Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PEMILIHAN MATERIAL DAN PROSES

KARBURATOR MOTOR BAKAR

“Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah Pemilihan
Material dan Proses Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasundan”

Oleh :
Nama : Aziz Munawar
NRP : 153030013

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
Pemilihan Material Dan Proses 2018

ABSTRAK

Karburator merupakan salah satu komponen Otomotif yang ada pada sistem bahan
bakar konvensional yang berfungsi sebagai pencampur udara dan bahan bakar (bensin)
dengan perbandingan tertentu, juga sebagai pengontrol aliran campuran udara dan bahan
bahan bakar yang akan masuk ke dalam silinder atau ruang bakar, keseluruhan konstruksi
dari karburator terbuat dari berbagai macam bahan. sebagian besar karburator seperti float
bowl (ruang pelampung) dan air horn dibuat dari zinc alloy, Seng, Zincum ( Zn ) adalah logam
yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419 ⁰C, sangat lunak dan lembek tetapi akan
rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperatur pengerjaan antara 100 ⁰C sampai
150 ⁰C tetapi sampai temperatur ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan. Maka untuk
memperbaikinya dilakukan pemaduan dengan material lain, seperti Alumunium untuk
merubah sifat – sifat yang dimilikinya diantaranya menurunkan titik cairnya serta
meningkatkan tegangannya. Paduan seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana
seng memiliki titik cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda
pengecoran, pressure die casting dengan “hot chamber system” merupakan proses
pengecoran yang paling mudah dan cepat, paduan seng yang dibentuk melalui proses
pengecoran digunakan secara luas.

i
Pemilihan Material Dan Proses 2018

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................... 2

BAB II STUDI LITERATUR


2.1 Definisi Karburator ........................................................................................ 3
2.2 Fungsi Karburator ......................................................................................... 4
2.3 Prinsip Kerja Karburator ................................................................................ 4
2.4 Komponen Karburator beserta fungsinya ...................................................... 6
2.5 Sifat atau syarat yang harus dimiliki oleh Karburator .................................... 9
2.6 Definisi Zinc Alloy .......................................................................................... 9
2.7 Karakteristik Seng ......................................................................................... 10
2.7.1 Sifat Seng Secara Umum ....................................................................... 10
2.7.2 Sifat Fisika Seng .................................................................................... 10
2.7.3 Sifat Kimia Seng .................................................................................... 11
2.7.4 Sifat Mekanik Seng ............................................................................... 11
2.8 Pemilihan Proses ( Die Casting ) .................................................................. 12
2.8.1 Definisi Die Casting ............................................................................... 12
2.8.2 Klasifikasi Die Casting ........................................................................... 13
2.9 Proses Pembuatan Karburator ..................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
Pemilihan Material Dan Proses 2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Skematis Karburator ....................................................................................... .. 3


Gambar 2.2 : Prinsip Kerja Karburator ............................................................................ 5

Gambar 2.3 : Komponen Karburator .............................................................................. 6


Gambar 2.4 : Skematis Die Casting .................................................................................. 12
Gambar 2.5 : Skematis Hot Chamber Die Casting ............................................................ 13
Gambar 2.6 : Skematis Cold Chamber Die Casting .......................................................... 13
Gambar 2.7 : Simulasi Proses Pembuatan Karburator .................................................... 14

Gambar 2.8 : Simulasi Die terdorong oleh poros hidrolis ................................................ 15


Gambar 2.9 : Simulasi Karburator setelah melaui proses Die Casting ............................. 15
Gambar 2.10 : Proses Machining Karburator .................................................................. 16
Gambar 2.11 : Proses Assembling Karburator ................................................................ 16

iii
Pemilihan Material Dan Proses 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan
begitu pesatnya, tidak terkecuali pada teknologi industri maupun otomotif yang telah
berkembang sesuai perkembangan zaman, meskipun teknologi telah berkembang pesat,
pengetahuan setiap orang tentang teknologi berbeda antara satu sama lainnya, ada yang
memiliki pengetahuan luas dan ada yang memiliki pengetahuan yang kurang dalam dunia
industri, pengetahuan yang penting dimiliki oleh orang yang berminat terhadap industri
adalah komoponen materi yang bermanfaat saat dalam proses produksi.

