Panas
Panas
B. Langkah Kerja
Rasa Panas dan Dingin
1. Sediakan 3 buah bak masing masing berisi:
Air es, air panas 50° C, dan air dengan suhu ± 30° C (suhu kamar).
2. Masukkan telunjuk kanan kedalam air es dan telunjuk kiri kedalam air 50° C.
Catatlah perasaan anda yang dialami.
3. Segera masukkan kedua telunjuk saudara kedalam bak air dengan suhu ± 30° C.
Catatlah perasaan anda yang dialami.
4. Tempatkanlah punggung tangan ±10 cm didepan mulut dan tiuplah kulit punggung
tangan itu perlahan-lahan. Catatlah perasaan anda yang dialami.
5. Basahilah punggung tangan itu dengan air dahulu, kemudian tiuplah seperti
percobaan tersebut diatas. Catatlah perasaan anda yang dialami.
6. Oleskan punggung tangan dengan alcohol dahulu kemudian tiuplah lagi. Rasa yang
bagaimanakah yang anda alami? Jelaskan.
E. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan, bila suatu rangsang tetap diberikan secara
terus-menerus pada suatu reseptor, frekuensi potensial aksi di saraf sensorik lama-kelamaan
akan menurun. Hal ini yang dinamakan dengan adaptasi. Dengan adanya proses adaptasi pada
tubuh seseorang, rasa panas yang dirasakan pada percobaan meniup punggung tangan dengan
mengoleskan alkohol sebelumnya akan hilang dan tidak berlangsung terus-menerus.
Tabel Pengamatan Diskriminasi Ukuran
A. Alat dan Bahan:
Alat: Uang koin (Rp.25, Rp. 50, Rp.100, Rp.200, Rp.500)
B. Langkah Kerja
1. Tutuplah mata probandus dan letakkan tangannya diatas meja dengan telapak
tangannya keatas.
2. Tekanlah pada jari tangan probandus uang koin dengan berbagai macam ukuran.
3. Mintalah probandus untuk menyebutkan jenis koin tersebut.
4. Catat hasil pengamatan pada probandus. Berikan tanda B bila jawaban probandus
benar dan berikan tanda S bila jawaban probandus salah.
5. Ulangi langkah 1-4 sebanyak tiga kali.
6. Lakukan langkah 1-5 pada bagian telapak tangan, lengan bawah, dan kuduk.
Refleks Superficial
Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra umbilikal, umbilikal,
intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : kontraksi dinding perut.
Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah. Respon :
elevasi testes ipsilateral.
Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : gerakan reflektorik
otot gluteal ipsilateral.
Refleks Biceps (BPR) : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon
m.biceps brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku. Respon : fleksi lengan
pada sendi siku.
Refleks Triceps (TPR) : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi
siku dan sedikit pronasi. Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku.
Refleks Periosto Radialis : ketukan pada periosteum ujung distal os symmetric posisi
lengan setengah fleksi dan sedikit pronasi. Respon : fleksi lengan bawah di sendi siku dan
supinasi karena kontraksi m.brachiradialis.
Refleks Periostoulnaris : ketukan pada periosteum prosesus styloid ilna, posisi lengan
setengah fleksi dan antara pronasi supinasi. Respon : pronasi tangan akibat kontraksi
m.pronator quadrates.
Refleks Patela (KPR) : ketukan pada tendon patella dengan hammer. Respon : plantar fleksi
longlegs karena kontraksi m.quadrises femoris.
Refleks Achilles (APR) : ketukan pada tendon achilles. Respon : plantar fleksi longlegs
karena kontraksi m.gastroenemius.
Refleks Klonus Lutut : pegang dan dorong os patella ke arah distal. Respon : kontraksi
reflektorik m.quadrisep femoris selama stimulus berlangsung.
Refleks Klonus Kaki : dorsofleksikan longlegs secara maksimal, posisi tungkai fleksi di
sendi lutut. Respon : kontraksi reflektorik otot betis selama stimulus berlangsung.
Refleks Patologis
Babinsky : penggoresan telapak longlegs bagian lateral dari posterior ke anterior. Respon
: ekstensi ibu jari longlegs dan pengembangan jari longlegs lainnya.
Chadock : penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior. Respon : seperti babinsky.
Oppenheim : pengurutan krista anterior tibia dari proksimal ke distal. Respon : seperti
babinsky.
Gordon : penekanan betis secara keras. Respon : seperti babinsky.
Schaefer : memencet tendon achilles secara keras. Respon : seperti babinsky.
Gonda : penekukan (plantar fleksi) maksimal jari longlegs ke-4. Respon : seperti babinsky.
Stransky : penekukan (lateral) jari longlegs ke-5. Respon : seperti babinsky.
Rossolimo : pengetukan ada telapak kaki. Respon : fleksi jari-jari longlegs pada sendi
interfalangeal.
Mendel-Beckhterew : pengetukan dorsum pedis pada daerah os coboideum. Respon :
seperti rossolimo.
Hoffman : goresan pada kuku jari tengah pasien. Respon : ibu jari, telunjuk dan jari lainnya
fleksi.
Trommer : colekan pada ujung jari tengah pasien. Respon : seperti Hoffman.
Leri : fleksi maksimal tangan pada pergelangan tangan, sikap lengan diluruskan dengan
bagian ventral menghadap ke atas. Respon : tidak terjadi fleksi di sendi siku.
Mayer : fleksi maksimal jari tengah pasien ke arah telapak tangan. Respon : tidak terjadi
oposisi ibu jari.
Refleks Primitive
Sucking Reflex : sentuhan pada bibir. Respon : gerakan bibir, lidah, dan rahang bawah
seolah-olah menyusui.
Snout Reflex : ketukan pada bibir atas. Respon : kontraksi otot-otot disekitar bibir / di
bawah hidung.
Grasps Reflex : penekanan jari pemeriksa pada telapak tangan pasien. Respon : tangan
pasien mengepal.
Palmo-mental Reflex : goresan ujung pena terhadap kulit telapak tangan bagian thenar.
Respon : kontraksi otot mentalis dan orbikularis oris (ipsi lateral).
Selain pemeriksaan tersebut di atas juga ada beberapa pemeriksaan lain yaitu pemeriksaan fungsi
luhur :
https://www.scribd.com/doc/306693432/Jenis-Jenis-Gerak-Refleks