Anda di halaman 1dari 10

Palang Pintu pada Lalu Lintas Jalan Raya sebagai

Alat Penertiban Lalu Lintas


Mata Kuliah: Pancasila
Semester 106

Disusun Oleh:
Agung Aji Saputro
NIM: 3225161085

Dosen Pengampu:
Ibu Hikmah, M.Pd.

Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Jakarta
2017
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang palang pintu
pada lalu lintas jalan raya.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Hikmah, M. Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah pendidikan pancasila yang banyak memberikan materi dan masukan, serta semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan secara ikhlas
saya menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang palang pintu pada lalu lintas
jalan raya ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca dan menuju ke arah
perubahan yang positif.

Jakarta, Juni 2017

Penyusun

2
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 3
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Masalah ............................................................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
Bab 2 Pembahasan .................................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Palang Pintu ................................................................................................................ 5
2.2 Pentingnya Palang Pintu di Jalan Raya .......................................................................................... 5
2.3 Manfaat Palang Pintu di Jalan raya ............................................................................................... 6
2.4 Cara Kerja dari Palang Pintu jalan raya ......................................................................................... 6
2.5 Kaitan dengan Etika Nilai Keutamaan dalam Pancasila ................................................................ 8
Bab 3 Penutup ......................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 9
3.2 Kritik dan Saran ............................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka........................................................................................................................................ 9

3
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di kota-kota besar khususnya Jakarta
adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti dari adanya indikasi masalah pelanggaran lalu
lintas yang menyebabkan kecelakaan selalu meningkat. Seperti kita ketahui, sebelum terjadi
kecelakaan lalu lintas pengendara sepeda motor atau mobil banyak yang melanggar aturan
lalu lintas salah satunya adalah menerobos lampu merah, dan terkadang menimbulkan korban,
baik jiwa maupun materi. Pada lampu lalu lintas misalnya, ketika lampu sudah merah banyak
yang melanggar dengan berhenti melebihi zebra cross atau tempat menyebrang jalan bagi
pejalan kaki. Perlu adanya inovasi dan pengembangan teknologi dalam bidang lalu lintas
untuk mengatasi hal demikian. Salah satunya ialah pemasangan palang pintu pada lalu lintas
jalan raya. Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi modern
guna membantu menertibkan lalu lintas.
Perkembangan lalu lintas sendiri dapat memberi pengaruh, baik yang positif maupun
yang negatif bagi kehidupan masyarakat. Sebagaimana diketahui sejumlah kendaraan yang
beredar dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini tampak juga membawa pengaruh
terhadap keamanan lalu lintas yang semakin sering terjadi, pelanggaran lalu lintas yang
menimbulkan kemacetan hingga berujung kecelakaan lalu lintas.
Sebagai warga Indonesia yang demokrasi, kita harus mengerti akan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap butir Pancasila. Kita harus menghargai hak dan kewajiban orang lain
serta tidak mengganggu keamanan dan ketertiban di sekitar kita.

1.2 Tujuan Masalah


Tujuan pembahasan makalah ini agar orang-orang sadar akan pentingnya keselamatan
diri dan nyawa orang lain saat berkendara di jalan raya dengan tidak melakukan pelanggaran
lalu lintas, dan untuk menambah wawasan seputar alat pembantu palang pintu jalan raya guna
menertibkan pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi di sekitar kita dan memberi keamanan
serta kenyamanan kepada penyeberang jalan di zebra cross.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu Palang Pintu jalan raya khususnya di lampu merah?
2. Mengapa perlu adanya Palang Pintu jalan raya?
3. Apa manfaat adanya Palang Pintu tersebut?
4. Bagaimana cara kerja Palang Pintu jalan raya?
5. Apa kaitannya dengan etika keutamaan dalam nilai-nilai Pancasila?

