Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di
sekelilingnya yaitu segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun yang tidak tampak dengan hanya
menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada
sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk
melihat benda tersebut. Mikroskop menjadi alat yang sangat penting dalam
bidang ilmu biologi terkhusus ketika ingin mengamati sel dan jaringan yang
berukuran cukup kecil yang tidak bisa dilihat dengan hanya mengandalkan
penglihatan mata normal. Akhirnya pada tahun 1632 seorang ilmuwan
bernama Antony Van Leewenhoek yang menemukan sebuah alat yang dapat
digunakan untuk mengamati benda-benda kecil, organisme yang tidak dapat
dilihat dengan kasat mata, serta struktur-struktur kecil tubuh makhluk hidup
dengan ukuran mulai dari 0,1 mm. Alat tersebut diberi nama mikroskop.
Mikroskop terdiri atas dua bagian, yaitu bagian optik seperti cermin datar
dan cermin cembung, diafragma, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian
yang kedua yaitu bagian mekanik seperti kaki mikroskop,pilar atau sendi
inklinasi pengatur kondensor, kondensor, lengan mikroskop, engsel
penggerak, dan meja preparat. Semua bagian-bagian ini memiliki fungsi
tersendiri pada mikroskop. Dalam dunia penelitian, mikroskop sangat
berperan penting karena membantu dalam mengamati strukur terkecil
penyusun tubuh makhluk hidup, seperti sel dan jaringan, organisme terkecil
yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Begitu pun dengan ilmu
pengetahuan yang juga ikut berkembang karena adanya mikroskop. Tetapi
dalam pengamatan menggunakan mikroskop, kita perlu mengetahui bagian-
bagian dari mikroskop, dan mengetahui fungsinya, serta mengetahui cara
penggunaannya sehingga kita memiliki suatu ketrampilan dalam
menggunakan mikroskop, dan hasilnya kita bisa memperoleh data
pengamatan yang lebih jelas dan akurat.
Makhluk hidup di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan ada
yang menyusun tubuhnya sehingga menjadi satu dan utuh sehingga segala
seluruh aktivitas yang akan dilakukannya dapat berjalan dengan baik.
Seluruh makhluk hidup di dunia ini baik manusia, hewan, dan tumbuhan
memiliki tubuh yang terdiri atas organ – organ, dari organ organ ini masih
disusun oleh jaringan – jaringan. Pada jaringan ini tidak sama seperti organ
organ tubuh mahkluk hidup yang dapat dilihat secara kasat mata seperti
kaki, tangan, daun, batang, melainkan jaringan penyusun tubuh makhluk
hidup ini dapat dilihat melalui mikroskop.
Secara struktural, tubuh hewan dan tumbuhan tersusun oleh berbagai
organ dan jaringan yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan
aktivitas hidupnya. Jaringan pada hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan
karena pada organ penyusun tubuh hewan dan tumbuhan berbeda jauh.
Jaringan pada hewan dan tumbuhan memiliki fungsi, bentuk, dan letak yang
berbeda – beda.
Jaringan tumbuhan adalah sekelompok sel tumbuhan yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu
kesatuan pada tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua jenis
yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem ada jaringan yang
sel-selnya dapat membelah. Sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-
selnya telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi sesuai fungsinya.Selain itu,
tumbuhan dibedakan atas dua golongan yaitu tumbuhan golongan monokotil
dan tumbuhan golongan dikotil dimana, 2 jenis golongan tumbuhan ini
memiliki ciri struktur dan letak masing – masing jaringan yang menyusun
organ tumbuhan.
Jaringan pada hewan juga terbagi atas beberapa jaringan utama yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jaringan otot, dan jaringan
saraf. Jaringan utama ini masih terdiri atas jaringan – jaringan lainnya dan
menjalankan fungsinya masing – masing, memiliki ciri, letak, dan bentuk yang
berbeda. Berdasarkan perbedaan dari jaringan – jaringan hewan dan tumbuhan
maka untuk mengetahui lebih jauh struktur dan macam – macam jaringan dari
tubuh hewan dan tumbuhan maka kita melakukan pengamatan mikroskopis.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam –
macam jaringan yang menyusun organ – organ tumbuhan dan hewan.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan mikroskop biologi
dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sedehana.
C. Mamfaat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur, bentuk dan macam – macam
jaringan yang menyusun organ – organ tumbuhan dan hewan.
2. Mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop biologi dengan
cepat dan aman untuk melihat sediaan sedehana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop


Hooke adalah salah satu penemu mikroskop. Mikroskop memungkinkan
untuk melihat ratusan kali ujung lancip dari jarum yang lebih tajam. Pada
abad ke 16 berkat penemuan seorang ilmuwan , makhluk hidup yang tidak
dapat terlihat menjadi dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat, Alat
tersebut adalah mikroskop yang memungkinkan seseorang dapat mengamati
benda atau makhluk hidup yang tidak mampu dilihat dengan mata
telanjang.Mikroskop yang sering digunakan adalah mikroskop monokoler
atau mikroskop cahaya.Mikroskop ini digunakan denga satu mata,sehingga
bayangan yang terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda yang
diamati. Menurut Teguh (2006), mikroskop terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Bagian Mekanik
a) Kaki mikroskop,berfungsi untuk menyangga mikroskop
b) Pilar atau sendi imklinasi sebagai penghubung antara kaki dengan
lengan mikroskop
c) Pengatur kondensor berfungsi untuk menarik turunkan kondensor
d) Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang
sedang diamati
e) Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop
f) Engsel penggerak berfungsi sebagai penghubung lengan dengan kaki
mikroskop
g) Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati
h) Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati
agar tidak bergeser.
i) Tabung berfungsi menghubungkan antara lensa objektif dan lensa
okuler
j) Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif
k) Sekrup pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung
mikroskop secara cepat dari atas ke bawah
l) Sekrup pemutar halus berfungsi untuk menggerakkan tabung ke arah
atas dan bawah secara lambat
2. Bagian optik,terdiri dari:
a) Dua buah cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.Fungsi cermin
disini adalah untuk mencari,mengumpulkan, dan mengarahkan sinar
pada objek yang diamati.
b) Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang
dipantulkan cermin menuju ke mata
c) Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan objek,terletak
pada revolver.
d) Lensa okuler merupakan lensa yang berdekatan dengan mata
pengamat ketika melakukan pengamatan.
Menurut Campbell (2004) pada mikroskop cahaya ,cahaya yang
tampak dilewatkan melalui specimen dan kemudian menembus lensa
kaca. Lensa ini merefraksi cahaya sedemikian rupa sehinnga bayangan
specimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata. Dua
nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan
penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali
lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titik yang
dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah.
Mikroskop electron mengungkapkan organel yang nustahil diuraikan
oleh mikroskop cahaya.Tetapi mikroskop cahaya memiliki keunggulan
khususnya dalam mengkaji sel-sel hidup. Kelemahan mikroskop electron
ialah dalam hal metode yang digunakan untuk mempersiapkan sel mati
spesimennya.Selain itu, mikroskop elektron menghasilkan artifak-
artifak,ciri-ciri, dan structural yang terlihat dalam mikrograf yang
sebenarnya tidak ada dalam sel hidup. Mikroskop merupakan peralatan
sitologis kajian tentang struktur sel yang paling penting. Mikroskop fase
kontras,digunakan untuk mengamat benda hidup dalam keadaan
alamiahnya. ( Volk,Wheleer :1988).
Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu :
a. Mikroskop biologi
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan.Mikroskop biologi ini memiliki dua lensa yaitu lensa okuler
dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,pembesaran 40x
2) Objektif 10x dengan okuler 10x pembesaran 100x
3) Objektif 40x dengan okuler 10x pembesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x pembesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektif
emersi,karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara
memakainya denga khusus pula.

b. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda –benda yang
tidak terlalau besar,transparan atau tidak.penyinarannya dapat diatur dari
atas maupun dari bawah dengan sianr alam atau lampu.Memiliki dua buah
objektif dan dua buah okuler,sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi
dengan pengamatan dua belah mata .Kekuatan pembesaran tidak terlalu
kuat umumnya yaitu Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x..
B. Pengamatan Mikroskopis
Kata “sel” mungkin sudah lazim kita dengar, bahkan mungkin kita
sudah mengetahui apakah sel itu sebenarnya. Sel merupakan unit kesatuan
dari protplasma .dan protoplasma merupakan substansi dari sel hidup.
Setiap sel mempunyai isi sel sendiri, sehingga setiap unit sel dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri. Sel dikelilingi oleh membran luar yang
ada dilingkungan sel. (yudiarti turrini dkk : 2009)
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain
mempunyai struktur fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang
struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan
terorganisasi dalam bentuk organ. ( Penuntun praktikum biologi : 2013 )
Tubuh tumbuhan terdiri atas unit morfologi, yaitu sel-sel yang
masing-masing diliputi oleh dinding selnya dan berdekatan dengan sel-sel
yang lain dengan adanya zat interseluler. Dengan adanya zat penyatuan
tersebut, kelompok tertentu dari sel dapat dibedakan dari yang lainnya.
Kelompok sel tersebut adalah jaringan. Variasi struktur dari jaringan
didasarkan dari perbedaan komponen-komponen selnya. Dan tipe
perlekatannya satu sama lain. Jaringan yang strukturnya relatife sederhana
yaitu yang terdiri atas satu tipe disebut jaringan sederhana. Yang lainnya
yang terdiri atas lebih dari satu tipe sel disebut jaringan kompleks (Kimbal,
1993).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan
yang masih muda dan selalu aktif membela atau bersifat embrional
sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak dapat lagi
berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut, jaringan pelindung,
jaringan parenkim dan jaringan gabus (yudiarti turrini dkk : 2009)
Menurut yudiarti turni dkk, Pada tumbuhan terdapat bermacam
macam jaringan yang berbeda bentuk dan fungsinya. Secara garis besar
jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi 6, yaitu :
1. Jaringan muda (meristem atau titik tumbuh)
Jaringan ini tersusun oleh sel sel embrional , membran selaputnya
tipis, ruang sel penuh dengan protoplasma dan vakoulanya kecil serta
selalu mengadakan pembelahan
2. Jaringan dasar parenkim
a. Paling banyak dan umum dijumpai
b. Dinding selnya tipis, jika terjadi penebalan, penebalannya tipis
c. Merupakan sel sel yang masih memiliki kegiatan
3. Jaringan pelindung
Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh dari luar dikenal 2 jenis , yaitu
a. Epidermis
- Terdapat lapisan paling luar dari tumbuhan
- Tersusun dari selaput sel yang sangat rapat
- Kadang kadang berbentuk trichomat, sel buliform dan
stomata
b. Gabus
- Terdapat dibagian tepi alat tumbuhan, terutama pada
tumbuhan berumur panjang
- Terjadi karena epidermis yang telah mati, dan jaringan gabus
ini menggantikan fungsi epidermis
- Terdapat pada intil sel
4. Jaringan penguat
- sel selnya berbanding tebal dan mengandung lignin
- lignin ini memberi sifat keras pada dinding selnya
5. Jaringan Pengangkut
- Mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk fotosintesis dan
Mengedarkan hasil fotosintesis seluruh tubuh.
6. Idioblast
- Sekumpulan sel dalam suatu jaringan yang bentuk berbeda
Dengan fungsi tertentu.
Menurut (yudiarti turni. Dkk :200 ) sel pada jaringan itu
berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Jaringan pada hewan dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu :
1. Jaringan Epitel
a. Terdiri dari sekumpulan sel yang susunannya sangat rapat sehingga
membentuk lembaran membran maka disebut pula membran epitel.
b. Jaringan ini tidak mempunyai substansi interseluler dan cairannya
sangat sedikit
c. Jaringan ini biasanya membatasi tubuh dengan lingkunganya , baik
disebelah luar maupun sebelah dalam.
2. Jaringan Ikat atau Penyokong
Dalam jaringan pengikat penyokong, susunan sel dan subtansi
interselulernya sangat berbeda dengan jaringan epitel. Sel selnya tidak rapat
satu sama lain, tetapi terletak berpencar yang kadang berhubungan satu
dengan yang lainnya tetapi kadang tidak berhubungan sama sekali.
Substansi interselulernya menyolok dan menjadi bagian terpenting dan
terbesar pada jaringan ini. Jaringan ini memiliki daya tahan yang besar
karena struktur yang sangat berbeda.
Fungsi jaringan ini adalah untuk menahan berat sebagai penyokong dan
pengikat.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melaksanakan kerja
secara mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi. Jaringan otot terbagi
menjadi tiga yaitu :
a. Otot polos, selnya tersusun lebar berbentuk gelendong
b. Otot lurik, Serabut ototnya sangat panjang, sehingga jarang
ditemukan ujungnya
c. Otot jantug disebut juga myocardium yakni berfungsi untuk
menimbulkan kontraksi pada jantung untuk memompa darah dari
jantung ke pembuluh darah.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf memiliki tonjolan yang bercabang cabang, selnya
disebut neuron yang memiliki 1 inti yang besar dan terletak ditengah,
kemudian selnya dibedakan menjadi :
a. Badan sel, yakni bagian sel yang mempunyai inti
b. Dendrit, yakni merupakan tonjolan dari badan sel yang memiliki
Percobaan Axom, merupakan tonjolan yang hanya satu berfungsi
Merambat impulf saraf.
.
BAB III
METODE PRATIKUM

A.Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis,,18 November 205
Waktu : Pukul 07.30 s/d 09.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi lantai III. Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan untuk Pengamatan Mikroskopis
1. Alat yang disediakan oleh laboratorium
1) Mikroskop biologi
2) Deek glass 2 buah
3) Kaca preparat 2 buah
5. Alat yang disediakan oleh mahasiswa
1. Kotak alat yang berisi :
a. Silet
b. Pinset
c. Penjepit
d. Lap kasar dan lap halus
e. Pipet tetes
f.Gunting bedah
2. Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
a. Daun labu ( Cucurbita moschata )
b. Daun bunga kembang sepatu ( Hibiscus rosa sinensis )
C. Alat dan Bahan untuk Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop
1. Alat
a. Mikroskop
b Lap kasar dan lap halus
c. Silet
2. Bahan
Tanaman jagung ( Zea mays ) dan tanamam mangga ( Mangifera
indica ) sebagai preparat jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili
golongan monokotil dan dikotil Preparat awetan epitel kubus selapis
pada medulla renalis, preparat gosok tulang padat pada tulang pipa,
preparat awetan apusan darah dengan pewarna giemsa, preparat awetan
otot polos, otot lurik, dan otot jantung, preparat awetan sel purkinje pada
otak kecil.
D. Prosedur Kerja untuk Pengamatan Mikroskopis
1. Menyiapkan Mikroskop
a. Metakkan mikroskop di atas meja kerja yang tepat
b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel
c. Membuka kotak peralatan dan bersihkan kaca benda dengan
tissue
2. Mengatur masuknya cahaya ke dalam tubus
a. Memrhatikan ruang pratikum,dan amati arah cahaya yang lebih
terang lalu mengarahkan cermin mikroskop ke arah
tersebut.Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang
sedang.Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya
mendekati meja sediaan dengan menggunakan cermin
datar.Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung
b. Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek
mengahdap ke meja sediaan sampai bunyi klik
c. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja
sediaan 5- 10 mm atau tubus turun maksimal
d. Meneroponglah lewat okuler dengan mata kiri tanpa
memicingkan akan Nampak medan bundar putih.Jika terangnya
tidak merata gerakkan sedikit cermin sampai terangnya
merata,kalau silau persempit diafragma atau lubang pada
lempeng.Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya
yang masuk,bukalah diafragma dan gunakan lubang lebih besar
pada lempeng
e. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan
3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
a. Dengan tangan putarlah pengatur kasar atau akrometer kea rah
empu jari,tubus turun,jarak objektif dengan meja sediaan
mengecil,lakukan sebaliknya.
b. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja
sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di
tengah lubang meja,jepit kaca benda dengan sengkeling
sehingga tidak goyang
c. Perhatikan jarak objektif denhan kaca benda tidak lebih dari 10
mm.
d. Meneronglah lewat okuler sambil tangan memutar makrometer
dengan menaikkan tubus perlahan –lahan.Amati medan
pandang sampai muncul bayangan.Kalau tubus telah
diangkat,setengah putaran makrometer belum juga muncul
bayangan,berarti terlewatkan.Ulangi kembali langkah
ketiga.Jika bayangan sudah ada tetepi kabur ,maka teropong
terus sambil memutar-mutar micrometer naik atau turun sampai
bayangan jelas garis atau batasan –batasannya.
e. Periksa okuler dan objektif,hitung pembesaran berapa yang
digunakan
f. Jika sudah selsesai preparat boleh dikeluarkan
4. Membuat Preparat Sederhana
a. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan
b. Menetesi air jernih satu tetes di tengah-tengah
c. Dengan pinset,cabut satu kerat bahan dan letakkan di tengah
tetesan air
d. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari
dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan
e. Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat
dengan tetesan air denga kemiringan 45° kemudian lepaskan
sehingga teoat menutupi tetesan air.Kelebihan air yang
merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring
f. Memasang preparat yang sudah dibuat pada meja sediaan dan
