Seorang anak laki laki 12 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan wajah dan
perut bengak. Pembengkakan terjadi sejak 3 minggu yang lalu yang makin lama semakin
bertambah. Tidak ada demam dan tanda-tanda infeksi lain
A. RUMUSAN MASALAH
1. Anatomi dan fisiologis yang berkaitan dengan skenario
2. Faktor apa yang menyebakan bengkak pada skenario
3. Mekanisme udema yang menyebabkan pembengkakan hanya pada wajah dan
perut !
4. Apa yang menyebakan bengkaknya semakin memberat?
5. kenapa bengkaknya hanya pada wajah dan perut
6. Sebutkan langkah diagnosis dari skenario !
7. Edukasi dan penatalaksanaan!
B. URAIAN MASALAH
1. Anatomi fisiologi biokim dan histologi yang berkaitan dengan skenario
1. Cranium
Cranium terdiri dari serangkaian tulang yang berhubungan sebagaian besar
membentuk synarthrosis dan hanya sebuah tulang, yakin mandibula yang membentuk
persendian dengan ostemporale, berbentuk diarthrosis (= ARTICULATIO TEMPORO
MANDIBULARIS).Tulang-tulang yang membentuk cranium ada yang berpasangan dan
ada yang tidak. Menurut klasifikasinya termasuk osplanum, ospneumaticum dan os
irregular, osplanum terdiri atas lapisan tabula externa,tabula interna dan diantaranya
terdapat diploe (lapisan spongiosa).tabula externa menyababkan tabula interna retak
tanpa adanya retakan pada tabula externa .os planum terdapat pada calvaria cranii.
Lapisan superficialis membentuk pericranium , lapisan profunda yang menghadap
meninx di sebut endocranium.Ada ahli yang berpendapat bahwa mandibula tidak
termasuk dalam cranium,jadi suatu tulang tersendiri tetapi sebagian besar ahli
memasukannya di dalam cranium.Cranium di bagimenjadi 2 bagianbesar ,sebagaiberikut
;
a. Neurocranium
b. Viscerocranium (= splanchnocranium)
Neurocranium membentuk cavitas cranii, yang ditempati oleh encephalon dan di bagi
menjadi bagian yang membentuk basis crania dan calvaria cranii. Tulang-tulang yang
membentuk neurocranium adalah osfrontale, osethmoidale, ossphenoidale, osoccipitale,
ostemporale, osparietale. Dua tulang tersebut terakhir ini berpasanagan. Tulang-tulang
yang membentukviscero cranium ialah ; os mandibular (1), osmaxillare (2),
oszygomaticum (2), osnasale (2), osvomer (1), oslacrimale(1), ospalatinum(2) danos
concha nasalis inferior (2).Pada viscera cranium terdapat rongga-rongga yang di tempati
oleh organum visual, organum vistibulocochlere, organum olfactorius, organum
gustatorius. Juga terdapat lubang-lubang yang berfungsi sebagai pintu keluar masukanya
makanan dan udara respirasi, Selain itu terdapat dentes pada maxilla dan mandibula yang
berperan dalam mastifikasi. Yang dimaksud dengan bidang franfurta dalah suatu bidang
yang ditarik melalui margo inferior orbita dan margo superior porus acusticus externus.
Terdiridari;
a. M. frontalis
b. M. orbicularis oculi
c. M. corrugator supercilii
d. M. procerus
a. Processusxiphoideus
b. Arcus costarum
c. Spina iliaca anterior superior
d. Ligamentum inguinale
e. Tepi cranialis symphysis ossis pubis
f. Otot dinding ventral abdomen
1. Kulit
Pada linea mediana anterior mulia dari processus xiphoideus sampai pada tepi cranialis
symphysis osseum pubis terdapat linea alba dan umbilicus. Linea alba di bentuk oleh
aponeurose dari otot dinding ventral abdomen, yang saling menyilng kurang mengandung
pembuluh darah , terutama jelas terlihat di sebelah caudal umbilicus. Umbilicus (=nevel)
berada pada linea alba, lebih dekat ke arah pubis dari pada ke arah processus xiphoidaeus
merupakan sisa ( cicatrix) dari umbilical cord, yang pada masae mbyonal berisi vena
umbilicalis.
Fascia superficialis abdominis terdiri dari dua lapisan yang mudah di pisahkan satu sama
lain. Lapisan superficialis berisi janringan lemak ( adipose layer ), disebut fascia camperi.
Lapisan ini sangat tebal Pada orang gemuk .lapisan yang profunda tidak mengandung lemak
(membranous layer )disebut fascia scarpai. Fascia camperi melanjutakan diri menjadi fascia
superficialis di bagian ventral region femoris ; fascia scarpai melanjutkan diri menjadi fascia
profunda pada region femoris (= fascia lata) dan fascia perinea.
3. Otot
Terdiri dari otot-otot di bagian ventro latero-dorsal dan otot yang melekat pada columna
vertebralis berada di sebelah kiri kanan columnavertebralis, otot-otot dinding ventro – lateral
– dorsal adalah m.rectus abdominis , m. pyramidalis, m. obliquus externus abdominis, m
obliquus internus abdominis dan m. transversusabdominis.
