Abstract
Pineapple (Ananas comosus L.merr) and pear (Pyrus bretschneideri) is a fruit that we often encounter in
every season and is usually fresh fruit preference. Pineapple contains chlorine, iodine and phenol, while pear
contains catechins that are both bactericidal against bacteria that cause caries. This study aimed to determine the
effect of eating pineapple and pears, as well as the difference between eating pineapple and pear against colony
of Streptococcus sp. in saliva children aged 10-12 years. The results showed the effect of consuming pineapple and
pear on the number of colonies of Streptococcus sp. in saliva children aged 10-12 years, and there are significant
differences between before and after eating pineapple and pear.
Korespondensi (Correspondence): Niken Probosari, Bagian Pedodonsia FKG Universitas Jember. Jl. Kalimantan 37
Jember 68121.
Dalam rongga mulut terdapat pada usia 10-12 tahun. Perawatan gigi pada
berbagai bakteri aerob dan anaerob. Jumlah usia ini penting karena frekuensi konsumsi
bakteri dalam rongga mulut cukup besar makanan kariogenik sangat besar. Anak-anak
variasinya (1). Salah satu bakteri yang terdapat senang mengonsumsi jajanan yang
dalam rongga mulut adalah Streptococcus mengandung gula, seperti biskuit, permen, es
sp. Substrat yang menempel di permukaan krim, dan lain-lain dan dapat mempercepat
gigi jika tidak dilakukan penyikatan dengan terjadinya karies gigi (4). Anak yang
bersih akan merangsang pertumbuhan mengonsumsi jajanan kariogenik, seperti
Streptococcus sp. (2). Mukosa rongga mulut biskuit, permen, permen coklat, es krim,
umumnya dibasahi oleh saliva. Mukosa cenderung mudah terjadi karies
sangat berperan pada kesehatan dalam dibandingkan anak yang mengonsumsi
rongga mulut karena pada keadaan normal jajanan non-kariogenik, seperti sayur dan
berfungsi untuk menahan mikroorganisme (3). buah-buahan. Hal ini menyebabkan
Saliva dapat membentuk lapisan tipis untuk pentingnya untuk memilih makanan yang
menghindari kontak antara bakteri-bakteri tepat untuk dikonsumsi oleh seorang anak (2).
rongga mulut dengan gingiva dan gigi. Aliran Sebagai ganti biskuit, permen, permen coklat,
saliva merupakan suatu proses alamiah yang es krim, sebaiknya diberikan kepada anak
membersihkan sisa-sisa makanan dari buah-buahan segar (4).
permukaan gigi dan pada saat yang sama Buah nanas adalah salah satu buah
juga melindungi jaringan-jaringan mulut dari yang memiliki kandungan antibakteri.
pengaruh bakteri (4). Kandungan klor, iodium, fenol pada buah
Karies adalah proses demineralisasi nanas mempunyai efek membunuh bakteri.
yang disebabkan oleh suatu interaksi antara Klor bereaksi dengan air membentuk hipoklorit
(produk-produk) mikroorganisme, saliva, yang bersifat bakterisidal. Iodium merupakan
bagian-bagian yang berasal dari makanan salah satu zat bakterisidal terkuat, bekerja
dan email (5). Proses ini disebabkan oleh dengan cepat dan hampir semua kuman
aktivitas suatu jasad renik dalam suatu patogen dibunuh. Iodium dipercaya dapat
karbohidrat yang dapat diragikan (6). Pada menggumpalkan protein. Fenol juga
proses peragian, peranan gula pada merupakan salah satu antiseptik dengan
pembentukkan karies memegang peranan khasiat bakteri, yaitu bekerja dengan cara
penting sebab gula melekat di permukaan mendenaturasi protein sel bakteri (9).
gigi sehingga proses pembentukan asam Buah pir adalah salah satu buah
mudah terjadi dan berlangsung dalam waktu yang memiliki kandungan katekin yang
yang lama(4). Berdasarkan survey prevalensi merupakan senyawa antibakteri. Katekin ini
karies di Indonesia mencapai 90,05% (7). Riset mampu menghambat pembentukan plak gigi
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun dengan cara menghambat perlekatan
2007 melaporkan bahwa skor DMFT di bakteri Streptococcus mutans pada
Indonesia mencapai 4,85. Riskesdas juga permukaan gigi serta mampu mendenaturasi
melaporkan angka prevalensi pengalaman protein sel bakteri sehingga bakteri tersebut
karies penduduk umur 12 tahun di Indonesia mati (10). Buah nanas dan buah pir (Pyrus
adalah 36,1% dan skor DMFT adalah 0,91 (8). bretschneideri) selain banyak dijumpai di
Prosentase karies gigi paling tinggi sekitar kita di setiap musim dan harganya pun
adalah pada masa geligi pergantian, yaitu relatif murah, juga merupakan buah yang
11
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 1, 2015: 11-15
segar yang umumya disukai masyarakat. e. Diinokulasi selama 24 jam pada suhu
Tubuh juga memerlukan vitamin C untuk 37°C lalu dilakukan penghitungan
pertahanan tubuh dan untuk kesehatan jumlah koloni bakteri dalam tiap Colony
rongga mulut. Vitamin C seringkali kita dapat Forming Unit (CFU) dengan
dari buah-buahan dan sayuran. menggunakan colony counter (13).
