 3 15
SMA 10 50
Kuliah/Sarjana 7 35
Total 20 100
responden (15%).
61
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Agama Ibu Bersalin Kala 1
Di Ruang INC RSUD Haji Makassar
Islam 17 85
Kristen 3 15
Total 20 100
Tabel 5.6
Distribusi Responden Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala 1
Sebelum Dilakukan latihan Napas Dalam Di Ruang INC RSUD
Haji Makassar.
Berat 10 50
Berat Sekali/Panik 10 50
Total 20 100
Tabel 5.7
Distribusi Responden Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala 1
Sesudah Dilakukan Latihan Napas Dalam Di Ruang INC RSUD
Haji Makassar.
Tingkat kecemasan
Kecemasan Ringan 7 35
Kecemasan Sedang 11 55
Kecemasan Berat 2 10
Total 20 100
Dari hasil penelitian pada tabel 5.7, diketahui pasien yang sudah
berat atau berat sekali/panik yaitu sebanyak 11 orang (55%) dan yang
berada pada tingkat kecemasan ringan yaitu 7 orang (35%) serta yang
(10%).
63
Tabel 5.8
Gambaran Perbedaan Tingkat Kecemasan Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Latihan Napas Dalam Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di
Ruang INC RSUD Haji Makassar.
n % n %
(panik)
(35%) dan masih ada yang berada dikecemasan berat yaitu 2 orang
(10%).
64
Tabel 5.9
Hasil Pengolahan Data Statistik Mengenai Pengaruh Latihan
Napas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu
Bersalin Kala 1 Di Ruang INC RSUD Haji Makassar.
test pada tabel di atas didapatkan bahwa nilai rata-rata tingkat kecemasan
ibu bersalin kala 1 sebelum dilakukan latihan napas dalam adalah 41,200
< 0,05, sehingga Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara
B. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisis dan melihat hasilnya, maka ada beberapa hal
Makassar.
perkemihan dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga 10 orang (50%) ibu
66
oleh Allah SWT. Hal ini dapat dilihat pada firman Allah SWT. dalam
Makassar.
latihan napas dalam sebanyak 3-5 kali napas dalam 1-2 fase dengan
yang disediakan oleh pernapasan yang benar dan terampil (Nancy Zi,
2003).
diri ketika terjadi rasa ketidaknyamanan atau cemas, stres fisik dan
digunakan pada individu yang sakit tetapi bisa juga digunakan pada
tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala 1 di ruang INC RSUD Haji
ibu berada pada tingkat kecemasan yang berat dan berat sekali/panik
ibu berada pada tingkat kecemasan ringan, sedang dan berat, hal ini
sakit dan menberi rasa nyaman hingga melegakan (Nancy Zi, 2003).
Haji Makassar.
berat.
70
perlakuan 3-5 kali napas dalam sebanyak 1-2 fase dengan selang
kala I dengan hasil yang diperoleh uji statistik t-test berdasarkan hasil
bahwa pada masa lahir dan pasca lahir, beberapa latihan fisik
latihan fisik dan pernapasan akan memberikan hasil yang lebih baik,
persalinan atau disebut juga dengan metode lemaze atau metode lain
Latihan ini tidak hanya digunakan pada individu yang sakit tetapi
bisa juga digunakan pada individu yang sehat. Pelaksanaan latihan ini
masalah atau koping tertentu. Penyebab stress dapat berasal dari diri
Selain itu juga ada ahli yang menyatakan bahwa pasien yang telah
tenang dari hal-hal yang mengurangi rasa sakit, atau komplikasi lain
didapatkan hasil yang sama, yaitu latihan napas dalam efektif atau
mengatasi cemas dan rasa nyeri pada ibu, tentunya para ibu, keluarga
bumi ini. Sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. Al-Baqarah ayat
153 :
Terjemahnya :
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
73
kesabaran bagi pasien apalagi ibu yang akan bersalin yang sedang
menentang kesakitan, dan maut apakah akan selamat atau tidak tetapi
Allah swt selalu ada bagi orang-orang yang sabar dan Allah swt tidak
sendiri.
