Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anung Anindita P.

NIM : 0202516020
Rombel : Reguler B

1. Pragmatik juga berkaitan dengan semantik dan sosiolinguistik. Jelaskan dengan


contoh keterkaitan tersebut!

Jawab :

Hubungan antara semantik, pragmatik, dan sosiolinguistik adalah ketiganya termasuk


bagian dari subdisiplin linguistik bagian dari ilmu linguistik yang mengkaji makna
bahasa. Semantik memberikan perhatian pada makna dengan tidak mengacu kepada siapa
yang mengekpresikan kalimat itu dan kepada siapa yang mengeskpresikan kalimat itu.
Dengan kata lain, semantik lebih ditentukan koteks. Sementara itu, pragmatik
memperhatikan makna di dalam kaitannya dengan siapa yang berbicara, kepada siapa,
bagaimana, kapan, di mana, dalam situasi apa. Dengan kata lain, pragmatik lebih
ditentukan konteks, sedangkan sosiolinguistik merupakan bagian dari ilmu linguistik
yang berkaitan dengan kegiatan sosial masyarakat atau sosiologi masyarakat. Dalam
kajian sosiolinguistik mencakup penggunaan bahasa dalam komunitas tertentu, hubungan
antara kondisi masyarakat atau penutur dengan penggunaan bahasa pada suatu komunitas
masyarakat tersebut. Dalam kajian sosiolinguistik, terdapat faktor-faktor yang
menentukan penggunaan bahasa di dalamnya.

Keterkaitan pragmatik dengan semantik dan sosiolinguistik adalah ketiganya sama-sama


mempelajari tentang makna. Perbedaannya adalah terdapat pada fokus kajiannya. Apabila
pragmatik mengkaji makna secara eksternal yang dipengaruhi oleh konteks, semantik
hanya mempelajari makna secara internal atau hanya koteksnya saja. Sementara itu,
sosiolinguistik sama-sama mempelajari makna yang dipengaruhi oleh faktor soaial yang
terdapat pada suatu masyarakat.

Contoh hubungan pragmatik, semantik, dan sosiolinguistik :

1) A : “Aduh, perutku sakit!”


2) A : “Aduh perutku sakit!”
Konteks : si A sedang menjalankan ibadah puasa, tetapi pada siang hari yang sangat
terik, ia mengeluh sesuatu kepada ibunya sambil memasang wajah lemas.
3) A : “Aduh perutku sakit!”
B : “Wes dikandani aja mangan sambel kok, kamu ini suka ngeyel!”
Tuturan (1) termasuk tuturan semantik karena makna kalimat itu adalah si A merasa
perutnya sakit. Sakit memiliki makna leksikal merasa tidak nyaman di tubuh karena
menderita sesuatu’. Tuturan (2) termasuk tuturan pragmatik karena terdapat maksud
dalam tuturan tersebut, yakni si A sebenarnya ingin mengatakan bahwa dirinya tidak kuat
puasa. Tuturan (3) termasuk tuturan sosiolinguistik karena terdapat campur kode, yakni
bahasa Indonesia dan Jawa. Dalam hal ini berarti faktor sosial berpengaruh dalam
terciptanya tuturan.

2. Jika Anda membuat tesis, tesis yang seperti apakah yang dapat memenuhi kaidah-
kaidah dari prinsip kerjasama Grice?
Jawab :
Tesis tersebut mengenai konstruksi realitas penerapan prinsip kerja dalam perspektif
Grice yang diimplementasikan melalui beberapa berita gosip di stasiun televisi baik
nasional maupun internasional. Tahap pertama adalah mentranskripsi teks berita,
kemudian ditelaah berdasarkan prinsip kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Dalam hal
ini akan ditemukan banyak pelanggaran pada penyajian teks berita. Penyebabnya
mungkin ada banyak hal, di antaranya adalah untuk memberikan senasi. Hal tersebut
berguna untuk menguak ideologi yang digunakan di masing-masing stasiun televisi.
3. Apa yang Anda ketahui tentang strategi bertutur dan parameter pragmatik (Brown
dan Levinson). Jelaskan dengan contoh!
a. Strategi Bertutur
(1) Bertutur terus terang tanpa basa-basi
- menyatakan maksud tuturan secara langsung dan tidak taksa
Konteks
Pagi hari, Suci belum bangun dan ibu melihat lantai sangat kotor. Ibu ingin
menyapu, tetapi sedang tidak enak badan.
Ibu : “Suc, bangun! Sapu lantainya!”
(2) Bertutur langsung dengan basa-basi kesantunan positif
- Menawarkan atau berjanji
Konteks
Di salah satu mal di Semarang, penjaga toko sedang menyapa salah satu
pengunjung toko baju yang dijaga olehnya.
Ria : “Bagaimana kalau yang warna hijau muda ini, Bu? Ibu suka tidak?”
(3) Bertutur langsung dengan basa-basi kesantunan negatif
- Berikan penghormatan
Konteks:
Andini sedang mengantre ke kamar mandi. Di sana ia bertemu dengan
dosennya, Ibu Ida, yang juga sama-sama mengantre di belakangnya.
Lina : “Silakan Ibu masuk terlebih dahulu.”
(4) Bertutur secara samar-samar
- Gunakan isyarat
Konteks:
Hamida ditanyai oleh seorang pemuda mengenai arah jalan yang akan dituju
oleh si pemuda. Pemuda itu mengatakan alamatnya dan Hamida pun berusaha
membantunya.
Hamida: “Gang depan itu, belok kanan.” (menunjuk gang yang dimaksud)
(5) Bertutur di dalam hati atau diam
Konteks:
Khamila tidak lolos SBMPTN, ia merasa sedih karena menyesali tindakannya di
masa lalu karena kurang berusaha dan berdoa.
Risa : “Andai saja dulu aku belajar, les, dan tidak melupakan Tuhan, pasti
berbeda keadaan.” (dalam hati)
b. Parameter Pragmatik
1) Muka Positif
Muka positif adalah muka yang mengacu kepada citra diri orang yang berkeinginan agar
segala sesuatu yang dilakukannya, segala sesuatu yang dimilikinya, atau segala sesuatu
yang merupakan nilai-nilai yang diyakininya diakui orang sebagai suatu hal yang baik,
menyenangkan, patut dihargai, dan seterusnya.
Contoh : Ibu bangga atas prestasi yang kamu raih.
2) Muka Negatif
Muka negatif adalah muka yang mengacu kepada citra diri orang yang berkeinginan agar
ia dihargai dengan jalan penutur membiarkannya bebas melakukan tindakannya atau
membiarkannya bebas melakukan tindakannya dari keharusan mengerjakan sesuatu
Contoh : Menjauhlah dari kandang macan itu !
4. Jelaskan dengan contoh analisis struktural dan pragmatik!
Jawab :
Analisis strukturl merupakan analisis bahasa dari sudut pandang linguistik struktural yang
menekankan pada struktur yaitu bentuk formal bahasa dengan kata lain menganalisis
bahasa berdasarkan struktur pembentuknya, yakni kata, frasa, klausa, kalimat, wacana.

Contoh : Ibu membelikan adik baju baru.

Kalimat tersebut termasuk kalimat deklaratif dengan pola atau struktur kalimat S-P-O-
Pel. Kalimat tersebut termasuk kalimat aktif transitif.

Analisis pragmatik merupakan analisis bahasa berdasarkan sudut pandang pragmatik


yaitu mengungkapkan maksud suatu tuturan di dalam peristiwa komunikasi, dengan kata
lain analisis pragmatis berupaya menemukan maksud penutur, baik yangtersurat maupun
yang tersirat.

Contoh : Gani kedatangan tamu istimewa, teman kecilnya dari Lampung, ia


menyambutnya dengan sukaria. Mereka mengobrol sangat lama dan belum ada hidangan
satu pun.

Teman Gani : “Duuuh.... kulkasmu rusak?”

Maksudnya adalah teman Gani menginginkan minum.

5. Jelaskan dengan contoh hubungan antara presuposisi, implikatur dan perikutan!

Jawab :

Presuposisi, implikatur, dan perikutan merupakan istilah yang saling berdekatan.


Presuposisi adalah asumsi yang dipakai penutur, pengetahuan bersama antara penutur dan
mitra tutur yang tidak dituturkan. Presuposisi merupakan prasyarat yang memungkinkan
suatu tuturan benar atau tidak benar. Implikatur merupakan maksud yang ingin
disampaikan penutur secara implisit atau tersirat. Implikatur tidak harus ada dalam
sebuah tuturan. Perikutan adalah implikasi logis dari sebuah tuturan dan merupakan
bagian konsekuensi mutlak (necessary sequence) dari tuturan.
Contoh:
Konteks
Hari Minggu (19/02/2017) di Surabaya seorang pemuda melakukan aksi pencurian
sepeda motor pada siang hari. Pembantu rumah tangga yang mengetahui aksi si pencuri
langsung berlari dan mencegah aksi pencurian. Naas, pembantu itu justru terkena
tembakan dari si pencuri.
Presuposisi : terjadi kejahatan
Implikatur : masyarakat berhati-hati dan selalu waspada
Perikutan : pencuri mencuri motor  pembantu mengetahui aksi  pembantu
tertembak
6. Jelaskan dengan contoh hubungan dua proposisi pada implikatur dan perikutan!
Jawab :
Proposisi pada implikatur memiliki hubungan yang bukan sebab-akibat (kausal) sehingga
tidak bersifat mutlak. Contohnya:
A : “Tasku berat sekali.”
B : “Ditahan dulu sebentar lagi sampai kelas.”
Sementara proposisi pada perikutan memiliki hubungan yang sebab-akibat (kausal)
sehingga bersifat mutlak. Contohnya:
A : “Tasku berat sekali.”
B : “Iya, sini biar aku yang bawa.”

Anda mungkin juga menyukai

  • UKK
    UKK
    Dokumen1 halaman
    UKK
    Anung Anindita
    Belum ada peringkat
  • Proses 3
    Proses 3
    Dokumen1 halaman
    Proses 3
    Anung Anindita
    Belum ada peringkat
  • Latihan Puebi
    Latihan Puebi
    Dokumen2 halaman
    Latihan Puebi
    Anung Anindita
    Belum ada peringkat
  • Bahan Indo
    Bahan Indo
    Dokumen2 halaman
    Bahan Indo
    Anung Anindita
    Belum ada peringkat