Contoh paling mudah untuk sebuah perusahaan perorangan adalah UKM (Usaha Kecil dan
Menengah), misalnya di bidang kuliner, bengkel, laundry, salon kecantikan maupun ritel.
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas memiliki banyak kelebihan yang lebih menonjol dibanding bentuk badan
usaha yang lain. Misalnya saja, badan usaha yang bisa dimiliki sangat luas, pergerakan bidang
usahanya pun bebas. Serta tanggung jawab yang dimiliki hanya terbatas pada modal yang
disetorkan. Tidak heran kalau banyak pengusaha yang memutuskan untuk membangun PT.
Ciri–ciri PT
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan
Mudah dalam peralihan kepemimpinan
Usia perusahaan tidak terbatas
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Dividen
Contoh nya adalah PT. Djarum, PT. Indofood Tbk., PT. Unilever Indonesia Tbk. dan PT. Astra
International Tbk.
Persekutuan Komanditer (CV)
Perusahaan Komanditer merupakan badan usaha yang berasal dari Belanda, dengan sebutan asli
Commanditaire Vennootschap, sehingga disingkat sebagai CV. Bentuk badan usaha ini
merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan saling percaya. CV sering menjadi bentuk
badan usaha yang dipilih oleh para pengusaha, bila mereka ingin memiliki kegiatan usaha
dengan modal yang minim. Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung
jawab atas sekutu lain, lalu ada salah satu yang menjadi pemberi modal.
Karena tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada jumlah modal yang diberikan,
jenis sekutu dalam CV terbagi menjadi 2, yakni:
Sekutu aktif, yaitu anggota yang memimpin/menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab
penuh atas utang- utang perusahaan
Sekutu pasif/sekutu komanditer, yaitu anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif
bertanggung jawab atas resiko yang terjadi hingga batas modal yang ditanam.
Ciri–ciri CV
Didirikan oleh minimal 2 orang (satu orang sebagai sekutu aktif, satu lagi sebagai sekutu
pasif)
Seorang sekutu aktif akan bertindak mengurus kegiatan usaha dan bertanggung jawab
penuh atas segala resiko
Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
perusahaan
3. Koperasi
Di luar BUMN dan BUMS, adapula badan-badan usaha yang bergerak dengan ketentuan yang
berbeda. Salah satunya adalah koperasi, yakni badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi. Kegiatan usaha oleh badan usaha ini merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang berlandaskan asas kekeluargaaan, sesuai dengan prinsip koperasi.
Ciri–ciri yang harus dimiliki
Koperasi adalah perkumpulan orang–orang
Penggabungan orang–orang berdasarkan kesukarelaan
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang
4. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak mencari untung. Yayasan lebih cenderung
mengutamakan kepentingan sosial dan memiliki badan hukum sendiri.
Ciri–ciri Yayasan
Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Didirikan dengan akta notaris
Dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
untuk merealisasikan tujuan Yayasan
Dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan
hukum, likuidasi dan pailit
Yayasan juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapula kelebihan yayasan adalah
merupakan lembaga nirlaba yang rela membantu masyarakat. Keberadaan yayasan kerap kali
membantu terciptanya keseimbangan sosial dalam masyarakat. Di sisi lain, yayasan memiliki
kekurangan, yakni terbatasnya dana. Hal ini tentu bisa menghambat kegiatan usaha yang
dilakukan olehnya.
Beberapa contohnya adalah Insan Muda Mulia, Obor Berkat Indonesia (OBI), Putera Sampoerna
Foundation dan Indonesia Mengajar.