Anda di halaman 1dari 3

7 tahun yang lalu

Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam implementasi kurikulum. Untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pembelajaran dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran.
Untuk itu dalam melaksanakan pembelajaran seyogyanya seorang pengajar tahgu bagaimana membuat
kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.

Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar,
dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah :

1. Prinsip perhatian dan Motivasi

Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal
dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki
minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap
mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar.motivasi dalam
belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Prinsip Keaktifan

Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk
mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.

3. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman

Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk
mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri ( setiap individu ) terjun
mengalaminya.

4. Prinsip Pengulangan

Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain
bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang
law of lerning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readiess “
5. Prinsip Tantangan

Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti
mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata
lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep,
prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan konsep-
konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.

6. Prinsip Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang
baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode
pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang
sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

7. Prinsip perbedaan Individual

Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu
berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses pembelajaran
mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan
dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa itu sendiri

22222

Proses pembelajaran ialah proses belajar mengajar (PBM) atau proses komunikasi dan kerjasama guru
dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan-pengajaran. Pembelajaran juga merupakan
proses pengembangan sikap dan kepribadian siswa melalui berbagai tahap dan pengalaman. Proses
pembelajaran ini berlangsing melalui berbagai metode dan multi-media sebagai cara dan alat
menjelaskan, menganalisis, menyimpulkan, mengembangkan, menilai dan menguasai (memakai:
mengamalkan/aplikasi) pokok bahasan (thema) sebagai perwujudan pencapaian sasaran (tujuan)

A.Alasan Penentuan Metode

Metode belajar-mengajar adalah bagian utuh (terpadu, integral)dari proses pendidikan pengajaran.
Metode ialah cara guru menjelaskan suatu pokok bahsan (thema, pokok masalah) sebagai bagian
kurikulum (isi, materi pengajaran), dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pengajaran (tujuan
institusional, tujuan pembelajaran umum dan khusus).

Proses pembelajaran, atau PBM sebagai kerjasama guru-siswa, secara psiko-pedagogis mengutamakan
oto-aktivitas siswa (kemandirian, KBS) sebagai bekal pendewasaan diri mengembangkan kemampuan
dan penguasaan bidang pengetahuan (bidang studi, mata pelajaran). Artinya, dalam PBM peran guru
lebih bersifat tut-wuri handayani, berjalan bersama (bekerjasama, komunikasi, dialog dan hubungan
akrab) guru-siswa, ialah suasana pembelajaran di dalam dan di luar kelas.

PBM dan kerjasama guru-siswa mencapai sasaran dan tujuan belajar, ialah melalui cara atu metode, yang
pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pendidikan-pengajaran. Jadi, alasan atau nalar
guru memilih/menetapkan suatu metode dalam PBM (proses intruksional) ialah:

metode ini seeuai dengan pokok bahasan, dalam makna lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan
instruksional.

metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar (KBS, kemandirian) dan meningkatkan motivasi atau
semangat belajar.

metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan, sehingga pemahaman siswa
makin jelas.

metode ini dipilih guru dengan asas di atas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh
kiat dan pengalaman guru mengajar

metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan secara kombinasi
(sintesis terpadu) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah
sasaran dan tujuan pendidikan pengajaran.

B.Uraian Metode

3333

Anda mungkin juga menyukai