Daster Bab 4
Daster Bab 4
Gambar 4.1. Aliran Radial ke Lubang Sumur Pada Pengujian PDD (Ideal)
(Laboratorium Uji Sumur, 2019)
31
32
162.6 qB k
P wf Pi log t log
2
3.2275 0.86859 S ..........(4-2)
kh Ctrw
Dari persamaan (3-2), terlihat bahwa plot antara Pwf versus log (t) merupakan
garis lurus dengan kemiringan (slope = m) :
162.6 qB
m ......................................................................................(4-3)
kh
Dalam dunia teknik perminyakan, biasanya orang memilih waktu t = 1 jam
dan mencatat Pwf pada saat itu sebagai P1hr. Dengan menggunakan konsep ini kita
dapat menentukan skin “S” menggunakan persamaan :
Pi P1 hr k
S 1.151 log 3.2275 ........................................(4-4)
2
m Ctrw
Ada dua grafik yang selalu harus dilakukan didalam menganalisa Pressure
Drawdown pada periode infinite acting ini, yaitu log-log plot untuk menentukan
wellbore storage dan semilog plot untuk menentukan karakteristik formasi.
a. Log-Log Plot Untuk Menentukan Wellbore Storage
Grafik log ( Pi – Pwf) vs log (t) ini digunakan untuk menentukan kapan saat
34
berakhirnya efek dari wellbore storage. Saat mencapai garis lurus semi-log
dapat diperkirakan dengan :
t
200,000 12,000S Cs ......................................................................(4-5)
kh
Perkiraan besarnya Cs (bbl/psi), adalah :
qB t
Cs ............................................................................................(4-6)
24 P
dimana t dan P adalah harga yang dibaca dari suatu titik pada garis lurus
“unit slope” tersebut.
b. Semilog Plot Untuk Menentukan Karakteristik Formasi
Grafik ini adalah semilog plot antara Pwf vs log (t). Dengan membaca
kemiringannya (m), maka permeabilitas formasi dapat ditentikan, yaitu:
162.6 qB
k .....................................................................................(4-7)
mh
(Catatan : “m” akan berharga negatif sehingga menghasilkan permeabilitas
yang positif).
Satu hal yang harus dicatat :
P1hr harus dibaca pada garis lurus semilognya. Jika data tersebut tidak terletak
pada garis lurus, maka harus dilakukan ekstrapolasi dan harga itulah yang
digunakan untuk menghitung faktor skin menggunakan persamaan (4-4).
Tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan analisa Pressure Drawdown
Test berdasarkan periode Transien (Infinite Acting), adalah sebagai berikut :
a. Memplot data Pwf vs log (t) pada kertas semilog.
b. Menentukan saat berakhirnya periode transien yang ditandai dengan telah
terjadinya deviasi dari garis lurus hasil plot Pwf vs log (t). saat ini berarti juga
bahwa aliran memasuki periode transien lanjut dan Pseudosteadystate.
c. Menentukan kemiringan (slope m) pada daerah periode aliran transien (garis
lurus).
d. Menentukan besarnya permeabilitas formasi (k) menggunakan persamaan (4-
3).
e. Menentukan factor skin (S) menggunakan persamaan (4-4).
35
q 2kt re 3
Pi Pwf ln
S 2 Bn n , reD Exp n2 , t DW (4-8)
2kh Ctrw 2
rw 4 n 1
Apabila laju aliran tetap, maka tekanan rata-rata pada reservoir ini adalah :
qt
P Pi .......................................................................................(4-9)
Cthre 2
Jadi persamaan yang umum dapat dituliskan sebagai :
qB 14.68919kt
Pwf P 0.84 Exp ………..…………………..(4-10)
2kh Ctre
2
Dari persamaan (3-11) grafik log (Pwf-P) vs t harus merupakan garis lurus
dengan kemiringan :
kt
0.00168 .............................................................................(4-12)
Ctre 3
Plot antara log (Pwf-P) vs t akan linier asalkan P diketahui besarnya. Tetapi
sayangnya tidak, sehingga pada metoda ini harus dilakukan coba-coba
menggunakan suatu harga P. Apabila harga P tadi cocok dengan kondisi yang ada,
maka akan didapatkan garis lurus dan apabila garis lurus telah didapatkan, maka
permeabilitas dihitung dengan :
qB
k 118.6 .....................................................................................(4-14)
bh
36
Volume pori sejauh daerah pengurasan (drainage volume) sumur yang diuji
dapat diperkirakan (bbl), yaitu:
qB
Vp 0.1115 ..................................................................................(4-15)
bC
Pave P r
S 0.84 ln e 0.75 .....................................................(4-16)
b rw
bS
P ( skin) .....................................................................................(4-17)
0.84
Tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan analisa Pressure Drawdown
Test berdasarkan periode transien lanjut, adalah sebagai berikut :
a. Memplot data log (Pwf-P) vs t pada kertas semilog.