4
Bab 2 Pembahasan

2.1 Pengertian Palang Pintu


Palang Pintu terdiri atas dua kata, yaitu Palang dan Pintu. Dalam kamus KBBI online,
Palang adalah batang kayu (bambu, besi, dan sebagainya) yang dipasang melintang pada
jalan, pintu, dan sebagainya. Pintu adalah tempat untuk masuk dan keluar. Jika di kaitkan
dengan kata lain, palang pintu biasa disebut Portal. Dalam kamus KBBI online, Portal adalah
pintu gerbang; gapura; jalan (pintu) masuk ke dalam. Jadi, saya definisikan sendiri Palang
Pintu khususnya di jalan raya adalah penghalang yang terbuat dari kayu maupun besi yang
dibuat melintang guna menghalangi kendaraan yang melintas. Palang Pintu ini dapat dipasang
pada Lampu Lalu Lintas.

2.2 Pentingnya Palang Pintu di Jalan Raya


Seiring dengan meningkatnya jumlah volume kendaraan di jalan raya, maka tingkat
kecelakaan yang terjadi juga semakin meningkat, khususnya di DKI Jakarta. Hampir setiap
hari terjadi kecelakaan akibat kesalahan pengemudi maupun kendaraan yang sudah rusak. Hal
ini bisa saja terjadi akibat kelalaian pengemudi kendaraan yang juga tidak mematuhi
peraturan lalu lintas yang sudah ada.

Yang menjadi bahasan di sini adalah seberapa penting Palang Pintu di jalan raya
dipasang guna mengurangi tingkat kecelakaan dan sebagai salah satu alat yang berfungsi
menertibkan pengguna jalan raya, serta menegakkan peraturan lalu lintas. Sering kita lihat
banyak pengguna jalan raya yang melanggar lampu lalu lintas, dalam bentuk berhenti
melebihi batas lampu lalu lintas atau juga berhenti di atas garis zebra cross (tempat
menyebrang bagi pejalan kaki). Terkadang membuat pejalan kaki yang melintas menjadi
terganggu.

Gambar 1 Gambar 2

5
Dari kedua gambar tersebut kita bisa lihat bagaimana pelanggaran lalu lintas di Jakarta
yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan dengan melewati batas lampu lalu lintas dan
mengganggu pengguna jalan yang melintas di zebra cross.

2.3 Manfaat Palang Pintu di Jalan raya


Terdapat banyak keuntungan yang akan di peroleh dari pemasangan Palang Pintu di
Jalan Raya, diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat menertibkan para pengendara di lampu lalu lintas.


2. Memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pengguna jalan yang melintasi
zebra cross untuk menyebrang.
3. Secara moral, dapat melatih para pengendara yang biasa melanggar lampu lalu lintas
menjadi lebih mematuhi lampu lalu lintas.
4. Membantu kinerja polisi dalam menertibkan para pengendara yang nakal, sehingga
tugas polisi menjadi terbantu.
5. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan raya khususnya di daerah lampu
lalu lintas, yang kadang-kadang ada pengendara nakal menerobos lampu lalu lintas
padahal lampu sudah merah. Sehingga, dari arah samping menabrak kendaraan yang
menerobos tersebut.

2.4 Cara Kerja dari Palang Pintu jalan raya


Dalam bidang peminatan fisika dikenal dengan Fisika Instrumentasi. Instrumentasi
adalah alat-alat dan piranti yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu
sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Dengan menggunakan sensor cahaya yang
terdapat pada lampu lalu lintas, dan membuat seperangkat sistem dalam palang pintu jalan
raya tersebut yang juga berisi perangkat program guna menangkap dan menerima sensor
cahaya dari lampu lalu lintas.

Sistem ini juga dapat dibantu dengan sebuah kabel yang menghubungkan antara
perangkat palang pintu dengan lampu lalu lintas dimana dalam lampu lalu lintas biasanya
terdapat waktu mundur untuk berubah warna dari merah-jingga-hijau maupun hijau-jingga-
merah.

Komponen elektronik yang digunakan adalah Photodioda. Dalam bahasa Indonesia


disebut dengan Dioda Foto. Dioda Foto adalah komponen elektronika yang dapat mengubah
cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya,
6
Photodioda memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki terminal Anoda,
namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang terpasang dipermukaannya sebagai
pendeteksi cahaya.

