Anda di halaman 1dari 3

RESUME PERTEMUAN 6

Pertemuan ke-6 diadakan pada hari rabu tanggal 27 November 2019. Pertemuan ini
membahas tentang kepemimpinan, dan seperti biasanya kita akan membedah terlebih dahulu
kata kepemimpinan itu. Kata kepemimpinan itu memiliki kata dasar pemimpin yang diberikan
imbuhan ke- dan -an dan kata imbuhan ke- dan -an ini berfungsi untuk memperjelas kata
dasarnya dan menjadikan kata dasarnya itu sebagai objek kajian atau objek pembahasan. Dalam
pengumpulan ke-6 ini juga banyak yang menyampaikan pendapatnya tentang pengertian
kepemimpinan, ada yang menyampaikan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dan ada juga yang menyampaikan
kepemimpinan adalah proses mengatur maupun mempengaruhi baik itu mengatur diri sendiri
atau pun orang lain.
Berangkat dari definisi tersebut, kemudian timbul pertanyaan tentang apa perbedaan
kepemimpinan, pemimpin, pimpinan, terpimpin dan dipimpin? Dari hasil diskusi di
pengumpulan tersebut pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk mengatur
dan mempengaruhi, pimpinan adalah jabatan formal yang didapatkan oleh seseorang,
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengatur dan mempengaruhi, dipimpin
adalah orang-orang menerima pengaruh dari pemimpin dan terpimpin adalah hasil setelah
orang-orang tersebut dipimpin. Kemudian muncul pertanyaan dari kakak stering yaitu apakah
kepemimpinan ini dilahirkan atau dibentuk? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita
terlebih dahulu harus mengetahui apa itu dilahirkan dan apa itu dibentuk, setelah mengetahui
perbedaan keduanya baru kita dapat beranjak menjawab pertanyaan tersebut.
Menurut kak Jasri selaku salah satu stering mengatakan bahwa menurutnya
kepemimpinan itu dibentuk karena setiap manusia adalah pemimpin dan manusia sebelum
ditiupkan ruh pasti mengalami yang namanya pembentukan sehingga kepemimpinan itu
dibentuk. Tapi saya pribadi belum mendapatkan jawaban yang meyakinkan tentang apakah
kepemimpinan itu dilahirkan atau dibentuk, saya masih bingung dalam pembahasan ini.
Berangkat dari definisi kepemimpinan dan pemimpin yang mengatakan tentang kemampuan
mempengaruhi, maka muncul pertanyaan apakah individu yang mempengaruhi masyarakat?
Atau masyarakat yang mempengaruhi individu? Apakah presiden yang mempengaruhi rakyat
Indonesia atau rakyat Indonesia yang mempengaruhi presiden? Apakah ketua umum yang
membuat stering, peserta dan panitia hadir? Atau stering yang membuat ketua umum dan
panitia atau pun peserta LK2M hadir?.
Disini salah satu teman saya yaitu Amar menyampaikan pendapatnya, dia mengambil
pendapat dari Weber dan Durkhein, pendapat dari Weber adalah individu yang berhasil
mempengaruhi masyarakat sedangkan pendapat Durkhein adalah masyarakat seperti sebuah
lingkaran di mana setiap individu dalam masyarakat memiliki fungsi masing-masing sehingga
saat ada yang keluar dari lingkaran itu dapat dianggap aneh di masyarakat. Menurut saya juga
pribadi mampu mempengaruhi masyarakat dan masyarakat juga mampu mempengaruhi
individu ini tergantung situasinya, contohnya dalam pengumpulan kakak stering mampu
mempengaruhi kak ketua umum tetapi diluar pengumpulan kakak stering tercatat sebagai
warga dan ketua umum mampu mempengaruhi dan mengatur mereka karena kekuasaannya.
Jadi menurut saya semuanya kembali lagi kepada situasi saat itu.
Kemudian apakah kepemimpinan adalah kemampuan dan proses, pendapat Arinda
adalah Kepemimpinan berangkat dari kemampuan seseorang. Kemampuan berkaitan erat
dengan sifat dari seseorang tersebut. Dari kemampuan inilah melahirkan proses untuk
mencapai tujuan. Proses-proses ini memperlihatkan sikap dari orang tersebut. Dan dari sikap
nya itu dalam membentuk proses, maka muncullah penghukuman atas kepemimpinannya itu.
Baik itu otoriter, karismatik, dll. Proses muncul karena ada tujuan. Kepemimpinan otoriter
adalah kepemimpinan yang bersifat memaksa, dimana semua perintahnya harus dilaksanakan
bahkan mampu melakukan kekerasan jika itu diperlukan. Kepemimpinan karismatik adalah
pemimpin yang memiliki aura besar dalam mempengaruhi orang lain, menurut saya contohnya
adalah presiden Soerkarno dan kepemimpinan paternalistik, kepemimpinan ini bersifat seperti
seorang ayah dalam mendidik anaknya. Dari proses mereka dalam memerintah dan
mempengaruhi maka lahirlah tipe-tipe kepemimpinan.
Sempat ditanyakan juga oleh kak Jasman yaitu apakah kepemimpinan adalah sikap atau
sifat? Terlebih dahulu harus kita cari apa itu sikap dan sifat, sifat adalah sesuatu yang melekat
dan menjadi potensi bagi setiap manusia sedangkan sikap adalah hasil atau aktualisasi dari
sifat. Menurut saya kepemimpinan adalah sifat karena kepemimpinan ini adalah sesuatu hal
yang melekat pada setiap manusia dan menjadi potensi tinggal manusia itu sendiri apakah
mampu memaksimalkan potensi itu atau tidak. Aktualisasi sifat kepemimpinan itulah yang
nantinya dinilai oleh orang lain apakah kita memiliki kemampuan menjadi pemimpin atau
tidak. Apa sih pentingnya membahas tentang kepemimpinan ini? Menurut saya kepemimpinan
ini haruslah diajarkan karena setiap manusia adalah pemimpin dan dengan mempelajari ini kita
diharapkan mampu memaksimalkan potensi kepemimpinan kita ini dan mampu menjadi
pemimpin yang sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut saya seorang pemimpin harus mampu mengemban tanggung jawab yang lebih
besar dari yang lain, harus selalu memposisikan dirinya dalam lingkup masyarakat atau
bersama, tidak hanya bersikap individualis dan mengambil segala keputusan dengan berbagai
pertimbangan. Selalu motivasi diri untuk menjadi pemimpin dengan terlebih dahulu
mempelajari seluk beluk kepemimpinan. Tipe-tipe kepemimpinan ini nantinya dilihat dari
proses atau cara mengatur dan mempengaruhi seseorang karena pasti setiap orang memiliki
kepribadiaan yang berbeda-beda yang menjadikan seseorang juga memiliki gaya
kepemimpinannya masing-masing. Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan,
Wassalamualaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai