Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DI JORONG BATU BALANTAI KENAGARIAN CANDUANG

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Siklus Komunitas-Keluarga

OLEH
Ani Marlina, S.Kep
1814901056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2019
A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama KK : Ny.Y
2. Alamat : Pauah, Jorong Batu Balantai
3. Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
4. Pendidikan : MTI
5. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi
N Hub dg B Polio Hepa Ke
Nama JK Umur Pekerjaan DPT
o KK C titis Campak t.
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1. Ny.Y P KK 66 IRT

2. Nn.H P Anak 26 Honorer

Genogram

× × × ×

× ×
Ny. Y
66 Th

Nn.H
26 Th
Keterangan :

× : Meninggal : Serumah

: Garis Keturunan
: Perempuan
: Menikah
: Laki-Laki

6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny.Y adalah“ Single Parent “yaitu keluarga yang
terdiri dari satu orang tua ( ayah / Ibu ) dengan anak disebabkan oleh
perceraian atau kematian. Dalam Keluarga Ny terdiri dari Single Parent,
yaitu Ny.Y sebagai kepala keluarga, Nn.H sebagai anak.

7. Suku Bangsa :
Minang (Guci)

8. Agama :
Agama yang dianut oleh Ny.Y beserta keluarga adalah islam.
Keluarga Ny.Y biasanya melaksanakan Sholat 5 waktu di Mushalla yang
berada di depan rumahnya.

9. Status Sosial ekonomi Keluarga :


Keluarga Ny.Y tergolong ke kelas sosial menengah kebawah. Ny Y
merupakan kepala keluarga dan sebagai ibu rumah Tangga. Pendidikan
terakhir Ny.Y adalah SD, sedangkan anak pertama mereka tamat perguruan
tinggi yaitu sarjana informatika sudah bekerja, menikah dan tidak tinggal
dirumah. Anak kedua tamat SMA dan juga tinggal di rumah. Yang bekerja
dan tinggal serumah dengan Ny.Y adalah anak bungsunya yaitu Nn.H,
Nn.H sebagai tenaga honorer dengan pendidikan sarjana dengan
Penghasilan perbulannya rata-rata ± Rp.1.000.000,- s/d Rp.
1.500.000/bulan.
Ny.Y mengatakan sejak 3 tahun ini dan semenjak ia sakit-sakitan
tidak pernah bekerja lagi Ny.Y mengatakan anak pertamanya yaitu Tn.R
sudah bekerja di Jakarta, tapi penghasilannya baru cukup untuk memenuhi
kebutuhannya, anak dan istrinya. Ny.Y mengatakan bahwa pendapatan
keluarganya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
keluarga Ny.Y mengatakan memiliki tabungan.

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga :


Aktivitas rekreasi keluarga dilaksanakan sekali setahun setelah hari
raya idul fitri

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny.Y saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan keluarga melepaskan anak dewasa muda. Fase ini ditandai dengan
perginya anak pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan “kosongnya
rumah”, ketika anak terakhir juga telah meninggalkan rumah. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini adalah :
a. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk
memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-anaknya.
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan.
c. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit (Friedman,
2010)

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memperluas
lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk memasukkan anggota baru
yang berasal dari pernikahan anak-anaknya. Pada keluarga Ny.Y, Nn.H mengatakan
ibunya selalu menanyakan tentang jodohnya yang belum kunjung datang. Ny.Y juga
mengatakan cemas terhadap anak bungsunya Nn.H yang saat ini belum juga
menikah. Selain itu, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, karena anggota keluarga
seperti Ny.Y mempunyai penyakit Reumathoid Arthritis.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


Ny.Y mengatakan ia menderita nyeri pada sendinya (Reumathoid Arthritis)
sejak 3 tahun yang lalu, sampai saat ini Ny.Y belum mengerti tentang penyakitnya,
awalnya Ny.Y melakukan pemeriksaan kesehatannya ke puskesmas karena nyeri
pada sendinya kemudian mendapatkan obat, namun Ny.Y tidak mengetahui apa
penyakit yang ia alami. Setelah itu Ny.Y jarang untuk memeriksa lagi kesehatannya,
jika Ny.Y mengalami nyeri pada sendinya ia hanya mengoleskan krim yang dibelinya
di toko obat terdekat. Ny.Y mengatakan sampai saat ini masih terasa nyeri pada
sendinya nyeri mulai dari ujung kaki menjalar sampai ke pinggang seperti ditusuk-
tusuk dan nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas seperti sholat dan
aktivitas lainnya.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelummya


Ny.Y menagatakan bahwa keluarganya memiliki riwayat penyakit asam urat
yaitu ibunya, dan bapaknya menderita penyakit asma lalu meninggal karena penyakit
asma dan lanjut usia.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah yang dimiliki oleh Ny.Y adalah rumah non permanen, dengan luas 7 x
6. Rumah. Ny.Y mengatakan rumah yang ditempatinya saat ini merupakan rumah
pribadi yang terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga,
1 dapur (dapur tungku), kamar mandi terpisah yaitu berada di luar rumah, dinding
rumah terbuat dari bambu dengan lantai papan.
Mereka menggunakan lampu listrik sebagai penerangan. Rumah mendapatkan
penerangan yang cukup dari jendela rumah dan ventilasi juga ada di setiap ruangan.
Perabot rumah tampak sedikit, tidak disusun dengan rapi, lantai rumah tampak kotor
(berdebu) belum dibersihkan. Peralatan yang ada di rumah Ny.Y diantaranya : lemari,
kasur,dan meja makan serta peralatan rumah tangga. Terlihat keluarga menggunakan
TV untuk hiburan keluarga.
Untuk penyedia air bersih berasalh dari sumur gali, Ny.Y. mengatakan
sumber air di rumah Ny.W berasal dari sumur gali dan keadaan air bersih, tidak
berbau dan tidak berwarna. Dapur klien berlantai papan dan berdinding bambu dan
peralatan dapur disusun rapi tidak terdapat wastafel untuk mencuci piring. Di rumah
klien terdapat 1 kamar mandi dengan kondisi lantai semen, tidak licin, penerangan
cukup dan ada ventilasi. Sanitasi limbah rumah Ny.Y dibuang ke septik tank yang
jaraknya >10 m dari sumber air.
Di luar rumah Ny.Y cukup luas yang ditanami dengan bunga dan tanaman
obat tradisonal. Perkarangan rumah Ny.Y tidak ditata rapi dan tidak bersih. Ny.W
mengatakan puas dengan kondisi dan keadaan rumah nya saat ini.

Denah Rumah

K.2 R.TAMU DAN DAPUR

KELUARGA

K.1 K.3

Lantai 2
K.M

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Rumah keluarga Ny.Y terletak di pemukiman yang tidak terlalu padat. Antara
rumah penduduk berjarak sekitar 1-1,5 m. Kondisi jalan di sekitar rumah Ny.Y
kurang baik karen kondisi jalan yang sudah rusak berlubang.

Hubungan keluarga Ny.Y berjalan dengan baik, Tipe Penduduk di lingkungan


rumah Ny.Y homogen dengan karakteristik warga bersuku minang dan dengan
perekonomian menengah kebawah. Pekerjaan warga di lingkungan rumah Ny.Y
sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pegawai swasta dan warga sering
mengikuti kegiatan sosial seperti majelis ta’lim, PKK dan lain-lain.

Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan seperti Pustu, puskesmas


untuk berobat atau keruma hsakit/bidan langganannya. Untuk akses ke tempat
pelayanan kesehatan memakan waktu kurang lebih 10 menit. Di pemukiman ini
terdapat mushalla dan kantor jorong sebagai pusat kegiatan warga seperti kegiatan
ibadah dan kegiatan sosial lainnya. Untuk mencapai akses ke mushalla memakan
waktu kurang lebih 2 menit jalan kaki.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Ny.Y mengatakan sudah sejak lahir tinggal di jorong batu balantai. setelah
menikah Ny.Y pindah ke Medan karena mengikuti suami, kemudian kembali ke
jorong batu balantai setelah suaminya meninggal.

4. Perkumpulan Keluarga dan interaksi Dengan Komunitas


Keluarga Ny.Y berinteraksi yang lebih sering pada sore dan malam hari
dimana anggota keluarga dapat berkumpul setelah kesibukan mereka di siang hari,
aktivitas yang biasa dilakukan adalah menonton TV. Sedangkan dengan masyarakat
di lingkungan rumahnya, Ny.Y cukup aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di
lingkungannya seperti Ny.Y yang mengikuti kegiatan PKK dan majelis ta’lim. Nn.H
tidak ada mengikuti perkumpulan karena bekerja.

5. Sistem Pendukung Keluarga


Ny.Y mempunyai 3 orang anak, walaupun hanya tinggal berdua dengan anak
bungsunya Ny.Y selalu berusaha menjaga keharmonisan dalam keluarganya.
Ny.Y mengatakan diantara anggota keluarga hanya Ny.Y yang pernah sakit,
biasanya Ny.Y kontrol setiap bulan di Posyandu lansia yang diadakan di kantor
jorong, keluarga juga pernah berobat ke Pustu jika ada demam. Tetangga sekitar
sangat perhatian dengan keluarga Ny.Y karena mereka masih kerabat dekat, saudara
kandung.

IV. Stuktur Keluarga


1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga ialah pola komunikasi fungsional. komunikasi
fungsional adalah komunikasi yang memerlukan pengirim untuk mengirimkan
maksud pesan melalui saluran yang relatif jelas dan penerima pesan mempunyai
pemahaman arti yang sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pengirim (Friedman,
2010). Saat terjadi komunikasi di keluarga Ny.Y maka informasi akan disampaikan
dengan tegas dan jelas dan meminta umpan balik dari penerima pesan, dan penerima
pesan akan mendengarkan secara aktif & efektif dan memberikan umpan balik yang
sesuai. Komunikasi dilakukan dengan terbuka.

Pesan emosional (afektif): pesan afektif yang berkenaan dengan ekspresi


emosi atau perasaan seperti ekspresi marah, terluka, sedih hingga bahagia dapat
diekspresikan secara terbuka diantara anggota keluarga. Ny.Y mengatakan secara
terbuka mengekspresikan marah kepada anak-anak nya yang remaja jika mereka tidak
ada kabar saat telat pulang dan Ny.Y juga mengatakan secara terbuka
mengekspresikan rasa bahagia saat anaknya aktif mengikuti sarannya tidak pulang
telat

Diagram komunikasi berulang

Ibu dan anak


ibu duduk didekat petugas

Ibu: Anak:

“Haula Alah mandi “iyo mak, alun lai”


?”

anak menatap ibu


Kesimpulan interaksi : berdasarkan komunikasi diatas proses komunikasi yang
dilakukan Ny.Y dan Nn.H adalah proses komunikasi fungsional. Pengirim pesan (ibu)
menyatakan maksud dengan tegas dan jelas menanyakan apakah sudah mandi dan
anak menjawab dengan jelas serta menyampaikan jawaban.
Dari hasil pengamatan pada keluarga Ny.Y didapatkan pola komunikasi yang
digunakan adalah komunikasi fungsional dimana penerima mampu menyatakan
maksud dengan jelas dan tegas serta penerima mampu memberikan umpan balik dan
validasi kepada pengirim. pesan disampaikan sesuai dengan konteks dan instruksi.
Ekspresi pengirim pesan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Pola komunikasi
keluarga tidak dipengaruhi oleh latar belakang budaya ataupun gender.
Keluarga Ny.Y mempunyai pola komunikasi yang baik, terbuka dan dua arah
dengan menggunakan bahasa minang. Anggota keluarga mengutarakan keinginan dan
perasaannya dengan mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat tidak
ada pola komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga Ny.Y.

2. Struktur kekuatan Keluarga


a. Hasil Akhir Kekuasaan
Ny.Y mengatakan yang memegang kekuasaan di keluarganya adalah
Ny.Y. Ny.Y memegang kekuasaan mengenai hubungan sosial keluarga,
pendidikan dan kekerabatan keluarga. Sedangkan Nn.H memegang kekuasaan
mengenai keuangan rumah tangga.
b. Proses Pengambilan Keputusan
Ny.Y mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara
konsensus yaitu keputusan yang disetujui melalui diskusi dan negosiasi.
Keputusan diambil dengan cara kesepakatan oleh semua anggota keluarga
sehingga semua anggota keluarga mampu untuk mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah..
c. Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga
Kekuasaan keluarga Ny.Y dipengaruhi oleh hirarki kekuasaan keluarga,
yang mana struktur kekuasaan yang bertingkat dari kekuasaan dari atas ke bawah

3. Struktur Peran
a. Struktur Peran Formal
Peran formal adalah peran eksplisit yag terkandung dalam struktur peran
keluarga (ayah, suami, dll) (Friedman, 2010).
Peran-peran dalam keluarga Ny.Y :
1) Ny.Y berperan sebagai sebagai ibu dari Nn.H bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mengurusi semua keperluan di rumah.
2) Nn.H merupakan anak ketiga dari Ny.Y. Nn.H berperan sebagai anak Ny.Y
mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut. Mereka saling
membantu dalam menjalankan tugas yang biasa dilakukan di rumah. Ny.Y
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya dengan
baik. Ny.Y mengatakan saling membantu dalam menjalankan peran jika
anggota keluarga membutuhkan bantuan anggota keluarga lain.
b. Struktur peran informal
Peran informal adalah peran yang bersifat implisit, sering kali tidak
tampak pada permukaan nya, dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional
anggota keluarga atau memelihara keseimbangan keluarga (Friedman, 2010)
Peran informal dalam keluarga Ny.Y :

 Ny.Y berperan sebagai martir, yaitu tidak menginginkan apapun untuk dirinya
tetapi mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga yang lain
(Friedman, 2010).
 Ny.Y merupakan koordinator keluarga dan pengasuh keluarga. Koordinator
keluarga mengatur dan merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian
menigkatakan kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga. Pengasuh
keluarga adalah anggota yang diperlukan untuk mengasuh dan merawat
anggota keluarga lainnya yang membutuhkan (Friedman, 2010).
 Nn.H sebagai anak merupakan penyelaras yaitu menengahi perbedaan yang
ada di antara anggota keluarga dengan melawak atau melunakkan ketidak
sepakatan. (Friedman, 2010).
Dari hasil pengkajian tidak ada peran informal yang disfungsional dalam
keluarga Ny.Y. tidak ada peran yang dapat mempengaruhi keluarga dalam waktu
yang lama. Anggota keluarga menyadari adanya peran informal pada dirinya.
Seperti Ny.Y sebagai perantara dalam keluarga mengatakan dirinya dapat
mengerti bagaimana anggota keluarga yang lain. Ny.Y dapat menjadi sebagai
jembatan jika ada masalah antara anggota keluarga satu dengan yang lainnya.

Analisis model peran


Ny.Y mengatakan mengikuti gaya orang tuanya sebagai orang tua. Ny.Y
mengatakan kedua orangtuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan baik.
Orang tua Ny.Y mengedapankan demokrasi dalam mengasuh anak-anaknya
sehingga Ny.Y mencontoh mereka.
Dalam keluarga Ny.Y tidak ada masalah peran yang muncul. Ny.Y
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing dengan baik. tidak ada anggota keluarga yang merasa peran
anggota keluarga lain tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran
informal yang disfungsional.

Variabel yang mempengaruhi struktur peran


Latar belakang kelas sosial keluarga Ny.Y adalah kelas menengah ke
bawah. Ny.Y hanya dirumah, Nn.H sebagai pegawai. Dalam keluarga, Ny.Y
adalah seorang pemimpin atau kepala keluarga. Berdasarkan keyakinan keluarga.
Nilai Keluarga
Dalam keluarga Ny.Y nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam
dan adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Ny.Y merujuk
pada norma di masyarakat. Ny.Y mengatakan pencapaian dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam keluarga. Ny.Y
mengatakan hasil dari pekerjaan anaknya dapat mencukupi kebutuhan rumah
tangga. Ny.Y tidak memiliki kendaraan pribadi. Ny.Y mengatakan menurutnya
keberhasilan sesorang tidak hanya dilihat dari material dan pekerjaan, tetapi dari
kebahagiaan yang dihasilkan untuk keluarga.

4. Nilai atau Keluarga


Nilai keuarga didefenisikan sebagai suatu sistem ide, sikap, dan keyakinan
tentang nilai kesatuan atau konsep yang sengaja atau tidak sengaja mengikat anggota
keluarga bersama-sama dalam adat kebudayaan. (Friedman, 2010). Ny.Y mengatakan
tidak ada aturan khusus di keluarga, anggota keluarga mengikuti norma atau aturan
yang berlaku di masyarakat. Ny.Y mengatakan nilai dalam keluarga yang paling
penting :
 Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang sangat
penting sebagai pedoman menjalankan hidup.
 Pendidikan: pendidikan dianggap penting untuk mencapai karir/pekerjaan yang
baik. Ny.Y mengatakan sangat menghargai pendidikan, namun itu tergantung
pada keinginan anaknya masing-masing.
 Pekerjaan: Ny.Y mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin kehidupan
keluarga. Ny.Y mengatakan selama ini semua kebutuhan cukup dari hari
pekerjaan ananknya.
 Kesehatan: Ny.Y mengatakan kesehatan juga paling utama, karena untuk
menjalankan semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan jiwa raga yang
sehat.
Ny.Y mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya saja ada
perilaku yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti anggota keluarga selalu
mengucapkan salam ketika akan keluar rumah, menawarkan (basa-basi) ketika makan
kepada anggota keluarga lain, dsb.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga rukun, harmonis, dan bahagia. Ny.Y dan Nn.H. Ny.Y sangat
mengayangi dan memperhatikan anak-anaknya. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain.

2. Fungsi Sosialisasi
Kerukunan terjaga dengan baik pada keluarga ini dimana interaksi antar
keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Anggota
keluarga yang dominan dalam mengambil keputusan adalah Ny.Y dimana
mengedepankan musyawarah yang dilakukan antara Ny.Y, dan anaknya .
Kegiatan keluarga waktu senggang menghabiskan waktu dirumah bersenda
gurau sambil menonton TV dengan anaknya. Ny.Y berpartisipasi aktif saat ada
kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


a. Mengenal masalah kesehatan
Pada saat ini anggota keluarga Ny.Y yang sakit adalah Ny.Y yang
menderita raumathoid arthritis sejak 3 tahun yang lalu. Ny.Y mengatakan sudah
lama tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin ke fasilitas kesehatan
terdekat karena klien mengatakan sibuk dan malas pergi berobat. Ny.Y
mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya kenapa ia mengalami sendi pada
nyerinya dan ia tidak mengetahui cara mengatasinya. Ny.Y mengatakan tidak
mengetahui faktor resiko lain dari reumathoid artrhitis dan selama ini Ny.Y tidak
terlalu menjaga pola makan nya karena menurut Ny.Y beliau tidak memiliki
banyak keluhan terkait penyakitnya.
b. Mengambil keputusan
Ny.Y mengatakan jika beliau merasakan keluhan seperti nyeri sendi, Ny.Y
akan istirahat. Ny.Y mengoleskan obat gosok krim penghilang rasa nyeri yaitu
Hot in cream. Ny.Y mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya rutin di
posyandu.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga saling membantu
dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang sakit seperti mengantar
berobat, membantu mengerjakan pekerjaan anggota keluarga yang sakit. Ny. Z
megatakan selama ini keluarganya tidak ada yang mengikuti pola diet tertentu
ataupun mendukung klien melakukan diet. Ny.Y dan keluarga memakan
makanan yang sama.
d. Memelihara lingkungan rumah yang sehat
1) Rumah Ny.Y tidak tertata dengan rapi dan tidak bersih. Pada saat petugas
berkunjung rumah belum disapu. Jendela rumah selalu di buka agar udara
dan cahaya masuk ke rumah. Sumber air yang digunakan berasal dari sumur.
Di depan rumah Ny.Y terdapat jalan yang kondisinya kurang baik. Rumah
Ny.Y memiliki halaman belakang rumah dengan luas lebih kurang 5m2 dan
tidak memiliki pagar. Halaman rumah Ny.Y di tanam bunga dan tanaman
obat. Keadaan rumah memiliki ventilasi yang cukup dan jarak antar rumah
Ny.Y dan tetangganya berjarak 2-3 Meter.
2) Rumah keluarga Ny.Y memiliki tempat MCK dan saluran pembuangan
limbah rumah tangga serta adanya tempat penampungan sampah yang
akhirnya akan dikumpulkan dan dibakar. Rumah keluarga Ny.Y memiliki
septik tank dengan jaraknya dengan sumur lebih dari 10 meter.

e. Menggunakan pelayanan kesehatan


1) Keluarga Ny.Y menggunakan pelayanan kesehatan yang ada seperti
puskesmas, posyandu lansia dan bidan desa. Ny.Y mengatakan semua
anaknya tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
2) Selain itu Ny.Y juga percaya akan pengobatan alternatif yang ada seperti
menggunakan air daun salam untuk menurunkan tekanan darah tinggi,
perasan jeruk nipis campur madu untuk batuk.

4. Fungsi Reproduksi
Ny.Y memiliki 2 orang anak perempuan dan 1 orang anak perempuan. Ny.Y
sudah memasuki masa menopause.

5. Fungsi Ekonomi
Upaya pemenuhan sandang dan pangan berasal dari hasil kerja Nn.H dan
Ny.Y jika ada menerima jahitan pakaian.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Panjang dan Jangka Pendek
a. Stressor jangka panjang
Ny. Y berharap penyakit yang dialami oleh nya tidak menimbulkan komplikasi

b. Stressor jangka pendek


Ny.Y berharap penyakit yang diderita nya tidak menghambat peran Ny.Y
sebagai ibu, tidak terhalang.

2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi / Stressor


a. Stressor jangka panjang: keluarga mencoba menyarankan Ny.Y untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
b. Stressor jangka pendek: Ny.Y melakukan kegiatan yang mengalihkan
pikirannya pada suatu masalah dengan beribadah dan melakukan kegiatan
lainnya seperti mengikuti kegiatan sosial yaitu pengajian.

3. Strategi Koping konstruktif yang Digunakan


Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah untuk
membicarakan apa masalah yang sedang dihadapi sekarang.

4. Strategi Adaptasi Disfungsional


Ny.Y mengatakan bahwa pola hidupnya mulai tidak teratur sejak sakit
karena susah untuk beraktivitas, setiap beraktivitas / kelelahan seringkali memicu
kepala terasa pusing dan sendinya sakit dan itu membuat Ny.Y tidak bisa
melakukan apa-apa dan memilih beristirahat.
1. Pemeriksaan Fisik

No PemeriksaanFisik NY.Y Nn H
1 TTV TD: 130/90 mmHg TD: 120/80 mmHg

R: 20x/menit R: 24x/menit

N: 81x/menit N: 80x/menit

S: 37oC S: 36,8oC

2 KondisiUmum  Kesadaran compos mentis  Kesadaran compos mentis


 Kondisi umum baik  Kondisi umum baik
 BB: 40 kg  BB: 62 kg
 TB: 156 cm  TB: 165 cm
3 Kepala  Rambut sebagian putih  Rambut hitam
 Mata: konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas  Mata: konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas
 Hidung tidak ada sumbatan  Hidung tidak ada sumbatan
 Telinga bersih, pendengaran baik  Telinga bersih, pendengaran baik
 Mukosa bibir lembab  Bibir lembab
 Mulut tidak ada kelainan  Mulut tidak ada kelainan
 Lidah merah muda, permukaan berbintik  Lidah merah muda, permukaan berbintik
 Gigi putih, menggunakan gigi palsu  Gigi bersih
4 Leher  Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid  Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
 Teraba denyut vena jugularis  Teraba denyut vena jugularis
 Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena  Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena
jugularis jugularis
5 Dada  Pergerakan dada terlihat simetris  Pergerakan dada terlihatsimetris
 Suara jantung S1 dan S2, murmur (-)  Suara jantung S1 dan S2, murmur (-)
 Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)  Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (+)
6 Abdomen  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih
 Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
 Tidak ada pembesaran organ  Tidak ada pembesaran organ
 Suara bising usus normal  Suara bising usus normal
7 Genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji
8 Rektal Tidak terkaji Tidak terkaji
9 Ekstremitas  Warnakulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
 Tangan kanan dan kiri simetris.  Tangan kanan dan kiri simetris.
 Teraba arteri brakhialis.  Kaki kanan dan kiri simetris
 Tidak terdapat edema  Tidak terdapat varises di kaki
 Kulit lembab dan elastic  Teraba arteri brakhialis.
 Terdapat varises di kaki  Tidak terdapat edema
 Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik)  Kulit lembab dan elastis
VII. Harapan Keluarga
Ny.Y mengatakan harapan keluarga agar semua anggota keluarga sehat, dan petugas
bisa memberikan informasi kesehatan terkait penyakitnya dan kesehatan anaknya

Anda mungkin juga menyukai