Cahaya yang dapat di deteksi oleh Dioda Foto diantaranya adalah Cahaya Matahari,
Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga Sinar-X. Cahaya yang akan
dipakai dalam sistem palang pintu ini adalah Cahaya Tampak (Merah-Jingga-Hijau). Bahan
semikonduktor yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar Photodioda adalah Silikon (Si),
Germanium (Ge), Indium gallium arsenide phosphide (inGasAsP), dan Indium gallium
arsenide (InGaAs).

Prinsip kerja Photodioda terdiri dari satu lapisan tipis semikonduktor tipe-N yang
memiliki kebanyakan elektron dan satu lapisan tebal semikonduktor tipe-P yang memiliki
kebanyakan hole. Lapisan semikonduktor tipe-N adalah Katoda sedangkan lapisan
semikonduktor tipe-P adalah Anoda.

Saat Photodioda terkena cahaya (Merah-Jingga-Hijau), foton yang merupakan partikel


terkecil cahaya akan menembus lapisan semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan
semikonduktor tipe-P, Foton-foton tersebut kemudian akan bertabrakan dengan elektron-
elektron yang terikat sehingga elektron tersebut terpisah dari intinya dan menyebabkan
terjadinya hole. Elektron terpisah akibat tabrakan dan berada dekat persimpangan PN (PN
junction) akan menyebrangi persimpangan tersebut ke wilayah semikonduktor tipe-N.
hasilnya, elektron akan bertambah di sisi semikonduktor N sedangkan sisi semikonnduktor P
akan kelebihan hole. Pemisahan muatan positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan
potensial pada persimpangan PN. Ketika kita hubungkan sebuah beban ataupun kabel katoda
(sisi semikonduktor N) dan Anoda (sisi semikonduktor P), elektron akan mengalir melalui
beban atau kabel tersebut dari katoda ke anoda atau biasanya kita sebut sebagai aliran arus
listrik.

Singkatnya, cahaya yang terdapat pada lampu lalu lintas, akan mengirim sinyal
menuju palang pintu yang sudah terintegrasi dengan sistem perangkat pada lalu lintas. Tidak
hanya itu, waktu yang terdapat pada lampu lalu lintas juga bisa menjadi penanda berjalannya
palang pintu. Dari lampu merah ke lampu jingga, palang pintu secara otomatis akan mulai
menutup jalan dan menghalangi laju kendaraan. Dibutuhkan waktu sekitar 3-5 detik. Setelah
sudah hijau, waktu pada lampu merah akan bergulir hingga selesai. Setelah lampu hijau,
menuju lampu jingga dan dibutuhkan waktu sekitar 3-5 detik untuk berubah warna merah.

7
Sistem ini akan berjalan dan waktunya dapat disesuaikan dengan jumlah jalan yang
akan dipasang palang pintu, pertigaan, perempatan, ataupun lebih dari itu. Di Jakarta, tidak
semuanya harus dipasang palang pintu ini, hanya daerah tertentu saja yang memiliki tingkat
pelanggaran lalu lintas tinggi khususnya pada lampu lalu lintas jalan raya.

2.5 Kaitan dengan Etika Nilai Keutamaan dalam Pancasila


Apakah yang dimaksud etika keutamaan? Jika seorang pengendara kendaraan
bermotor yang kecelakaan karena melanggar lampu lalu lintas, maka penilaian pertama yang
muncul adalah bahwa pengendara tersebut adalah buruk. Tidak peduli untuk tujuan apakah
pengendara tersebut menerobos, apakah ia dikejar deadline sehingga terburu-buru ataukah ia
hanya terlanjur jalan karena tanggung sudah dekat lampu lalu lintas dari pada menunggu
lama? Yang jelas pengendara tersebut melanggar aturan dan bersalah. Ke semua alasan
tersebut tidak dapat dijadikan alasan, yang terpenting adalah bahwa orang tersebut berbuat
salah karena telah melanggar norma moral yang berlaku, dan harus dihukum. Penilaian
tersebut sifatnya sangat formalistik, karena memandang suatu perbuatan sebatas penampakan
yang nyata-nyata melanggar suatu norma moral tertentu. Penilaian tersebut di atas tentu saja
berbeda jika terdapat seorang pengendara yang selalu menerobos karena pada dasarnya
memiliki perilaku yang buruk yaitu suka menerobos lampu lalu lintas dan percaya bahwa
peraturan dibuat hanya untuk dilanggar. Penilaian yang dilakukan terhadap perbuatan ini lebih
mendalam yaitu menyangkut sifat, niat, motivasi serta itikad yang dimiliki setiap manusia.