Berdasarkan hal tersebut peneliti
ingin mengetahui pengaruh mengonsumsi 2. Post Test
buah nanas yang mengandung klor, iodium, Perlakuan I
fenol dan buah pir yang mengandung a. Sehari setelah dilakukan pre-test, 15
katekin terhadap jumlah koloni bakteri subyek penelitian diinstruksikan menyikat
Streptococcus sp. dalam saliva anak pada gigi dengan teknik Bass selama 2 menit
masa geligi pergantian yang rentan akan memakai pasta gigi yang sama serta
karies yaitu pada usia 10 -12 tahun. tidak makan dan minum selama 1 jam
sebelum dilakukan penelitian.
METODE PENELITIAN b. Subyek diinstruksikan kumur-kumur air
Jenis penelitian ini adalah mineral 50 ml sebanyak 3 kali.
eksperimental klinis. Rancangan penelitian c. Subyek diinstruksikan mengonsumsi 100
yang digunakan adalah Pre and Post Test gram buah nanas.
Control Group Design. d. Subyek diinstruksikan untuk istirahat 5
menit (untuk mempersiapkan rongga
Populasi dan Sampel mulut sampel sebelum meludah).
Populasi penelitian adalah siswa SDN e. Subyek diinstruksikan meludah kedalam
Sumbersari 03 yang berumur 10–12 tahun dan pot obat selama + 5 menit.
sesuai kriteria sampel serta menyatakan f. Saliva selanjutnya dilakukan penipisan
persetujuan dengan mengisi informed seri 10-8 dan ditanam dalam media
consent. Kriteria sampel, sebagai berikut: agar dengan pour plate technique.
a) Subyek umur 10 – 12 tahun. g. Diinokulasi selama 24 jam pada suhu
b) Indeks DMF-t ≤ 3 dan def-t ≤ 3 37°C lalu dilakukan penghitungan
c) Tidak memakai alat ortodonsia cekat. jumlah koloni bakteri dalam tiap Colony
d) Tidak mengonsumsi obat yang dapat Forming Unit (CFU) dengan
menghambat sekresi saliva. menggunakan colony counter (13).
e) Subyek laki-laki dan perempuan.
Perlakuan II
Subyek penelitian dipilih dengan a. Sehari setelah dilakukan perlakuan
menggunakan metode Purposive Sampling(11) pertama, 15 subyek penelitian
Penelitian ini menggunakan 15 diinstruksikan menyikat gigi dengan
sampel, dimana 15 subyek penelitian akan teknik Bass selama 2 menit memakai
dilakukan tiga kali perlakuan, yaitu sebagai pasta gigi yang sama serta tidak makan
kontrol dengan tidak mengonsumsi apapun dan minum selama 1 jam sebelum
setelah menyikat gigi, mengonsumsi buah dilakukan penelitian.
nanas, dan mengonsumsi buah pir (12). b. Subyek diinstruksikan kumur-kumur air
Persiapan Subyek Penelitian mineral 50 ml sebanyak 3 kali.
a. Melakukan identifikasi terhadap subyek c. Subyek diinstruksikan mengonsumsi 100
penelitian yang meliputi : nama, umur, gram buah pir.
jenis kelamin, dan kondisi gigi geligi. d. Subyek diinstruksikan untuk istirahat 5
b. Subyek penelitian diberi pengetahuan menit (untuk mempersiapkan rongga
tentang Dental Health Education (DHE). mulut sampel sebelum meludah).
c. Subyek dilakukan skaling 1 minggu e. Subyek diinstruksikan meludah ke dalam
sebelum penelitian guna pot obat selama + 5 menit.
menghomogenkan kondisi rongga mulut f. Saliva selanjutnya dilakukan penipisan
dan meghindari pengaruh lain dari sisa seri 10-5 dan ditanam dalam media agar
makanan dan minuman. dengan pour plate technique.
g. Diinokulasi selama 24 jam pada suhu
Prosedur Penelitian 37°C lalu dilakukan penghitungan
1. Pre Test (Kontrol) jumlah koloni bakteri dalam tiap Colony
a. 15 subyek penelitian diinstruksikan Forming Unit(CFU) dengan
menyikat gigi dengan teknik Bass selama menggunakan colony counter (13).
2 menit memakai pasta gigi yang sama
serta tidak makan dan minum selama 1
jam sebelum dilakukan penelitian.
b. Subyek diinstruksikan untuk istirahat 5 Cara Pembuatan Sediaan Nutrien Agar
menit (untuk mempersiapkan rongga a. 4 gram nutrient agar dimasukkan ke
mulut sampel sebelum meludah). dalam tabung erlenmeyer kemudian
c. Subyek diinstruksikan meludah ke dalam ditambah 100 ml akuades steril dan
pot obat selama + 5 menit. dicampur serta diaduk pada air
d. Saliva selanjutnya dilakukan penipisan mendidih sampai larut.
seri 10-8 dan ditanam dalam media agar b. Nutrien agar disterilkan dalam autoclave
dengan pour plate technique. sampai suhu 121°C dengan tekanan 1
12
Pengaruh Mengkonsumsi Buah Nanas … (Sendi, dkk)
13
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 1, 2015: 11-15
14
Pengaruh Mengkonsumsi Buah Nanas … (Sendi, dkk)
15