Ruang :
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
I. Konsep Teori
1. Pengertian
perasaan frustasi dan benci atau marah. Hal ini didasarkan keadaan emosi yang
mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional kita
Iyus, 2010).
dimana seseorang melakukan tindakan baik verbal maupun non verbal yang dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang muncul akibat
2. Manifestasi Klinis
3. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Psikologis
manusia dipengaruhi oleh dua insting, pertama insting hidup yang diekspresikan
agresifitas.
membantu mendefinisikan ekspresi agresif mana yang diterima atau tidak dapat
3) Faktor biologis
stimulus elektris ringan pada hipotalamus (yang berada ditengah sistem limbik).
b. Faktor Presipitasi
dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau lebih
dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang, ketika sesorang
merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang menjadi
sumber kemarahannya. Ancaman dapat berupa internal ataupun eksternal, contoh
bermakna dan adanya kritikan dari orang lain, sedangkan contoh dari stressor
4. Rentang Respon
melarikan diri atau respo melawan dan menentang. Respon melawan dan
a. Asertif: mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan
merasa lega
b. Frustasi: merasa gagal mencpai tujuan disebabkan karena tujuan yang
tidak realistis
c. Pasif: diam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan
paling berat adalah merusak secara serius. Klien tidak mampu mengendalikan
diri.
5. Psikopatologi
(Depkes, 2000) mengemukakan bahwa stress, cemas dan merah merupakan
bagian kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh setiap individu. Stress
perilaku kekerasan.
marah dengan perilaku konstruktif dengan menggunakan kata- kata yang dapat
dimengerti dan diterima tanpa menyakiti orang lain, akan member perasaan lega,
a. Psikofarmakologi
perlawanan pasien.
ECT merupakan suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
7. Pohon Masalah
intelektual, sosial dan spiritual yang secara singkat dapat dilukiskan sebagai
berikut:
a. Aspek fisik: terdiri dari :muka merah, pandangan tajam, napas pendek dan
2. Klien dapat 2. Setelah … X pertemuan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:
mengidentifikasi menceritakan penyebab Motivasi klien untuk menceritakan penyebab
penyebab perilaku kekerasan yang rasa kesal atau jengkelnya
perilaku dilakukannya: Dengarkan tanpa menyela atau memberi
kekerasan yang Menceritakan penyebab penilaian setiap ungkapan perasaan klien
dilakukannya perasaan jengkel/kesal baik
dari diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Setelah … X pertemuan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
mengidentifikasi klien menceritakan tanda- kekerasan yang dialaminya:
tanda-tanda perilaku tanda saat terjadi perilaku Motivasi klien menceritakan kondisi fisik
kekerasan kekerasan (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan
o Tanda fisik : mata merah, terjadi
tangan mengepal, ekspresi Motivasi klien menceritakan kondisi
tegang, dan lain-lain. emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi
o Tanda emosional : perasaan perilaku kekerasan
marah, jengkel, bicara Motivasi klien menceritakan kondisi
kasar. hubungan dengan orang lain (tanda-tanda
o Tanda sosial : bermusuhan sosial) saat terjadi perilaku kekerasan.
yang dialami saat terjadi
perilaku kekerasan.
4. Klien dapat
mengidentifikasi 4. Setelah … X pertemuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
jenis perilaku klien menjelaskan: dilakukannya selama ini:
kekerasan yang o Jenis-jenis ekspresi Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak
pernah dilakukannya kekerasan yang selama ini pernah
kemarahan yang selama ini
telah dilakukannya dilakukannya.
o Perasaannya saat Motivasi klien menceritakan perasaan klien
melakukan kekerasan setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
Efektivitas cara yang Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan
dipakai dalam yang dilakukannya masalah yang dialami
5. Klien dapat menyelesaikan masalah. teratasi.
mengidentifikasi
akibat perilaku 5. Setelah … X pertemuan 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian)
kekerasan klien menjelaskan akibat cara yang dilakukan pada:
tindak kekerasan yang Diri sendiri
dilakukannya Orang lain/keluarga
o Diri sendiri : luka, dijauhi Lingkungan
teman, dll
o Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, ketakutan, dll
o Lingkungan : barang atau
6. Klien dapat benda rusak dll
mengidentifikasi
cara konstruktif 6. Setelah … X pertemuan 6. Diskusikan dengan klien:
dalam klien : Apakah klien mau mempelajari cara baru
mengungkapkan Menjelaskan cara-cara mengungkapkan marah yang sehat
kemarahan sehat mengungkapkan Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
marah mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien.
Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah:
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau
kasur, olah raga.
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang lain.
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual: sembahyang/doa, zikir,
7. Klien dapat meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya
mendemonstrasikan masing-masing
cara mengontrol 7. Setelah … X pertemuan
perilaku kekerasan klien memperagakan cara 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan
mengontrol perilaku anjurkan klien memilih cara yang mungkin
kekerasan: untuk mengungkapkan kemarahan.
o Fisik: tarik nafas dalam, 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
memukul bantal/kasur Peragakan cara melaksanakan cara yang
o Verbal: mengungkapkan dipilih.
perasaan kesal/jengkel Jelaskan manfaat cara tersebut
pada orang lain tanpa Anjurkan klien menirukan peragaan yang
menyakiti sudah dilakukan.
8. Klien mendapat o Spiritual: zikir/doa, Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang
dukungan keluarga meditasi sesuai agamanya masih belum sempurna
untuk mengontrol 7.3 Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
perilaku kekerasan 8. Setelah … X pertemuan dilatih saat marah/jengkel
keluarga: 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
o Menjelaskan cara sebagai pendukung klien untuk mengatasi
merawat klien dengan perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
o Mengungkapkan rasa klien mengatasi perilaku kekerasan
puas dalam merawat 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
klien merawat klien perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani
perilaku kekerasan)
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan
9. Klien menggunakan ulang
obat sesuai program 8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
yang telah 8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
ditetapkan cara yang dilatihkan
9.1. Setelah ...X pertemuan
klien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara
o Manfaat minum obat teratur dan kerugian jika tidak menggunakan
obat
o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien:
obat Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
o Nama obat Dosis yang tepat untuk klien
o Bentuk dan warna obat Waktu pemakaian
o Dosis yang diberikan Cara pemakaian
kepadanya Efek yang akan dirasakan klien
o Waktu pemakaian 9.3. Anjurkan klien:
o Cara pemakaian Minta dan menggunakan obat tepat waktu
Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek
o Efek yang dirasakan
yang tidak biasa
9.2. Setelah … X pertemuan
Beri pujian terhadap kedisiplinan klien
klien menggunakan obat
menggunakan obat.
sesuai program.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Yogyakarta: MocoMedika.
Universitas Press.
Stuart, G.W. and Laraia. 2005. Principles and Praktice of Psychiatric Nursing, St.
Stuart dan Sundeen, 2005. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.