Anda di halaman 1dari 5

A.

DEFINISI BASIS DATA

Menurut beberapa ahli, basis data didefinisikan sebagai berikut :

1. Silberschatz, dkk (2002), mendefinisikan basisdata sebagai kumpulan data

berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.

2. Menurut Mc Leod, dkk (2001), basisdata adalah kumpulan seluruh sumber daya

berbasis komputer milik organisasi.

3. Ramakrishnan dan Gehrke (2003), menyatakan basisdata sebagai kumpulan

data, umumnya mendiskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang

berhubungan. Misalnya, basisdata universitas mungkin berisi informasi

mengenai hal berikut :

a) Hubungan antar entitas seperti registrasi mahasiswa dalam matakuliah,

fakultas yang mengajarkan matakuliah dan pengguna ruang kuliah.

b) Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah.

Dari beberapa definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari basis

data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan dengan minimum

redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal.

Fungsi utama dari basis data, antara lain :

1. Menghindari adanya data yang sama

Perangkat lunak DBMS mampu menganalisis terjadinya duplikasi data yang ada di

komputer. Inilah salah satu fungsi primary key yang ada di DBMS, sangat rawan
terjadinya duplikasi data karena database sifatnya bisa diakses oleh beberapa

pengguna.

2. Memudahkan proses identifikasi data

Database akan mengumpulkan data-data penting yang diminta. Ini jauh lebih

mudah jika data tersebar di file yang berbeda. Kumpulan database ini akan

memudahkan kamu dalam mencari dan mengidentifikasi data.

3. Media penyimpanan yang lebih praktis

Jika dibandingkan dengan penggunaan kertas, database akan jauh lebih praktis

selain menghindari adanya data yang terselip tapi juga menghemat penggunaan

kertas dan menghemat ruang penyimpanan.

Keunggulan dari penggunaan basis data, yaitu :

1. Kecepatan, Kemudahan dan Efisiensi Ruang Penyimpanan

2. Redundansi data minimum

3. Konsistensi data

4. Integrasi data

5. Pemakaian data bersama

6. Menjalankan pembakuan

7. Mempermudah pengembangan aplikasi


8. Menyediakan antarmuka banyak pengguna

9. Menggambarkan relasi komplek diantara data

10. Menjalankan batasan keutuhan (integrity)

11. Menyediakan backup dan pemulihan (recovery )

Jenis-jenis basis data, antara lain :

1. Operational Database

Database yang pertama adalah Operational Database, Database jenis ini mampu

melakukan penyimpanan data secara rinci dan hebatnya lagi dapat dioperasikan dari

seluruh organisasi. Biasa dikenal juga sebagai Subject Area Database (SADB),

fungsinya sebagai transaksi dan produksi Database, contohnya seperti Database

pelanggan dan juga Database akuntansi.

2. Relational Database

Database yang kedua pula jenis Database yang paling banyak digunakan. Database

ini dapat mengakses dan mencari informasi secara bersamaan melalui tabel yang

berbeda.

3. Distributed Database

Database ini berfungsi sebagai Database yang membagikan atau mendistribusikan

data secara menyeluruh namun masih tetap berhubungan satu sama lain dan masih

bisa diakses secara bersamaan. Contohnya, Database yang digunakan pada

perusahaan yang memiliki beberapa cabang kantor, menggunakan Distributed


Database memudahkan penggunanya dalam mengakses data dari komputer

manapun selama menggunakan Database yang sama.

4. Eksternal Database

Database ini lebih banyak digunakan untuk keperluan komersial. Biasanya

disediakan untuk akses publik. Ini artinya semua orang mampu mengaksesnya.
B. TERMINOLOGI DASAR

Anda mungkin juga menyukai