Salah satu komponen penting yang biasa dipakai dalam produksi industri adalah logam
seng, beradab – abad sebelum seng dikenal sebagai unsur tersendiri yang unik, bijih seng
telah digunakan dalam pembuatan kuningan, seng memiliki peran penting dalam proses
industri dan otomotif salah satunya adalah proses pembuatan karburator sepeda motor.
Karburator adalah sebuah komponen dari sebuah mesin motor bakar atau alat yang
m,encampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam, karburator
masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dilarang
untuk mobil balap, kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980an telah
menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi, Mayoritas sepeda motor
masiih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah , namun pada 2005
sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Berawal dari hal tersebut penyusunan makalah ilmiah ini disusun, Hal tersebut layak dan
memang sepantasnya dikuak dan dipublikasiakan, agar mahasiswa tahu bahwa manfaat dari
Seng, karena sebagai manusia khalayaknya memiliki kesadaran untuk yang telah diperbuat,
Mahasiswa hatus mengembangkan manfaat seng dalam industri dan otomotif untuk
kepentingan manusia lain.

1.2 Rumusan Masalah

- Apakah definisi dari karburator ?


- Bahan Material apakah yang diunakan untuk membuat karburator ?
- Persyaratan atau sifat apa saja yang harus dimiliki oleh karburator ?
- Proses pemesinan apakah yang cocok untuk membuat karburator ?
- Bagaimana proses cara untuk membuat karburator ?

1
Pemilihan Material Dan Proses 2018

1.3 Tujuan

Penyusunan dari makalah ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
para mahasiswa terutama mahasiswa teknik mesin , diantaranya yaitu :

- Mengetahui definisi dari karburator


- Mengetahui Material yang digunakan untuk membuat karburator
- Mengetahui sifat yang dimiliki karburator
- Mengetahui proses dan cara pembuatan karburator

1.4 Sistematika Penulisan

Pada makalah ilmiah ini dibahas tentang definisi karburator, material yang digunakan
untuk membuat karburator, sifat yang harus dimiliki oleh karburator dan proses serta cara
pembuatan karburator
Pada BAB I berisikan tentang latar belakang dijadikannya karburator dan material
pembuatannya sebagai topik bahasan, tujuan dari penyusunan makalah ini serta rumusan
masalah yang akan dibahas
Pada BAB II di karya tulis ilmiah ini dibahas tentang uraian teori atau studi literatur yang
telah disusun dari topik bahasan diatas dari mulai definisi karburator, material yang
digunakan untuk membuat karburator, sampai proses dan cara pembuatan karburator.
Pada BAB III berisikan tentang Kesimpulan dari Karya Ilmiah Proses pembuatan
Karburator beserta dengan materialnya.

2
Pemilihan Material Dan Proses 2018
BAB II

STUDI LITERATUR

2.1 Definisi Karburator

Karburator merupakan salah satu komponen Otomotif yang ada pada sistem bahan
bakar konvensional yang berfungsi sebagai pencampur udara dan bahan bakar (bensin)
dengan perbandingan tertentu, juga sebagai pengontrol aliran campuran udara dan bahan
bahan bakar yang akan masuk ke dalam silinder atau ruang bakar.
Karburator sendiri masih dipakai pada mesin kecil serta pada mobil khusus atau
mobil tua yang dirancang sebagai mobil balap. Kebanyakan kendaraan roda empat yang
diproduksi di awal tahun 1980-an sudah memakai sistem injeksi untuk bahan bakar secara
elektronik dan terkomputerisasi. Selain itu, mayoritas dari sepeda motor masih memakai
karburator sebab lebih murah dan lebih ringan. Akan tetapi di tahun 2005 sendiri telah
banyak mobil yang baru diperkenalkan memakai sistem injeksi pada bahan bakarnya.

keseluruhan konstruksi dari karburator terbuat dari berbagai macam bahan. sebagian
besar karburator seperti float bowl (ruang pelampung) dan air horn dibuat dari zinc alloy.

