Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR DASAR TEKNOLOGI BENIH

(Identifikasi Benih)

Disusun Oleh :

Lia Wulan Sari (1705901020040)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


. Benih merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya
pertanian. Benih yang berkualitas tinggi akan meningkatkan produktivitas hasil,
sedangkan benih yang buruk dapat mengurangi produktivitas. Adanya identifikasi
benih sangat berperan penting dalam pengujian kualitas benih yang akan digunakan
dalam budidaya pertanian tersebut.
Identifikasi benih dapat dilihat dari kenampakkan atau morfologi dari bagian-
bagian pada benih yang diidentifikasi. Kualitas benih tersebut nantinya akan
menunjukkan kemampuan benih untuk tumbuh di lapangan atau tempat tumbuh yang
akan digunakan. Selain dengan identifikasi benih, identifikasi embrio dan identifikasi
kecambah juga turut bermanfaat dalam menentukkan kualitas benih dan kondisi
fisiologisnya. Oleh karena itu perlu dilakukan indentifikasi benih agar hasil produksi
meningkat.

Metode pengelompokan tanaman benih yang sistematik amat penting untuk


mengidentifikasi tanaman benih dan membuat katalog informasi tentang berbagai
tanaman benih yang telah diketahui. Dengan klasifikasi yang tepat, informasi tersebut
dapat digunakan secara rapi dan efisien.

Jenis tanaman benih sangat beragam. Untuk mengelola tanaman benih tersebut
diperlukan sistem klasifikasi, terutama yang dapat diterapkan secara luas dan
diantaranya adalah klasifikasi botanis. Dasar pengelompokan yang biasa dilakukan
meliputi famili, genus, spesies, dan kultivar. Sistem klasifikasi ini dikenal sebagai
sistem botanisnya merupakan hal yang penting dalam melaksanakan analisis
kemurnian benih.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengidentifikasikan
benih melalui ciri-ciri eksternal.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan ilmu botani, benih ialah biji yang berasal dari ovule. Dalam
pertumbuhannya setelah masak (mature) lalu menjadi biji (seed), sedangkan bagian
integumennya menjadi kulit biji (seed cost) dan bagian ovarinya menjadi buah. Setiap
benih yang matang selalu terdiri dari paling tidak dua bagian, yaitu embrio dan kulit
biji. Kulit biji terbentuk dari integumen yang ada pada ovule.Setiap biji yang masih
sangat muda dan sedang tumbuh, selalu paling tidak terdiri dari tiga bagian yaitu,
embrio, kulit biji, dan endosperm (Kamil, 1982).

Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Pada
konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu
menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang
maju (Wahyuni, 2013).
III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Tempat pelaksanaan praktikum ini adalah di Laboratorium Benih Fakultas


Pertanian Universitas Teuku Umar Aceh Barat. Waktu pelaksanaannya pada tanggal
19 Maret 2019, pukul 13.00-14.40 WIB.

3.2 Alat

Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah:

- Pinset
- Pisau silet
- Kaca pembesar
- Alat tulis
- Timbangan

3.3 Bahan

Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah benih:

- Jagung ( zea mays L )


- Padi ( oryza sativa L )
- Kedelai ( glycine max )
- Kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. Sesquipedalis )
- Tomat (Solanum lycopersicum )

3.4 Cara Kerja

- Ambil masing-masing dua macam benih


- Gambar benih tersebut dan tandai bagian-bagian penting dari benih seperti
kulit benih, hilum, dan bagian-bagian lain yang menempel pada benih
- Amati ciri-ciri eksternal tersebut dan masukkan hasil pengamatan tersebut
kedalam Tabel pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Kelompok: 1

Hari/Tanggal : Selasa/ 19 November 2019

1. Benih padi

2. Benih kedelai

3. Benih jagung
4. Benih kacang panjang

5. Benih tomat

Tabel pengamatan :

N Jenis Kulit Benih Hilum Bentuk Struktur Aroma


O Benih Warna Kilapan Permukaa Bentuk Warna Lokasi posisi ukuran benih
n
1 Tanaman
pangan Menjorok
a.padi Kuning Buram Kasar Garis kuning Bawah ke dalam Kecil mengerucut - Tidak
berbau

b.kedelai Coklat mengkilap Licin Lonjong Hitam Tengah Rata Kecil Bulat telur - Tidak
kekuning berbau
an
c.jagung Kuning mengkilap Licin mengerut Putih Bawah Rata Besar Lancip - Tidak
berbau
2 Tanaman Tidak
hortikultur berbau
a Hitam mengkilap Licin Lonjong Putih Tengah Menjorok Kecil Ginjal -
a.kacang kedalam
panjang
b.tomat Putih mengkilap Licin Garis Putih Bawah Rata Kecil Pipih - Tidak
berbau
4.2 Pembahasan

Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk


memperbanyak tanaman atau hasil perkembangbiakan secara generatif maupun
vegetatif yang digunakan untuk usaha tani. Benih berupa biji yang dikembangbiakan
secara generatif dan vegetatif. Benih bermutu mempunyai pengertian bahwa benih
tersebut mempunyai varietas benar dan murni, memiliki mutu genesis, mutu
fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi dan sesuai dengan standar mutu benih yang
sesuai dengan kelas benihnya.

Untuk dapat mengetahui ciri – ciri umum famili, morfologi, internal, dan
eksternal benih, serta bagian – bagian lain yang menempel pada benih, maka
dilakukan identifikasi terhadap benih tersebut. Identifikasi benih merupakan cara
menentukan identitas suatu benih. Identifikasi benih memegang peranan penting
dalam kegiatan pengujian benih, terutama dengan semakin banyaknya varietas atau
spesies tanaman yang harus dibedakan.

Ada lima jenis benih yang diamati, yakni benih padi,jagung,kedelai,kacang


panjang dan benih tomat. Identifikasi benih dilakukan dengan menggunakan kaca
pembesar.

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, Padi mempunyai bentuk benih
mengerucut dengan kulit benih berwarna kuning buram dan teksturnya kasar.
Hilumnya berwarna kuning dan berukuran kecil berada di bagian bawah samping dan
posisinya menjorok kedalam serta tidak berbau.

Kemudian untuk benih kedelai mempunyai bentuk benih seperti bulat telur
dengan kulit benih berwarna kuning mengkilap dan tekstur nya licin. Hilumnya
berwarna hitam dan berukuran kecil berada di tengah dan posisinya rata serta tidak
berbau.
Selanjutnya untuk benih jagung mempunyai bentuk benih lancip dengan kulit
benih berwarna kuning mengkilap dan teksturnya licin. Hilumnya berwarna putih dan
berukuran besar berada di bawah dan posisinya rata juga tidak berbau

Untuk benih dari tanaman hortikultura yaitu benih kacang panjang


mempunyai bentuk benih mirip seperti ginjal dengan kulit benih berwarna hitam
kehijauan mengkilap dan teksturnya licin. Hilumnya berwarna putih berukuran kecil
dan berada di tengah dengan posisi nya yang menjorok kedalam dan tidak berbau.

Untuk benih hortikultura yang kedua yaitu benih tomat memiliki bentuk
benih pipih dengan kulit berwarna putih mengkilap dan teksturnya licin. Hilumnya
berbentuk garis dan berwarna putih berukuran kecil dan berada di bawah dengan
posisinya yang rata dan benih yang tidak berbau.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan tentang identifikasi benih di


laboraturium benih diatas dapat kita simpulkan bahwa :

1. Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak


tanaman atau hasil perkembangbiakan secara generatif maupun vegetatif yang
digunakan untuk usaha tani

2. Identifikasi benih merupakan cara menentukan identitas suatu benih. Identifikasi


benih memegang peranan penting dalam kegiatan pengujian benih, terutama dengan
semakin banyaknya varietas atau spesies tanaman yang harus dibedakan.

3. Ada lima jenis benih yang diamati, yakni benih padi, jagung, kedelai, kacang
panjang dan benih tomat. Identifikasi benih dilakukan dengan menggunakan kaca
pembesar.

4. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, Padi mempunyai bentuk benih
mengerucut dengan kulit benih berwarna kuning buram dan teksturnya kasar.
Hilumnya berwarna kuning dan berukuran kecil berada di bagian bawah samping dan
posisinya menjorok kedalam serta tidak berbau.

5. Untuk benih dari tanaman hortikultura yaitu benih kacang panjang mempunyai
bentuk benih mirip seperti ginjal dengan kulit benih berwarna hitam kehijauan
mengkilap dan teksturnya licin. Hilumnya berwarna putih berukuran kecil dan berada
di tengah dengan posisi nya yang menjorok kedalam dan tidak berbau.
DAFTAR PUSTAKA

Kamil, J. 1982.Teknologi Benih Angkasa, Bandung.

Wahyuni, S., 2013. Ilmu dan Teknologi Benih.

Anda mungkin juga menyukai