Alur Kelistrikan Sistem Lampu Sein Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit Dan Analisa Kerusakannya
Alur Kelistrikan Sistem Lampu Sein Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit Dan Analisa Kerusakannya
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III
Program Studi Otomotif
Oleh:
KUKUH SETIAWAN
NPM: 22091116
ANALISA KERUSAKANNYA.
Penulis/NPM : KUKUH SETIAWAN / NPM. 22091116
Program : Diploma III
Program Studi : Otomotif
Lulus Ujian : 5 Desember 2012
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing,
Ketua,
MOTTO
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.
Kebumen, 2012
Penulis
ABSTRAK
KUKUH SETIAWAN
22091116
Teknik Otomotif
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk mengetahui cara kerja sistem
kelistrikan lampu sein Honda Supra Fit, dan menganalisa kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada sistem kelistrikan lampu sein.
Sistem lampu sein terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari: baterai
sebagai sumber arus, kabel sebagai penghantar arus, sekering sebagai pengaman
sirkuit kelistrikan, kunci kontak sebagai pemutus dan penghubung arus dari baterai,
flasher sebagai pemutus dan penghubung arus secara otomatis, saklar sebagai
pemutus dan penghubung arus yang masuk ke lampu sein, dan lampu sein sebagai
isyarat dengan memberikan kedipan lampu pada kendaraan lain yang berada di depan
atau di belakang.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada sepeda motor Honda Supra Fit
dapat disimpulkan: 1) gangguan-gangguan yang terjadi meliputi: gangguan pada
kunci kontak, gangguan pada sekering, gangguan pada flasher, gangguan pada saklar,
gangguan pada lampu, gangguan pada arus. Gangguan-gangguan tersebut dapat
menyebabkan lampu sein tidak menyala atau lampu sein tidak berkedip. 2) kerusakan
yang terjadi pada lampu sein bisa menyebabkan kecelakaan, karena fungsi lampu sein
adalah untuk memberikan isyarat kepada kendaraan yang berada di depan atau di
belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau kanan dengan memberikan isyarat
kedipan lampu.
Supaya lampu sein bekerja dengan baik penulis menyarankan: 1) rawatlah
baterai secara teratur, dengan memperhatikan tinggi air elektrolit baterai. 2) periksa
fungsi dari lampu sein sebelum kendaraan digunakan.
ABSTRACT
KUKUH SETIAWAN
22091116
Automotive Engineering
The objectives of this final report writing are to know how the electrical flow
of turn signal system of Honda Supra Fit motorcycle works, and to analyze the
damage occurred on the electrical system of turn signal.
Turn signal system consists of several components consisting of: a battery as
a current source, a cable as a conductor current, a fuse as a safety of electrical
circuit, an ignition switch as a disconnection and connection switch of the current
from the battery, a flasher as a automatic disconnection and connection switch of
electric current, a switch as a disconnection and connection switch of current into the
turn signal, and turn signals as cues to give flash light to other vehicle in front or
behind.
Based on the analysis done on a Honda Supra Fit motorcycle, it can be
concluded that: 1) interferences which happen include: an ignition switch
interference, an interference on the fuse, an interference on the flasher, an
interference on the switch, a light interference, and an interference on the current.
These interferences can cause the turn signal does not work or turn signal does not
blink. 2) the damage on the turn signal light can cause an accident because the turn
signal function is to provide cues to the vehicles in front or behind that we will turn
left or right by giving cues of turn signal blinking.
