Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANTI PROTOZOA
TUGAS I
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan yang maha esa.
Ibu Yettrie Simarmata, S.Farm, M.Si., Apt selaku dosen pengajar di Institut
Dengan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya. Penulis mohon kritik dan saran dari bapak dan
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
1.2.1 Malaria.................................................................................... 4
ii
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata proto dan zoon,
sebagai sel sel tunggal dan dapat dibedakan dari protista eukariotik lain dari
kemampuannya beralih tempat pada tingkat tertentu dalam daur hidupnya dan dari
berupa fosil,22.000 merupakan bentuk bentuk yang hidup bebas, dan 10.000
adalah parasit. Dari yang terakhir ini, hanyalah beberapa spesies yang
bahaya kesehatan yang gawat bagi berjuta-juta manusia (Jr, Pelczar, 2013).
jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat dengan bantuan gerak
rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia, yang terletak di seputar selnya.
Flagelata bergerak dengan bantuan flagela, yang biasanya terdapat diujung sel.
1
Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk
mereka menjadi makanan bagi organisme-organisme laut yang lebih besar. Yang
teramat penting juga dalam keseimbangan ekologis pada banyak komunitas, baik
manusia. Mereka itu berkembang biak di dalam inangnya, kurang lebih sama
seperti bakteri. Beberapa hanya hidup sebagai parasit obligat dan dapat
menyebabkan penyakit kronis atau akut pada manusia. Beberapa penyakit yang
disebabkan oleh protozoa pada manusia adalah amebiasis usus, penyakit tidur
Sel protozoa yang khas terbungkus oleh membran sitoplasma. Banyak yang
Selular terdapat pada endoplasma. Setiap sel protozoa palimng tidak mempunyai
(multiple nuclei) di sebagaian besar siklus hidupnya. Pada siliata terdapat satu
2
kegiatan metabolisme dan proses pertumbuhan serta proses regenerasi, sedangkan
beberapa spesies ameba pelikel ini merupakan lapisan tipis dan tidak kompak.
Pelikel silata tebal dan acapkali mempunyai lekukan-lekukan dan struktur yang
kekakuan kepada sel-selnya. Lapisan penutup yang longgar ini yang ada disebelah
luar pelikel dinamakan cangkang dan cangkerang (shell); terdiri dari bahan
organik yang diperkuat dengan zat-zat anorganik seperti kalsium karbonat atau
silika. Adanya pelikel, dan bukannya dinding sel, sebagai penutup merupakan
salah satu ciri pembeda yang utama dalam kelompok protista ini (Jr, Pelczar,
2013).
Anak-anak sel dapat berukuran sama atau tak sama. Jika ada dua sel anak, maka
proses pembagiannya ialah pembelahan biner, jika terbentuk banyak anak sel
3
(berkuncup), yaitu suatu bentuk reproduksi aseksual, juga umum. Reproduksi
penyatuan fisik sementara antara dua individu yang dibarengi dengan pertukaran
bahan nukleus, hanya dijumpai pada siliata. Beberapa protozoa mempunyai daur
vertebrata sedangkan sebagian lagi harus terjadi dalam inang-inang lain. Sebagai
1.2.1 Malaria
agent (parasit plasmodium spp), host defenitive (nyamuk anoples spp) dan host
keberadaan dan fluktuasi populasi vektor (penular yaitu nyamuk (anopheles spp),
yang salah satunya dipengaruhi oleh intensitas curah hujan, serta sumber parasit
plasmodium spp. Adalah host yang menjadi penderita positif malaria tapi didaerah
endemis malaria tinggi, seringkali gejala kilinis pada penderita tidak muncul
(tidak ada gejala klinis) meskipun parasit terus hidup didalam tubuhnya. Ini
negara terjadinya kekebalan ada yang diturunkan melalui mutasi genetik. Keadaan
4
malaria tanpa gejala klinis (asymptomatic), setiap saat bisa menularkan parasit
kepada orang lain, sehingga kasus baru bahkan kejadiaan luar biasa (KLB)
malaria bisa terjadi pada waktu yang tidak terduga. Selain penularan secara
ilmiah, malaria juga bisa ditularkan melalui tranfusi darah atau transdeplasenta
melalui gigitan nyamuk anopheles spp, kurang lebih dalam waktu 30 menit akan
sampai kedalam sel hati. Selanjutnya akan melakukan siklus dalam sel hati
dengan berubah dari sporozoit menjadi schizon hati muda, kemudian tua dan
matang. Selanjutnya schizon hati yang matang akan melepaskan merozoit untuk
plasmodium spp, host malaria, ada dua jenis yaitu manusia sebagai host
5
1.3 Perumusan Masalah
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
di harapkan bermanfaat bagi kita semua serta untuk mendapat informasi tentang
hal-hal berikut :
6
1.5 Manfaat
siklus hidup protozoa, nutrisi pada protozoa, dan klasifikasi protozoa. Dan juga
protozoa.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Protozoa
2.1.1 Pengertian
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata proto dan zoon,
sebagai sel sel tunggal dan dapat dibedakan dari protista eukariotik lain dari
kemampuannya beralih tempat pada tingkat tertentu dalam daur hidupnya dan dari
berupa fosil,22.000 merupakan bentuk bentuk yang hidup bebas, dan 10.000
adalah parasit. Dari yang terakhir ini, hanyalah beberapa spesies yang
bahaya kesehatan yang gawat bagi berjuta-juta manusia (Jr, Pelczar, 2013).
jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat dengan bantuan gerak
rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia, yang terletak di seputar selnya.
Flagelata bergerak dengan bantuan flagela, yang biasanya terdapat diujung sel.
8
Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk
mereka menjadi makanan bagi organisme-organisme laut yang lebih besar. Yang
teramat penting juga dalam keseimbangan ekologis pada banyak komunitas, baik
penyakit pada binatang, termasuk manusia. Mereka itu berkembang biak di dalam
inangnya, kurang lebih sama seperti bakteri. Beberapa hanya hidup sebagai parasit
obligat dan dapat menyebabkan penyakit kronis atau akut pada manusia. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh protozoa pada manusia adalah amebiasis usus,
Sel protozoa yang khas terbungkus oleh membran sitoplasma. Banyak yang
Selular terdapat pada endoplasma. Setiap sel protozoa palimng tidak mempunyai
(multiple nuclei) di sebagaian besar siklus hidupnya. Pada siliata terdapat satu
9
Stadium vegetatif atau stadium trofik protozoa yang hidup bebas terhadap
dalam semua lingkungan akuatik, pasir, tanah, dan bahan organik yang
perairan hangat (30-56ºC) sumber air panas. Akan tetapi, kebanyakan protozoa
maksimumnya 36-40ºC. Stadium terensistasi dapat tahan variasi suhu yang lebih
3,0-9,0. Akan tetapi, bagi sebagian besar protozoa, pH optimum bagi kegiatan
pigmen fotosintetik (protozoa seperti ini oleh beberapa ahli biologi dianggap
algae), cahaya itu perlu sekali. Tetapi pada galibnya protozoa itu nonfotosintetik.
Makanan yang ditelan itu biasanya ialah bakteri, ganggang, atau protozoa lain.
Setelah ditelan makanan itu terkurung dalam vakuola dan substansi yang
asimilasi. Bahan tertelan yang tidak terurai menjadi bentuk terlarut didalam
vakuola dapat dikeluarkan dari sel melalui pori anus atau dapat tetap ada di
vakuola tadi, yang kemudian bergerak ke permukaan sel, disitu vakuola tersebut
pecah dan membuka untuk membuang kotoran itu dari dalam sel (Jr, Pelczar,
2013).
10
Jikalau protozoa itu parasit, dapat hidup dari sel-sel inangnya dan zat alir
jaringannya. Parasit itu bahkan dapat memasuki sel-sel inangnya, hidup dari
sitoplasma dan nukleusnya. Akibat kegiatan ini, inang itu dapat mengalami
keadaan patologis. Kadang kala, interaksi itu dapat secara timbal balik memberi
hidup dalam usus rayap dan mencernakan selulose dalam kayu menjadi bentuk
yang dapat dimanfaatkan rayap tersebut. jika flagellata ini dihilangkan, maka
rayapnya mati; kalau flagelatanya dibuang dari usus rayap, mereka juga mati. Jadi
Sedikit saja spesies anaerob obligat yang sudah dilaporkan (Jr, Pelczar, 2013).
Cara
Kelompok Utama Cara Gerak Ciri-Ciri Lain
Berkembang
(Nama Umum)
Biak
Mastigophora Flagela (satu atau Pembelahan biner Nutrisinya
(flagelata) lebih) membujur; pada fototrofik,
beberapa heterotrofik atau
kelompok ada keduanya
reproduksi seksual
11
dengan konjugasi heterotrofik.
Anak-anak sel dapat berukuran sama atau tak sama. Jika ada dua sel anak, maka
proses pembagiannya ialah pembelahan biner, jika terbentuk banyak anak sel
(berkuncup), yaitu suatu bentuk reproduksi aseksual, juga umum (Jr, Pelczar,
2013).
yang merupakan penyatuan fisik sementara antara dua individu yang dibarengi
dengan pertukaran bahan nukleus, hanya dijumpai pada siliata. Beberapa protozoa
dalam inang vertebrata sedangkan sebagian lagi harus terjadi dalam inang-inang
hidupnya dalam sistem peredaran inang-inang vertebrata dan sebagian lagi dalam
12
2.1.3 Klasifikasi Protozoa
amoeba, siliata, dan sporotozoa. Protozoa yang penting untuk kedokteran terdapat
a. Flagelata
maupun membran yang menonjol itu digunakan untuk gerak alih dan atau
stadia trofik dan terensistasi. Tingkatan terensistasi ini, bila ada merupakan
tingkatan yang dapat dipindahkan kepada manusia. Kalau tidak, maka tingkatan
trofiklah yang infektif. Flagelata usus terdapat dalam usus halus, juga ada dalam
“cecum” (kantung yang menuju usus besar) dan usus besar. Beberapa, seperti
giardia lamblia, satu-satunya protozoa usus yang menimbulkan disentri atau diare
13
berlangsung terutama melalui makanan atau minuman yang tercemar dam melalui
kontak dari tangan ke mulut. Yang dinamakan flagelata usus yang lain dijumpai
yaitu peradangan pada vagina dengan keluarnya cairan yang disertai rasa panas
seperti terbakar dan rasa gatal. Organisme itu tidak mempunyai stadium sista dan
bentk darah dan jaringan) dipindah sebarkan kepada manusia oleh serangga-
kadang kala mematikan. Genus yang dikenal ialah Trypanosoma dan Leishmania.
menyebabkan lesio (luka patologis) pada kulit ataupun jeroan bergantung kepada
b. Amoeba
14
pseudopodia atau “kaki palsu”, yang sebenarnya merupakan perluasan
partikel makanan, yang terkurung dalam vakuole lalu dicerna disitu. Beberapa
didalam mulut manusia, dan ent. Coli, yang menghuni usus manusia tidak
berbahaya. Akan tetapi, satu spesies yakni ent. Histolytica merupakan penyebab
Infeksi ameba pada manusia biasanya terbatas pada usus. Tetapi darah
c. Siliata
Siliata dapat dibagi kedalam dua kelompok; yang mempunyai silia pada
sebagian saja dari selnya dan yang silianya tersebar rata di seluruh sel. Silia
15
berfungsi untk bergerak disekitar alur-alur mulut atau rongga-rongga mulut, silia
2004).
Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi dua sel, seperti yang telah
Organisme ini hidup dalam saluran gastrointestinal beberapa vertebrata dan baik
dipindah-sebarkan pada manusia kartena dapat bertahan hidup dalam tanah dan air
untuk beberapa waktu. Biasanya babi dianggap mempunyai peranan ;penting pada
penjangkitan manusia. Boleh jadi manusia menelan air dan makanan yang
d. Sporozoa
Semua sporozoa hidup sebagai parasit pada satu atau lebih spesies hewan.
pada satu stadium dalam daur hidup nya, bergerak dengan cara meluncur.
Soprozoa ini tidak dapat menelan partikel-partikel padat, tetapi hidup dari sel atau
Banyak diantaranya mempunyai daur hidup yang rumit, stadia tertentu dapat
terjadi pada satu inang dan yang lain-lainnya pada inang berlainan. Kesemuanya
membentuk spora pada suatu saat pada sejarah hidupnya. Daur hidupnya itu
16
memperlihatkan pergiliran generasi antara bentuk seksual dan bentuk aseksual,
bentukn aseksual dan inang akhir didiami oleh bentuk-bentuk seksual. Terkadang
manusia berperan sebagai inang bagi kedua bentuk tersebut (olson, 2004).
vertebrata. Lebih dari 50% orang dewasa di amerika serikat pernah dijangkiti pada
suatu ketika, tetapi penyakit itu pada manusiabiasanya tidak gawat dan tidak
tetapi, infeksi transplasental, yakni infeksi pada janin mnusia, dapat terjadi dengan
akibat-akibat yang mengkhawatirkan. Akibatnya dapat berupa bayi lahir mati atau
menarik bahwa parasit itu akan menjlani siklus reproduksi seksualnya hanya
tergolong genus plasmodium yang menginfeksi hati dan sel-sel darah merah.
Inang akhir bagi parasit ialah nyamuk anofelin betina; reproduksi seksual
parasitnya terjadi dalam inang ini. Malaria merupakan salah satu pembunuh
17
terbesar bagi manusia sepanjangt zaman. Pada masa kini, telah ditaksir secara
berhati-hati bahwa sekitar 150 juta penduduk dunia menderita penyakit ini dan
bahwa sekitar 1,5 juta diantaranya akan mati karenanya (olson, 2004).
b. Plasmodium ovale: malaria tersiana tak ganas (gejalanya sama seperti untuk
plasmodium vivax).
c. Plasmodium malariae: malaria kuartana tak ganas (panas dingin pada interval
Daur hidup rumit yang dijalani plasmodium penyebab malaria itu dapat
digambarkan:
18
2.1.4 Nutrisi Protozoa
manusia didalam sel-sel hati dan juga dalam sel-sel darah merah. Sprotozoit yang
diinjeksikan oleh gigitan nyamuk memasuki sel-sel hati melalui peredaran darah
memasuki sel-sel darah merah. Gametosit yang terbntuk dari merozoit yang diisap
(disedot) dari darah oleh nyamuk yang menggigit dan diubah menjadi gamet
didalam perut serangga tersebut. Zigot secara eksternal menjadi sista pada dinding
Dari situ mereka itu diinjeksikan melalui gigitan nyamuk kedalam mangsa
dapat hidup dalam kondisi anaerob saluran pencernaan. Dua kelompok protozoa
yang memiliki klorofil yaitu dinoflagellata dan euglenoid sering kali dipelajari
Seluruh protozoa hidup dalam daerah berkadar air tinggi. Beberapa protozoa
dengan cara melambaikan silia didepan struktur terbuka serupa mulut yangdisebut
19
menggunakan pseudopodian (kaki semu) dan memfagositosis makanan tersebut.
makanannya berupa organisme lainnya. Ada pula holofilik (autotrof), yaitu dapat
mensistesis makanannya sendiri dan zat organik dengan bantuan klorofit dan
cahaya. Selain itu ada juga yang bersisfat saprofitik, yaitu menggunakan sisa
bahan organik dari organisme yang telah mati. Ada pula yang bersifat parasitik.
perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk
peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umunya
hidup bebas dan terdapat dilautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa
spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang
protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup
didasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada didanau, sungai, kolam,
atau genangan air. Ada pula protozoa yang bersifat parasit yang hidup didalam
20
Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat
memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.
Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa
yang tipis, elastis, permeable, yang tersususun dari bahan lipoprotein, sehingga
membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel
diantara lain nucleus, badan golgi, mitokondria, plastida, dan vlakuola. Nutrisi
berupa organisme lainnya. Ada pula holofilik (autotrof), yaitu dapat mensistesis
makanannya sendiri dan zat organik dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain
itu ada juga yang bersisfat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari
organisme yang telah mati. Ada pula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa
persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk
sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya (olson, 2004).
Biasanya berkisar 10-50 µm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah
ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh dibawah keluarga protista. Lebih
dari 30.000 jenis yang telah di temukan. Protozoa terdapat diseluruh lingkungan
21
berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat tropic. Tubuh protozoa amat
sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel) (olson, 2004).
Namun demikian, protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas
tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpangg tindih.
Ukuran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam macam ada yang
seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada bentuknya yang
22
Tipe nutrisi beragam, seperti:holozoik (memakan hewan utuh/hidup yang
Saprozoik (memakan hewan lain yang sudah mati) dan saprofitik (membuat
makanan sendiri dari sisa bahan kimia disekitarnya). Tipe respirasi beragam,
seperti:obligat aerob (sangat butuh udara) dan fakultatif anaerob (akan hidup lebih
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia
atau flagen, memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada
yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah jenis
protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang
mencirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti
sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pulak (olson,
2004).
Pada amoeba bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau
panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista
amoeba dapat membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kecil. Bila
23
keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amoeba ini akan tumbuh
setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula (olson,
2004).
sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa
dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang
Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin
fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberaopa jenis protozoa
seperti foraminivera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si
dan Ca. Beberapa protozoa seperti difflugia, dapat mengikat partikel mineral
untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan heliozoan dapat
menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil. Kerangka luar foraminivera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya
dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan
24
sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki
palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif (olson, 2004).
kedalam ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan
anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas (olson, 2004).
25
2.1.9 Fisiologi Protozoa
lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup dilingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-
molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang
tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tekanan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kecil terbentuk, kemudian dibawa kebagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
Parikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang
bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi
oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan
kedalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil
pinositosis, dan sisa yang tidak tercer4na dikeluarka darti sel. Cara inilah yang
digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok ciliata, ada organ
26
mirip mulut dipermukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan
vakuola makanan kemudia dicernakan, sisa nya dikeluarkan dari sel melalui
pencernaan dan kandung kemih. Infeksi akibat protozoa yg paling terkenal adalah
a. Chloroquine
berat, hamil.
b. Metronidazole
27
c. Primakuin
yang dorman.
d. Meflokuin
e. Benznidazole
28
terbatas. Toksisitas yang penting meliputi neuropati periver, ruam, gejala-
f. Melarsoprol
konsentrasi yang relevan secara klinis pada sistem saraf pusat dalam empat
g. Nifurttimox
2004).
absorbsi preparat oral tidak teratur. Obat ini terakumulasi dalam jaringan
29
i. Paromomycin Sulfate
cerna. Obat ini hanya digunakan sebagai amebisida lumen usus dan obat
j. Diloxanide Furoate
Merupakan suatu amebisida lumen usus yang efektif tetapi tidak aktif
menjadi diloxanide dan furoic acid; sekitar 90% diloxanide dengan cepat
k. Pentamidine
(katzung, 2004).
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
serius.
pinositosis.
31
3.2 Saran
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari
semua pihak terutama dosen. Kami hanyalah manusia biasa. Jika ada kesalahan,
itu datangnya dari penulis sendiri. Dan jika ada kebenaran, itu datangnya dari
32
DAFTAR PUSTAKA
Jawetz. Melnick & Adeberg. 2018. Mikrobiologi kedokteran, cetakan 2018, edisi
27, penerbit buku kedokteran, halaman 737-749.
Tanggal akses 6 November 2019.
Jawetz. Melnick & Adeberg. 1996. Mikrobiologi kedokteran, cetakan 1, edisi 20,
penerbit buku kedokteran, halaman 659-671.
Tanggal akses 6 November 2019.
Lubis, C, P. 2005. Penggunaan obat antiamuba, vol. 10, nomor 4. The journal of
singapore paediatric society.
http://reository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2005-
chairuddin.pdfsequence=I&isAllowed=y. tanggal akses 6 November
2019.
33
Osman, H. 2004. Mikrobiologi Kedokteran dan Infeksi, cetakan 2013, Penerbit
buku kedokteran, Halaman 105-115. Tanggal akses 6 November 2019.
Prasiwi, D., Sundaryono, A., Handayani, D. 2018. Aktivitas Fraksi Etanol Dari
Ekstrak Daun Peronema canescend Terhadap Tingkat Pertumbuhan
Plasmodium berghei, vol. 2, nomor 1. Jurnal pendidikan dan ilmu
kimia. http://ejournal.unib.ac.id/ijc/article/21919/14624.
Tanggal akses 6 November 2019.
Sudetja, L. 1995. Penapisan aktivitas antiprotozoa dalam biji saga, vol.5, nomor 1.
Jurnal kimia terapan indonesia.https://doi.org/10.14203/jkti.v5i1.246.
Tanggal akses 6 November 2019.
Tanu, I., 2016. Farmakologi dan Terapi, cetakan 5, edisi 6, halaman 728-736.
Penerbit EGC. Tanggal akses 6 November 2019.
34