Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM

Disusun oleh:

1. Zahara Nanda A.
2. Hany Puspitasari
3. Novitasari
4. Risky pratama
5. Arifin Saputra

Kelas IX C

SMP ISLAM NURUL FALAH

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah menciptakan alam beserta isinya untuk dipergunakan dan diambil
manfaatnya oleh manusia. Alam itu merupakan ruang hidup yang teratur dalam
bentuk yang serasi dan selaras dengan kepentingan mereka.
Namun, manusia memiliki kecenderungan merusak ekosistem alam.
Kerusakan yang terjadi pada alam, hakikatnya, akibat ulah manusia yang telah
merusak keseimbangan itu. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut di
sebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (QS ar-Ruum [30]: 41).
Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para
sahabatnya. Adalah Abu Darda’, sahabat yang pernah dijuluki sebagai prajurit
berkuda terbaik di Perang Uhud oleh Rasulullah itu, pernah menceritakan
bagaimana para sahabat mendapatkan pelajaran dan pendidikan tentang
pemanfaatan dan penge lolaan sumber daya alam.
Rasulullah menekankan agar bercocok tanam dan menghijaukan kembali
tanah-tanah mati. Oleh tokoh ulama terkemuka masa kini, Syekh Yusuf Al
Qaradhawi, ikhtiar penghijauan tersebut di kategorikan sebagai amalan yang
mendatangkan pahala. Dan, memakmurkan bumi adalah ibadah mulia di sisi-Nya.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi lingkungan alam?
2. Bagaimana cara melestarikan air, udara bersih, kesuburan tanah dan
melestariskan hutan?
3. Apa Ayat dan hadis yang terkait dengan pelestarian alam?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan alam
2. Untuk mengetahui cara melestarikan air, udara bersih, kesuburan tanah
dan melestariskan hutan
3. Untuk mengetahui Ayat dan hadis yang terkait dengan pelestarian alam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Lingkungan Alam


Secara umum, lingkungan tempat tinggal manusia terbagi menjadi 2 yakni
lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam merupakan lingkungan
yang diciptakan Tuhan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan
alam ini bisa berubah- ubah kondisinya dari waktu ke waktu. perubahan kondisi
lingkungan alam tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti bencana
alam yang dapat menimbulkan kerusakan.
Selain faktor bencana alam, kerusakan lingkungan alam juga bisa
diakibatkan oleh buruknya perilaku manusia. Agar tidak terjadi kerusakan
lingkungan alam, manusia sebagai makhluk paling cerdas di bumi harus berperan
aktif dalam melestarikan lingkungan alam.
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup. Semua
makhluk akan mengalami kesulitan bertahan hidup jika kekurangan konsumsi air.
Manusia menggunakan air untuk mandi, cuci dan kakus. Binatang memerlukan air
sebagai salah satu sumber energi, sedangkan tumbuhan membutuhkan keberadaan
air untuk bisa tumbuh dan berkembang. Lingkungan alam menyediakan banyak
air yang melimpah, contohnya air tanah, air laut, air sungai dan air danau (baca
juga : Jenis Jenis Air).
Keberadaan air yang melimpah ruah di lingkungan alam itu harus lah
dilestarikan dan dilindungi dari pencemaran air . Beberapa polutan yang dapat
mencemari air diantaranya adalah sampah,serta pencemaran limbah, seperti
limbah rumah tangga dan limbah industri. Diantara ciri ciri pencemaran air yaitu
air menjadi keruh, memiliki bau tak sedap dan mengandung zat serta bakteri yang
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Untuk mencegah terjadinya pencemaran air, kita
harus berperan aktif dalam melestarikan sumber daya air.

3
1. Cara Menjaga Kelestarian Air
Beberapa cara menjaga kelestarian air yaitu :
a. Menghilangkan kebiasaan membuang sampah di sungai. Membuang
sampah di sungai dapat mencemari air sungai yang bermuara di laut, dan
pada akhirnya mencemari air laut dan ekosistem pantai.
b. Menggalakan penanaman pohon, terutama jenis- jenis pohon yang akarnya
banyak menyerap air.
c. Menjaga kelestarian hutan, terutama hutan hujan tropis yang banyak
menyimpan sumber- sumber air.
d. Tidak boros air. Kita harus bijak dalam menggunakan air meskipun
tersedia banyak air bersih di lingkungan tempat tinggal kita.
e. Tidak membuang limbah berbahaya ke dalam aliran air sungai. Setiap
industri harus melakukan pengelolaan limbah yang baik agar limbah yang
dibuang tidak menimbulkan bahaya dan kerusakan bagi lingkungan alam.

2. Melestarikan Udara Bersih


Kebutuhan pokok makhluk hidup selain air adalah udara. Setiap makhluk
yang
bernafas membutuhkan udara yang disebut dengan oksigen. Dahulu kala manusia
bisa merasakan udara bersih dimana saja. Udara yang bersih bukan berarti tidak
bisa tercemar.
Tidak seperti udara pegunungan dan pedesaan, udara perkotaan sudah
banyak tercemar. Beberapa penyebab pencemaran udara yaitu asap kendaraan,
asap hasil pembakaran industri, asap pembakaran batu bara, asap rokok dan
kebakaran hutan. Beberapa cara untuk melestarikan udara agar tetap bersih dan
terhindar dari pencemaran yaitu :
a. Menyaring asap hasil pembakaran proses industri. Jika asap yang dibuang
melalui cerobong- cerobong milik industri tidak di filter, maka dapat
menimbulkan terjadinya hujan asam. Hal ini dikarenakan asap industri
mengandung gas- gas berbahaya.
b. Menghindari penggunaan bahan bakar batu bara dan mencari alternatif
bahan bakar yang ramah lingkungan.

4
c. Meminimalisir faktor- faktor penyebab kebakaran hutan. Asap yang
dihasilkan oleh kebakaran hutan cukup berbahaya bagi kesehatan manusia.
d. Tidak menggunakan peralatan rumah tangga yang mengandung CFC. CFC
tersebut dapat menjadi penyebab pemanasan global.
e. Meminimalisir penggunaan kendaraan motor pribadi dan membiasakan
menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki.
f. Menanam pohon di sekitar tempat tinggal dan di tepi- tepi jalan raya,
terutama pohon yang banyak menyerap gas karbondioksida.

3. Melestarikan Kesuburan Tanah


Negara kita memiliki sumber daya berupa tanah yang subur, bahkan
Indonesia terkenal dengan negara agraris karena sebagian besar penduduknya
bercocok tanam (baca : Jenis Tanah Untuk Pertanian). Unsur hara yang berada
dalam tanah yang subur lama kelamaan akan habis sehingga tanah menjadi
tandus. Tanah yang tandus akan sulit digunakan untuk bercocok tanam lagi.
Untuk menghindari hal itu, kita harus melestarikan kesuburan tanah. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk melestarikan kesuburan tanah yakni memupuk tanah,
mendaur ulang sampah plastik yang sulit terurai oleh tanah, dan mengelola lahan
tandus. Di bawah ini adalah penjabaran masing- masing cara melestarikan
kesuburan tanah.
a. Cara yang pertama yakni memupuk tanah – Tujuan dari memupuk tanah
ini tentu saja untuk menyuburkan tanah agar selalu dapat digunakan untuk
bercocok tanam. Dengan memberikan pupuk pada tanah maka unsur hara
di dalam tanah tidak akan cepat habis. Akan lebih baik jika menggunakan
pupuk organik dari pada pupuk anorganik. Hal ini dikarenakan
penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menyebabkan
pencemaran.
b. Cara yang kedua adalah mendaur ulang sampah plastik – Kegiatan ini
perlu dilakukan karena sampah plastik menjadi salah satu penyebab utama
pencemaran tanah. Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik ini
sangat sulit untuk diuraikan karena tidak bisa membusuk secara alami.
Berbeda dengan sampah organik seperti daun daunan kering yang bisa

