Daster Bab 5
Daster Bab 5
55
56
Shut-in
Production rate
q(t)
tp
∆t q(t)=0
p
0 Time
Dari persamaan (3-1), terlihat bahwa apabila Pws diplot terhadap log
(tp+Δt/Δt) akan merupakan garis lurus dengan kemiringan (slope, m) :
qµB
m = 162.6 ..................................................................................... (5-2)
kh
Berdasarkan konsep tersebut, maka harga permeabilitas dapat ditentukan dari
slope "m", sedangkan apabila garis tersebut diekstrapolasi ke harga Horner Time
(tp+Δt/Δt) sama dengan 1, maka secara teoritis harga Pws sama dengan tekanan awal
reservoir.
57
Possible P*
extrapolation
Wellbore pressure PR
Test data
kt
ri 0.03 , ft ………..................................................................(5-7)
μC t
dimana:
Ct = kompresibilitas, psi-1
Tahapan untuk melakukan analisa pressure build-up berdasarkan metode
Horner adalah :
a. Berdasarkan data-data PBU buat tabulasi yang menghubungkan harga Pws
terhadap Horner time (tp+∆t/∆t).
b. Plot harga-harga Pws vs (tp+∆t/∆t) pada grafik semilog.
c. Buat garis ekstrapolasi berdasarkan plot harga tersebut (langkah 2) sampai
harga (tp+∆t/∆t) = 1, maka akan didapatkan harga tekanan statis reservoir
(P*).
d. Tentukan besarnya slope (m) pada bagian garis yang lurus grafik tersebut.
e. Tentukan besarnya permeabilitas (k).
f. Tentukan besarnya harga P1jam yang diambil pada bagian garis
ekstrapolasi.
g. Tentukan skin factor, dan berdasarkan harga skin tersebut tentukan apa
yang terjadi pada formasi produktif yang diamati.
h. Tentukan produktivitas formasi (PI).
i. Tentukan Flow Eficiency (FE).
j. Tentukan besarnya radius of investigation (ri).
59
telah dicapai sebelum penutupan sumur, telah diketahui Shape Factor (CA) dan
faktor skin harus lebih besar dari negatif 3.
Langkah-langkah pengerjaan metode ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat plot (∆t vs Pws), kemudian menentukan m dan k.
2. Menentukan besarnya harga (∆t) P, yaitu pada saat :
tp Φ x μ x Ct x A
(∆t) P = = ................................ (5-12)
C A x tp DA φ.μ.Ct.A
3. Kemudian P dibaca pada waktu (∆t) P yang dihitung dai langkah 2
pada semilog straightline.
62
Tabel V-1
Shape Factor untuk Berbagai Jenis Drainage Area Reservoir (1)
(Diktat Kuliah Uji Sumur)
63
Tabel V-2
Shape Factor untuk Berbagai Jenis Drainage Area Reservoir (2)
(Diktat Kuliah Uji Sumur)
64
qxxB
k = 162,6 x
mxh
65
10. Menentukan besarnya harga P 1 jam yang diambil pada bagian garis
ekstrapolasi dengan menghitung harga Horner time pada waktu <tp+1
jam>.
11. Menentukan besarnya Faktor Skin dengan persamaan :
P -P k
S = 1.151 1 jam 3,23
wf
- log
m ..Ct.rw 2
12. Menentukan harga ∆Ps dengan persamaan :
∆Ps = 0.87 x m x s
13. Menentukan produktivitas formasi/Productivity Index (PI) dengan
persamaan :
q
PI =
P * -Pwf - Ps
14. Menentukan Flow Efficiency (FE) dengan persamaan :
P * -Pwf - Ps
FE = x 100%
P * -Pwf
15. Menentukan besarnya Radius of Investigation (ri) dengan persamaan
k xt
ri = 0,03
x x Ct
16. Membuat analisa dari hasil yang didapatkan.
17. Metode yang digunakan adalah metode MBH.
- Mendapatkan harga P* dari metode Horner (untuk reservoir terbatas,
P* ini dikenal sebagai ‘false Pressure’)
- Mendapatkan juga harga kemiringanya (slope,m).
- Memperkirakan besarnya harga tekanan rata-rata reservoir (P)
menggunakan persamaan :
m
P = P*- PDMBH (tpDA)
2,303
di mana : PDMBH atau dikenal sebagai ‘MBH dimensionless pressure’
tergantung pada daerah pengurasanya, sedangkan
harga absisnya (tpDA) didapat dengan persamaan :
tpDA = 0,0002367.k.tp/(Ф.µ.Ct.A)