Anda di halaman 1dari 5

Nama: Muhammad Rifki

Nim: 7192320001

Mata kuliah: Hukum Bisnis Dan Regulasi

Soal

1. Jelaskan struktur hukum dan tingkatan hukum di indonesia


2. Jelaskan pihak yang berwenang membuat hukum dan regulasi indonesia beserta
contohnya
3. Buatlah contoh UU internasional yang turut diadopsi kedalam hukum bisnis di
indonesia
4. Bedakan pelanggaran peraturan dengan pelanggaran hukum bisnis bagi
perusahaan BUMN yang ada di indonesia
5. Carilah kekurangan BUMN/BUMD yang berakibat hukum
6. Berikan penjelasan saudara tentang permasalahan hukum bisnis antar negara
beserta contohnya

Jawab

1. Struktur hukum adalah keseluruhan institusi penegakan hukum, beserta aparatnya.


Jadi mencakupi kepolosian dengan para polisinya, kejaksaan dengan para
jaksanya, kantor kantor pengacara dengan para pengacaranya, dan pengadilan
dengan para hakimnya.
Tingkatan hukum adalah
a. UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang- undangan.
UUD 1945 ditemptakan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
b. Ketetapan MPR
c. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang
(Perpu)
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (PerPres)
f. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di aceh, serta
Perdasus dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat
g. Peraturan Desa
2. a. MPR dalam menetapkan Undang-Undang Dasar
b. DPR dalam membentuk Undang-undang (Pasal 5 ayat (1) jo. Pasal 20 ayat (1)
s/d ayat (5))
c. Presiden dalam membentuk Peraturan Pemerintah dan Peraturan Pemerintah
sebagai Pengganti Undang-Undang (Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 22);
d. MA
e. MK
f. KY
g. BPK
h. Kementrian Indonesia
3. a. sebagian besar hukum yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada
hukum eropa kontinental, khususnya belanda karena aspek sejarah masa lalu
indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie)
b. hukum agama karena sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut Islam,
maka dominasi hukum atau Syari’at Islam lebih banyak terutama dibidang
perkawinan, kekeluargaan dan warisan
c. hukum adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi yang
merupakan penerusan dari aturan setempat dari masyarakat dan budaya budaya
yang ada di wilayah nusantara

4. a. Pelanggaran Peraturan.
Bicara tentang etika, pikiran kita selalu dibawa ke sebuah situasi dimana disana
ada kebiasaan-kebiasaan hidup yang baik dan bermanfaat serta berguna bagi
dirinya sendiri maupun bagi banyak orang nan dalam suatu masyarakat.Artinya,
hidup sebuah komunitas akan menjadi indah dan damai dan terus bertumbuh
bersama dengan baik, karena disana ada praktek etika yang tidak saling
mencederai, melukai apalagi menghancurkan dan membunuh orang
lain. Kebiasaan yang mengarah pada tradisi yang mengikat semua orang dalam
sebuah dunia yang baik dan ideal.Demikian juga dalam dunia usaha dan dunia
bisnis, hanya mungkin berjalan dengan harmonis dan damai kalau semuanya
berjalan dengan etika bisnis yang kuat. Semakin kuat etika bisnis yang diterapkan
maka dunia bisnis dan industri yang dihadapi akan semakin kuat. Artinya, dalam
sebuah komunitas bisnis dan indutri harus lahir berkembang dan bertumbuh terus
praktek-praktek etika yang kuat.Itu sebabnya berlahiranlah apa yang disebut
dengan code of conduct, kode etik dalam dunia bisnis yang tertentu. Profesi bisnis
yang dijalankan oleh para profesional, akan menjadi baik dan berkembang dengan
baik kalau didukung oleh code of conduct yang kuat.Semua gerak-gerik, perilaku,
sikap dan tindakan bisnis tidak boleh bertentangan dengan kode etik profesional
yang sudah dibangun dan disepakati. Dan siapa saja yang terbukti melanggarnya,
maka akan dikenakan sanksi berat karena dampaknya sangat merusak.

b. Pelanggaran Hukum Bisnis :


Pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, akan berakibat sangat
fatal bagi kehidupan ekonomi suatu negara.
Konsumen akan menjadi korban utama yang paling banyak menderita atas
pelanggaran etika bisnis ini. Kemudian, perusahaan itu sendiri juga akan
menderita karena kehilangan kepercayaan masyarakat atas produk dan jasa-jasa
yang ditawarkan.
Kemudian dunia industri dan dunia usaha juga akan menderita kerugian dan pada
akhirnya dunia ekonomi suatu bangsa bisa juga kacau balau.
Harga yang dibayar sangat mahal dari sebuah pelanggaran etika, perusahaan itu
bisa saja langsung ditutup, seperti yang dihadapi oleh Perusahaan Fintech yang
menghina nasabahnya dengan sangat tidak senonoh.
Dan sangat mungkin, mereka bisa dijebloskan dalam penjara bila terbukti
melakukan perbuatan pidana penipuan, penghinaan dan seterusnya.
Kemajuan yang dibidang teknologi digital, informasi dan komunikasi yang
berbasis aplikasi saat ini telah mendorong berbagai bentuk usaha atau bisnis yang
luar biasa pertumbuhannya. Saking kencang dinamikanya, peraturan dan undang-
undang yang mengaturnya selalu terlambat beberapa langkah kebelakang.
5. a. BUMN
- Pertamina
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan berhasil membuat Indonesia
bangga karena membawa Pertama ke daftar Fortune Global 500 pada tahun 2014
ke posisi 123. Tak disangka, Karen malah jadi ditetapkan sebagai tersangka pada
Maret 2018 karena dianggap merugikan Pertamina sebesar Rp 568 miliar.
- Garuda
mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar (ESA) dan
Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd Soetikno Soedarjo menjadi
tersangka suap pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.
b. BUMD
- PD Pasar
Direktur Umum PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Deni Harumantaka. Ia
terjerat kasus dugaan korupsi investasi dana penyertaan modal pemerintah
sebesar Rp 15 miliar.
- Aneka Usaha dan Jasa (AUJ
Dandi Prio Anggono (36), tersangka kasus korupsi penyertaan modal BUMD
Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) kota Bontang, Kalimantan Timur, tahun 2014-2015
senilai Rp17,23 miliar, di Madiun, Jawa Timur
6. Sengketa antara Trading Corporation of Pakistan Limited v.PT.Bakrie & Brothers
(Putusan MA No. 4231 K/Pdt/1986
Pada kasus ini terjadi perjanjian PT. Bakrie & Brothers (Indonesia) selaku penjual
CPO gagal memenuhi kewajibannya memenuhi kontrak. PT. Bakrie & Brothers
kemudian menutup kontrak pembelian dengan pihak Larita (s) Pte. Ltd. Singapore
untuk memenuhi kewajibannya pada Trading Corporation of Pakistan Limited
(Pakistan). Larita (s) Pre. Ltd. Singapore gagal memenuhi kewajibannya terhadap
PT. Bakrie & Brothers sehingga pihak Trading Corporation of pakistan Limited
merasa dirugikan oleh PT. Bakrie & Brothers; PT. Bakrie & Brothers menolak
membayar ganti rugi karena menurutnya mereka telah mengadakan performance
bond (bank garansi) sesuai kontrak.

Anda mungkin juga menyukai