amati seperti langkah pada indicator 3 di atas
5. Mengamati Perbesaran
a. Apabila pengamatan pada langkah keempat teah berhasil
bayangan yang Nampak akan dibesarkan lagi.Posisi preparat
atau tubus jangan disentuh
b. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih
panjang tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi
klik
c. Meneroponglah sambil memutar micrometer sampai muncul
bayangan yang lebih besar,kemudian amati bayangan yang ada
d. Jika kita gagal menemukan bayangan yang lebih besar,naikkan
tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu
jari.Putar kembali revolver untuk mendapatkan posisi lensa
objektif lemah pada posisi semula.Tanpa mengubah preparat
ulangi kembali perlakuan indicator ketiga.
e. Apabila ingin mengamati bahan yang lain,maka naikkan tubus
keluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca
benda dan kaca penutup
f. Buat kembali sediaan baru seperti langkah pada indicator
keempat
g. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop perhatikan
hal-hal berikut:
a) Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan,harus
dikeluarkan
b) Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau
lap katun(kaca benda + kaca penutup ).Simpan dalam cawan
petri dan masukkan dalam kotak perlengkapan.
c) Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel.tubus
diturunkan serendah mungkin
d) Simpan mikroskop dalam kotak mikroskop
e) Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap
katun dan disimpan dalam kotaknya
f) Peralatan dalam kelompok sendiri,disimpan sendiri untuk
kegiatan selanjutnya.
g) Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat
sampah yang tersedia
E. Prosedur Kerja untuk Pengamatan Mikroskopis
1. Jaringan tumbuhan
a. Menyiapkan mikroskop berdasarkan tata cara penggunaanya.
b. Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun
yang mewakili golongan monokotil dan dikotil
c. Setelah diiris setipis mungkin amati dengan menggunakan
mikroskop ciri struktur dan letak masing-masing jaringan
yang menyusun akar, batang, dan daun
d. Gunakan pembesaran obyektif 4x untuk melihat preparat
secara keseluruhan, kemudian ganti dengan pembesaran
obyektif 10x untuk mengamati bagian jarinagn yang lebih
jelas
e. Gambarlah jaringan dari ketiga organ tersebut secara
keseluruhan dan sertakan bagian-bagiannya
f. Menbandingkan gambar yang telah diamati secara langsung
dengan gambar yang telah disediakan.
2. Jaringan hewan
a. Jaringan epitel
1) Mengamati preparat awetan epitel kubus selapis pada
medulla renalis.
2) Menggunakan pembesaran obyektif 10x untuk melihat
preparat secara keseluruhan kemudian mengganti dengan
pembesaran 40x untuk mengamati bagian jaringan yang
lebih jelas
3) Memperhatikan sel epitel berbentuk kubus dengan init sel
yang besar membulat dan terletak di tengah sel, kemudian
digambar dan diberi keterangan
4) Membandingkan hasil pengamatn dengan gambar yang
telah disediakan
b. Jaringan penyokong
1) Mengamati preparat gosok tulang padat pada tulang pipa
2) Menggambar dan memberi keterangan pada bagian-
bagian yang terlihat
3) Memperhatikan struktur dari arah luar/tepi adanya :
a) Periosteum, berupa jaringan padat
b) Sistem Haverst
c) Endosteum
4) Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang
telah disediakan
c. Jaringan saraf
1) Mangamati sel purkinje pada preparat awetan otak kecil
2) Menggambar dan memberi keterangan pada bagian-
bagian yang terlihat
3) Meminta petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang
dimaksud
4) Membandingkan hasil pengamatn dengan gambar yang
telah disediakan
d. Jaringan darah
1) Mengamati preparat awetan apusan darah dengan
perbesaran kuat
2) Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel
darah yang terdapat dalam darah
3) Membandingkan hasil pengamatn dengan gambar yang
telah disediakan
e. Jaringan otot
1) Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik,
dan otot jantung dengan perbesaran yang kuat
2) Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel otot,
bentuk, dan letak intinya serta arah serabutnya
3) Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang
telah disediakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengenalan Mikroskop