74
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
perlakuan latihan napas dalam berkisar cemas ringan, sedang dan berat.
dilakukan latihan napas dalam dan sesudah dilakukan latihan napas dalam
B. Saran
kala 1 mengambil jumlah sampel yang lebih besar agar hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, dadang, (2001). manajemen stres cemas dan depresi. Edisi 2. Balai
Penerbit. FKUI, Jakarta.
Hawari, dadang, (2008). manajemen stres cemas dan depresi. Edisi 3. Balai
Penerbit. FKUI, Jakarta.
Kaplan & Sadock, 1997. Sinopsis Psikiatri: Imu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita Jilid II: Mengenal Wanita Sebagai Ibu
dan Nenek. Jakarta: EGC.
77
Murkoff, Heidi. (2006) Kehamilan : Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan.
Alih Bahasa : Susi Purwoko. Jakarta : Arcan.
Sari, Kartika. 1999. Efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan
kecemasan persalinan primipara kala I di Rumah Sakit Purwokerto.
Agustus 1999.
Shihab, M Quraish, 2002. Tafsir Al Misbah: pesan, kesan dan keserasian Al-
Qur’an. Volume 14. Jakarta: Lentera Hati.
Smeltzer, S.C and Bare, B.G. (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC.
Stuart G. W. Sundeen, S.J. 1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3. ECG.
Jakarta.
Trismiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor
Kontrasepsi Mantap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_trismiati.pdf(22 Agustus
2007).
Tiro, M. A dan Nur Hidayah. 2012. Metode Penelitian Sosial. Makassar: Andira
Publisher.
JAN FEB MAR APRL MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR TOTAL
Jumlah
Persalinan 94 93 130 151 152 122 130 121 150 146 153 145 108 133 111 1939
Lahir Hidup 92 92 125 151 152 118 129 116 148 142 152 144 103 130 109 1903
Lahir ≤
2500 gram 11 16 22 26 22 27 17 15 24 18 23 19 14 15 10 279
Lahir ≥
2500 gram 81 76 103 125 130 91 112 101 124 124 129 125 89 115 99 1624
Lahir Mati/
KJDR 2 1 5 0 0 4 1 5 2 4 1 1 5 3 2 36
Keguguran 12 15 26 20 18 20 12 15 22 24 20 25 15 18 12 274
Zi, Nancy. (2003) The Art of Breathing. Jakarta :PT Buana Ilmu Populer.
LAMPIRAN
Data Mengenai Jumlah Persalinan di RSUD Haji
Makassar
79
1 "Jh" 4 2
2 "Sr" 4 2
3 "Ks" 5 3
4 "Nn" 4 3
5 "Nr" 5 2
6 "Dn" 4 3
7 "Ns" 5 3
8 "Sm" 5 2
9 "Ft" 4 2
10 "Nk" 5 3
11 "Sf" 4 3
12 "Rd" 4 2
13 "Mt" 5 3
14 "Ir" 5 3
15 "Km" 5 4
16 "Ns" 4 2
17 "An" 4 3
18 "Im" 5 4
19 "Mg" 5 3
20 "wh" 4 3
Ketrerangan : 1 = Tidak ada kecemasan
2 = Kecemasan ringan
3 = Kecemasan sedang
4 = Kecemasan berat
81
Tatistics
Valid 20 20 20 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Umur
Pekerjaan
TingkatKecemasanSebelumNapasDalam
Frequency Percent Valid Percent Cumulativ
Percent
PendidikanTerakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SMP 3 15,0 15,0 15,0
TingkatKecemasanSesudahNapasDalam
83
KecemasanSebelumDiberiP
41,200 20 4,8188 1,0775
erlakuan
Pair 1
KecemasanSetelahDiberiPe
22,1000 20 5,23048 1,16957
rlakuan
Paired Differences t
N Correlation Sig.
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KecemasanSebelumDiberiPerl
akuan -
Pair 1 19,10000 4,39976 ,98382 17,04085 21,15915 1
KecemasanSetelahDiberiPerla
kuan
84
KecemasanSebelumDiberiP
erlakuan &
Pair 1 20 ,619 ,004
KecemasanSetelahDiberiPe
rlakuan