Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

SEMINAR KESEHATAN NASIONAL “ GENERASI ASIK BEBAS


SAMPAH PLASTIK “

Di Susun Oleh:
TRI UTAMI RAMADANI
02170200092

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2019
PERMASALAHAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN
DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN

1. Latar Belakang Permasalahan


a. 1950-1970 Sampah plastik yang dihasilkan cenderung lebih sedikit dan mudah
di kelola
b. 1990 Sampah plastik mengalami kenaikan 3x lipat sejak 2 dekade terakhir
c. Tahun 1999 Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik
terus meningkat.
d. 2000an Sampah plastik meningkat lebih banyak dalam satu dekade daripada
periode 40 tahun sebelumnya
e. 2018 Dunia menghasilkan sekitar 300 ton sampah plastik setiap tahun
f. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki
plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat
menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah
bagi lingkungan.

2. Tantangan Masalah Lingkungan Bagi Kesehatan


a. Indonesia menghasilkan sampah rata-rata 62,2 juta ton per tahun
b. Indonesia penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia
c. Pengolahan sampah terbanyak  dibakar dan dibuang sembarangan
d. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun
selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak
terelakkan.

3. Plastik dan Mikroplastik


a. Plastik
Adalah senyawa organik makromolekul yang didapatkan dengan polimerisasi,
polikondensasi, poliadisi, dan proses serupa lainnya dari monomer atau oligomer
atau dengan peruahan kimiawi dari makromolekul alami atau fermentasi bakteri
(Peraturan Kepala BPOM No. 16 tahun 2014) Contoh : Kemasan makanan,
Mainan anak, Peralatan dapur, Bahan Bangunan, Peralatan listrik dan Komponen
Elektronika

b. Mikroplastik
Polimer sintetik yang menjadi kontaminan paling persisten di laut dan air dan
diproduksi secara sengaja (pelet plastik atau plastik pre-produksi untuk
pembuatan plastik yang lebih besar, microbeads dalam kosmetik, dll) atau
dengan pemecahan produk plastik yang besar (degradasi dengan cahaya atau
secara mekanis). (Mendoza et.al., 2017).
Mikroplastik dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1) Mikroplastik Premier
- Peralatan mandi/kosmetika (contoh : exfoliants)
- Produk kesehatan
- Bahan baku untuk produksi plastic
2) Mikroplastik Skunder
- Sampah plastik
- Abrasi landfill dan fasilitas daur ulang
- Bahan plastik yang ada di sampah organic
- Cat yang mengandung polimer sintetis/ abrasi saat menghilangkan cat

4. Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:
 Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah;
 Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing;
 PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang
maupun tanaman, yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan
rantai makanan;
 Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam
tanah;
 pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran
sungai yang menyebabkan banjir.

5. Bahaya Plastik untuk Kesehatan


a. Menyebabkan Kanker
Plastik jika sampai terurai kedalam tubuh bisa berbahaya bagi kesehatan,
bahkan bisa menyebabkan kanker. Dikarenakan plastik mengalami penguraian
sebagai dioksin.
b. Menganggu Sistem Saraf
Dioksin yang terhirup oleh manusia, bukan cuma sekedar kanker yang di
timbulkan. Sistem saraf pun akan terangsang sehingga menimbulkan kerusakan.
Kerusakan sistem saraf ini juga akan berimbas pada kinerja organ dalam lainnya,
karena pembakaran plastic yang tidak sempurna.
c. Depresi
Depresi berawal dari stres yang sudah parah. Biasanya disebabkan oleh
masalah internal maupun eksternal yang kemudian depresi berujung pada
gangguan jiwa dan mental. Namun potensi depresi ini juga dapat disebabkan oleh
paparan senyawa dari plastik saat proses pembakaran yang tidak sempurna
d. Pembekakan Hati
Kemasan plastic yang di pakai untuk membungkus makanan atau minuman
panas juga dapat menimbulkan pembekakan hati, karena plastik yang sifatnya
bisa di daur ulang.
e. Gangguan Reproduksi
Salah satu bahaya penggunaan plastic adalah gangguan reproduksi, hal ini
disebabkan adanya bahan kimia tambahan yang beragam
f. Radang Paru2
Zat karsinogenik yang keluar dari pengunaaan botol atau plastic saat terkena
paparan panas akan menyebabkan peradangan pada paru – paru.
6. Upaya Yang Perlu Dilakukan
a. Melaksanakan penelitian mengenai pajanan mikroplastik dan dampak
kesehatannya terhadap manusia
b. Mengurangi penggunaan plastik dengan mengedukasi masyarakat mengenai
bagaimana plastik mempengaruhi lingkungan dan apa dampak kesehatannya
c. Ketesediaan bahan yang mudah terbiodegradasi dan bahan non-toksik untuk
mengganti plastik
d. Ketersediaan teknologi pemurnian air untuk menghilangkan mikro dan nano
plastik
e. Standar baku mutu untuk mikro dan nano plastik pada air minum perlu disusun

7. Peran Masyarakat Dalam Penggunaan Limbah Plastik


a. Mulai mengurangi penggunaan plastik
b. Menggunakan kertas atau tas biasanya ketika sedang berbelanja dan menghindari
membawa kantong plastik di rumah
c. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan
plastik seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian
kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
d. Jangan membuang sampah plastik dan sampah-sampah lainnya secara
sembarangan
e. Jangan membakar sampah-sampah plastik secara sembarangan, baik di
lingkungan terbuka maupun di lingkungan tertutup sekalipun
PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R DAN BANK SAMPAH

1. Latar Belakang
Negara-negara Penyumbang Sampah Plastik ke laut
a. China (262,9 juta ton)
b. INDONESIA (187,2 juta ton)
c. Filiphina (83,4 juta ton)
d. Vietnam (55,9 juta ton)
e. Srilanka (14,6 juta ton)

2. Dampak Akibat Sampah


Meliputi Estetika, Bagi Transportasi Laut, Ekosistem dan Mikroplastik.

3. Dasar Regulasi
a. UU Nomor 18 Tahun 2008
b. Sampah rumah tangga merupakan Sampah yang harus dikelola (Pasal 2)
c. Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga wajib mengurangi
dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan (Pasal 12)
d. Pengelolaan sampah rumah tangga terdiri dari pengurangan sampah dan
penanganan sampah (Pasal 19)
e. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Recycle melalui Bank
Sampah

4. Sinergitas Pengelolaan Sampah


a. Pemerintah
Melakukan Sosialisasi dan bimbingan teknis, Menyediakan dan
memfasilitasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah
b. Melakukan pengelolaan lingkungan terhadap kegiatan usahanya masing-
masing (kelola sampah dan limbah yang dihasilkan dari kegiaan usahanya)
c. Membantu memberikan masukan dan evaluasi melalui kajian ilmiah atau
penelitian tentang pengelolaan Sampah
d. Mendukung pelaksanaan pengelolaan Sampah dengan melakukan pemilahan
sampah di sumber

Anda mungkin juga menyukai