Gambar 2.1 Skematis Karburator

3
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.2 Fungsi Karburator

Fungsi karburator secara umum ada dua yakni untuk mengatur RPM dan mencampur
udara dan bahan bakar sesuai dengan perbandingan. Karburator memiliki komponen berupa
katup gas yang tersambung ke stang untuk kita tarik ulur agar RPM mesin bisa berubah.
Selain itu, karbu juga harus mampu menyuplai bensin dengan perbandingan yang ideal pada
segala RPM.
Oleh karena itu, meski karburator motor berukuran kecil ada banyak komponen
didalamnya yang sangat penting. Tapi secara keseluruhan konstruksi karburator motor lebih
simpel dibandingkan karburator mobil. Hal itu dikarenakan pada motor, tidak menuntut
peforma mesin yang lebih dibandingkan sebuah mobil.
Karburator memegang peranan penting dalam kendaraan bermotor, karena
karburator dapat mengatur akselerasi (kecepatan) kendaraan pada tingkat beban
dankecepatan,kemudian dapat memudahkan mesin untuk hidup,dapat memberikan
tenagayang besar pada mesin untk hidup,dapat memberikan tenaga yang besar pada
mesindan kendaraan dapat bekerja dengan ekonomis.cara kerja secara singkat. Dapat
diuraikan fungsi karburator yaitu :
1. Untuk mengatur udara dan bahan bakar kedalam saluran isap
2. Untuk mengatur perbandingan bahan bakar udara pada berbagai beban kecepatan
motor
3. Mencampur bahan bakar dan udara secara merata

2.3 Prinsip Kerja Karburator


Pada waktu sepeda motor dihidupkan, piston dalam silinder melakukan langkah
hisap, hisapan ini membuat udara dari luar masuk kedalam karburator, kecepatan udara
mengalir melewati spuyer kecil, sehingga mengakibatkan tekanan udara menjadi rendah,
akibatnya bensin dalam ruang pelampung ikut terhisap nak keluar melalui spuyer kecil,
bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut atau gasyang merupakan
campuran udara dengan bensin, gas ini akan masuk kedalam ruang bakar di mesin untuk
kemudian dibakar, Dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Saat Mesin Idle
Ketika mesin dalam putaran idle atau kondisi skep masih tertutup, akan ada aliran udara dari
filter masuk ke air pilot. Disisi lain, hisapan dari piston juga membuat bahan bakar dari mangkuk
karbu naik melalui slow jet/pilot jet.

Bensin dari pilot jet bertemu dengan udara di saluran air pilot, sehingga output dari
saluran idle ini sudah berupa campuran bensin dan bahan bakar.
Jika saat ini kita aktifkan sistem choke dengan menarik tuas choke maka udara yang
masuk ke pilot jet akan tertahan sehingga hisapan mesin akan lebih banyak mengangkat
bensin dari mangkuk karbu, hal itu membuat campuran bensin menjadi lebih kaya.

4
Pemilihan Material Dan Proses 2018
2. Saat Kita Tarik Gas
Ketika kabel gas kita tarik, otomatis skep terangkat. Sehingga saluran udara dari filter bisa
masuk ke venturi. Selain itu, karena skep terangkat jarum needle juga terangkat hal tersebut
membuat needle valve lebih terbuka lebar. Sehingga akan ada aliran udara dari filter masuk ke
venturi, dan secara otomatis bensin teranglat kedalam venturi melalui main jet.

Mengapa bensin bisa terangkat ke venturi ? hal itu karena fungsi venturi adalah
untuk menurunkan tekanan udara melalui peningkatan kecepatan aliran. Sehingga tekanan
didalam venturi lebih kecil dibandingkan tekanan didalam ruang pelampung, hal tersebut
menyebabkan bensin naik ke arah venturi dengan bentuk rintik-rintik karena desain main jet.

