LANDASAN TEORI
22
23
B. Prinsip-Prinsip Muamalah32
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa Fiqh
Muamalat adalah ilmu tentang hukum-hukum syara‘ yang mengatur hubungan
antara manusia dengan manusia lain yang sasaranya adalah harta benda atau
mal. Hubungan tersebut sangat luars karena mencakup hubungan antara
sesama manusia, baik muslim maupun non muslim. Namun ada beberapa
prinsip yang menjadi acuan dan pedoman secara umum untuk kegiatan
mumalat ini. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
31
Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012 ),3.
32
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2013),3.
24
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu33; Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
33
Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab
membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.Untuk
menunjukkan adanya kerelaan dalam setiap akad atau transaksi dilakukan Ijab dan qobul atau serah
terima antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi.
25
أضر ر يزال
yang mengandung unsur kejahatan keji dan kotor. Usaha dan jasa yang
dilakukan melalui kejahatan, kekejian, dan kekotoran tidak dibenarkan oleh
hukum Islam.
13. Asas perlindungan hak
Asas Ini mengandung arti bahwa semua hak yang diperoleh seseorang
dengan jalan yang halal dan sah harus dilindungi. Apabila hak itu dilanggar
oleh salah satu pihak dalam hubungan perdata, maka pihak yang dirugikan
berhak untuk menuntut pengembalian hak itu atau menuntut kerugian kepada
pihak yang merugikannya.
14. Asas hak milik berfungsi sosial
Asas ini menyangkut pemanfaatan hak milik yang dimiliki oleh
seseorang menurut hukum, Islam hak milik tidak boleh dipergunakan hanya
untuk kepentingan pribadi pemiliknya, tetapi juga harus diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial. Agama Islam mengajarkan bahwa harta
yang telah dikumpulkan oleh seseorang dalam jumlah yang cukup mencapai
nisab, wajib dikeluarkan zakatnya untuk menyantuni golongan masyarakat,
antara lain fakir miskin, yang disebut mustahik zakat, sebagaimana yang
tercantum dalam surat at-taubah (9) ayat 60:
34
Yang berhak menerima zakat Ialah: (a) orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya,
tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. (b) orang miskin: orang yang
tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. (c) Pengurus zakat: orang yang diberi
tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. (d) Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk
Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. (e) Memerdekakan budak:
mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. (f) Orang berhutang:
orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan
zakat, walaupun ia mampu membayarnya. (g) Pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan
pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu
mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
(h) orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam
perjalanannya.
31
perdata kecuali yang bersifat ijbari karena ketentuannya telah kota hanyalah
bersifat mengatur dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang akan
memanfaatkannya telah mengadakan hubungan perdata para pihak dapat
memilih ketentuan lain berdasarkan kesukarelaan asal ketentuan itu tidak
bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam hukum Islam (syara')
18. Asas tertulis atau diucapkan di depan saksi
Asas ini mengandug makna bahwa hubungan perdata selayaknya
dituangkan dalam perjanjian tertulis dihadapan para saksi hal ini sesuai
dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah 2 ayat 282 :
32
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah35tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang
lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-
saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.
35
Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan
sebagainya
33
Pada model party plan ini seorang penjual, karyawan lepas atau
tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang
sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk
mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih
harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda
terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu. Dengan demikian
34
36
Amin Muchtar, (http://www.sigabah.com/beta/hukum-bisnis-melalui-mlm/, 21 April 2015)
diunduh pada 9 juni 2016 pukul 11:40
35
37
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-multi-level-marketing_25.html, diunduh pada
hari 18 juni 2016 pukul 23:07
38
Wester, rabu 09 mei 2012, http://westar-holligant.blogspot.co.id/2012/05/makalah-mlm
syariah.html, diunduh pada senin, 13 juni 2016 pukul 10:44
36
Artinya :
39
Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang
yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian,
seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam
ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
40
Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan
syaitan.
41
Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
42
Sofwan Jauhari, (jurnal, ―Fatwa MUI Mengenai MLM‖, 2013)
37
Syarat pertama ini merupakan rukun akad yang harus dipenuhi oleh
semua akad, seperti akad bai‘ atau jual beli, ijarah, murabahah, bahkan akad
nikah sekalipun. Setiap akad harus memenuhi rukun-rukunya yaitu (1) ada
para pihak yang berakad, (2) ada sighot akad (ijab dan qabul) (3) ada obyek
akad, jika suatu akad tidak memenuhi rukun-rukun tersebut, maka akadnya
menjadi batal. Dalam prakteknya memang ada beberapa perusahaan yang
mengklaim sebagai industri MLM namun mereka tidak menjual produk
barang ataupun jasa apapun, ada yang menyatakan bahwa yang mereka jual
adalah hak usaha, bahkan ada yang menyatakan bahwa yang mereka bayarkan
itu adalah suatu sedekah.
38
Hal ini bisa menjadi tolok ukur bagi masyarakat yang paling mudah,
apabila ada perusahaan yang mengklaim sebagai industri MLM namun
mereka tidak menjual produk barang maupun jasa, maka jelas ini tidak
memenuhi prinsip syariah, kemungkinannya mereka adalah sebuah money
game atau perjudian.
a. Larangan gharar. gharar adalah setiap transaksi yang tidak jelas, atau
bahkan mengandung unsur penipuan secara sengaja. Ketidak jelasan
mungkin terjadi pada harganya, jenis atau spesifikasi barang yang
39
emas dengan emas tetapi satunya diserahkan saat akad, dan satu
lagi diserahkan 3 bulan setelah akad.
tidak mengetahui harga pasar serta tidak mahir melakukan proses tawar
menawar, ghibn adalah salah satu bentuk penipuan.
Poin ini merujuk kepada kaidah fiqh yang tersebut dalam fatwa yaitu:
Upah adalah sesuai dengan jerih payah atau usaha. Untuk meneliti apakah
sebuah MLM menerapkan point persyaratan ini atau tidaknya, kita dapat
melihat dari marketingplann atau system pembagian bonus yang berlaku pada
perusahaan tersebut. Diantara indikatornya adalah apabila anggota yang
mendaftar belakangan berpeluang mendapatkan bonus yang lebih besar
43
Indikator lain berlaku atau tidaknya poin ini adalah, MLM tersebut tidak
hanya menitikberatkan pada perekrutan member baru, tetapi sangat peduli
terhadap pembinaan member yang ada serta menekankan pada penjualan
produk. Karena dengan kewajiban membina downline serta kewajiban
menjual mereka harus bekerja secara kontinyu, berbeda halnya jika mereka
mendapatkan bonus yang besar hanya dengan merekrut, maka perekrutan bisa
dilakukan dengan janji-janji yang mungkin sulit untuk dipenuhi.
6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus
jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target
penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan.
ini bukan berarti tidak jelas, sebenarnya besaran bonusnya jelas seperti yang
tertera dalam marketingplan, tetapi banyak orang yang tidak mau repot. Hal
ini seperti yang terjadi dalam akad Bank Syariah, dalam pengamatan
sederhana, banyak penabung di bank syariah yang tidak mengetahui akad apa
yang dipakainya, syarat dan ketentuan apa yang berlaku di bank, mereka
hanya membubuhkan tanda tangan tanpa membaca.
7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara
reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau
jasa;
Passive income atau komisi pasif seringkali menjadi hal yang diidam-
idamkan oleh setiap pelaku MLM, apalagi moneya game yang berkedok
MLM, banyak dari pelaku MLM yang menjanjikan passif income. Hal ini
menjadi kritik point bagi pelaku MLM Syariah. Adanya passive income pada
satu member biasanya –mau tidak mau- mengharuskan adanya kerja keras
daripada pihak yang lainnya agar target penjualan dan keuntungan perusahaan
tetap tercapai sehingga dapat membagikan bonus kepada para anggotanya.
Jika passif income ini terjadi, maka dugaan kuat yang terjadi dalam rantai
MLM tersebut adalah ketidak adilan anggota, ada yang bekerja keras namun
mendapatkan bonus yang minimal dan di sisi lain akan ada member yang
tidak melakukan kegiatan usaha apapun tetapi memperoleh bonus yang sangat
besar karena mereka telah berada pada posisi tertentu.
Dengan kata lain MLM Syariah biasanya selalu ada kewajiban tutup
point atau kewajiban melakukan pembinaan agar tidak terjadi passive income.
Sebenarnya Ighra’ dalam batas tertentu bisa jadi merupakan hal yang
positif, karena dengan adanya ighro, iming-iming atau insentif yang
46
Sebagaisalahsatu tolakukurnyaadalahjikamarketingplan-nya
memberikan peluang kepada setiap member yang mendaftar lebih dalu pasti
mendapatkan bonus yang lebih besar, maka ini adalah salah satu bentuk
eksploitasi yang dilarang, kemungkinan besarnya MLM tersebut tidak dapat
memenuhi fatwa ini, sehingga belum dapat dikategorikan sebagai industry
MLM Syariah.
dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat
dan lain-lain.
َ ًَ عهَيو
كهكم راعٍ ًكهكم:سهم َ صهى هللا ُ قَب َل َر: أَنهوُ قَب َل،ع َمز
َ سٌل هللا ُ ع ْن ابن
َ
،عهَى اننبس راعٍ عهييم ًىٌ مسئٌل عنيم َ فبألميز انّذي،ع ْن رعيتو َ مسئٌل
عهَى بيت
َ عهَى أىم بيتو ًىٌ مسئٌل عنيم ًامزأة انزجم راعيتَ ًٍانزجم راع
عهَى مبل سيده ًىٌ مسئٌل
َ ٍ ًعبد انزجم راع،سًجيب ًًندىب ًىً مسئٌنت عنيم
.ع ْن رعيتو
َ
Dari Ibnu Umar berkata, bahwa rasulullah saw bersabda : setiap kalian
adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung atas orang-orang yang
dipimpinnya. Seorang amir (ketua) atas sekelompok orang bertanggung atas
(keadaan) mereka dan akan diminta pertanggung jawabannya, seorang lelaki
adalah pemimpin atas keluarganya dan akan diminta pertanggungjawabannya,
seorang istri adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya dan
akan diminta pertanggung jawabannya, seorang budak juga pemimpin atas
harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawabannya. (HR Malik.)
43
http://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/artikel-ilmiah/116-fatwa-mui-mengenai-mlm,
44
Budihardjo, "panduan praktis menyusun SOP Standard Operating Procedure", (Jakarta :
Raih Asa Sukses, 2014), 7.
45
Arini, ―Mudah Menyusun SOP‖,(Jakarta: Penebar Plus, 2014), 11.
51
46
Budihardjo, "panduan praktis menyusun SOP Standard Operating Procedure", (Jakarta :
Raih Asa Sukses, 2014) Hlm 8.