Peta bawah permukaan bersifat kuanfitatif, sifat ini dinyatakan dengan garis iso atau disebut
garis kontur.
Pengertian garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai nilai/
harga yang sama.
Pembuatan peta bawah permukaan dengan garis kontur adalah merupakan kegiatan teknik
yang harus dilandasi konsep-konsep geologi dengan tidak melupakan apresiasi estetika.
Adapun aturan/ prinsip menggambar garis kontur al; (Gambar 7 a, b,c, & d)
1. Prinsip interpolasi, yaitu metoda penggambaran garis kontur dengan spasing, yang ditarik
berdasarkan nilai yang harus berada di antara dua nilai. Pembagian spasing tersebut dapat
dilakukan secara matematis atau dengan devider/ alat pembagi.
2. Prinsip ekstrapolasi (keseragaman spacing), yaitu metoda penggambaran garis konturnya
dapat diteruskan di luar titik kontrol dengan memperhatikan keseragaman antara dan
bentuk. Keseragaman antara dan bentuk garis kontumya dapat secara pararel,
equal-spaced, atau interpretative.
3. Prinsip bahwa garis, kontur tidak bercabang dan tidak berpotongan. Penggambaran garis
konturnya adalah satu titik kontrol untuk mengontrol dua garis kontur yang bernilai sama
dan sejajar, berdekatan. Untuk kekecualian hal ini dapat terjadi seperti dalam suatu lipatan
rebah (overhang atau overturned fold)
4. Prinsip bahwa satu garis kontur tidak dapat bertindak sebagai nilai maksimum, dimana satu
kontur bersama-sama sebagai batas meningkat atau menurunnya nilai garis kontur. Dalam
keadaan demikian harus digambar dua garis kontur dengan nilai sama.
5. Prinsip nilai kebenaran sangat tergantung dari nature, densitas, number of location & type
of information.
Istilah-Istillah pengkonturan:
- Antara (spacing) adalah jarak antara dua garis kontur yang berdekatan secara horizontal/
lateral dinyatakan dalam ukuran skala. Spacing adalah bersifat tidak tetap dalam suatu
daerah pemetan. Metoda penarikan spacing dapat secara mekanik, equal, paralel, atau
interpretatif.
- Interval Kontur (IK) artinya; perbedaan dua garis kontur yang berdekatan. IK selalu
merupakan angka yang tetap untuk seluruh peta. Perbedaan ini dapat bersifat angka
perbedaan hitungan atau perbandingan, dengan demikian urutan nilai IK kesuatu arah
dapat bersifat deret hitung (spt; 100, 120, 140, 160 dst , berarti nilai IK nya = 20), atau
deret ukur (spt; 1/2, ¼, 1/6 dst, ber berarti IK nya = 1/2)
- Nilai Kontour (countur number), merupakan harga kuntitatif dari suatu data bawah
permukaan (spt; harga kedalaman suatu horison/ formasi, harga ketebalan suatu
batupasir d1l). Harga ini selalu merupakan angka bulat atau angka yang mudah/ simpel.
Pemilihan Nilai Kontur dan IK akan mempengaruhi ketelitiap data dalam titik kontrol. (mis;
pembacaan kedalaman, tidak dapat lebih teliti dari pada 0,5 meter, maka IK paling sedikit
1.0 meter, akan mempengaruhi kecepatan perubahan nilai secara lateral, jika perubahan
terlalu cepat, maka Interval Kontur harus besar, sehingga spacing tidak tertalu rapat.
- Tutupan (clossure), adalah suatu perangkap struktur/ wadah yang dimungkinkan fluida
terperangkap. Batas maksimumnya adalah dari spilt point hingga puncak perangkap.
- Net Sand adalah ketebalan batupasir, dihitung dari top lapisan batupasir hingga bottom
nya. Apabila formasi tersebut merupakan satuan batupasir terdiri dari perselingan batu
lainnya, maka satuan batupasir tersebut dikatakan gross sand, dan apabila sulit untuk
membagi menjadi satuan yang lebih rinci sering digunakan istilah Net to Gross.