4. fascia transversalis abdominis.
Merupakan fascia yang tipis, terletak pada facies internam.transversus abdominis pada facies
interna dan fascia transversalis abdominnis terdapat juga jaraingan lemak extra peritoneal,
yang memisahkan fascia tersebut dari peritoneum. Fascia ini turut membentuk dinding
posterior canalis inguinalis. Fascia transversalis abdominis berhubungan/melanjutkan diri
menjadi fascia yang melapisi diaphragmathoracis. Kearah dorsal menjadi fascia
renalis.Melanjutkan diri menjadi fascia iliaca.
5. peritoneum.
Peritoneum adalah suatu membrane serosa yang tipis ,halus dan mengkilat , terletak pada
facies cavum abdominis. Terdiri dari peritoneum parietale yang meliputi facies interna
cavum abdominis dan peritoneum viscerale yang langsung membungkus viscera, serta
membentuk lipatan/alat penggantung dari viscera pada dinding abdomen.Alat pengantung
tersebut merupakan peralihanan antara peritonem parietale dan peritoneum viscerale.antara
peritoneum parietaledan peritoneum visceral terbentuk cavum peritonei. Cavum ini
merupakan suatu ruangan yang kosong ,berisi cairan sereus yang berfungsi untuk membasahi
permukaan peritoneum.
Fascia transversalis abdominis melanjutkan diri menjadi ventral fascia thoraco lumbalis, dan
selanjutny amenjadi fascia psoas ( dicranialis) dan fascia ilaca( caudalis ) . fascia psoas
disebut psoas sheath yang melekat pada processus transversus vertebra lumbalis dan pasa
corpus vertebra lumbalis ke arah caudal menjadi fascia iliaca di dalam fossa iliaca.
1) A. epigastrica superior ,merupakan salah satu cabang terminal dari a.mammaria interna,
berjalan melaluit rigonum sternocostalis, berada di sebelah dorasal m.rectusabdominis,
dan memberikan aliran darah kepada otot ini dan kulit di daerah tersebut . mengadakan
anastomose dengan a. epigastricanferior
2) A. epigastrica inferior, di percabangkan oleh a.iliaca externa berjalan ascenddens di
sebelah lateral m.rectusabdominis ,tembus fascia transversalis abdominis , berjalan di
sebelah dorsalis m.rektus abdominis .memberikan suplai darah kepada m.rectus
abdominis dan kulit di daerah tersebut.
3) A. circumflexa ilium superficialis ,di percabangkan oleh a. femoralis berjalan asccendens
menuju ke spina iliaca anterior superior
4) A.epigastricasuperficialis , cabang dari a. femoralis berjala nmenuju umbilicus dan
mengadakan anastomose dengana.epigastrica inferior
5) A. ,circumflexa ilium profunda , di percabangkan oleh, a.iliaca externa berjalan
menembusi m.transversusabdominalisdanm.obliquus internus abdominis ,memberikan
cabang-cabangkepada m.transversus abdominis dan m.obliquus internus abdominalis.
Aliran darah venosum di sebelah caudal umbelicuss mengalir menuju ke vena saphena
magna dan yang berada di sebelahcrnnialdari umbilicus bermuara ke dalam vena thoraco
epigastrica.selanjutnya bermuara ke dalam vena thoracalislateralis
6.innervasi.
Kedua saraf terakhir ini selain berifa motorisu ntukotot-otot dinding ventral abdomen
juga bersifat sensible untuk kulit.
Merupakan gejala yang paling sering, umumnya pertama kali timbul, dan
menghilang pada akhir minggu pertama. Edema paling sering terjadi di daerah
periorbital (edema palpebra), disusul daerah tungkai. Jika terjadi retensi cairan hebat,
maka edema timbul di daerah perut (asites), dan genitalia eksterna (edema
skrotum/vulva) menyerupai sindrom nefrotik.
Distribusi edema bergantung pada 2 faktor, yaitu gaya gravitasi dan tahanan
jaringan lokal. Oleh sebab itu, edema pada palpebra sangat menonjol waktu bangun
pagi, karena adanya jaringan longgar pada daerah tersebut dan menghilang atau
berkurang pada siang dan sore hari atau setelah melakukan kegitan fisik. Hal ini
terjadi karena gaya gravitasi. Kadang kadang terjadi edema laten, yaitu edema yang
tidak tampak dari luar dan baru diketahui setelah terjadi diuresis dan penurunan berat
badan. Edema bersifat pitting sebagai akibat cairan jaringan yang tertekan masuk ke
jaringan interstisial yang dalam waktu singkat akan kembali ke kedudukan semula.
5. Apa yang menyebakan bengkaknya semakin memberat?
Retensi natrium terjadi bila eksresi natrium dalam kemih lebih kecil dari pada
yang masuk (intake). Karena konsentrasi natrium meninggi maka akan terjadi
hipertoni. Hipertoni menyebabkan air ditahan, sehingga jumlah cairan ekstraseluler
dan ekstravaskuler (cairan interstitium) bertambah. Akibatnya terjadi edema.
B. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
• Palpasi
nyeri tekan
• Perkusi
Radiologi :
USG
BNO-IVP
D. Diferensial Diagnosis