Anda di halaman 1dari 2

Profil Keamanan Amlodipin Untuk

Hipertensi dalam Kehamilan


Amlodipin adalah solusinya. Dari hasil survei yang dilakukan
ke 5000 pelanggan DokterPost, aku menemukan angka
ketersediaan amlodipin di Puskesmas cukup tinggi. Kira-kira
ada 70%-80% dokter puskesmas yang mengatakan bahwa
amlodipin tersedia di Puskesmas tempat mereka praktek.

Di urutan kedua ada Captopril dengan angka ketersediaan di


Puskesmas yang lebih tinggi, sekitar 80%-90%. Namun,
sebelum memutuskan apakah sebuah obat anti-hipertensi
dapat diberikan pada ibu hamil, perlu dilakukan kajian
mendalam terkait aspek keamanan obat terhadap kesehatan
janin.

Mari kita analaisis satu per satu...

Sebuah laporan penelitian oleh Cooper dkk


(2006) menunjukkan bahwa penggunaan Captopril, tidak
hanya pada trimester pertama dan kedua, tetapi juga pada
trimester pertama memiliki risiko yang buruk untuk
perkembangan janin. Sehingga dalam penelitian tersebut,
peneliti menganjurkan untuk menghindari penggunaan
Captopril selama kehamilah karena berhubungan dengan
fetopati. Sebuah penelitian lain oleh Tobacova dkk
(2003) bahkan menyebutkan bahwa konsumsi ACE-inhibitor
pada trimester 2 dan 3 berhubungan dengan peningkatan
risiko terjadi oligohidramnion dan penurunan fungsi ginjal
pada janin.
Kondisi berbeda tampaknya bisa kita lihat pada berbagai
laporan penelitian penggunaan Amlodipin selama
kehamilan. Journal of the American Heart Associationbaru-
baru ini mempublikasi sebuah penelitian yang menyebutkan
bahwa penggunaan amlodipin pada kehamilan trimester
pertama cukup aman, tidak berhubungan dengan risiko
peningkatan malformasi janin.
Bagaimana Dengan Penggunaan Magnesium Sulfat
Pada Hipertensi Dalam Kehamilan?
Salah satu diagnosis hipertensi dalam kehamilan yang paling
sering dikaitkan dengan terapi magnesium sulfat adalah pre-
eklampsia berat atau eklampsia. Antihipertensi
direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi
berat, atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik
≥ 110 mmHg. Target penurunan tekanan darah adalah
sistolik < 160 mmHg dan diastolik < 110 mmHg.

Penting untuk dipahami bahwa tujuan utama pemberian


magnesium sulfat pada preeklampsia adalah untuk mencegah
dan mengurangi angka kejadian eklampsia, serta mengurangi
morbiditas dan mortalitas maternal serta perinatal. Manfaat
magnesium sulfat sebagai anti-hipertensi masih belum dapat
dibuktikan.

Magnesium sulfat tidak direkomendasikan untuk diberikan


secara rutin ke seluruh pasien preeklampsia, jika tidak
didapatkan gejala pemberatan. Bila telah ada perburukan
gejala, maka merupakan indikasi untuk rujuk ke faskes
layanan yang lebih tinggi (rumah sakit). Perlu dipahami
bahwa magnesium sulfat penting diberikan sebagai obat lini
pertama eklampsia, bukan pada preeklampsia.

Anda mungkin juga menyukai