Perbedaan penilaian terhadap kasus tersebut diatas sangat terkait dengan perbedaan
mendasar pada teori yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Penilaian pertama lebih
didasarkan pada teori etika kewajiban yang lebih menekankan mengharuskan seseorang untuk
melakukan suatu kewajiban secara mutlak tanpa syarat apapun. Sedangkan penilaian kedua
terkait dengan etika keutamaan, bahwa penilaian suatu tindakan harus mempertimbangkan
karakter, motivasi, yang dimiliki oleh seseorang.

Sebagai sebuah rumusan nilai-nilai moral, nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila
bukan hanya dapat di interpretasikan berdasar etika kewajiban seperti yang sudah dilakukan
selama ini. Keutamaan moral yang ada dalam nilai-nilai Pancasila, seperti cinta kasih
terhadap Pencipta dan sesama, pengendalian diri, penghargaan terhadap orang lain serta
keadilan merupakan sifat, karakter manusia yang harus dikembangkan. Berdasar sifat
keutamaan inilah sebuah tindakan dilakukan, bukan hanya karena formalitas untuk
menggugurkan kewajiban atau mengharapkan adanya imbalan maupun pujian.

8
Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan
Demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari
peraturan dan salah satunya adalah Peraturan Lalu Lintas. Sebagai manusia dan Rakyat
Indonesia pada khususnya yang bermoral dan memiliki etika, kita harus mematuhi segala
bentuk aturan yang dibuat pemerintah. Semua sudah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Setiap manusia yang melakukan suatu perbuatan atau tindakan tertentu,
selalu di latar belakangi oleh watak, karakter yang dimiliki manusia tersebut. Etika keutamaan
yang sesungguhnya ada dalam diri setiap manusia. Etika keutamaan mengarahkan pada being
manusia, what should I be?. Hal ini berbeda dengan etika kewajiban yang menekankan doing
manusia, what should I do?.

3.2 Kritik dan Saran


Para pengguna jalan diharapkan memiliki etika kesopanan di jalan dan harus
mematuhi serta melaksanakan peraturan lalu lintas salah satunya lampu lalu lintas, karena jika
kita tidak mulai sekarang kapan lagi? Jika mau perubahan jangan hanya memerintahkan orang
lain untuk berubah, tapi tanyakan kepada diri sendiri apakah mampu untuk berubah dan yakin
dengan usaha yang sudah dilakukan, jika bukan kita siapa lagi?. Lakukan yang terbaik karena
hanya dengan berbuat baiklah kita mampu hidup dengan bahagia.

Daftar Pustaka
Hastianti, W. (t.thn.). hastianti_widy@ugm.ac.id. Dipetik Juni 28, 2017

Kho, D. (t.thn.). http://teknikelektronika.com/pengertian-photodiode-dioda-foto-prinsip-kerja-


photodiode/. Dipetik Juni 27, 2017

Kristianto, H. (2015, April 3). Dipetik Juni 24, 2017, dari http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-
contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html.

Kristianto, H. (2015, Desember 29). Dipetik Juni 24, 2017, dari


http://www.hengkikristianto.com/2014/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-dan-benar.html.

Widanarto, W. (2017, Juni 26). https://docs.google.com/presentation/d/1KBbU-


MV0ComMWkUvaRYQSYUx7IIXWV_YVQVW8X_Pe1g/edit#slide=id.p10. Diambil kembali dari
https://docs.google.com

Wulandari, S. (2014, Juni 27). Dipetik Juni 25, 2017, dari


http://syawitristar.blogspot.co.id/2014/06/kata-pengantar-segala-puji.html.

gambar 1: kaskus.co.id dan gambar 2: maxresdefault

9
10

Anda mungkin juga menyukai