PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat menyerang semua orang dan bisa menyebabkan kematian jika tidak
ditemukan pada wilayah tropis dan subtropis. Host alami dari DBD adalah
manusia, sedangkan yang sebagai agent adalah virus dengue. Lalu virus dengue
karena angka kejadiannya setiap tahun meningkat. DBD adalah suatu penyakit
Kejadian Luar Biasa (KLB). (Candra, 2010; Yogyana, Ibrahim & Bintara, 2013).
kali terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika
Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Kejadian Luar
Biasa (KLB) besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga
1975 demam berdarah telah menjadi penyebab kematian utama diantara anak –
anak di daerah tersebut. Penyebaran virus ini berkembang begitu cepat. Tahun
1
2
1998, DBD sudah menyebar lebih dari 100 negara. Di tahun yang sama, jumlah
kasus DBD di Indonesia tercatat 50.000 kasus, Vietnam bagian Selatan hampir
pertama kali, yaitu di Surabaya dan Jakarta pada tahun 1968 dengan jumlah kasus
58 dan kematian 24 orang (Case Fatality Rate/ CFR 41.5 %). Insidensi ini terus
2005).
Jumlah kasus DBD di Pekanbaru terhitung dari bulan Januari 2017 hingga
lalu dan bulan yang sama, kasus DBD saat ini mengalami penurunan, yang mana
pada tahun lalu terdapat 447 kasus (DinKes Kota Pekanbaru dalam
RiauGreen.com, 2018)
vektor yang dapat menimbulkan terjadinya endemi DBD di suatu wilayah (Cecep,
2011).
dengan DBD adalah pendidikan, pekerjaan, jarak antar rumah, TPA, mobilisasi,
lingkungan fisik, faktor lingkungan biologi, dan faktor lingkungan sosial (Roose,
Pada kasus DBD, metode yang tepat untuk mencegah DBD adalah
mengubur) plus nya adalah kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah atau
Day (ADD) untuk pertama kalinya pada tanggal 15 Juni 2011 di Jakarta dan
Pada 2017 ini ADD yang dilaksanakan di Indonesia berupa rangkaian kegiatan
tata laksana dengue yangdapat dilakukan disekolah, dirumah dan lingkungan serta
4
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
serta lingkungan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan,
persepsi, dan sikap), maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice)
(Suyasa, 2018).
Riau merupakan salah satu Provinsi yang masih mengalami peningkatan kasus
DBD. Sepanjang tahun 2016 tercatat 3.272 kasus DBD, mengalami peningkatan
sebanyak 1.272 kasus dibandingkan tahun 2015 tercatat 2000 kasus, dan
Kabupaten Indragiri Hulu menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah kasus
DBD terbanyak di provinsi riau. Pada tahun 2016, Kabupaten Indragiri Hulu
Pangkalan Kasai Kabupaten Indragiri Hulu didapatkan bahwa pada tahun 2016
terdapat 44 kasus, dan pada tahun 2017 terdapat 33 kasus. Hal ini disebabkan
melakukan program “3M Plus” dengan tepat, yaitu tidak melakukan kebiaaan
didalam rumah, tidak melakukan kebiasaan memakai lotion anti nyamuk, dan
masih kurangnya kesadaran akan gotong royong untuk menjaga kebersihan rumah
B. Rumusan Masalah
serta semakin luas penyebarannya. Kondisi lingkungan yang buruk, genangan air
yang tertampung dalam suatu wadah, tempat pemukiman yang padat, kurangnya
kesadaran masyarakat akan kebersihan khususnya untuk menguras bak mandi dan
berdarah.
Pangkalan Kasai Kabupaten Indragiri Hulu didapatkan bahwa pada tahun 2016
terdapat 44 kasus dan pada tahun 2017 terdapat 33 kasus. Pada tahun 2016,
Kabupaten Indragiri Hulu menempati posisi ke-7 dengan 193 kasus. Hal ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Indragiri Hulu.
7
2. Tujuan Khusus
Ada pun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hulu.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat