Anda di halaman 1dari 17

ELearning Biologi

Kesadaran Manusia
Lo :
Kesadaran manusia
Kesadaran , Hubungan Antara Pikiran Dan Tubuh
Otak manusia
Evolusi Otak Manusia

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan
dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta
terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).

Kesadaran istilah dapat digunakan untuk merujuk kepada berbagai konsep , termasuk terjaga sederhana .
Dengan demikian , peneliti dapat menulis tentang percobaan menggunakan " tikus sadar " , mengacu pada
fakta bahwa tikus yang terjaga dan tidak dibius . Namun, kesadaran kata untuk merujuk pada fakta bahwa
manusia menyadari - dan dapat memberitahu orang lain tentang - pikiran, persepsi , kenangan , dan
perasaan .
Kita tahu bahwa kesadaran dapat diubah oleh perubahan struktur atau kimia otak ; oleh karena itu kita dapat
berhipotesis bahwa kesadaran merupakan fungsi fisiologis , seperti perilaku .
komunikasi verbal membuat kemungkinan kerjasama dan memungkinkan kita untuk membangun kebiasaan
dan hukum perilaku . mungkin evolusi kemampuan ini adalah apa yang telah menimbulkan fenomena
kesadaran .

blindsight (kebutaan)
Fenomena ini menunjukkan bahwa kepercayaan umum bahwa persepsi harus memasukkan kesadaran untuk
mempengaruhi perilaku kita tidak benar - perilaku kita dapat dipandu oleh informasi sensorik yang kita
benar-benar tidak menyadari .
Kemampuan seseorang yang tidak bisa melihat benda-benda di nya atau lapangan buta secara akurat meraih
mereka sambil tetap sadar memahami mereka ; disebabkan oleh kerusakan pada sistem visual " mamalia "
otak .

Pembagian Otak
Studi dari manusia yang telah menjalani prosedur pembedahan tertentu menunjukkan secara dramatis
bagaimana melepaskan bagian dari otak yang terlibat dengan persepsi dari bagian yang terlibat dengan
perilaku verbal juga memutus mereka dari kesadaran. Hasil ini menunjukkan bahwa bagian otak yang terlibat
dalam perilaku verbal mungkin menjadi orang-orang yang bertanggung jawab untuk kesadaran .

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Efek dari memotong corpus callosum ( operasi split- brain ) memperkuat kesimpulan bahwa kita menjadi
sadar sesuatu hanya jika informasi tentang hal itu mampu
mencapai bagian otak yang bertanggung jawab untuk komunikasi
verbal, yang terletak di otak kiri . Jika informasi yang tidak
mencapai bagian-bagian otak , maka informasi yang tidak
mencapai kesadaran .

Hubungan antara pikiran dan tubuh


Fenomena ini menunjukkan bahwa kesadaran melibatkan operasi
mekanisme verbal otak kiri . memang, kesadaran mungkin ,
sebagian besar , masalah kita " mengambil untuk diri kita sendiri "
, sehingga sekali kita memahami fungsi bahasa otak , kita mungkin
telah pergi jauh untuk memahami bagaimana otak bisa sadar
keberadaannya sendiri .

Struktur Umum Sistem Saraf


Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Meningens
Meningens merupakan selaput yang melindungi otak. otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena
infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Ketiga
lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan
tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-
labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan
limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput
araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya
lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Blood Brain Barrier
 Perintang darah otak adalah suatu membran yang menjadi penghalang antara darah dan cairan yang
mengelilingi sel-sel otak
 Pemeriksaan susunan saraf pusat dengan menggunakan mikroskop
elektron memperlihatkan bahwa lumen kapiler darah otak dipisahkan dari ruang

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
ekstra seluler oleh:
1. Sel endotelial di dinding kapiler
2. Membran basalis di luar sel endotel,dan
3. Kaki-kaki astrosit yang menempel pada lapisan luar dari dinding kapiler
Fungsi :
Pada keadaan normal terdapat dua sawar yang semipermeabel dan
berfungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis dari substansi yang
Membahayakan (Snell, 1992).Fungsi sawar darah otak adalah melindungi otak
dari berbagai variasi subtansi darah,terutama senyawa lokisik.
Fungsi peting sawar darah otak adalah:
1. Fungsi anatomi
2.Fungsi biokimika
3. Fungsi regulasi
1.Fungsi Anatomi
Secara anatomis sawar darah otak adalah melindungi otak dari bermacam-macam toksin eksogen yang
berasal dari darah (Youmans, 1996).Fungsi ini dapat terjadi karena struktur sawar darah otak yang
mempunyai tight junction antara sel endotel yang tidak permeabel terhadap molekul berukuran besar
2.Fungsi Biokimia
Fungsi biokimia untuk transport selektif darizat-zat,tersusun oleh enzim-enzim dalam sel endotel pembuluh
darah kapiler otak.
3.Fungsi Regulasi
Agar dapat mencapai otak,cairan ekstraseluler dari darah harus melewati/menembus epitel koroid atau
endotel kapiler. Zat dapat segera masuk apabila molekul dapat larut dalam air (plasma) dan membran
lipid.Molekul yang lain memerlukan protein pembawa agar dapat menembus sawar darah otak
Otak
1) Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu
terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir
(yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Sedangkan bagian yang mengatur penglihatan
terdapat di bagian belakang.

2) Otak tengah (mesensefalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan
kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah
merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.

3) Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar
yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

4) Sumsum sambung (medulla oblongata)


Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,
volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,
sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

5) Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut syaraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian
dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel syaraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel syaraf
sensori dan akan menghantarkannya ke syaraf motor.

Sistem syaraf yang dimiliki hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin kompleks sistem
syarafnya. Disebut sebagai suatu sistem, karena syaraf terdiri dari atas berbagai kesatuan atau unit yang
saling berinteraksi. Pada dasarnya unit-unit tadi disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel syaraf (neuron).

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf
sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
1). Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf
sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari :
a). Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
b). lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
c). empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah
sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena
daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan
saraf otak yang paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum
tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu
sebagai berikut.

 Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu,
dan diafragma.
 Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
 Pleksus Lumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2). Saraf Otonom


Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan
struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik
terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak
lain dan saraf sumsum sambung.

Konduksi Neural dan Transmisi Sinaptik


LO : Struktur sinaps
Beristirahat Membran Potensial
Generasi Dan konduksi Post- Synaptic Potensi
Integrasi Dari Potensi Post- Synaptic Dan Generasi Potensi Action
Konduksi Aksi Potensi
neurotransmiter

Pengertian Sinapsis

Sistem saraf adalah sistem koordinasi utama dalam tubuh. Ini melayani tujuan mengarahkan fungsi organ
lain, proses pengendalian dalam tubuh, dan mempertahankan homeostasis (atau keseimbangan). Hal ini
dicapai oleh sel, yang disebut neuron, yang berfungsi sebagai unit penghubung untuk sinyal-sinyal listrik yang
digunakan untuk komunikasi seluler. Sel-sel ini berinteraksi satu sama lain dan jaringan lain melalui
persimpangan yang dikenal sebagai sinapsis.

Struktur Sinapsis

Neuron adalah sel yang dieksitasi, atau bisa dirangsang secara elektrik. Ini berfungsi sebagai metode yang
sel-sel ini berkomunikasi dengan sel lainnya. Sinyal-sinyal listrik di neuron yang disampaikan ke sel lain
melalui akson, atau struktur transmisi.

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Bayangkan ketika berbisik ke telinga seseorang. Meskipun Anda mungkin sangat dekat dengan orang
tersebut untuk menyampaikan pesan, kemungkinan, Anda tidak perlu menyentuh secara fisik agar informasi
yang akan berlalu. Neuron, dengan cara yang sama, tidak secara fisik terhubung dengan sel yang merangsang
mereka. Sebaliknya, mereka berkomunikasi satu sama lain melalui pelepasan neurotransmiter, atau kurir
kimia. Neurotransmiter ini dilepaskan dari ujung akson dan menyebar di ruang kecil ke sel target. Oleh
karena itu, sinapsis, yang merupakan nama dari daerah komunikasi ini, terdiri dari:

1) terminal akson dari neuron


2) Ruang antara dua sel, disebut celah sinaptik
3) reseptor pada sel target yang mengikat neurotransmitter

Reseptor pada Sinapsis

Neurotransmiter yang diperlukan untuk komunikasi sel-sel. Mereka mengikat reseptor pada sel target untuk
mengirimkan sinyal listrik. Reseptor untuk neurotransmitter yang spesifik untuk jenis pesan individual, dan,
karena itu, jenis neurotransmitter dirilis pada sinapsis akan ditentukan oleh jenis reseptor yang ditemukan.

Pada sinapsis, neurotransmitter akan berdifusi melintasi celah sinaptik setelah dibebaskan dari akson dari
neuron dirangsang. Saat mereka menyebar, reseptor pada sel target akan mengikat neurotransmitter, dan
ini akan menyebabkan muatan listrik untuk dikembangkan. Melalui proses ini, neuron dapat berkomunikasi
dengan sel lain untuk mengendalikan proses tubuh yang berbeda.

Potensial Membran Istirahat


Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial
yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi
dalam dan positif di sisi luar membran sel. Berikut ini akan diuraikan bagaimana terjadinya potensial istirahat
sel tersebut.Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion
potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Gambar 2 mengilustrasikan komposisi ion
di kedua sisi membran sel. Konsentrasi ion potasium (K+) di sisi dalam membran sekitar 35 kali lebih tinggi
dibandingkan konsentrasi di sisi luar. Sebaliknya, konsentrasi ion sodium (Na+)di sisi luar membran sel sekitar
10 kali lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di sisi dalam. Adanya perbedaan konsentrasi ion di sisi dalam
dan luar membran ini mendorong terjadinya difusi ion-ion tersebut menembus membran sel.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi
dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel,
akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu
baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh
difusi ion potasium.
B. Pembangkitan dan Konduksi Potensial Pos-Sinaptik
Ketika neuron fire ( menembak ), neuron-neuron itu melepaskan bahan-bahan kimia dari terminal button
yang disebut neurotransmitter, yang berdifusi pada celah-celah sinaptik dan berinteraksi dengan molekul-
molekul reseptor khusus pada membran reseptif neuron-neuron selanjutnya disepanjang sirkuit itu.. Ketika
molekul-molekul neurotransmitter terikat di reseptor-reseptor pos-sinaptik, mereka biasanya memiliki dua
efek, tergantung struktur neurotransmitter dan reseptor yang dimaksud. Depolarisasi pos-sinaptik disebut
excitatory post-synaptic potentials ( EPSP ) ( potential pos-sinaptik eksitatorik ) karena mereka meningkatkan

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
kemungkinan neuron-neuron akan menembak. Hiperpolarisasi pos-sinaptik disebut inhibitory postsynaptic
potentials ( IPSP ) ( potential pos-sinaptik inhibitorik ) karena mengurangi kemungkinan neuron-neuron akan
fire. Baik EPSPs maupun IPSPs merupakan graded responses.
EPSP dan IPSP berjalan secara pasif dari tempat-tempat pembangkitnya disinapsis, biasanya berdendrit atau
badan sel, dengan cara yang sangat mirip dengan sinyal-sinyak listrik yang berjalan melalui seutas kabel.
Dengan demikian, transmisi potential pos-sinaptik memiliki dua karakteristik penting. Pertama, potensial
pos-sinaptik yang cepat – begitu cepatnya sehingga dapat diasumsikan bersifat instan ( seketika ) untuk
sebagian besar maksud.. Kedua, transmisi EPSP dan IPSP bersifat decremental. Artinya, amplitudo EPSP dan
IPSP berkurang ketika mereka berjalan kesepanjang neuron, persis seperti gelombang suara yang semakin
meredup ketika berjalan melalui udara.

C. Integrasi Potensial Pos-Sinaptik dan Pembangkitan Potensial Aksi


Potensial pos-sinaptik yang tercipta pada sebuah sinapsis biasanya hanya memiliki efek kecil pada
penembakan neuron pos-sinaptiknya ( Bruno dan Sakmann, 2006 ). Daerah reseptif kebanyakan neuron
tertutup oleh ribuan sinapsis, dan apakah sebuah neuron menembak atau tidak menembak hai itu
ditentukan oleh efek netto aktifitasnya. EPSP dan IPSP yang tergradasi diciptakan oleh aksi neurotransmitter
ditempat-tempat reseptif tertentu pada sebuah membran neuron yang dikonduksikan secara instan dan
dekremental ke axon hillock. Action potential ( AP ) ( potential aksi ) itu merupakan pembalikan membran
potential dari sekitar -70mV menjadi sekitar +50mV yang bersifat pasif tetapi hanya sebentar-berlangsung
selama 1 milisekon ( seperseribu detik ) saja.. Berbeda dengan potensial pos-sinaptik, daya aksi bukan
merupakan graded response ; besaran mereka tidak terkait dengan cara apapun dengan intensitas stimuli
yang membangkitkannya. Sebaliknya mereka merupakan, all-or-none response ; artinya, mereka muncul
dengan besaran penuh atau tidak muncul sama sekali.
Akibatnya, setiap neuron multipolar menggabungkan sebuah potensial pos-sinaptik eksitatorik dan
inhibitorik tergradasi yang mencapai aksonnya dan memutuskan untuk menembak atau untuk tidak
menembak berdasarkan jumlahnya. Penambahan atau penggambungan. Sejumlah sinyal individual menjadi
sebuah sinyal keseluruhan disebut integrasi. Jadi bila sebuah sinapsis tertentu diaktifkan dan kemudian
diaktifkan lagi sebelum potensial pos-sinaptik orisinalnya benar-benar hilang, efek stimulus yang kedua itu
akan menumpuki potensial pos-sinaptik yang masih tertinggal, yang dihasilkan oleh stimulus yang pertama.
Setiap neuron terus-menerus mengintegrasikan sinyal-sinyal baik dari waktu kewaktu maupun dari ruang ke
ruang selama ia terus menerus di bombardir stimuli melalui ribuan sinapsis yang menutupi dendrit dan
badan selnya. Lokasi sinapsis pada membran reseptif sebuah neuron telah lama diasumsikan merupakan
faktor penting dalam menetukan potensial ( daya ) nya untuk memengaruhi penembakan neuron itu. Dalam
beberapa hal, penembakan sebuah neuron mirip seperti penembakan sebuah senapan. Reaksi kedua macam
penembakan itu dipicu oleh graded response.
D. Konduksi Potensial Aksi ( Aksion Potentials )
1. Dasar Potensial Aksi Ionik
Membrane potential sebuah neuron pada saat resting relatif konstan terlepas dari tingginya tekanan yang
mendorong ion-ion Na+ kedalam sel itu. Hal ini disebabkan oleh resting membrane yang relatif tidak
permeabel terhadap ion-ion Na+ dank arena sejumlah kecil ion Na+ yang melewatinya dipompakan keluar.
Pertama-tama oleh konsentrasi internalnya yang relatif tinggi dan kemudian, ketika potensial aksinya
mendekati puncak, oleh muatan internal positif. Setelah repolarisasi tercapai, saluran-saluran potassium

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
secara gradual tertutup. Jumlah ion yang mengalir melalui membran selama sebuah potensial aksi sangat
sedikit bila dikaitkan dengan jumlah total didalam dan disekitar neuron. Potensial aksi hanya melibatkan ion-
ion tepat disebelah membran.
2. Periode Refraktori
Akhir periode refraktori relatif adalah saat sejumlah stimulasi yang dibutuhkan untuk menembak sebuah
neuron kembali kegaris basal. Periode refraktori bertanggung jawab atas dua karakteristik penting aktivitas
neural. Pertama, periode refraktori bertanggung jawab atas fakta bahwa potensial aksi biasanya berjalan
disepanjang akson dengan satu arah saja. Kedua, periode refraktori bertanggung jawab atas fakta bahwa
tingkat penembakan neural berhubungan intensitas stimulasinya.

Transmisi Sinaptik : Transmisi Kimiawi Sinyal-Sinyal dari Satu Neuron ke Neuron Lain
Anda telah belajar tentang bagaimana potensial pos-sinaptik dibangkitkan di membrane reseptif sebuah
resting neuron; bagaimana potensial-potensial ini tergradasi ini dikonduksikan secara pasif keakson ;
bagaimana jumlah potensial-potensial tergradasi ini dapat memicu potensial aksi dan bagaimana potensial
– potensial all-or-none dikonduksikan secara aktif dari akson ke terminal buttons. Dibagian selanjutnya anda
akan belajar bagaimana potensial-potensial aksi yang tiba di terminal buttons itu memicu pelepasan neuron
transmitter kedalam sinapsis dan bagaimana neuron tranmiter membawa sinyal-sinyal kesel lain bagian ini
memberikan ikthisar tentang 5 aspek transimisi sinaptik.
a. Sturktur Sinapsis
Kebanyakan komunikasi diantara neuron-neuron terjadi disepanjang sinapsis seperti yang diilustrasikan
molekul-molekul neuron transmitter dilepaskan dari buttons dicelah-celah sinaptik sehingga akan
menginduksi EPSP dan IPSP dineuron-neuron lainnya dengan mengikatkan diri pada reseptor-reseptor pada
membrane pos-sinaptik mereka. Selain itu, ada axosomatik synapses ( sinapsis aksosomatik )- sinapsis
terminal buttons akson disoma ( badan sel ). Meskipun sinapsis aksondendritik dan aksosomatik adalah
susunan sinaptik yang paling lazim, tetapi ada beberapa macam sinapsis lainnya ( Shepherd & Erulkar, 1997
). Sebagai contoh, ada dendrodendritic synapsis ( sinapsis dendrodendritik ), yang menarik karena seringkali
mampu melakukan transmisi dengan arah manapun. Axoaxonic synapsis ( sinapsis aksoaksonik ) sangat
penting karena memperantai fasilitas dan inhibisi pre-sinaptik. Sinapsis aksosonik di, atau didekat, terminal
buttons, dapat secara selektif memfasilitasi atau menginhibitasi ( menghambat ) efek-efek button dineuron
pos-sinaptik. Keunggulan fasilitasi dan inhibisi pre-sinaptik ( dibanding EPSP dan IPSP ) adalah mereka dapat
memengaruhi secara selektif salah satu sinapsis tertentu dan bukan memengarungi seluruh neuron pre-
sinaptik.
b. Sintesis, Pembungkusan, dan Pengangkutan Molekul-Molekul Neurotransmiter
Ada dua kategori dasar molekul neurotransmiter : kecil dan besar. Neurotransmiter kecil memiliki beberapa
tipe; neurotransmiter besar semuanya adalah neuropeptides. Neuropeptides ( neuropeptida ) adalah rantai
asam amino pendek yang terdiri atas antara 3 sampai 36 asam amino; akibatnya, mereka adalah protein-
protein pendek. Neurotransmiter molekul kecil biasanya disintesiskan dalam sitoplasma terminal buttons
dan di packaged ( dibungkus ) dalam synaptic vesicles ( vesikel sinaptik ) oleh Golgi’s complex ( kompleks
Golgi ) button tersebut. Dulu pernah diyakini bahwa setiap neuron hanya menyintesiskan dan melepaskan
satu neurotransmiter. Akan tetapi, sekarang sudah jelas bahwa banyak neuron berisi dua neurotransmiter –
sebuah situasi yang secara umum disebut coexistensce ( koeksistensi ).
c. Pelepasan Molekul-Molekul Neurotransmiter
a) Reseptor Ionotropik

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Sebagian molekul neuroreseptor mengikatkan diri pada reseptor di saluran ion. Ketika sebuah molekul
neurotransmiter mengikatkan diri pada sebuah reseptor ionotropik, saluran itu membuka ( seperti dalam
kasus ini ) atau menutup, sehingga mengubah aliran ion-ion kedalam atau keluar dari neuron itu.
b) Reseptor Metabotropik
Sebagian molekul neuroreseptor mengikatkan diri pada reseptor di protein-protein sinyal membrane, yang
terkait dengan protein G. ketika sebuah molekul neurotransmiter mengikatkan diri pada sebuah reseptor
metabotropik, sebuah subunit protein G menerobos masuk kedalam neuron dan mengikatkan diri pada
sebuah saluran ion atau menstimulasi sintesis second messenger ( pembawa kedua ).
d. Aktivasi Reseptor oleh Molekul-Molekul Neurotransmiter
Begitu dilepaskan, molekul-molekul neurotransmiter menghasilkan sinyal-sinyal dineuron-neuron pos-
sinaptik dengan mengikatkan diri pada receptors ( reseptor/penerima ) dalam membrane pos-sinaptik.
Setiap reseptor adalah sebuah protein yang berisi tempat-tempat pengikatan untuk neurotransmiter-
neurotransmiter tertentu; jadi, sebuah neurotransmiter hanya dapat memengaruhi sel-sel yang memiliki
reseptor untuk neurotransmiter tersebut. Molekul yang dapat mengikatkan diri pada molekul lain disebut
ligand, dan oleh sebab itu sebuah neurotransmiter dikatakan merupakan ligan bagi reseptornya.

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter
terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Beberapa
neurotransmiter utama, antara lain: Asam
amino: asam glutamat, asam aspartat, serina,
GABA, glisina.

Alat Pendengaran

Lo : Stimulus

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Anatomi Telinga
Sel rambut pendengaran Dan Transduksi informasi pendengaran

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang menjaga
keseimbangan.

B. FUNGSI TELINGA

 Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang
berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke
VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.
 Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila
terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui
proses terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.

Bagian bagian telinga

Telinga Luar

 Daun telinga – mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga


 Liang telinga (saluran telinga luar) – mengarahkan bunyi ke telinga

Telinga Tengah

 Gendang telinga (membran timpani) – mengubah bunyi menjadi getaran


 Tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes) – rangkaian ketiga tulang kecil ini
(osikula) menghantar getaran ke telinga dalam

Telinga Dalam

 Telinga dalam (koklea/rumah siput) – berisi cairan dan sel "rambut" yang sangat peka. Struktur yang
berupa rambut halus ini bergetar ketika dirangsang oleh getaran bunyi
 Sistem vestibular – berisi sel yang mengendalikan keseimbangan
 Saraf auditori – menghubungkan koklea/rumah siput ke otak

Proses pendengaran

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Getaran bunyi merambat melalui udara masuk melalui
daun telinga dimana dalam daun telinga terdapat rambut
rambut penghantar getaran, yang disalurkan hingga ke
membran telinga melalui rongga telinga. Membran
telinga merupakan selaput tipis yang memisahkan antara
telinga bagian dalam dan telinga bagian luar. Dari
membran telinga bunyi diteruskan hingga ke Mebran
timpani atau yang lebih dikenal dengan gendang telinga,
getaran dari gelombang bunyi menyebabkan gendang
telinga bergetar sehingga 3 tulang pendengar di bagian
dalam telinga bergerak. Secara mekanis bunyi akan trus di
salurkan hingga ke cairan di dalam rumah siput/koklea. Getaran bunyi yang tiba di dalam rumah siput akan
diubah menjadi gelombang yang menyebabkan sel sel rambut di dalam organ kortil bergerak dan mengubah
bunyi dari energi mekanik menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran menuju ke pusat pendengaran
(auditory nerve) di otak, kemudian pusat pendengaran akan menerjemahkan bunyi menjadi bahasa yang
dimengerti otak.

Alat Penglihatan

Lo : Stimulus
Anatomi The Visual Sistem
Koneksi Antara Mata Dan Otak

A. PENGERTIAN MATA
Mata adalah salah satu alat indra manusia yang berfungsi sebagai indra penglihat. Mata merupakan alat
indra yang kompleks. Apabila kita menyebutkan Mata, maka dalam pikiran kita yang muncul adalah bola
mata, namun sebenarnya tidak hanya bola mata yang berperan agar kita dapat melihat, bulu mata, alis mata,
dan kelopak mata juga berperan penting dalam mendukung penglihatan. Mata adalah orang yang kerjanya
terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, dan benda yang dilihat.

B. BAGIAN – BAGIAN MATA DAN FUNGSINYA


Secara garis besar Mata memiliki 2 bagian utama, yaitu bagian dalam bola mata, dan bagian luar bola mata.
1. Bagian Luar Mata
Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, Mata sebagai Alat indra Penglihat bukan hanya Bola Mata
namun juga ada bagian luar bola mata yang fungsinya tidak kalah penting, yaitu :

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Alis Mata , adalah bagian yang terdapat di atas kelopak mata yang tersusun atas rambut – rambut, Alis mata
berfungsi untuk melindungi mata dari air dan kotoran yang hendak masuk ke mata. Contohnya mata dapat
terlindung dari keringat dari atas alis mata.
Kelopak Mata, adalah bagian yang menutupi sebagian mata, dan berfungsi untuk melindungi serta
membersihkan mata. Kelopak mata dapat menutup dan membuka. Kelopak mata memiliki gerak refleks
untuk berkedip jika terjadi sesuatu, misalnya ketika intensitas cahaya yang diterima bola mata meningkat
secara tiba-tiba.
Bulu Mata, adalah bagian yang terdapat pada ujung kelopak mata yang juga terdiri dari rambut – rambut
halus. Bulu Mata berfungsi untuk melindungi mata dari kotoran dan juga untuk menyaring intensitas cahaya
yang masuk ke mata. Pada bulu mata terdapat suatu kelenjar yang disebut kelenjar meibow yang berfungsi
menghasilkan lemak untuk mencegah kedua kelopak mata lengket saat berkedip.
2. Bagian Dalam Mata
a. Dinding Bola Mata
Bola mata tersusun atas 3 dinding yang memiliki peran dominan dalam menjalankan fungsinya sebagai alat
indra penglihat. Ketiga bagian tersebut adalah :

Sklera, adalah bagian dinding mata paling luar, bagian ini berwarna putih buram dan bersifat keras karena
tersusun oleh jaringan ikat dengan serat yang kuat. Skelara berfungsi untuk membungkus dan melindungi
bola mata dari kerusakan.

Kornea, Pada bagian depan skera terdapat bagian bening yang terlihat cembung, bagian ini disebut kornea.
Kornea berfungsi untuk melindungi lensa mata dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata. Kornea selalu
dibasahi oleh air mata, tidak memiliki pembuluh darah dan bersifat tembus cahaya.
Koroid, adalah bagian dinding mata lapisan tengah yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi
untuk bagian lain, terutama bagi retina. Pada Koroid terdapat banyak pembuluh darah oleh karena mudah
untuk transfer oksigen. Koroid umumnya berwarna Coklat kehitaman atau hitam. Warna gelap pada Koroid
berfungsi agar cahaya tidak direfleksikan (dipantulkan). Bagian depan koroid yang terputus akan membentuk
iris (selaput pelangi), pada bagian tengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil.
Retina, adalah bagian dinding paling dalam dari mata yang berfungsi untuk menangkap bayangan benda
karena memiliki sel yang peka terhadap cahaya. Retina merupakan bagian yang memiliki reseptor cahaya
yang terdiri dari sel – sel saraf yaitu :

 Sel Batang (Basilus), merupakan sel yang peka terhadap cahaya tidak kuat ( lebih berperan saat
malam hari atau dalam keadaan gelap)
 Sel Kerucut (Konus), merupakan sel yang peka terhadap intensitas cahaya yang kuat ( lebih berperan
saat siang hari atau dalam keadaan terang)

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi

Bagian belakang retina tidak memiliki sel batang maupun se kerucut tersebut, oleh karena itu disebut titik
buta, dan apabila bayangan benda jatuh pada titik tersebut maka kita tidak bisa melihat. Sedangkan bagian
mata yang memiliki banyak sel kerucut disebut titik kuning , bagian ini merupakan bagian yang paling peka
terhadap cahaya, apabila bayangan benda jatuh pada titik kuning, maka manusia mampu melihat dengan
jelas.
b. Iris
Iris merupakan bagian yang memberi warna pada mata, mungkin sahabat pernah melihat orang yang warna
bola matanya coklat, hitam, biru atau hijau? Nah irislah yang berperan untuk memberikan warna pada bola
mata manusia. Pada bagian Iris terdapat pingmen warna, oleh karena itu iris sering disebut selaput pelangi,
iris terletak pada bagian depan bola mata. Iris dapat mengkerut dan mengembang, iris berfungsi untuk
mengatur pergerakan pupil sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.
c. Pupil
Pupil adalah bagian lubang yang terdapat pada bagian tengah iris yang berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Pupil akan melebar apabila sedikit cahaya yang masuk ke mata
(dalam keadaan semakin gelap) , dan akan mengecil apabila banyak cahaya yang masuk ke mata (dalam
keadaan semakin terang). Proses membesar dan mengecilnya Pupil berguna agar cahaya yang masuk tidak
berlebihan dan tidak terlalu sedikit agar kita tetap dapat melihat dengan baik.

d. Lensa
Lensa merupakan bagian yang bersifat lunak dan transparan yang terdapat di belakang iris. Lensa berfungsi
untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh di tempat yang tepat. Lensa
memiliki kemampuan yang disebut daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk menebal/menipisnya atau
mencembung/memipihnya lensa sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Lensa diikat oleh otot pemegang
lensa, otot inilah yang berfungsi dalam kemampuan Daya Akomodasi Lensa. Apabila Lensa Akan semakin
cembung saat melihat benda yang dekat dan semakin memipih saat melihat benda yang jauh.
e. Kelenjar Lakrima (kelenjar air mata)
Kelenjar Lakrima merupakan bagian mata yang berfungsi untuk menghasilkan air mata yang akan
membasahi kornea, melindungi mata dari kuman, menjaga mata dan kelopak mata bagian dalam agar tetap
lembut dan sehat.
f. Saraf Optik
Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi untuk memberikan informasi visual yang diterima dan
diteruskan ke otak.
g. Titik Buta
Titik Buta merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan dan membelokkan berkas saraf menuju ke
otak. Pada titik buta tidak terdapat sel – sel yang peka terhadap rangsangan cahaya. Oleh karena itu apabila
bayangan benda jatuh pada bagian ini, maka kita tidak dapat melihat.

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Proses penglihatan

1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan
melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa
yang kita lihat.

Kulit

Lo : The stimuli
Anatomi Kulit dan Organ reseptif Its
Persepsi Cutaneous Stimulasi
Persepsi Nyeri
Bagian kulit :

Bagian-Bagian Kulit Beserta Fungsinya

Dalam kehidupan sehari-hari kulit mempunyai peran penting untuk kita. Salah satu fungsinya adalah
mengeluarkan zat sisa seperti keringat. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit
ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat, dan hipodermis (jaringan ikat dibawah kulit).

Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :

 Lapisan Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit yang terluar, terdiri dari lapisan sel yang telah mati yang disebut juga
lapisan tanduk. Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi dan
lain-lain.
Epidermis dapat dibagi menjadi 5 lapisan :
 Stratum corneum (lapisan tanduk).

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
Stratum corneum merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki
dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah
mengelupas.
 Stratum lucidum (daerah rintangan).
Lapisan ini berwarna terang dan hanya nampak pada lapisan kulit yang tebal. Hanya terlihat pada telapak
kaki dan telapak tangan.
 Stratum granulosum (lapisan seperti butir).
Lapisan ini menggandung sel-sel bergranula yang menghambar pengeluaran air berlebih. Stratum
granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas.
 Stratum spinosum (lapisan sel duri).
Stratum spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis.
 Stratum germinativum (lapisan sel basal).
Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan
pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang.
 Lapisan Dermis
Dermis memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang bertanggung
jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit. Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung
rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut saraf.
 Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)
Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang bermuara di pori-pori kulit.
 Kelenjar Minyak ( Glandula Sebasea)
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang dikeluarkan berfungsi untuk
melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.
 Kantong Rambut
Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kantong rambut dilengkapi dengan otot
penegak rambut. Pada saat udara dingin, otot rambut berkontraksi yang menyebabkan tegaknya batang
rambut.
 Pembuluh Kapiler Darah
Pembuluh kapiler darah berfungsi mengedarkan zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan
rambut dan sel-sel kulit.
 Ujung-Ujung Saraf Penerima Rangsang
Ujung-Ujung saraf penerima rangsang meliputi :
a) Pacini : Tekanan
b) Ruffini : Panas
c) Krause : dingin
d) Meissener : sentuhan
 Lapisan Hipodermis (Jaringan ikat bawah kulit terletak di bawah kulit jangat)
Di dalam lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas tubuh,
melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
a) Alat pengeluaran keringat.
b) Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
c) Tempat penyimpanan kelebihan lemak.

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386
ELearning Biologi
d) Melindungi tubuh terhadap kuman dari luar.
e) Alat peraba, di ujung kulit terdapat saraf indra yang dapat merasakan kasar dan halus.
f) Alat perasa dingin, panas, nyeri, pedih, dan lain-lain
Gambar :

 Fungsi Kulit diantaranya :


-Pelindung mekanik, seperti pukulan dan suhu
-Alat peraba
-Penyimpan lemak
-Mengekskresikan keringat
-Tempat perubahan provitamin D menjadi vitamin D

E-Learning BSLC

Mirellie Setiawan
2001590386

Anda mungkin juga menyukai