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Karburator

Desain needle jet adalah seperti jarum dengan ujung lancip dan bentuk tirus. Bentuk
tirus ini membuat needle valve bisa menentukan kerapatan suatu saluran, dalam sistem
karbu ujung lancip needle diletakan mengarah ke main jet. Sehingga semakin terangkat
needle jet ini semakin kecil juga diameter jarum yang berada pada ujung main jet hal
tersebut membuat suplai bensin juga bertambah seiring ditariknya kabel gas.

5
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.4 Komponen Karburator beserta Fungsinya


Pada ilustrasi dibawah bisa kita lihat konstruksi karburator pada sepeda motor.
Fungsi dari komponen dibawah adalah sebagai berikut.

Gambar 2.3 Komponen Karburator

1. Jarum Pelampung
Jarum pelampung adalah sebuah jarum berbentuk lancip seperti katup yang
menekan sebuah lubang. Lubang yang ditekan adalah lubang penyalur bensin, sehingga
ketika lubang ini tertekan katup otomatis suplai bensin akan terhenti.
Hal ini bertujuan untuk mengatur volume didalam ruang pelampung agar tidak
berlebihan, sehingga campuran yang keluar menuju intake manifold bisa berlangsung
normal.

2. Pelampung

Pelampung adalah sebuah komponen yang terbuat dari plastik ringan yang
mengambang pada zat cair khususnya bensin. Pelampung akan menggerakan ujung jarum
pelampung agar tertutup.

6
Pemilihan Material Dan Proses 2018

Mekanismenya ketika volume bensin diruang pelampung meningkat, otomatis


pelampung juga semakin naik. Kenaikan pelampung akan menggerakan jarum pelampung
sehingga menutup aliran bensin. Ini akan membuat suplai bensin terhenti hingga volume
bensin diruang pelampung berkurang.

3. Main Jet
Main jet adalah saluran utama didalam karburator motor yang menghubungkan
bensin didalam ruang pelampung ke dalam venturi di tengah saluran udara ke intake. Disinal
bensin akan tersuplai ke luar.

4. Needle Jet
Needle jet adalah jarum berbentuk tirus dengan ujung lancip, jarum ini dipakai untuk
mengatur volume bensin yang keluar dari main jet. Jarum ini digerakan oleh skep atau katup
gas, dimana gerakan naik turun skep akan menggerakan needle jet untuk bergerak naik
turun.

Sesuai dengan bentuknya, gerakan naik turun needle jet akan mempengaruhi besar
kecilnya ujung saluran main jet.

5. Skep / Katup Gas


Katup gas pada motor bukan berbentuk koin seperti karburator mobil tapi berbentuk
tabung yang bergerak naik turun. Gerakan naik turun ini membuat diameter venturi
bervariasi, itulah sebabnya karburator pada motor masuk ke dalam tipe Variable Ventury
kecepatan konstan.
Saat posisi skep ada dibawah maka aliran udara akan terhambat sehingga
menyebabkan RPM mesin menjadi rendah, ketika posisi katup gas ini dinaikan maka saluran
udara semakin membesar sehingga RPM mesin semakin naik.

6. Pegas Katup Gas


Pegas ini terletak dibagian atas karburator tepat pada tutup pengatur katup gas.
Fungsi pegas ini adalah untuk menjaga katup tetap tertutup ketika kita tidak menarik pedal
gas dan membalikan posisi katup ketika kita melakukan deselerasi.

7
Pemilihan Material Dan Proses 2018

7. Pilot Jet
Pilot jet merupakan saluran yang menghubungkan bensin pada ruang pelampung
dengan ruang setelah katup gas sebelum intake manifold,. Fungsi pilot jet adalah untuk
mengakirkan bensin ketika mesin bekerja pada idle RPM.

