ELEKTRONIKA ANALOG
(Dioda Sebagai Penyearah)
OLEH:
KELOMPOK I
NAMA: NIM:
SAMSEN P3D1 14 041
SITTI MAEMUNA P3D1 14 042
SYAHRUN RAMADHAN P3D1 14 044
TRI ASVIAN P3D1 14 045
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “DIODA SEBAGAI PENYEARAH” dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembacanya.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kelompo I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat
melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan
sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC).
Gambar 1
B. PerumusanMasalah
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk menjelaskan mengenai Dioda Sebagai Penyearah. Adapun tujuan
dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara jelas mengenai :
1. Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini
diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah
yang dibahas dalam makalah ini;
2. Pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan
dan sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya sudah
searah (satu arah) yaitu positip semua. Apabila arah dioda dibalik, maka arus
yang mengalir adalah negatip. Frekuensi sinyal keluaran dari penyearah setengah
gelombang ini adalah sama dengan frekuensi input (dari jala-jala listrik) yaitu 50
Hz. Karena jarak dari puncak satu ke puncak berikutnya adalah sama.
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan:
Gambar 3 (a) rangkaian penyearah gelombang penuh dengan trafo CT (b) sinyal
input (c) arus dioda dan arus berbeban
Terminal skunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan
keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik
tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2,
sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positip maka D1 mendapat sinyal siklus
negatip, dan sebaliknya. Dengan demikian D1 dan D2 hidupnya bergantian.
Namun karena arus i1 dan i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang
sama, maka iL menjadi satu arah (gambar 2.3 c).
Sehingga arus iI mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila
jembatan memperoleh bagian siklus negatip, maka (gambar 4 c):
Harga 2Vγ ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah dioda
yang berhubungan secara seri. Disamping harga 2Vγ ini, perbedaan lainnya
dibanding dengan trafo CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh
dengan sistem jembatan ini PIV masing- masing dioda adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran