DAFTAR ISI
Executive Summary
BAB III Standar Operasi dan Prosedur Kerja Komite Audit ..................... 9
1. Pengawasan Terhadap Pelaporan Keuangan .................................. 9
2. Pengawasan Terhadap Proses Audit ............................................. 9
a. Perngawasan terhadap Proses Audit oleh Auditor Internal ........... 9
b. Pengawasan terhadap Proses Audit oleh Auditor Eksternal .......... 11
c. Pengawasan Dalam Proses Audit yang Bersifat Khusus
(Investigative/Special Audit) .................................................... 12
3. Pengawasan Terhadap Pengendalian Internal dan
Manajemen Risiko ...................................................................... 12
4. Pengawasan Terhadap Implementasi
Good Corporate Governance ....................................................... 12
1
EXECUTIVE SUMMARY
2
BAB I
TUJUAN UMUM
Sejak tahun 2006 Perusahaan telah membentuk Komite Audit. Guna memenuhi
kewajiban dimaksud, maka Komite Audit memandang perlu untuk merumuskan kembali
manual (standar operasi dan prosedur kerja) Komite Audit dan melakukan
penyempurnaan seperlunya.
Manual ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan oleh anggota Komite Audit
dalam meningkatkan efektivitasnya membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi
oversight dalam upaya pemberdayaan GCG.
3
BAB II
ORGANISASI
1. Struktur
a. Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal
dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
c. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam
waktu 6 (enam) bulan terakhir;
2) Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
3) Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan
Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan
4) Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik
tersebut.
d. Komite Audit merupakan perangkat Dewan Komisaris dan bertanggungjawab
kepada Dewan Komisaris.
e. Ketua Komite Audit merupakan Komisaris Independen Perusahaan.
f. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memilih Komite Audit.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab atas
hal-hal yang terkait dengan:
4
g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan
adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan
i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan
Publik.
a. Kualifikasi
5
7) Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu
6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen;
8) Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik;
9) Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Emiten atau
Perusahaan Publik baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu
peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya
saham tersebut;
10) Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan
Publik tersebut; dan
11) Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan.
c. Remunerasi
Besarnya remunerasi Komite Audit ditentukan oleh Dewan Komisaris
Perusahaan.
d. Masa Tugas
Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan
Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih
kembali hanya untuk satu periode berikutnya.
f. Pengembangan
Anggota Komite Audit diberikan kesempatan oleh Perusahaan untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kerjanya.
5. Rapat
a. Frekuensi rapat
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam
3 (tiga) bulan.
b. Agenda rapat
Agenda rapat berdasarkan usulan dari anggota Komite Audit atau sesuai
dengan usulan dari pihak lain di Perusahaan.
6
c. Peserta rapat
Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit
Direksi (sesuai kebutuhan)
Auditor Eksternal (sesuai kebutuhan)
Auditor Internal
Unit Kepatuhan (sesuai kebutuhan)
Manajemen Risiko (sesuai kebutuhan)
Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih
dari ½ (satu per dua) jumlah anggota
e. Notulen rapat
Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila
terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
Sekretaris Perusahaan, sekretaris Dewan Komisaris atau pihak lainnya yang
ditunjuk menjadi sekretaris Komite Audit wajib menyiapkan notulen rapat
Komite Audit.
6. Pelaporan
a. Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap
penugasan yang diberikan.
7
b. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite
Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan
Publik.
c. Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan kepada Bapepam dan
LK informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit
dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan
atau pemberhentian.
d. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana
dimaksud dalam huruf c wajib dimuat dalam laman (website) bursa dan/atau
laman (website) Emiten atau Perusahaan Publik.
7. Evaluasi Kinerja
Anggota Komite Audit yang baru diangkat diwajibkan untuk memahami tentang
Perusahaan, antara lain mengenai :
Perusahaan secara umum yaitu melalui studi terhadap akte pendirian dan
AD/ART, laporan keuangan Perusahaan minimal 2 (dua) tahun terakhir.
Visi dan misi Perusahaan.
Proses bisnis dan lingkungan usaha termasuk kompetitornya.
Jenis jasa dan produk Perusahaan.
Risiko bisnis secara umum yang dihadapi oleh Perusahaan.
Keadaan internal control Perusahaan secara umum terutama yang
menyangkut proses penyusunan laporan keuangan.
9. Kode Etik
8
BAB III
STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR KERJA KOMITE AUDIT
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit menjalankan fungsi
pengawasan (oversight) yang meliputi :
Fungsi oversight terhadap pelaporan keuangan.
Fungsi oversight terhadap proses auditing.
Fungsi oversight terhadap internal control dan manajemen risiko.
Fungsi oversight terhadap implementasi corporate governance.
Dalam menjalankan tugas dan kegiatannya Komite Audit tidak menduplikasi fungsi
pengawasan lainnya di dalam Perusahaan.
Pengawasan terhadap proses audit dilakukan oleh Komite Audit terhadap proses
audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal maupun Auditor Eksternal.
9
3. Mempelajari prosedur pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
Kepala Auditor Internal dan memastikan keterlibatan Komite Audit
dalam proses ini.
10
b. PENGAWASAN TERHADAP PROSES AUDIT OLEH AUDITOR EKSTERNAL
11
c. PENGAWASAN DALAM PROSES AUDIT YANG BERSIFAT KHUSUS
(INVESTIGATIVE/SPECIAL AUDIT)
Dalam hal diperlukan audit investigatif yang dilaksanakan oleh pihak luar yang
independen, maka Komite Audit melakukan bertugas untuk melakukan:
i. Penelaahan term of reference penugasan yang bersangkutan termasuk
sasaran penugasan.
ii. Penelaahan prosedur audit yang diusulkan dan menyepakatinya.
iii. Pemantauan terhadap perkembangan pemeriksaan.
iv. Penelaahan terhadap temuan dan memastikan pencapaian sasaran
penugasan.
Komite Audit bertugas untuk memastikan bahwa manajemen telah melakukan upaya
yang memadai untuk memastikan:
a. Ketaatan Perusahaan terhadap peraturan yang berlaku (termasuk perpajakan).
b. Ketaatan semua karyawan terhadap code of conduct yang disusun oleh
Perusahaan.
12