Tugas Kewarganegaraan
Tugas Kewarganegaraan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Kewarganegaraan pada semester 3 Tahun Ajaran 2017/2018.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak
merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran kewarganegaraan pada
saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah. Bisa jadi kata
kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang
harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada. Dan di dalam bangku perkuliahan
kita akan mempelajari lebih dalam seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia dapat diketahui adalah salah satu negara yang menganut sistem
demokrasi, menyadari betapa pentingnya pendidikan demokrasi sejak dini secara
terencana, sistematis, dan berkesinambungan dalam pembangunan dan pembentukan
masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia . Pendidikan demokrasi juga ikut
andil membentuk karakter bangsa agar bersikap jujur, adil dan transparan.
Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani
kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan
negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507
SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena". Istilah demokrasi secara
etimologis berasal dari bahasa Yunani “demokratia” terdiri dari dua kata, demos =
rakyat dan kratos/kratein = kekuatan/pemerintahan. Secara harafiah, demokrasi berarti
kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan negara dengan rakyat sebagai
pemegang kedaulatannya. Dalam konteks budaya demokrasi, maka rakyat berdasarkan
nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi anutan atau dipedomani akan mampu
diterapkan dalam praktik-praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam
pengertian politik saja, akan tetapi mampu diterjemahkan dalam berbagai bidang
kehidupan. Menurut Wakil Presiden RI yang pertama Mohammad Hatta disebutnya
sebagai sebuah pergeseran dan penggantian dari kedaulatan raja menjadi kedaulatan
rakyat.
b. Giovanni Sartori
Memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat
memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat menginvestasikan dia dengan
kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain
dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu sistem
pemerintahan yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang
partisipasi mereka dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan
publik dilakukan dengan dukungan suara rakyat dan mereka memiliki hak untuk
memilih dan dipilih.
Dengan dua pilar ini, maka pola hubungan yang lainnya akan turut terwarnai
sebagai sebuah sistem sosial menuju sebuah masyarakat yang lebih tertib berdasarkan
hukum. Demokrasi dapat terwujud karena adanya proses yang dinamis dalam
kehidupan rakyat yang berdaulat. Namun motivasi utama yang mendorong proses itu
adalah keberanian moral. Tanpa keberanian moral dalam arti menyelaraskan nilai-nilai
moral termasuk di dalamnya keadilan dan kebenaran, maka proses itu akan tersumbat.
3) Contemporary doctrine
dengan konsep republik dipandang sebagai bentuk pemerintahan rakyat yang
murni. Pemerintahan republic dipilih oleh rakyat dan dipimpin atau dikepalai
oleh seorang presiden untuk masa jabatan tertentu. Konsep pemerintahan
republik dipandang murni karena kedaulatan tidak hanya berada di tangan
pemimpin suatu negara tetapi juga berada di tangan rakyat, konsep republik ini
juga bersifat lebih terbuka atau transparan terhadap warga, sehingga menjadi
kesempatan baik untuk mengetahui informasi dari badan publik yang
berdampak pada peningkatan kualitas hidup, dengan terbukanya suatu
pemerintahan maka dapat memungkinkan terjaminnya pelaksanaan hak-hak
asasi lainnya, seperti hak atas pendidikan, hak untuk hidup sejahtera, hak untuk
hidup aman, dan hak warga negara lainnya. Melalui pemenuhan hak itu,
diharapkan akan dapat memastikan peningkatan kualitas hidup warga negara.
Negara Indonesia adalah salah satu negara merdeka yang lahir setelah Perang
Dunia II (17 Agustus 1945). Meskipun sebagai sebuah negara muda, tetapi negara
Indonesia sudah memiliki perangkat-perangkat kenegaraan yang memadai. Saat
itu, kita sudah memiliki UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Pancasila sebagai
dasar negara, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan, Bendera Merah Putih sebagai sebagai bendera nasional dan
Presiden-Wakil Presiden Soekarno-Hatta. Perangkat ini kemudian dilengkapi pula
dengan adanya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tanggal 29 Agustus
1945.
Peristiwa jatuh bangunnya kabinet dapat dilihat dalam data berikut ini:
Jatuh bangunnya kabinet diera ini terus berlanjut hingga pada 1959. Pada masa
inilah terjadi kekacauan dikalangan konstituante yang tiada berakhir, maka
kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 juli 1959.
3) Demokrasi Terpimpin
Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali
dan berakhirlah UUDS 1950. Dekrit presiden diterima oleh rakyat dan didukung
oleh TNI AD, serta dibenarkan oleh Mahkamah Agung. Presiden tidak
bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan DPR dan presiden berada di bawah
MPR.