5
terurai secara alami sehingga dapat dijadikan kompos yang juga
bermanfaat untuk kesuburan tanah.
c. Cara yang ketiga yaitu mengelola lahan yang tandus – Lahan yang tandus
tidak bisa dibiarkan begitu saja. Meski sulit digunakan untuk bercocok
tanam karena tidak adanya unsur hara di dalam tanah, tetapi masih ada
jenis- jenis pohon yang bisa ditanam di lahan tandus. Hal ini lebih baik
dari pada membiarkan lahan tandus ditumbuhi ilalang. Pohon- pohon yang
tumbuh dilahan tandus nantinya dapat membantu kesuburan lahan
tersebut. Ketika daun- daun dari pohon mengering dan berjatuhan di tanah,
maka lama kelamaan daun akan membusuk dan menjadi pupuk alami bagi
tanah.

4. Melestarikan Hutan
Hutan adalah lingkungan alam yang mengandung banyak sumber daya.
Terdapat berbagai macam tanaman dan satwa yang mendiami hutan. Ekosistem
hutan sangat penting, tidak hanya bagi kelangsungan hidup penghuninya tetapi
juga bagi manusia. oleh karena itu kelestarian hutan harus tetap dijaga agar tidak
terjadi kerusakan hutan
Beberapa cara menjaga kelestarian hutan yakni :
a. Melakukan penanaman kembali hutan yang gundul (baca juga : Dampak
Akibat Hutan Gundul).
b. Menjadikan hutan sebagai cagar alam.
c. Menjaga keberadaan satwa yang berada di dalamnya, karena pohon- pohon
dan satwa saling bergantung satu dengan yang lain.
d. Melaksanakan sistem tebang pilih, dimana hanya pohon- pohon yang
cukup umur saja yang boleh ditebang.
e. Melakukan sosialisasi pada masyarakat di sekitar hutan agar ikut serta
menjaga kelestarian hutan dan mengurangi ketergantungan mereka
terhadap hutan.
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita
bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama

6
antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan
Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan
Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP)
Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup. 4. Pembentukan
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. Selain itu,
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut ini :
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
b. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
c. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta
melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan,
sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat
terjaga.
d. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.

B. Ayat Al-Quran Tentang Kelestarian Lingkungan Hidup


Kelestarian alam harus dijaga. Manusia dalam menjalani hidup sangat
bergantung pada keadaan alam. Jika alam sekitar baik, manusia akan nyaman
dalam menjalani hidup, sedangkan jika rusak akan merasa terancam. Alam
semesta juga telah memenuhi segala kebutuhan hidup manusia. Semua yang
dibutuhkan manusia, bahkan juga makhluk-makhluk Allah lainnya, telah tersedia
di alam ini. Dengan demikian, menjaga kelestarian alam memang sangat penting.

