Anda di halaman 1dari 2

Pesatnya perkembangan zaman dan era globalisasi menuntut setiap manusia untuk siap menghadapi

persaingan. Untuk dapat bersaing dan dapat bertahan maka harus memiliki kualitas SDM. Kesadaran
tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan
masyarakat terhadap setiap perkembangan dunia pendidikan.

Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu yang lain yang
penemuan dan perkembangannya tergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang
berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pelajaran
matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan mengunakan bilangan dan
mengunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Sasaran dari
pembelajaran matematika adalah siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topik dalam
matematika serta bermanfaat bagi bidang lain.

Matematika merupakan salah satu matapelajaran yang diujikan dalam ujian nasional yang sangat
menentukan kelulusan siswa. Oleh karena itu,bayak siswa yang secara sadar mengakui pentingnya
matematika bahkan orang tua sering memaksa anaknya untuk mengikuti pelajaran tambahan. Ini
membuat anak merasa terpaksa mempelajari matematika sehingga anak membenci matematika. Disini
peran guru sangat penting, guru berhubungan langsung dangan para siswa. Guru harus bisa
merencanakan suatu pembelajaran matematika yang menarik,efektif dan bermakna. Namun, sebagian
guru masih mengunakan pradigma lama dalam mengajar dangan Metode Ceramah dan mengharap
siswa duduk, dengar, catat dan hafal. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak
bisa lagi mempertahankan pradigma lama tersebut. Strategi yang paling banyak digunakan untuk
mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi seluruh kelas. Tetapi, strategi ini tidak terlalu
efektif walaupun uru berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku
menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh segelintir siswa. Suasana kelas perlu dibangun
sehinggasiswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.

Salah satu model pembelajaran siswa yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi satu sama lain
adalah Model Pembelajaran Kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotifasi siswa,
memanfaatkan seluruh energi sosial siswa dan saling mengambil tanggung jawab.
Model Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif
yang dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model Pembelajaran tipe
Team Assisted Individualization (TAI) membantu siswa mengimpelementasikan ide mereka bersama dan
memperbaiki pemahaman.

Rumusan M

Anda mungkin juga menyukai