Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STROKE ISKEMIK
Status Pasien
Nama, Usia, Tempat Tinggal = Ny. WWK, 65 tahun, bertempat tinggal di Sayidan.
Riwayat Penyakit Sekarang = Keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kiri sejak
beberapa jam SMRS. Lemas dirasakan semakin parah sejak 1 jam yll). Selain itu
pasien juga menjadi cadel dan sulit berbicara. Saat serangan pasien mengaku sedang
sehabis mandi segera setelah bangun tidur, dan karena kelemahan mendadak yang
dirasakan pasien, pasien terjatuh. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran
selama episode tersebut dan menurut pasien, ketika pasien jatuh tidak ada trauma
pada kepala. 2 hari SMRS pasien juga mengaku sempat jatuh saat berjalan dan
jatuhnya ke sisi kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu = Pasien mempunyai riwayat darah tinggi namun tidak
meminum obat untuk mengatasi darah tingginya tersebut
Riwayat Penyakit Keluarga = Menurut pasien dalam keluarga pasien tidak ada yang
mempunyai penyakit serius ataupun penyakit yang menurun (penyakit bawaan).
Orangtua pasien sudah meninggal, menurut pasien itu dikarenakan faktor usia dan
bukan karena suatu penyakit yang serius. Anak pasien yang tinggal bersama dengan
pasien juga sehat – sehat. Pasien menyangkal keluarganya memiliki riwayat penyakit
gula, TB, hipertensi, asma, alergi makanan maupun obat, riwayat sakit jantung, paru,
liver serta ginjal, riwayat tumor, memiliki gejala yang mirip / serupa dgn pasien
Life Style =
o Pasien suka makan gorengan, dan kurang berolahraga.
Pemeriksaan Fisik
A : airway clear
1
D Status Neurologis
GCS : E4M6V5 n(15)
Nervus I
Gangguan menghidu / Olfactory Disorders : Tidak ada
Nervus II
Visus : Tidak dilakukan
Nistagmus : -/-
2
Nervus V
Motorik
Inspeksi : Atrofi otot masseter (-)
Sensorik
Sensibilitas V1 : +/+
Sensibilitas V2 : +/+
Sensibilitas V3 : +/+
Nervus VII
Sikap Mulut Istirahat : Sudut bibir pasien terlihat lebih menurun di
bagian kiri
Angkat alis,mengkerutkan dahi : Pasien dapat menggerakkan alis dan tinggi alis
terlihat simetris kanan & kiri, kerutan dahi minimal
Menutup mata dengan kuat : Masih dapat menutup mata dengan kuat
Rasa Kecap 2/3 anterior lidah : Masih dapat merasakan makanan dengan baik
Nervus VIII
Nervus Cochlearis
Suara Bisikan : +/+
3
Rinne : Tidak dilakukan
Nervus Vestibularis
Nistagmus : -/-
Nervus IX, X
Arkus Faring : Arkus faring masih terlihat
Nervus XI
Sternocleidomastoid : Normal, tidak ada kelumpuhan
Nervus XII
Sikap lidah dalam mulut
4
Deviasi : Tidak ada
Motorik
Ekstremitas Atas
Inspeksi Kanan/kiri
Palpasi
Tonus : Normotonus
Kekuatan
Sendi Bahu : 5/3
Biceps : 5/3
Triceps : 5/3
Menggenggam : 5/3
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi Kanan/Kiri
5
Fasikulasi : Tidak ada
Palpasi
Tonus : Normotonus
Kekuatan
Gluteus : 5/3
Hipflexor : 5/3
Gastrocnemius : 5/3
Refleks Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Refleks Patologis
Babinsky : -/+
Chaddock : -/+
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu Badan : 36 oC
6
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang
- CT scan kepala
Merupakan GOLD STANDART untuk menentukan jenis stroke.
- Laboratorium
Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah mencari adanya faktor resiko yang dapat
mencetuskan stroke
Pengobatan pada pasien stroke bertujuan untuk memperbaiki aliran darah ke otak
secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade iskemik. Pengelolaan
pasien stoke dibagi menjadi :
1. Breathing (Pernapasan)
Jalan nafas harus terbuka, hisap lendir untuk mencegah kekurangan oksigen.
Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran napas tertekuk.
Dijaga agar oksigenasi, ventilasi baik, dan cegah terhadinya aspirasi. Sedangkan pada pasien
dengan GCS < 8 dapat dilakukan intubasi. Pada kasus ini pasien dengan GCS 15 dan dapat
bernafas spontan, sehingga pemberian oksigen hanya bila pasien merasa sesak.
4. Bladder
Pasien dapat berkemih sendiri dengan bantuan keluarganya untuk ke kamar mandi.
5. Bowel
7
Pasang NGT untuk mencukupi kebutuhan cairan dan kalori bila ada kesulitan
menelan, jaga defekasi agar tetap teratur. Pada pasien tidak ada gangguan menelan
sehingga tidak diperlukan pemasangan NGT, pasien dapat makan dan minum per oral.
Diagnosa
2. Anamnesa, adanya :
Kelemahan pada anggota gerak tubuh dengan onset mendadak dan tidak ada tanda-
tanda peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)
3. Pemeriksaan Nervus Cranialis
- Parese nervus VII sinistra sentral (sudut bibir kiri tertinggal saat senyum)
- Parese nervus XII sinistra sentral (tidak ada tremor maupun fasikulasi)
4. Pemeriksaan motorik
≠ Kekuatan motorik 5555 4444
5555 4444
8
DD : Emboli
CVD Iskemik
Tatalaksana
b. Menghilangkan vasokonstriksi
Calcium channel blocker, agar diberikan dalam 3 jam pertama dan
belum ada edema otak (GCS >12)
9
a. Mengurangi kebutuhan oksigen: hipotermi, barbiturat
b. Menghambat pelepasan glutamat, dengan merangsang reseptor
adenosine dari neuron; mengurangi produksi glutamate dengan
methionin
c. Mengurangi akibat glutamate
NMDA blocker pada iskemia regional
d. Inhibisi enzim yang keluar dari neuron seperti enzim protein kinase C
yang melarutkan membrane sel dapat diinhibisi dengan ganglioside
GM1
e. Menetralisir radikal bebas dengan vitamin C, vitamin E, superoxide
dismutase seperti 2-1 aminosteroid (lazeroid) akan memperpanjang half
life dari endothelial derived relaxing factor.
f. Mengurangi produksi laktat : turunkan gula darah sampai normal
g. Mengurangi efek brain endorphine : naloxone
3. Memulihkan sel yang masih baik
Metabolic activator seperti citicholin, piracetam, piritinol bekerja dalam bidang
ini
10