Bukti lain tentang adanya demokrasi terpimpin yang berpusat pada presiden,
puncaknya dalam dalam Sidang Umum MPRS tahun 1963, yaitu Presiden
Soekarno diangkat menjadi presiden seumur hidup. Sebelumnya pada 1960, DPR
hasil pemilu dibubarkan oleh presiden dan dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong Royong. Gagasan lain dalam melanggengkan kedudukan presiden sebagai
memimpin besar revolusi, yaitu dengan mengusulkan prinsip Nasakom
(Nasionalis, Agama, dan Komunis).
Puncak kekuasaan orde baru berakhir pada tahun 1997, yaitu dengan
munculnya perlawanan rakyat melalui gerakan reformasi 21 Mei 1998 yang
berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari sebagai presiden Republik Indonesia
yang telah berkuasa selama 32 tahun.
3.1. Kesimpulan
Demokrasi bisa di simpulkan sebagai suatu sistem dimana kekusaan
berada pada rakyat, Walaupun secara sistem pemerinthan di atur oleh Presiden.
Karna sesuai dengan berbagai macam define yang disampaikan oleh berbagai
macam tokoh, demokrasi ada untuk menyejahterakan rakyat bukan sebaliknya.
Dalam perjalannya demokrasi berkembang dari cara pandang hingga
nilai-nilai yang terkandung didalamnya, Aristoteles menyebutkan bahwa
demokrasi itu merupakan bentuk negara, karena negara dibuat untuk
melindungi orang-orang, untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Ada juga yang
menyebutkan bahwa demokrasi berarti mempercayakan rakyat untuk ikut
dalam pengambilan keputusan negara. Ada juga yang menyebutkan bahwa
demokirasi yang sesunguhnya adalah memberikan kepercayaan kepada
masyarakt untuk ikut berpatisipasi dalan demokrasi itu sendiri, namum tetap
dikontrol oleh konstitusi yang berlaku
Di Indonesia sendiri demokrasi sudah ada sejak Indonesia merdeka, tapi
pelaksanan secara baru kita rasakan pada tahun 1950-an karena setelah
menyatakan kemerdekaan berbagai macam serangan-serangan datang untuk
merampas kemerdekaan yang telah di proklamirkan. Sehingga membuat para
petinggi negara harus menenunda tentang kebijakan demokrasi yang akan
dipakai. Dalam perkembangannya sendiri, demokrasi Indonesia mengalami
pasang surut, karna belum menemukan demokrasi yang pas untuk kita,
sehingga menimbulkan banya masalah, seperti G30S PKI dll.
Di awal tahun 2000-an Indonesia sudah menumkan demokrasi yang pas,
sehingga masalah-masalah tentang demokrasi sudah mereda. Demokrasi
Pancasila adalah hasil pencarian demokrasi bagi Indonesia, karna Pancasila
merupakan dasar negara kita, terdapat beberapa nilai Pancasila yang sesuai
dengan nilai-nilai demokrasi, selain itu pembukaan 1945 menjelaskan kenapa
demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia.
3.2. Saran
Jika diperkenankan memberi saran, demokrasi yang sudah tercipta ini kiranya
dapat diperthankan, mengingat bahwa sekarang banyak aksi-aksi yang
mencoba meruntuhkan demokrasi yang telah dibangun bertahun-tahun. Dan
orang-orang yang bertanggung jawab dapat diproses susai dengan pelaggaran
yang mereka lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.kompasiana.com/kastirah/pentingnya-pendidikan-
kewarganegaraan_555476efb67e616114ba55c7
- https://www.kompasiana.com/tezar_bilyam123/kenapa-indonesia-menganut-
sistem-demokrasi-pancasila_57e4de0fe9afbd5514180222
- https://irmalasarirasyeid.wordpress.com/2014/03/10/pentingnya-pendidikan-
demokrasi/
- https://www.zonasiswa.com/2014/11/demokrasi-pancasila-pengertian-ciri-
ciri.html
- https://komunitasmahasiswapkn.wordpress.com/2011/06/24/demokrasi-
sebagai-sistem-politik-indonesia/
- https://www.galena.co.id/q/apakah-demokrasi-adalah-sistem-politik-yang-
paling-baik
- https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#Sejarah
- Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI “ Budaya Demokrasi Menuju
Masyarakat Madani ” SMA N 3 SALATIGA
- http://ryddewanti.blogspot.com/2014/07/pemikiran-politik-aristoteles.html