8. Air Pilot
Saluran ini terletak memanjang dari ruang sebelum katup gas menuju ruang setelah
katup gas. Output dari air pilot ini akan menyatu dengan saluran pilot jet, sehingga ketika
ada aliran udara melewati air jet secara otomatis bensin akan tercampur didalam saluran ini
dan material yang keluar dari saluran pilot jet setelah katup sudah berbentuk campuran
udara bahan bakar.
Fungsi air pilot adalah menyuplai udara ketika katup gas tertutup rapat atau saat idle.

9. Choke Valve

Komponen ini dipakai untuk memperkecil volume udara yang masuk ke mesin agar
hisapan mesin mengangkat bahan bakar. Dengan demikian, campuran bensin dan bahan
bakar menjadi kaya. Sistem choke ini bekerja dengan menutup saluran udara yang mengarah
ke karburator menggunakan katup. Sistem ini dipakai ketika kondisi mesin dingin, dimana
banyak bahan bakar yang mengendap di dinding intake dan menyebabkan sedikit bensin
yang masuk ke ruang bakar.

10. Mangkuk Karburator


Mangkuk ini berfungsi untuk menampung bensin yang akan disuplai ke venturi. Selain
itu, mangkok ini juga dijadikan cover pelindung komponen karbu seperti pelampung dan
main jet. Mangkuk karbu diharuskan bisa menampung bensin tanpa bocor dengan tekanan
yang stabil.

11. Sekrup Penyetel

Ada dua buah sekrup penyetel pada karburator, yang pertama sekrup pengatur udara
pilot jet. Ini dipakai untuk menentukan jumlah udara yang masuk saat idle tanpa memakai
sistem choke. Sekrup kedua yakni sekrup gas yang dipakai untuk mengatur idle RPM mesin.

8
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.5 Sifat atau Syarat yang harus dimiliki oleh Karburator


Sebelum masuk proses pembuatan, terlebih dahulu kita harus tahu karakter yang
harus dimiliki oleh karburator, karna akan menentukan material yang akan digunakan
serta proses pembentukan.
Adapun sifat yang harus dimiliki oleh Karburator antara lain :

1. Kuat dan Ringan


2. Tahan Korosi
3. Mudah dibuat atau Cor
4. Tahan Getaran

2.6 Definisi Zinc Alloy


Seng, Zincum ( Zn ) adalah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair
419 ⁰C, sangat lunak dan lembek tetapi akan rapuh ketika dilakukan pembentukan
dengan temperatur pengerjaan antara 100 ⁰C sampai 150 ⁰C tetapi sampai temperatur
ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.
Maka untuk memperbaikinya dilakukan pemaduan dengan material lain, seperti
Alumunium untuk merubah sifat – sifat yang dimilikinya diantaranya menurunkan titik
cairnya serta meningkatkan tegangannya.
Paduan seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana seng memiliki
titik cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda pengecoran,
pressure die casting dengan “hot chamber system” merupakan proses pengecoran yang
paling mudah dan cepat, paduan seng yang dibentuk melalui proses pengecoran
digunakan secara luas.
Dalam pembuatan peralatan rumah tangga, tempat peralatan optic, sound
reproducing instrument part, mainan dan komponen ringan dari kendaraan dan lain-lain.
Paduan seng juga dapat difinishing dengan pengecatan atau “electroplating” , dalam
pelaksanaannya proses sering ditambahkan unsur alumunium untuk menurunkan titik
cairnya serta meningkatkan tegangannya.
Sebagaimana dilakukan pada beberapa jenis paduan lainnya dimana dilakukan
“ageing” untuk penuaan melalui pemadatan cepat dalam proses die casting, walaupun
mengakibatkan penurunan angka kekerasan, nilai impact sertaqa kekuatan tariknya akan
tetapi keuletan (ductility) nya akan meningkat secara actual tergantung pada lamanya
proses dan kondisi ageing tersebut, biasanya mencapai 5 minggu, dengan demikian akan
diperoleh sifat yang disebut “original properties”.

Setelah proses ageing ini, casting akan menyusut untuk waktu selama 8 tahun
dengan kehilangan dimensinya sebesar 0,0015 mm , akan tetapi keadaan ini dapat
diprediksi dengan proses stabilizing yakni memberikan pemanasan pada temperatur
1000 ⁰C sebelum machining.

9
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.7 Karakteristik Seng


Seng diambil dari bahasa Belanda yaitu zink adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama
golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan
magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-
24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak
ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

2.7.1 Sifat Seng secara Umum


Seng memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam
pelapisan plat baja sebagai pelindung baja tersebut dari pengaruh gangguan korosi,
selain itu seng juga digunakan sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan
logam yang dibentuk melalui pengecoran.

2.7.2 Sifat Fisika Seng


Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat
diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng
sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, p. 826
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara
100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik
lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur
seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan
kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah
kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat
membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal,
raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium. Walaupun seng
maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan
feromagnetisme di bawah temperatur 35 K.

10
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.7.3 Sifat Kimia Seng


Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur
golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..
Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng
karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini
membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan
mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam
lainnya Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada
suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan
lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan
gas hidrogen.

Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan
keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas,
dan ion seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan
mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan
ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.
Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di
atas 285 °C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang
berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang
diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan
oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.

Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti
nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng
dan magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan
memiliki struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor
penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk
ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan
pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi 4 ataupun 6
walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.

2.7.4 Sifat Mekanik Seng


Sifat Mekanik Seng mempunyai Modulus Young 108 GPa, Modulus Geser 43 GPa,
Modulus Ruah 70 GPa, Nisbah Poisson 0,25, Skala Kekerasan 2,5 dan Kekerasan Brinell
412 MPa.

11
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.8 Pemilihan Proses ( Die Casting )

2.8.1 Definisi Die Casting


Die casting adalah proses memaksa logam cair di bawah tekanan tinggi ke dalam
rongga cetakan (yang mesin menjadi die). Benda tuang Kebanyakan terbuat dari logam non-
ferrous, khususnya seng, tembaga, aluminium, magnesium, timbal, timah dan timah paduan
berbasis, meskipun logam mengandung besi tuang die yang mungkin dengan Metode die
casting. Die Casting sangat cocok untuk aplikasi di mana sejumlah besar bagian-bagian
berukuran kecil dan menengah diperlukan, memastikan kualitas permukaan yang tepat dan
konsistensi dimensi. Tingkat fleksibilitas telah menempatkan benda tuang di antara produk
yang dibuat volume tertinggi di industri pengerjaan logam.

Gambar 2.4 Skematis Die Casting

Adapun Keunggulan dan Keterbatasan dari Pemilihan Proses Die Casting, yaitu :
- Keunggulan Die Casting
1. Ukuran dan bentuk benda sangat tepat
2. Jarang menggunakan proses finishing
3. Baik untuk produksi massal
4. Waste material rendah

12
Pemilihan Material Dan Proses 2018
- Keterbatasan Die Casting
1. Harga mesin dan cetakan mahal
2. Bentuk benda kerja sederhana
3. Benda kerja harus segera dikeluarkan
4. Berat dan ukuran produk terbatas
5. Umur cetakan menurun

2.8.2 Klasifikasi Die Casting


Berdasarkan prosesnya, Die casting dapat diklasifikasikan 2 jenis yaitu :
a. Hot Chamber Die Casting
Pada proses ini, tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan
silinder injeksi terendam dalam logam cair, silinder injeksi digerakkan secara
pineumatik atau hidrolik, Pada umumnya Die Casting jenis ini hanya cocok untuk
Seng, timah putih, timbal dan paduannya.

Gambar 2.5 Skematis Hot Chamber Die Casting

b. Cold Chamber Die Casting


Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya, Mesin membutuhkan
tekanan yang lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian rongga cetakan

Gambar 2.6 Skematis Cold Chamber Die Casting

13
Pemilihan Material Dan Proses 2018

2.9 Proses Pembuatan Karburator


Pada proses pembuatan karburator tersebut Proses Hot Chamber Die Casting yang
memenuhi persyaratan yang diperlukan.

