Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Rafli Fadhilah

13017069
TK2102 Metode Pengukuran dan Analisis
Jenis-jenis dari Kromatografi Cair

1. Kromatografi Fasa Terbalik


Kromatografi jenis ini memiliki fasa diam yang bersifat hidrofobik, adapun fasa
geraknya bersifat hidrofilik. Fasa diam yang paling banyak digunakan dalam
kromatografi fasa terbalik ini adalah silika yang telah diikat oleh rantai hidrokarbon
seperti oktadesil (C18). Namun banyak juga fasa diam yang lain seperti campuran silika
dengan hidrokarbon C8, silika dengan siano, dan lain-lain. Fasa gerak yang digunakan
adalah pelarut organik yang umum seperti metanol, etanol, asetonitril, tetrahidrofuran,
dan lain-lain. Kromatografi fasa terbalik ini akan membuat molekul yang non-polar
teradsorpsi pada fasa diam sehingga waktu retensinya menjadi lebih lama, sedangkan
molekul polar akan ikut mengalir bersamaan dengan fasa gerak tanpa teradsorpsi
sehingga waktu retensinya menjadi lebih singkat. Banyak sekali jenis molekul yang bisa
dipisah dengan metode ini, karena fleksibilitas yang tinggi. Namun, protein tidak bisa
dipisah dengan metode ini karena fasa gerak yang merupakan pelarut organik dapat
mendenaturasi protein.

2. Kromatografi Fasa Normal


Metode ini merupakan metode yang paling pertama diciptakan dan merupakan
kebalikan dari kromatografi fasa terbalik. Kromatografi fasa normal memiliki fasa diam
yang bersifat hidrofilik seperti silika atau alumina. Adapun fasa geraknya bersifat
hidrofobik seperti kloroform. Fasa gerak yang hidrofilik mengakibatkan molekul-molekul
yang bersifat polar akan mudah teradsorpsi pada fasa diam sehingga waktu retensinya
menjadi lebih lama dan molekul-molekul non-polar akan keluar lebih dulu dari kolom
dengan waktu retensi yang singkat. Kromatografi jenis ini mampu untuk memisahkan
berbagai jenis protein.

3. Kromatografi Pertukaran Ion


Prinsip utama dari metode ini didasari pada interaksi muatan positif dan negatif
antara molekul spesifik dengan matriks yang terdapat didalam kolom. Adapun muatan
Muhammad Rafli Fadhilah
13017069
positif dan negatifnya bisa diatur dengan cara menjauhkan nilai pH dari titik isoelektrik
yang mana titik isoelektrik adalah nilai pH untuk molekul netral. Adapun pengaturan
tersebut bisa dilakukan dengan penambahan buffer. Secara umum, jenis dari metode ini
ada dua, yaitu:
 Kromatografi pertukaran kation, metode ini digunakan jika molekul yang
diinginkan bermuatan positif. Untuk melakukannya, diperlukanlah matriks
yang bermuatan negatif agar molekul yang bermuatan positif tersebut
mengalami interaksi yang kuat dengan matriks. Matriks yang biasa
digunakan adalah matriks dekstran yang mengandung gugus karbonil.
Buffer yang biasa digunakan adalah keluarga asam seperti asam sitrat,
asam laktat, asam malonat dan lain-lain.
 Kromatografi pertukaran anion, metode ini digunakan jika molekul yang
diinginkan bermuatan negatif. Untuk melakukannya, diperlukanlah
matriks yang bermuatan positif agar molekul yang bermuatan negatif
tersebut mengalami interaksi yang kuat dengan matriks. Matriks yang
digunakan adalah matriks dekstran yang mengandung ion ammonium.
Buffer yang biasa digunakan adalah keluarga basa seperti N-metil
piperazin, etanolamin dan lain-lain.
Metode ini paling banyak digunakan untuk memisahkan protein, terutama enzim.
Metode ini juga digunakan untuk memisahkan molekul-molekul organik.

4. Kromatografi Pemisahan Ukuran


Metode ini memisahkan suatu analit berdasarkan ukurannya. Metode ini paling
banyak digunakan untuk memisahkan molekul-molekul besar seperti polimer dan protein.
Cara kerja dari metode ini adalah dengan menggunakan gel berpori yang berukuran
mikro. Molekul yang lebih besar tentunya akan lebih cepat mengalami elusi karena
molekul tersebut terperangkap pada gel dan tidak bisa melewati pori sehingga waktu
retensinya menjadi lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai