0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas empat jenis kromatografi cair, yaitu kromatografi fasa terbalik, kromatografi fasa normal, kromatografi pertukaran ion, dan kromatografi pemisahan ukuran. Kromatografi fasa terbalik menggunakan fasa diam hidrofobik dan fasa gerak hidrofilik untuk memisahkan molekul berdasarkan polaritasnya, sedangkan kromatografi fasa normal sebaliknya. Kromatografi pertukaran
Dokumen tersebut membahas empat jenis kromatografi cair, yaitu kromatografi fasa terbalik, kromatografi fasa normal, kromatografi pertukaran ion, dan kromatografi pemisahan ukuran. Kromatografi fasa terbalik menggunakan fasa diam hidrofobik dan fasa gerak hidrofilik untuk memisahkan molekul berdasarkan polaritasnya, sedangkan kromatografi fasa normal sebaliknya. Kromatografi pertukaran
Dokumen tersebut membahas empat jenis kromatografi cair, yaitu kromatografi fasa terbalik, kromatografi fasa normal, kromatografi pertukaran ion, dan kromatografi pemisahan ukuran. Kromatografi fasa terbalik menggunakan fasa diam hidrofobik dan fasa gerak hidrofilik untuk memisahkan molekul berdasarkan polaritasnya, sedangkan kromatografi fasa normal sebaliknya. Kromatografi pertukaran
13017069 TK2102 Metode Pengukuran dan Analisis Jenis-jenis dari Kromatografi Cair
1. Kromatografi Fasa Terbalik
Kromatografi jenis ini memiliki fasa diam yang bersifat hidrofobik, adapun fasa geraknya bersifat hidrofilik. Fasa diam yang paling banyak digunakan dalam kromatografi fasa terbalik ini adalah silika yang telah diikat oleh rantai hidrokarbon seperti oktadesil (C18). Namun banyak juga fasa diam yang lain seperti campuran silika dengan hidrokarbon C8, silika dengan siano, dan lain-lain. Fasa gerak yang digunakan adalah pelarut organik yang umum seperti metanol, etanol, asetonitril, tetrahidrofuran, dan lain-lain. Kromatografi fasa terbalik ini akan membuat molekul yang non-polar teradsorpsi pada fasa diam sehingga waktu retensinya menjadi lebih lama, sedangkan molekul polar akan ikut mengalir bersamaan dengan fasa gerak tanpa teradsorpsi sehingga waktu retensinya menjadi lebih singkat. Banyak sekali jenis molekul yang bisa dipisah dengan metode ini, karena fleksibilitas yang tinggi. Namun, protein tidak bisa dipisah dengan metode ini karena fasa gerak yang merupakan pelarut organik dapat mendenaturasi protein.
2. Kromatografi Fasa Normal
Metode ini merupakan metode yang paling pertama diciptakan dan merupakan kebalikan dari kromatografi fasa terbalik. Kromatografi fasa normal memiliki fasa diam yang bersifat hidrofilik seperti silika atau alumina. Adapun fasa geraknya bersifat hidrofobik seperti kloroform. Fasa gerak yang hidrofilik mengakibatkan molekul-molekul yang bersifat polar akan mudah teradsorpsi pada fasa diam sehingga waktu retensinya menjadi lebih lama dan molekul-molekul non-polar akan keluar lebih dulu dari kolom dengan waktu retensi yang singkat. Kromatografi jenis ini mampu untuk memisahkan berbagai jenis protein.
3. Kromatografi Pertukaran Ion
Prinsip utama dari metode ini didasari pada interaksi muatan positif dan negatif antara molekul spesifik dengan matriks yang terdapat didalam kolom. Adapun muatan Muhammad Rafli Fadhilah 13017069 positif dan negatifnya bisa diatur dengan cara menjauhkan nilai pH dari titik isoelektrik yang mana titik isoelektrik adalah nilai pH untuk molekul netral. Adapun pengaturan tersebut bisa dilakukan dengan penambahan buffer. Secara umum, jenis dari metode ini ada dua, yaitu: Kromatografi pertukaran kation, metode ini digunakan jika molekul yang diinginkan bermuatan positif. Untuk melakukannya, diperlukanlah matriks yang bermuatan negatif agar molekul yang bermuatan positif tersebut mengalami interaksi yang kuat dengan matriks. Matriks yang biasa digunakan adalah matriks dekstran yang mengandung gugus karbonil. Buffer yang biasa digunakan adalah keluarga asam seperti asam sitrat, asam laktat, asam malonat dan lain-lain. Kromatografi pertukaran anion, metode ini digunakan jika molekul yang diinginkan bermuatan negatif. Untuk melakukannya, diperlukanlah matriks yang bermuatan positif agar molekul yang bermuatan negatif tersebut mengalami interaksi yang kuat dengan matriks. Matriks yang digunakan adalah matriks dekstran yang mengandung ion ammonium. Buffer yang biasa digunakan adalah keluarga basa seperti N-metil piperazin, etanolamin dan lain-lain. Metode ini paling banyak digunakan untuk memisahkan protein, terutama enzim. Metode ini juga digunakan untuk memisahkan molekul-molekul organik.
4. Kromatografi Pemisahan Ukuran
Metode ini memisahkan suatu analit berdasarkan ukurannya. Metode ini paling banyak digunakan untuk memisahkan molekul-molekul besar seperti polimer dan protein. Cara kerja dari metode ini adalah dengan menggunakan gel berpori yang berukuran mikro. Molekul yang lebih besar tentunya akan lebih cepat mengalami elusi karena molekul tersebut terperangkap pada gel dan tidak bisa melewati pori sehingga waktu retensinya menjadi lebih lama.