- Net Pay, yaitu ketebalan batupasir/ reservoar yang mengandung minyak (disebut net pay
oil), atau gas (disebut net pay gas). Batas bawahnya adalah batas antara minyak dan air
(BMA = OWC/ Oil water Contac)). Batas atasnya adalah antara minyak dan gas
(BMG/GOC/ Gas Oil Contac).
BAB II.
PROSEDUR, METODA DAN KONSEP PENGKONTURAN
Prosedur Pengkonturan
- Fase Deteksi: yang harus diperhatikan adalah potensi penggambaran keadaan geologi,
seperti ketinggian, kelerengan, penyebaran batupasir yang harus digambarkan. Semua ini
menggunakan kontrol sumur dari daerah tsb
- Fase Pembuatan Peta: dikatakan juga sebagai pengenbangan dalam penginterpretasikan
kontur dengan mencocokkan setiap garis dalam titik kontrolnya
- Fase Penyajian;memastikan bahwa peta yang dihasilkan sudah menggambarkan
interpretasinya yang terbaik dengan kesalahan minimum
.
Metoda Pengkonturan
- Kontur Mekanis/ spasi yang sama: dianggap bahwa sudut kemiringan dari permukaan
yang akan dikontur adalah sama atau jarak antar konturnya dibagi secara proposional
- Kontur Parallel: dianggap bahwa sudut kemiringan yang akan dikontur adalah tidaklah
sama tetapi jarak antar konturnya akan bervariasi
- Kontur Interpretasi: tergantung pada dasar kemampuan individu
Konsep Pengkonturan
- Bentuk geometri dan responnya terhadap penggambaran kontur
- Persyaratan dan aturan garis kontur dalam pemetaan
- Tahap pembuatan dan penyelesaian peta
- Pengembangan interpretasi peta
- Pengoptimalan dalam konturing
- Pengoptimalan daerah penelitian dari data point yang acak
- Pengecekan kontur dengan penampang melintang
BAB.III.
PENGUMPULAN DAN PENGORGANISASIAN DATA
Pendahuluan
Pedekatan struktur geologi tiap-tiap unit, hal ini dikontrol dari ketelitian peta terhadap bentuk
alamiahnya, kerapatan dan jumlah kontur, lokasi, dan jenis informasi bagi seorang geolog atau
geofisika
Pengorganisasian Data
Data dikumpulkan, dievaluasi dan diatur kedalam data-base yang akan kita gunakan. Ini semua
dilakukan sebelum melakukan interpretasi dan pemetaan. Tahap awal yang harus diperhatikan:
- Pengukuran ketinggian dimulai dari permukaan laut
- Positif artinya berada di atas permukaan air laut
- Negatif artinya berada di bawah muka air laut
Persiapan Data
- Perkiraan struktur bawah permukaan dari data seismik
- Kontrol data sumur terhadap data seismik
- Pengkonversian waktu kedalaman ke dalam feet/meter
BAB.IV
TAHAP PEMBUATAN PETA
Pendahuluan
- Lihat data yang ada, cari titik yang tertinggi dan terendah kemudian lihat arah
keseluruhannya
- Pilihlah interval kontur yang bisa mencakup seluruh peta, kurang lebih 8-10 kontur
- Mulailah dengan harga kontur tertentu dengan sketsa tipis, pada area yang banyak data
dan interpolasikan pada yang kurang datanya
- Tambahkanlah garis-kontur di atasnya/ di bawahnya bila perlu sesuai dengan gambaran
anda
- Dipercantik dengan mengubah jarak kontur sehingga bisa mencerminkan bentuk yang
berarti dari gambar dan arahnya
BAB.V
KONSEP GEOLOGI DALAM PENGKONTURAN
Pendahuluan
- Menginterpretasikan dari suatu objek yang hanya terlihat sebagian
- Penambahan informasi, kadang belum mencukupi dan masih dibutuhkan informasi-
informasi lebih komplit hingga bisa menggambarkan dengan jelas
- Variasi Pengkonturan dari para ahli geologi
BAB.II
- Kontur bergerigi menandakan depresi
- Mulailah mengkontur pada area yang banyak datanya dalam menghubungkan garis kontur
- Pola kontur dapat berpola smoothing atau undulated, hal ini mencerminkan struktur geologi
bawah permukaannya
SMOOTH CONTURING -5400 Three-demensional viev
-5500
773 -5600
650 -5700
-5800
650 -5900
740 700 705
750 0 1000’
800
STRUCTURE CONTOUR MAP
UNDULATED CONTOURING
773
650
-54 00
650 -550 0
740 705 -56 00
700 -570 0
750 -580 0
800 -590 0
BAB II.
PROSEDUR, METODA DAN KONSEP PENGKONTURAN
Prosedur Pengkonturan
- Fase Deteksi: yang harus diperhatikan adalah potensi penggambaran keadaan geologi,
seperti ketinggian, kelerengan, penyebaran batupasir yang harus digambarkan. Semua
ini menggunakan kontrol sumur dari daerah tsb
- Fase Pembuatan Peta: dikatakan juga sebagai pengenbangan dalam
penginterpretasikan kontur dengan mencocokkan setiap garis dalam titik kontrolnya
- Fase Penyajian;memastikan bahwa peta yang dihasilkan sudah menggambarkan
interpretasinya yang terbaik dengan kesalahan minimum
.
Metoda Pengkonturan
- Kontur Mekanis/ spasi yang sama: dianggap bahwa sudut kemiringan dari permukaan
yang akan dikontur adalah sama atau jarak antar konturnya dibagi secara proposional
- Kontur Parallel: dianggap bahwa sudut kemiringan yang akan dikontur adalah tidaklah
sama tetapi jarak antar konturnya akan bervariasi
- Kontur Interpretasi: tergantung pada dasar kemampuan individu
Konsep Pengkonturan
- Bentuk geometri dan responnya terhadap penggambaran kontur
- Persyaratan dan aturan garis kontur dalam pemetaan
- Tahap pembuatan dan penyelesaian peta
- Pengembangan interpretasi peta
- Pengoptimalan dalam konturing
- Pengoptimalan daerah penelitian dari data point yang acak
- Pengecekan kontur dengan penampang melintang
BAB.III.
PENGUMPULAN DAN PENGORGANISASIAN DATA
Pendahuluan
Pedekatan struktur geologi tiap-tiap unit, hal ini dikontrol dari ketelitian peta terhadap bentuk
alamiahnya, kerapatan dan jumlah kontur, lokasi, dan jenis informasi bagi seorang geolog atau
geofisika
Pengorganisasian Data
Data dikumpulkan, dievaluasi dan diatur kedalam data-base yang akan kita gunakan. Ini semua
dilakukan sebelum melakukan interpretasi dan pemetaan. Tahap awal yang harus diperhatikan:
- Pengukuran ketinggian dimulai dari permukaan laut
- Positif artinya berada di atas permukaan air laut
- Negatif artinya berada di bawah muka air laut
Persiapan Data
- Perkiraan struktur bawah permukaan dari data seismik
- Kontrol data sumur terhadap data seismik
- Pengkonversian waktu kedalaman ke dalam feet/meter
BAB.IV
TAHAP PEMBUATAN PETA
Pendahuluan
- Lihat data yang ada, cari titik yang tertinggi dan terendah kemudian lihat arah
keseluruhannya
- Pilihlah interval kontur yang bisa mencakup seluruh peta, kurang lebih 8-10 kontur
- Mulailah dengan harga kontur tertentu dengan sketsa tipis, pada area yang banyak data
dan interpolasikan pada yang kurang datanya
- Tambahkanlah garis-kontur di atasnya/ di bawahnya bila perlu sesuai dengan gambaran
anda
- Dipercantik dengan mengubah jarak kontur sehingga bisa mencerminkan bentuk yang
berarti dari gambar dan arahnya
BAB.V
KONSEP GEOLOGI DALAM PENGKONTURAN
Pendahuluan
- Menginterpretasikan dari suatu objek yang hanya terlihat sebagian
- Penambahan informasi, kadang belum mencukupi dan masih dibutuhkan informasi-
informasi lebih komplit hingga bisa menggambarkan dengan jelas
- Variasi Pengkonturan dari para ahli geologi