DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 :
Elisabeth Jostina P.S ( 1601080455 )
Yulaini ( 1601080466 )
Yunda Nur F ( 1601080467 )
Verty P. Tuani ( 1601080468 )
Richardo Correia L (1601080472 )
KATA PENGANTAR
1
2
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah pencipta langit dan bumi yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat iman dan kekuatan sehingga Makalah Cerebral
Vaskular Accident (CVA) ini dapat diselesaikan.
Makalah CVA ini disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan tugas mata kuliah
Keperawatan program studi S1 Keperawatan.
Penyusun Makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari
semua pihak. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu sehingga Makalah CVA ini dapat
diselesaikan.
Sangat disadari Makalah ini baik isi maupun tekhnik penulisannya masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu sangat diharapkan saran dan perbaikan dari pembaca demi
penyempurnaan Makalah Cerebral Vaskular Accident ini dapat diselesaikan.
BAB I
PENDAHULUAN
2
3
A. Latar Belakang
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun.
Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.
Disamping itu, stroke juga merupakan penyebab kecatatan. Sehingga keadaan tersebut
menempatkan stroke sebagai masalah kesehatan yang serius.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Stroke ?
C. Tujun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stroke
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga
mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Fransisca B.
Batticaca).
4
5
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan
gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Stroke merupakan
salah satu masalah kesehatan yang serius karena ditandai dengan tingginya morbiditas
dan mortalitasnya. Selain itu, tampak adanya kecenderungan peningkatan insidennya
(Bustan, 2007). Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu :
5
6
B. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian:
1. Trombosis
Bekuan darah dalam pembuluh darah otak atau leher
2. Embolisme serebral
Bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh
yang lain
3. Iskemia
Penurunan aliran darah ke area otak
4. Hemoragi serebral
6
7
4. Diabetes melitus
Pada diabetes melitus viskositas darah meningkat sehingga
memperlambat aliran darah kususnya serebral.
5. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses klasifikasi pembuluh darah termasuk
pembuluh darah otak.
6. Polocitemia
Pada polocitemia viskositas dara meningkat dan aliran darah
menjadi lambat sehingga perfusi otak menurun.
7. Peningkatan kolesterol
Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkn aterosklerosis
danterbentuknya embolus dari lemak.
8. Obesitas
Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningktan kadar
kolesterol sehingga dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah.
9. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh
nikotin sehingga terjadi aterosklerosis.
10. Kurang aktivitas fisik
7
8
D. Patofisiologi
Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi anoksia seperti yang terjadi
pada stroke di otak mengalami perubahan metabolik, kematian sel dan kerusakan
permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan 10 menit (non aktif total). Pembuluh
darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis Interna.
Adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau cedera
pada otak melalui empat mekanisme, yaitu :
1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan
sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat,
selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan iskemik otak.
2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke
kejaringan (hemorrhage).
3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan
jaringan otak.
4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial
jaringan otak.
terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu arteri otak akan
menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak normal sekitarnya yang
masih mempunyai pendarahan yang baik berusaha membantu suplai darah melalui
jalur-jalur anastomosis yang ada.
Perubahan awal yang terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah
adalah gelapnya warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit
dilatasi arteri serta arteriole. Selanjutnya akan terjadi edema pada daerah ini.
Selama berlangsungnya perisriwa ini, otoregulasi sudah tidak berfungsi sehingga
aliran darah mengikuti secara pasif segala perubahan tekanan darah arteri..
Berkurangnya aliran darah serebral sampai ambang tertentu akan memulai
serangkaian gangguan fungsi neural dan terjadi kerusakan jaringan secara
permanen.
Skema Patofisiologi
9
10
E. Penatalaksanaan
Penatalaksaan medis menurut menurut Smeltzer & Bare (2002) meliputi:
10
11
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit stroke menurut Smeltzer & Bare
(2002) adalah:
1. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke
otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan ke
jaringan. Pemberian oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta
hematokrit pada tingkat dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan
oksigenasi jaringan.
2. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah, curah
jantung, dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat (cairan intrvena)
harus menjamin penurunan viskositas darah dan memperbaiki aliran darah serebral.
Hipertensi dan hipotensi ekstrim perlu dihindari untuk mencegah perubahan pada
aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.
3. Embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium
atau dapat berasal dari katup jantung prostetik. Embolisme akan menurunkan aliran
darah ke otak dan selanjutnya akan menurunkan aliran darah serebral. Disritmia
dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten dan penghentian trombus lokal.
Selain itu, disritmia dapat menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.
G. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut (Doenges dkk, 1999) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada
penyakit stroke adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak
yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang
menderita kelumpuhan atau kematian
Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu Stroke karena pendarahan
(Haemorragic) dan Stroke bukan karena pendarahan (Non Haemorragic/ Iskemik)
12
13
Penyebab utama dari stroke adalah aterosklerosis (trombosis), embolisme, hipertensi yang
menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme sakular.
B. Saran
saran dari pembaca agar dapat member kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah
Stroke. Kami dari kelompok juga menyarankan kepada para pembaca hendaknya tidak
hanya mengambil satu referensi dari makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis
menyadari bahwa makalah ini hanya mengambil reperensi dari beberapa sumber saja.
DAFTAR PUSTAKA
Askep Pada Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. 1996. Jakarta: Depkes
Adib, Muhammad Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stroke ( Yogyakarta, Dian Loka 2009)
http://medicastore.com/stroke.html
http://whiteteaindonesia.blogspot.com/2012/02/gejala-dan-cara-mencegah-stroke.html
http://eprints.undip.ac.id/29354/3/Bab_2.pdf
http://id.scribd.com/doc/66503799/Etiologi-Stroke
http://akperku.blogspot.com/2011/08/patofisiologi-stroke.html
Carpenito, 1995 Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:EGC
Kapitaselekta Kedokteran. 1982. Jakarta: Media Aeskulapius FKUI
13