In order to the turn signal works properly, the writer suggests: 1) take care
the battery regularly by paying attention to the hight of water electrolytte battery. 2)
Check the function of the turn signal before using the vehicle.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................. iii
LEMBAR TIM PENGUJI..................................................................... iv
PERNYATAAN PENULIS................................................................... v
MOTTO................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.......................................................................... vii
ABSTRAK.............................................................................................. viii
ABSTRACT........................................................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah........................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.4 Tujuan Penulisan.......................................................................... 3
1.5 Manfaat Penulisan....................................................................... 3
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data...................................... 3
1.7 Sistematika Penulisan.................................................................. 4
BAB II SISTEM LAMPU SEIN SEPEDA MOTOR
2.1 Teori Dasar Tentang Sirkuit Kelistrikan....................................... 5
2.2 Sejarah Lampu Sein...................................................................... 13
2.3 Komponen Lampu Sein................................................................ 14
2.4 Cara Kerja Sistem Lampu Sein..................................................... 28
BAB III ANALISA KERUSAKAN SISTEM LAMPU SEIN
BAB I
PENDAHULUAN
mesin, drive train, chasiss, kelistrikan mesin, kelistrikan bodi, dan bodi. Suatu
komponen yang tidak kalah pentingnya dalam sistem suatu kendaraan yaitu
sistem kelistrikan bodi. Sistem kelistrikan bodi adalah instalasi dari berbagai
dalam, yang termasuk sistem penerangan luar yaitu lampu besar, lampu
belakang, lampu rem, lampu jarak, dan lampu sein. Sedangkan penerangan dalam
terutama pada malam hari serta memberi isyarat pada kendaraan lainnya,
sehingga melalui isyarat tersebut kendaraan di bagian depan dan belakang akan
mengerti aktifitas yang akan dilakukan. Cukup banyak pengendara yang kurang
pengendara lain yang ada di depan atau di belakngnya. Dengan kejadian ini bisa
diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, karya tulis ini bersifat
cara kerja tiap komponen sistem lampu sein, bagaimana terjadinya kerusakan
pada komponen sistem lampu sein, dan bagaimana cara untuk mengatasi
berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan atau
belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau kanan dengan memberikan
isyarat kedipan pada lampu sein. Adapun pokok permasalahan yang akan penulis
Manfaat yang dapat diperoleh selama membuat karya tulis ini yaitu :
1. Sebagai syarat kelulusan ujian akhir di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
2. Dapat mempermudah memahami cara kerja sistem lampu sein.
3. Dapat mengetahui kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada komponen-
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang
buku-buku yang ada kaitannya dengan materi penulisan karya tulis ini dan
melalui internet.
yang menjelaskan isi pada setiap bab. Sistem penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, pokok pembahasan, batasan
memperbaikinya.
4. Bab IV Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan bab terakhir dari sistematika penulisan laporan ini yang
berisi
tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
BAB II
Pada gambar di bawah arus listrik mengalir dari terminal positif battery → kabel
2.1.1 Beban
Dalam sirkuit kelistrikan motor, salah satu ujung kabel dari setiap
dengan tahanan.
Hubungan ini disebut dengan hukum ohm, dapat ditunjukan dengan rumus
yang aktual, bila diketahui nilai dari dua faktor yang lain.
a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang
I= V:R
= 12V : 2Ω
=6A
V =IxR
= 3A x 4Ω
=12V
bila tegangan V yang diberikan dan arus listrik I yang mengalir pada
sirkuit diketahui.
Sebagai contoh:
mengalir 4 A.
R=V:I
= 12 : 4A
= 3Ω
“Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan
rupa sehingga mempunyai dua ujung yang sama atau hubungan secara
bertingkat.
pararel.
Gambar 2.6 Rangkaian Seri Pararel
Rtot1 = (R2 x R3) : (R2 + R3)
Rtot2 = R1 + Rtot1
I = V : Rtot2
V1 = Rtot1 x I
(besar arus I adalah sama pada R1 dan R2, kerena dirangkai secara seri).
dirubah dalam bentuk panas, energi radiasi (sinar), energi mekanis dan
tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan energi listrik dirubah ke dalam
I.
P = daya (W)
V = tegangan (V)
I = arus listrik yang mengalir (I)
Sedangkan jumlah kerja yang dilakukan oleh listrik disebut sebagai
beberapa waktu t.
W=Pxt
= (V x I) x t
W = kerja listrik (Ws)
P = daya (W)
t = waktu (sekon)
dari Inggris menemukan alternatif lain sebagai pengganti tenaga kuda, yaitu
bahan bakar uap. Kemudian dia menciptakan sebuah kendaraan dengan bahan
bakar uap. Temuan ini menginspirasi para ahli lainnya untuk menciptakan
kendaraan yang lebih canggih. Henry Ford dan Gottlieb Daimler misalnya,
penggunaan mobil pun sembaterain merajalela karena dianggap lebih cepat dan
efisien. Namun terlepas dari itu semua, penggunaan mobil menjadi masalah
berada di tikungan. Hal ini dikarenakan belum adanya alat yang diciptakan
sebagai tanda ketika mobil akan belok ke kanan atau ke kiri. Oleh karena itu,
Lonceng tersebut berfungsi sebagai tanda ketika mobil akan berbelok. Jika
lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan. Jika lonceng
berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri. Namun ternyata
penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena terlalu
berbunyi sekali atau dua kali. Kemudian pada tahun 1930, dibuatlah sebuah alat
indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan
belakang mobil. Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang
telah tersambung dengan lampu indikator. Alat inilah yang dinamakan lampu
sein atau lampu riting yang masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan
kendaraan lainnya.
yang ada di depan atau belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau
kanan dengan memberikan isyarat kedipan pada lampu sein. Adapun
2.3.1 Baterai
Baterai adalah alat elektrokimia yang dibuat untuk mensuplai
dalam bentuk plat. Plat-plat tersebut biasanya terbuat dari timbal dan
timah. Karena itu baterai sering disebut baterai timah. Ruang dalamnya
dibagi menjadi beberapa sel (biasanya untuk baterai motor 6 sel) dan
a. Elemen Baterai
Antara plat-plat positif dan p1at-plat negatif masing-masing
menjadi besar.
Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2,1
kira-kira 12 volt.
b. Elektrolit
asam sulfat yang berbeda-beda pada tiap tipe. Elektrolit yang berat
atau sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas
saat pengisian) dan uap asam sulfat dalam baterai dengan cara
kembali ke bawah.
Gambar 2.12 Lubang Ventilasi Baterai
positif akan terdapat PbO2 dan plat negatif terdapat Pb. Dalam
12 V 5 Ah.
Kapasitas baterai berubah tergantung kondisi pengeluarannya. JIS
x 5 jam).
f. Perawatan Baterai
Baterai merupakan sumber listrik pada kendaraan bermotor, baik
mobil maupun sepeda motor. Baterai terdiri dari 2 tipe, tipe basah
mobil dan sepeda motor adalah tipe baterai basah. Setiap baterai
lower (terendah) yang tertulis pada salah satu sisi baterai. pemilik
air panas dan di sikat dengan sikat kawat atau sikat gigi. Jika
kelistrikan.
2.3.3 Sekering
Sekering adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi
lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi
(tabung).
Sekering mempunyai ukuran amperenya, untuk motor biasanya
2.3.4 Flasher
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan
magnet. Pada motor supra fit, letak flasher berada di sebelah kiri bodi
motor.
2.3.5 Sakelar
Sakelar adalah alat untuk memutus dan menghubungkan arus
yang masuk ke lampu sein. Letak sakelar pada motor supra fit berada
di stang kiri.
Secara umum sakelar sein terdiri dari 3 terminal, 1 terminal
terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi kornsleting.
kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,
warna kabel itu hanya mewbateraili muatan positif (+) dan negatif (-).
memberikan kedipan pada lampu sein. Bola lampu sein sepeda motor
menggunakan tipe widge base (soket gepeng), tipe bola lampu ini
bola lampu, 2 buah di depan (kanan dan kiri), 2 buah di belakang (kanan
dan kiri) dan 2 buah untuk indikator panel speedometer. Ukuran bola
perhitungan pada lampu sein dengan daya 12V 10W x 2 + 3,4, sehingga
kendaraan tersebut akan berbelok ke kiri atau ke kanan, atau pindah alur.
Flasher sein merupakan suatu alat yang yang menyebabkan lampu sein
mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara 60 dan 120 kali setiap
menitnya. Berikut adalah cara kerja lampu sein dengan flasher kapasitor:
Gambar 2.21 Rangkaian sistem sein dengan flasher tipe kapasitor
Pada saat kunci kontak dihubungkan dan sakelar lampu sein masih
dalam keadaan off, arus mengalir ke L2 melalui plat kontak P kemudian mengisi
kapasitor. Setelah sakelar lampu sein diarahkan ke salah satu lampu, arus
kemudian juga mengalir ke L1 terus ke lampu sein sehingga lampu menyala. Saat
sehingga arus yang mengalir ke lampu kecil karena melewati tahanan R. Plat
kontak tetap dalam kondisi terbuka selama kumparan L2 masih menjadi magnet
Gambar 2.23 Rangkaian sistem sein dengan flasher tipe kapasitor (2)
dan plat kontak akan menutup kembali. Arus yang besar mengalir kembali ke
lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi pengisian ke dalam
kapasitor. Begitu seterusnya proses ini berulang sehingga lampu sein berkedip.
BAB III
Dalam kerjanya, sistem lampu sein dapat mengalami berbagai gangguan yang
putus, flasher rusak, sakelar rusak, bohlam lampu putus dan sebagainya.
b. Adanya tahanan yang terlalu tinggi, misalnya sambungan berkarat, longgar dan
sebagainya.
c. Tegangan listrik yang terlalu rendah.
