Anda di halaman 1dari 13

TERAMPIL BERBAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

Nurul Iftitah Laila P17124019073

PRODI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA I

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


RESUME BAB II

TERAMPIL BERBAHASA INDONESIA

A. Hakikat Bahasa, Fungsi Bahasa dan Sejarah Umum Bahasa Indonesia


1. Hakikat Bahasa
Hakikat bahasa dilihat dari aspek ‘bunyi/isyarat’, ‘simbol(huruf/gambar)’, dan
‘makna’. Dari ketiga aspek ini dapat didefinisikan bahwa ‘bahasa’ adalah suatu bunyi
ujaran/isyarat yag dapat disimbolkan melalui huruf /gambar yang berbeda-beda,
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Artinya bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat
untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau perasaan.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen
yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-
lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna
atau konsep
2. Fungsi Bahasa
a. Alat Ekspresi Jiwa
Bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi jiwa dan
tekanan-tekanan perasaan lisan maupun tertulis.
b. Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang kebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi
todak akan sempurna bila ekpresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
3. Sejarah Umum Bahasa Indonesia
a. Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia
Sumber lahirnya bahasa Indonesia dari berbagai bahasa, tetapi secara dominan
bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu (bahasa Melayu Riau). Dalam
perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap kosakata dari bahasa daerah dan bahasa
asing.

b. Kongres Bahasa Indonesia


Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin lima tahunan yang
diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk
membahas bahasa Indonesia dan perkembangannya.
c. Perubahan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan adalah cara, aturan untuk menuliskan kata-kata dengan huruf menurut
ilmu bahasa yang ditetapkan.
4. Kedudukan Bahasa Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 1928 telah dinyatakan kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional di mana hari itu adalah Hari Sumpah Pemuda, yang memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Bahas Indonesia sebagai Identitas Nasional
b. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggan Bangsa
c. Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi
d. Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang Berbeda Suku, Agama, Ras,
Adat Istiadat, dan budaya.
e. Kekuatan Hukum Bahasa Indonesia
B. Pengtuasi
1. Penulisan Huruf
a. Penulisan Kapital atau Huruf Besar
b. Penulisan Huruf Miring
1) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
2) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
3) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah
atau ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah kecuali yang sudah disesuaikan
ejaannya.
c. Penulisan Huruf Tebal
1) Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian
bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lamabang, daftar pustaka, indeks dan lainnya.
2) Huruf tebal dipakai dalam cetakan untuk mengaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan
huruf miring.
3) Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema
serta untuk menuliskn lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
2. Penulisan Kata dan Pemakaian Tanda Baca
C. Kalimat Efektif
1. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
2. Persyaratan Kalimat Efektif
Ada dua persyaratan yang harus dipenuh, yakni persyaratan kebenaran struktur
(correctness)dan persyaratan kecocokan konteks (appropriacy).
D. Topik Karangan
1. Pengertian topik karangan
Kegiatan menulis adalah suatu kegiatan yang memerlukan proses.tulisan ilmiah,
seperti makalah, tidak dapat dilakukan sekali jadi, tetapi melalui tahap
1) Prapenulisan
2) Penulisan
3) Pasca penulisan
2. Kriteria pemilihan topik
a. Kemanfaatan dan kelayakan yang dibahas.
Kelayakan dikaitkan dengan kenyataan bahwa topik itu memang
memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni.
b. Kemenarikan
c. Keaktualan
d. Dikenal dengan baik
e. Ketersediaan bahan
f. Tidak terlalu luas dan/atau terlalu sempit
3. Cara membatasi topik
a. Menggunakan diagram jarum jam.
Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang masih luas sebagai
pusatnya. Di sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang merupakan pembatasan
topik itu ditinjau dari berbagai sudut.
b. Menggunakan diagram pohon
c. Diagram piramida terbalik
d. Hubungan topik dan judul
Judul merupakan nama, titel, atau label bagi sebuah tulisan atau karangan.
Sedangkan topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang akan
digarap.
E. Kerangka Karangan dan Pengembangannya
1. Kerangka karangan
Kerangka karangan (out line) adalah kerangka tulisan yang
menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi karangan dalam tatanan yang
sistematis.
Berikut adalah butir-butir isi karangan :
1. Sub-topik karangan baik dari segi jumlah maupun dari segi jenisnya.
2. Urutan sub-subtopik isi karangan
3. Hubungan antarsubtropik dalam karangan
2. Kegunaan kerangka karangan
a. Kerangka karangan memungkinkan Anda dapat mengarang secara terarah karena
isi karangan sebenarnya menggambarkan arah sebuah karangan.
b. Kerangka karangan memungkinkan Anda dapat memasukkan dan menempatkan
materi tulisan yang baru ditemukan dalam bab atau subbab.
c. Kerangka karangan memungkinkan Anda bekerja lebih fleksibel dari segi
penyelesaian bagian karangan.
d. Kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi
yang diperlukan dalam pembahasan isi karangan.
e. Kerangka karangan yang berfungsi sebagai miniature atau prototype tulisan akan
memudahkan pembaca melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum sebuah
tulisan.
3. Syarat-syarat penyusunan kerangka karangan
a. Tema/tesis harus dirumuskan dengan jelas
b. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan yang akan
diuraikan secara tuntas.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d. Setiap topik, sub topik harus menggunakan penomoran yang konsisten.
e. Bentuk kerangka karangan
4. Bentuk kerangka karangan dapat dibedakan menjadi dua
a. Kerangka karangan kalimat
Kerangka karangan kalimat yaitu kerangka karangan yang menggunakan
kalimat lengkap.
b. Kerangka karangan topik.
Kerangka karangan topik adalah kerangka karangan yang diredaksikan dengan
kata atau frasa.
5. Pengembangan kerangka karangan
a. Pengembangan kerangka secara alamiah
Pengembangan kerangka karangan secara alamiah adalah pengurutan
pokok pikiran sesuai dengan kenyataan.
b. Pengembangan kerangka secara logis
Pengembangan kerangka karangan secara logika adalah pengurutan pokok-
pokok pikiran yang sesuai dengan penalaran.

F. Paragraf dan Wacana


a. Paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragrafos “menulis di samping” atau
“tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide.
b. Syarat-syarat pembentukan paragraf
1. Kesatuan
2. Kepaduaan (kohesi)
3. Perangkaian
4. Pengulangan
5. Kelengkapan
c. Letak kalimat topik dalam suatu paragraf
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal
paragraf, kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang mempunyai kalimat pokok
pada awal dan akhir paragraf.
d. Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan kemudahan pemahaman
terhadap paragraf tersebut. Paragraf dikembangkan dengan beberapa model:
1) Paragraf contoh, paragraf klasifikasi
2) Paragraf definisi
3) Paragraf perbandingan
4) Paragraf klimaks
5) Paragraf deduksi
6) Paragraf induksi
e. Wacana
Wacana dibagi dua yakni wacana ilmiah dan wacana nonilmiah. Pengertian
Wacana tulisan atau wacana ilmiah dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut bahasa
dan sudut analisisnya.
f. Wacana dan penggolongannya
Berdasarkan tujuannya, karangan yang utuh dapat dibedakan menjadi 5 jenis,
yakni narasi, deskripsi, argumentasi dan presuasi.
1. Narasi
Narasi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa itu
tampak seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca.
2. Deskripsi
Deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajkan objek atau suatu
hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan pembaca.
3. Eksposisi
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguaraikan suatu
objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu
kebenaran.
5. Persuasi
Persuasi adalah suatu bentuk wacana yang merupakan penyimpangan dari
argumentasi,
Alat pengembangan persuasi adalah sebagai berikut; bahasa, nada, detail,
pengatuan, organisasi, kewenangan.
G. Kutipan dan Referensi (Daftar Pustaka)
1. Kutipan
Kutipan adalah salinan, paragraf, atau pendapat dari seseorang para ahli, ucapan
terkenal, pejabat, pemerintah maupun alim ulama karena keahliannya, baik yang
terdapat dalam buku, jurnal, maupun media tulis atau lisan. Kutipan dibagi menjadi dua
yaitu, kutipan langsung dan kutipan tidak langsung
2. Daftar pustaka/ referensi
Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan penulisan karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, tugas akhir,
laporan, tesis dan penelitian.
Daftar pustaka berfungsi untuk:
a. Membantu pembaca mengenal lingkup studi penulis
b. Memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang
lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis dan
membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.

H. Karya Ilmiah
1. Pengertian karya ilmiah
Menurut Wardani (2011:1.5), Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun
secara sistematis dan bersifat ilmiah.
2. Karakterstik karya ilmiah
a. Tulisan menggunakan metode ilmiah dengan salah satu cirinya yaitu tulisan
didukung dengan menggunakan hasil observasi
b. Tulisan didukung dengan menggunakan data empiris
c. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi
d. Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan, biasanya menggunakan perhitungan
statistik
e. Tidak jarang hasil temuan juga dipaparkan dengan menggunakan grafik, tabel, atau
gambar.
3. Ciri-ciri karya ilmiah
a. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan,
deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan satu masalah.
b. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data
c. Sebuah karya ilmiah mendukung kebenaran objektif serta kejujuran dalam
penulisan
4. Tujuan karya ilmiah
a. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu
b. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah.
c. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah.
5. Manfaat karya ilmiah
a. Sebagai rujukan atau reference dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan
ilmiah.
b. Menyebarluaskan perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat luas
c. Mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
d. Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan

6. Tipe-tipe karya ilmiah


a. Karya ilmiah popular
Karya ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang telah dikenal banyak
orang.
b. Karya ilmiah murni
Karya ilmiah murni merupakan karya ilmia yang dituliskan dengan
menggunakan aturan tertentu. Dengan salah satu cirinya yaitu penulisan bersifat
baku.
7. Macam-macam karya ilmiah
a. Artikel
b. Makalah
c. Laporan penelitian
8. Aturan umum karya ilmiah
a. Abstrak
Abstrak adalah rangkuman informasi yang terdapat dalam sebuah dokumen.
Abstrak laporan penelitian memiliki lima hal penting, yaitu latar belakang, tujuan,
metode, hasil, dan simpulan
b. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuj memberikan orientasi
kepada pembaca mengenai isi dari sebuah karya ilmiah yang akan dipaparkan.
c. Kajian pustaka
Kajian pustaka merupakan bagian penting daru suatu penelitian karena
bagian ini mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan.
d. Metode peneltian
Menggambarkan metode atau teknik yang digunakan dalam mengkaji
masalah tersebut.
e. Hasil
Hasil penelitian merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah.
f. Simpulan dan saran
Bagian ini merupakan bagian akhir dari inti laporan penelitian
g. Referensi
Membicarakan tentang penggunaan daftar pustaka yang sesuai dan terbaru.
I. Surat Menyurat
1. Pengertian surat
Surat adalah salah satu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan
dari seseorang, satu pihak, atau suatu organisasi kepada orang pihak, atau orgnisasi
lain.
2. Jenis-jenis surat
a. Menurut kepentingan dan pengirimnya
1) Surat pribadi (surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau
organisasi)
2) Surat dinas pemerintah yaitu surat resmi yang digunakan intansi pemerintahan
untuk kepentingan adminastri pemerintahan.
3) Surat niaga, yaitu surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan
usaha.
4) Surat sosial yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan
yang bersifat nirlaba
b. Menurut isinya dapat dikelompokan menjadi surat pemberitahuan, surat keputusan,
dan surat perintah
c. Menurut sifatnya
1) Surat biasa
2) Surat konfidesnial
3) Surat rahasia
3. Bahasa indonesia dalam Surat-Menyurat
Secara umum :
a. Bahasa yang jelas (bahasa tidak memberi peluang untuk di tafsirkan)
b. Bahasa yang lugas dan singkat, artinya bahasa yang digunakan langsung tertuju
pada persoalan yang ingin dikemukakan.
c. Bahasa yang santun
d. Bahasa yang resmi (mengikuti kaidah baku bahasa indonesia)
4. Bentuk surat
a. Bentuk lurus penuh
b. Bentuk lurus
c. Bentuk takuk
d. Bentuk setengah lurus
5. Bagian- bagian surat serta kegunaannya
a. Kepala surat
b. Nomor surat
c. Tanggal, Bulan, dan Tahun surat
d. Lampiran
e. Perihal atau hal
f. Alamat surat

RESUME BAB III


A. Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen
yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang
bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna,
maka dapat disimpulkan bahwa setiap ujaran suatu bahasa memiliki makna.
(Muliyati:2016)

B. Kedudukan Bahasa

Pada tanggal 28 Oktober 1928 telah dinyatakan kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional di mana hari itu adalah Hari Sumpah Pemuda, yang memiliki fungsi-fungsi
yaitu bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional, bahasa Indonesia sebagai Kebanggan
Bangsa, bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi, bahasa Indonesia sebagai Pemersatu
Bangsa yang Berbeda Suku, Agama, Ras, Adat Istiadat, dan budaya, serta kekuatan Hukum
Bahasa Indonesia. (Muliyati;2016)

Anda mungkin juga menyukai