7
Surah Sad Ayat 27 tentang Ancaman Orang yang Berbuat Merusak

ۚ ‫ظ ُّن ٱلَّذِينَ َكفَر‬


َ ‫ض َو َما َب ۡينَ ُه َما َٰ َب ِط ا ۚٗل َٰذَ ِل َك‬
َ‫ل ِللَّذِين‬ٞ ‫وا فَ َو ۡي‬ ُ َ ‫س َما ٓ َء َو ۡٱۡل َ ۡر‬
َّ ‫َو َما َخلَ ۡقنَا ٱل‬
ِ َّ‫َكفَ ُروا ِمنَ ٱلن‬
٢٧ ‫ار‬
a. Terjemahan
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan
orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka
akan masuk neraka.
b. Isi Kandungan Surah Sad Ayat 27
Allah Swt. pencipta alam semesta beserta isinya. Dia menciptakan
langit, bumi, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Hanya Dia yang
mampu menciptakan alam raya ini. Dengan demikian, hanya Dia pula
yang patut untuk disembah, dijadikan tempat kita berlindung dan
memohon pertolongan.
Dalam Surah Sad ayat 27 Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia
menciptakan langit dan bumi dengan tidak sia-sia. Ada dua pendapat atau
penafsiran terkait kalimat "Batila". Pendapat pertama menyatakan bahwa
maksud dari sia-sia di sini adalah tidak ada manfaat atau madaratnya.
Pendapat kedua menafsirkan sia-sia sebagai tidak ada balasan terhadap
perbuatan manusia.
Dalam ayat 27 Surah Sad Allah swt. menyatakan bahwa langit dan
bumi yang diciptakan oleh Allah swt. bermanfaat bagi makhluk. Semua
yang ada di antara langit dan bumi tidak sia-sia. Allah Swt. menciptakan
segala sesuatu ada manfaatnya. Semua yang ada di antara langit dan bumi
membawa manfaat yang besar bagi manusia. Misalnya udara, tanah, air,
api, batu, dan pepohonan, binatang, gunung, sungai, laut, gurun, dan alam
lainnya. Semua itu diciptakan dengan tidak sia-sia sebab dapat dijadikan
sebagai ujian bagi manusia. Dengan ujian tersebut, manusia akan
menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya.
Seseorang yang menganggap bahwa penciptaan langit dan bumi
hanya sia-sia digolongkan sebagai orang kafir. Orang kafir tidak pernah

8
meyakini adanya hari pembalasan. Mereka meyakini bahwa perbuatannya
di dunia tidak menimbulkan akibat apa pun setelah kematiannya. Mereka
tidak menyadari bahwa saatnya nanti di akhirat akan dimintai
pertanggungjawaban atas perbuatannya di dunia. Oleh karena itu, mereka
berani berbuat merusak alam ini. Mereka berbuat sesukanya terhadap
alam, tidak peduli akan mengakibatkan kerusakan sehingga
membahayakan umat manusia dan makhluk lain. Jika seseorang bersikap
demikian, Allah memperingatkannya untuk dimasukkan di neraka. (Husi
Thoyar, Pendidikan Agama Islam: 2011).

C. Hadits Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.


‫سلَّ َم َما ِمن‬ َ ‫علَي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫عنهُ قَا َل قَا َل َر‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫عن أَن َِس ب ِن َمالِكٍ َر‬
َ ‫ض‬ َ
ُ‫ان أَو َب ِهي َمةٌ ِإ ََّّل َكانَ َله‬
ٌ ‫س‬َ ‫طي ٌر أَو ِإن‬ ً ‫سا أَو َيز َرعُ زَ ر‬
َ ُ‫عا فَ َيأ ُك ُل ِمنه‬ ً ‫س غَر‬ ُ ‫ُمس ِل ٍم َيغ ِر‬
ٌ‫صدَقَة‬
َ ‫ِب ِه‬
Dari Anas bin Malik ra. Dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah
seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu
dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi
shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)
Kandungan Hadis tentang Kelestarian Alam. Melalui hadis ini, Rasulullah
Saw menganjurkan umatnya untuk menanam atau bercocok tanam. Berdasarkan
hadis ini dapat dikatakan pula bahwa dengan bercocok tanam atau menanam
pohon akan diperoleh dua manfaat, yaitu manfaat keduniaan dan manfaat
keagamaan.
Manfaat pertama yang bersifat keduniaan dari bercocok tanam adalah
mendatangkan hasil atau produk berupa tersedianya bahan makanan. Dengan
bercocok tanam maka banyak orang bisa mendapatkan manfaat darinya. Selain
petani itu sendiri, masyarakat juga ikut menikmati hasil tanamannya baik yang
berupa sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ataupun palawija yang
kesemuanya merupakan kebutuhan pangan mereka. Meskipun orang lain yang
ikut mengambil manfaat harus mengganti dengan membayar sejumlah uang, tetap
dapat dikatakan bahwa orang-orang yang bercocok tanam telah memberikan

9
manfaat kepada orang banyak dengan menyediakan hal-hal yang dibutuhkan
manusia.
Manfaat kedua adalah manfaat yang bersifat keagamaan yaitu pahala bagi
orang yang menanam. Sesungguhnya tanaman yang kita tanam apaila dimakan
oleh manusia, burung, atau binatang lain, meskipun hanya satu biji saja, maka hal
itu adalah sedekah bagi penananya, baik dia kehendaki atau tidak. Sehingga dapat
dikatakan bahwa seorang Muslim akan mendapatkan pahala dari hartanya yang
dicuri, dirampas atau dirusak dengan syarat dia tetap berabar dan menyerahkan
segala sesuatunya kepada Allah Swt. Sesungguhnya segala perkara bagi seorang
Muslim bisa bernilai ibadah dan mengandung kebaikan.
Begitu pentingnya menanam pohon sebagai upaya untuk memelihara
lingkungan, maka dalam hadis lain Rasulullah Saw memerintahkan untuk
menanami tanah-tanah yang kosong. Bahkan kalau pemilik tanah itu tidak
sanggup menanaminya, Rasulullah Saw menganjurkannya untuk mencari orang
lain yang akan menggarapnya.
‫ض فَليَز َرع َها أَو‬
ٌ ‫سلَّ َم َمن كَانَت لَهُ أَر‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َّللاُ َعنهُ قَا َل قَا َل َر‬
َّ ‫سو ُل‬ َّ ‫ي‬ ِ ‫َعن أ َ ِبي ه َُري َرة َ َر‬
َ ‫ض‬
َ ‫ِل َيمنَح َها أَخَاهُ فَإِن أ َ َبى فَليُمسِك أَر‬
ُ ‫ضه‬
Dari Abu Hurarah ra. Dia berkata: “Rasulullah saw bersabda ‘siapa yang
memiliki tanah hendaklah dia menanaminya, atau hendaklah dia serahkan kepada
saudaranya untuk ditanami, jika tidak mau, maka hendaklah dia tahan
(kepemilikan) tanah itu (disewakan kepada orang lain untuk ditanami)" (HR.
Bukhary)
Hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah sangat menghargai tanah
yang merupakan karunia Allah Swt. Karena itu orang yang memiliki tanah cukup
luas tetapi tidak sanggaup untuk mengelola dan memanfaatkan tanahnya dengan
menanaminya, diperintahkan untuk menghibahkannya kepada saudaranya agar
dikelola, atau disewakan kepada orang lain untuk digarap. Dengan cara demikian
maka dia tidak dianggap menelantarkan lahan. Selain itu dia telah menolong
orang lain dengan memberiya pekerjaan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya.Hubungan manusia dengan lingkungan hidup yaitu
manusia sebagai khalifah dibumi yang menjadi tempat tinggalnyamemiliki
amanah dari Allah SWT untuk senantiasa melestarikan, menjaga serta
merawat bumi sebagai tempat tingalnya.
Allah SWT telah menganugerahi kepada manusia beragam potensi yang
seharusnya digunakan manusia untuk menjaga keseimbangan alam. Dengan
melakukan hal-hal yang dapat menunjang kebaikan bagi alam, maka selama
itu kehidupan manusia akan aman dan nyaman.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan menyebabkan kondisi
lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung
kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup
dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
B. Saran
Sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha
pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai
bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari
setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya
lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/biogeografi/cara-melestarikan-lingkungan-alam

https://www.bacaanmadani.com/2018/03/hadits-tentang-pelestarian-

lingkungan.html

12
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Karawang, September 2019

Penyusun

i
13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
A. Kondisi Lingkungan Alam ........................................................................... 3
B. Ayat Al Qur’an Tentang Kelestarian Lingkungan Hidup ............................ 7
C. Hadits Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup ............................................ 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
14

Anda mungkin juga menyukai