b. Menentukan besarnya harga P secara coba-coba sampai memberikan garis
lurus pada plot grafik log (Pwf-P) vs t.
c. Mengekstrapolasikan grafik pada harga P yang memberikan garis lurus
tersebut sampai harga t = 0, sehingga didapatkan harga titik potongnya (harga
b).
d. Menentukan kemiringan (slope, ).
e. Menentukan permeabilitas (k) menggunakan persamaan (4-14).
f. Menentukan besarnya volume pori-pori sejauh daerah pengurasan (Vp)
dengan persamaan (4-15).
g. Menentukan factor skin (S) menggunakan persamaan (4-16).
qB 0.000527kt 3
Pwf Pi 141.2 ln reD .………………………(4-18)
kh Ctre 2
4
37
Dari persamaan (4-18), plot antara Pwf vs t merupakan suatu garis lurus
dengan kemiringan :
q
L .........................................................................................(4-19)
Ctre 2
qB A 2.2458
Pin Pi 70.6 ln 2 ln 2 S ..…..………………...(4-24)
kh rw CA
m* dan Pint didapat dari plot Pwf vs t (periode semi steady state), yaitu :
m* adalah kemiringan dan Pint didapat dengan mengekstrapolasi garis liniernya ke
t = 0.
Selanjutnya bentuk reservoir (reservoir shape) diperkirakan dari :
m P P
C A 5.456 Exp2.303 1 hr int ...................................................(4-25)
m* m
dimana : m dan P1hr diperoleh dari semilog plot Pwf vs log (t) untuk periode infinite
acting.
Tahapan atau langkah-langkah untuk penentuan bentuk reservoir (reservoir
shape) dari data Pressure Drawdown Test Berdasarkan Periode Semi Steadystate
dan Infinite Acting, adalah sebagai berikut :
a. Memplot antara Pwf vs t pada kertas Cartesian, kemudian lakukan ektrapolasi
sampai pada t = 0, kemudian tentukan titik potongannya (Pint.).
b. Menentukan kemiringan periode semi steady-state pada grafik tersebut
(slope, m*).
c. Memplot antara Pwf vs t pada kertas semilog, kemudian tentukan kemiringan
periode transien pada grafik tersebut (slope, m).
d. Menentukan harga P1 jam pada grafik langkah c.
e. Menentukan besarnya shape factor (CA) menggunakan (4-25).
f. Dengan menggunakan Tabel Dietz Shape Factor (lampiran 6) untuk
mendapatkan bentuk reservoir yang mendekati harga shape factor (C A) hasil
perhitungan pada langkah e.
g. Tentukan besarnya harga (tDA)PSS tersebut tentukan bentuk reservoir yang
sesuai dengan table Dietz tersebut (langkah f).
39
qμΒ
k = 162,6
mh
9. Menentukan besarnya harga faktor skin (S) dengan persamaan :
Pi P1jam k
S = 1,151 log 3.23
Φ μ C t rw
2
m
q B o Δt
Cs =
24 ΔP
b. Membuat garis trendline dari grafik log ∆t vs log ∆P. Harga ∆t dan ∆P
pada rumus diperoleh dengan menentukan titik pada saat dimulai
perpisahan garis linier (trendline) pada grafik log ∆t vs log ∆P.
Kemudian dari titik tersebut menarik garis sehingga berpotongan
dengan sumbu x dan sumbu y. Membaca harga ∆t pada sumbu x dan
membaca harga ∆P pada sumbu y.
c. Menghitung twbs dengan persamaan :
(20.000 12.000 x S) x Cs
twbs =
(k h)/μ
∆Ps = 0,87 x m x S
162.6 q μ B
log t log
k 3.2275 0.86859S
Pwf = Ρi
kh 2
Φ μ Ct rw
P* Pwf - Ps
FE = x 100 %
P * - Pwf
q
PI =
P* Pwf - Ps
15. Menentukan harga re. Dari grafik log ∆t vs Pwf dapat diketahui harga tpss
selanjutnya dihitung harga re
0,0015 x k x t pss
re =
x x Ct
41
Pwf Pwf 1 - P wf 2
t t1 - t 2
0,234 x q x Bo
Vp = -
Ct x Pwf / t