2. Gambar sel yang diamati


a) Penampang melintang batang jagung ( Hibiscus rosa sinencis)
Pembesaran 100x
a. Otot Lurik
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1. Inti sel
2. Pita terang
3.Pita gelap
4.Sarkoplasma
5.miofibril

b. Otot Jantung
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1. Inti sel
2.Pita terang
3.Pita gelap
4.Discus interkalars
c. Tulang padat pada tulang pipa
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1. Periosteum
2.Sist. Harves
3.Endosteum

d. Stem Cucurbita
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1.
2.
e. Apusan Darah
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1. Monocytle
2.Large
3.Neutrofil
4.Eosinofil
5.Basofil
6. Entrosit

f. Batang jagung
Gambar pembanding : Gambar hasil pengamatan :

Gambar : Keterangan :
1. Epidermis
2.Kortex
3.Xilem
4.Floem
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pratikum menggunakan mikroskop,kita akhirnya
mengetahui bagian- bagian dari mikroskop.Bagian-bagian itu adalah:
a. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar benda yang diamati
b. Tabung mikroskop,berfungsi untuk mengatur focus bisa dinaikkan dan
bisa diturunkan
c. Tombol pengatur focus kasar , berfungsi untuk mencari focus bayangan
objek secara cepat sehingga tabung mikroskop bisa turun atau naik
secara cepat
d. Tombol pengatur focus halus berfungsi untuk memfokuskan objek
secara lambat,sehingga tabung mikroskop bisa turun atau naik secara
lambat
e. Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif
f. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan objek terletak
pada revolver
g. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop
h. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati
i. Penjepit preparat berfungsi menjepit preparat yang akan diamati agar
tidak bergeser
j. Kondensor berfungsi memfokuskan cahaya ke benda yang diamati
k. Cermin berfungsi untuk mencari,mengumpulkan,dan mengarahkan
sinar pada objek yang diamati.Ada dua cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung,cermin datar untuk sumber cahay yang cukup terang dan
cermin cekung untuk sumber cahaya yang kurang terang
l. Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda dari segi ciri struktural,
letak, dan bentuknya. Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan
jaringan dewasa, sedangkan jaringan pada hewan terdiri atas jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot.
B. Saran
1. Untuk Pratikan
Saat pratikum sebaiknya tidak terlalu ribut karena dapat mengganggu
konsentrasi pratikan yang lain, serta diharapkan tetap menjaga kebersihan,
serta tetap menjaga tata tertib.
2. Untuk Asisten
Sebaiknya asisten tetap mendampingi pratikannya ketika pratikum
berlangsung, agar pratikannya lebih terarah
3. Untuk Laboratorium
Sebaiknya laboratorium dibersihkan terlebih dahulu agar nyaman
digunakan saat pratikum.

.
DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell ,Reece,Mitchel.2004.Biology.Jakarta : Penerbit Erlangga


2. Tim Penyusun Biologi Dasar.2013. Penuntun Pratikum Biologi Dasar
Makassar:
FMIPA UNM
3. Volk,Wheleer :1998 ,
4. Kimbal, W John. 1993. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
5. Yudiarti turrini dkk : 2009

Anda mungkin juga menyukai