A. Sand Casting

Proses pengecoran logam cetak tekan logam cair ditekan masuk kedalam cetakan
logam. Logam membeku dibawah tekanan yang berkisar 0,6 – 275 Mpa, dengan
demikian seluruh rongga cetakan terisi dan permukaan benda sesuai dengan rongga
cetakan. Tekanan yang lazim digunakan 10,2 – 14 Mpa.

Toleransi proses cetak tekan tergantung ukuran benda coran dan logam yang
digunakan. Untuk benda kecil toleransi berkisar 0,03 – 0,25 mm. toleransi yang paling
ketat dicapai pada paduan seng yaitu sekitar 2%.

Gambar 2.7 Simulasi Proses Pembuatan Karburator

Die Terbuka dan pin menjauh dari ruang cetak (cavity) , pada posisi ini
dilakukan untuk menjaga agar permukaan ruang cetak tetap bersih dan menghindari
kemungkinan material lengket pada cetakan. Disamping itu untuk menjaga
temperature permukaan tetap stabil sebelum diinject. Hal ini berpengaruh pada
waktu

14
Pemilihan Material Dan Proses 2018

Gambar 2.8 Simulasi Die terdorong oleh poros hidrolis

Die terdorong oleh poros hydrolis (kepala lepas) pada mesin sehingga
menutup. Pada posisi ini kondisi ruang cetak (cavity)harus dipastikan telah bersih dari
material lain dan suhu kamar harus dijaga agar keadaan tetap stabil. Sehingga pada
saat memasang die pada mesin diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam hal
settingan.

Gambar 2.9 Simulasi Karburator setelah melaui proses Die Casting

Karburator yang setelah melalui tahap casting akan melalui tahap selanjutnya, yaitu
proses machining untuk sekaligus finishing dari produk karburator tersebut.

15
Pemilihan Material Dan Proses 2018

B. Proses Machining
Proses Machining, Pada proses ini berfungsi untuk menghaluskan dan meratakan
bagian permukaan karburator yang telah melalui proses die casting dengan menggunakan
proses Milling

Gambar 2.10 Proses Machining Karburator

C. Assembling
Assembling berfungsi untuk menggambungkan bagian – bagian part dan melengkapi
bagian komponen – komponen karburator tersebut.

Gambar 2.11 Proses Assembling Karburator

16
Pemilihan Material Dan Proses 2018

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi pada Makalah proses pembuatan Karburator ini kita dapat mengetahui tahapan
dari pembuatan, apa itu Karburator, apa fungsi dari karburator, apa saja komponen
karburaator, bagaimana prinsip kerja karburator, material apa yang digunakan serta
syarat atau sifat yang harus dimiliki oleh karburator tersebut agar sesuai dengan kriteria
produk yang akan dibuat dan mengetahui klasifikasi Die Casting dari prosesnya.

17
Pemilihan Material Dan Proses 2018

DAFTAR PUSTAKA

- http://agusagus640.blogspot.co.id/2013/04/makalah-karburator.html
- https://isnainiyappi.wordpress.com/karburator/
- http://redengenser.blogspot.co.id/2013/04/sistem-desain-teknik-pembuatan.html
- http://putrarajawali76.blogspot.co.id/2013/04/makalah-seng-dan-paduannya.html
- http://bilangapax.blogspot.co.id/2011/02/seng.html
- http://goldmining.grahachemical.co.id/2017/01/13/seng-zinc/
- http://motorsatria.com/cara-kerja-karburator/
- https://www.researchgate.net/profile/Juliana_Anggono/publication/43329816_Stud
i_Perbandingan_Kinerja_Anoda_Korban_Paduan_Aluminium_dengan_Paduan_Seng
_dalam_Lingkungan_Air_Laut/links/0f3175388b8edc0f97000000/Studi-
Perbandingan-Kinerja-Anoda-Korban-Paduan-Aluminium-dengan-Paduan-Seng-
dalam-Lingkungan-Air-Laut.pdf

Anda mungkin juga menyukai