Hal-hal tersebut di atas, akan menyebabkan gangguan yang langsung dapat kita amati
Untuk dapat mengatasi gangguan tersebut dapat ditinjau dari penyebabnya, yang
antara lain :
baterai dengan sekering untuk alat-alat bantu listrik. Kunci kontak yang
(x1). Hubungkan kabel tester positif dengan kabel kunci kontak warna
merah dan hubungkan kabel tester negatif dengan kabel kunci kontak
warna hitam. Tempatkan kunci kontak pada posisi ON, apabila jarum
tester bergerak ke kanan penuh berarti dalam keadaan baik. Tetapi apabila
jarum tester tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit berarti ada
HITAM
WARNA MERAH HITAM HIJAU
PUTIH
TERMINAL
ON
OFF
LOCK
rendah.
Apabila terjadi hal yang demikian, berarti sistem lampu sein tidak
bekerja dengan sempurna. Untuk itu, maka sekering yang putus harus
segera diganti, dudukan yang longgar dan berkarat harus segera
terbakar, maka medan magnet yang terjadi adalah kecil, sehingga tidak
bisa cuma diam, lambat atau tempo kedipannya cepat, bahkan bisa mati
total pada waktu sakelar sein diaktifkan. Sebagai contoh bila kedipan
lampu sein temponya lebih cepat dari biasannya, jika terjadi gejala seperti
itu penyebabnya adalah beban arus yang dikeluarkan terlalu besar seperti,
ukuran bohlam sein lebih besar dari standarnya membuat kerja flasher
Sebaliknya jika kedipan lampu sein bekerja sangat lambat hal ini
disebabkan setrum dari aki kurang atau masa bohlam lampu tidak
multitester pada skala ohm (x1). Hubungkan kabel tester positif dengan
apabila jarum bergerak menandakan flasher masih baik, tetapi jika jarum
pada sakelarnya. Hal ini dapat terjadi karena plat-plat kontak di dalam
sakelar sudah aus, sehingga tidak dapat menempel dengan baik dan tidak
karat/kotoran yang menempel pada plat kontak. Untuk hal tersebut, maka
ohm (x1). Hubungkan kabel tester positif dengan kabel warna biru muda
lalu kabel tester negatif dengan kabel warna orange. Tempatkan sakelar
pada posisi L(left), maka jarum multitester bergerak, apabila jarum tidak
BIRU
WARNA ABU-ABU ORANGE
MUDA
TERMINAL
N
L
Apabila filamen lampu putus, maka selain lampu itu sendiri tidak
kecilnya aliran arus, sehingga lampu menyala tidak terang dan tidak
berkedip. Adanya hubungan masa yang tidak baik dapat disebabkan oleh
Apabila tegangan listrik yang bekerja pada sistem lampu sein rendah,
akibatnya lampu tidak dapat bekerja dengan baik karena arus yang
Untuk itu, maka periksa bohlam lampu dari kemungkinan putus dan
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II dan Bab III, maka penulis dapat
memberi kesimpulan kepada para pembaca tentang alur kelistrikan lampu sein
Sistem lampu sein adalah sistem penerangan luar pada motor yang
berfungsi untuk memberikan isyarat atau tanda pada kendaraan yang ada di
depan atau di belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau kanan dengan
Sistem lampu sein terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari:
lampu.
Flasher sebagai pemutus dan penghubung arus secara otomatis.
Lampu Sein sebagai isyarat atau pemberi tanda dengan memberikan
belakang.
putus, flasher rusak, sakelar rusak, bola lampu putus dan sebagainya.
e. Adanya tahanan yang terlalu tinggi, misalnya sambungan berkarat, longgar
dan sebagainya.
f. Tegangan listrik yang terlalu rendah.
dapat kita saksikan dengan panca indra seperti lampu tidak menyala dan lampu
tidak berkedip.
4.2 Saran
Penulis ingin memberikan sedikit saran kepada para pembaca agar pada
baterai.
2. Periksa fungsi dari lampu sein sebelum kendaraan digunakan.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
DAFTAR PUSTAKA
BUKU ILMIAH
Motor
2. Boentarto. 1997.Tanya Jawab Reparasi Sepeda Motor. Solo: CV. Aneka
3. Jama, Jalius. dkk, 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid I. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
4. Soemadi & Soejono. 1979. Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif jilid
1 dan 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Solihin, Iin & Mulyadi. 2000. Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif. Bandung:
Armico.
6. Toyota. 1995. New Step I Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
7. Widodo, Edi. 2011. Otomotif Sepeda Motor. Bandung: Yrama Widya.
INTERNET
8. Arisman, Joe., Warna Kabel Sepeda Motor. Diakses tanggal 12 Oktober 2012
19.00]
9. Motorplus., Ragam Model Sekering Sepeda Motor. Diakses tanggal 12 Oktober
jam 19.30]
10. Wikipedia., Sejarah Lampu Sein. Diakses tanggal 12 Oktober 3012 jam 20.00