Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI KATALISATOR ASAM

TERHADAP SINTESIS FURFURAL DARI SEKAM PADI

Rinna Juwita1)*, Lailan Rizki Syarif1)**, Abubakar Tuhuloula2)***


1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2)
Staf pengajar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Email : *dear_rinna@yahoo.co.id, **elan_haibara@yahoo.co.id, ***Abubakarkulur@yahoo.com

Abstrak-Indonesia merupakan negara agraris dengan produksi padi yang besar, dimana seiring
tingginya produksi padi maka semakin tinggi pula potensi limbah padi yang dihasilkan, salah satunya
berupa sekam padi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furfural. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh jenis dan konsentrasi katalisator asam terhadap perolehan
furfural, menentukan kadar furfural yang diperoleh dengan menggunakan kedua jenis katalisator asam
dalam berbagai variasi konsentrasi serta menentukan jenis dan konsentrasi katalisator asam yang dapat
menghasilkan kadar furfural terbesar. Penelitian ini berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu tahap
persiapan bahan baku, proses hidrolisa dan distilasi. Persiapan bahan baku dilakukan dengan
menghaluskan sekam padi hingga 80 mesh kemudian dikeringkan menggunakan oven. Proses hidrolisa
menggunakan katalisator asam dilakukan selama 4 jam dengan suhu 85 oC, hidrolisat disaring untuk
selanjutnya dilakukan pemurnian dengan distilasi. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan
katalisator asam berupa asam sulfat dan asam klorida dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesis furfural dari sekam padi dapat menghasilkan furfural
tertinggi pada katalisator asam sulfat dengan konsentrasi 1%. Adapun kadar furfural yang diperoleh
pada katalisator asam sulfat dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% berturut-turut sebesar
1,815%; 1,256%; 0,933%; 0,733% dan 0,730%, sedangkan kadar furfural yang diperoleh pada
katalisator asam klorida sebesar 1,659%; 1,126%; 0,848%; 0,737% dan 0,726%.

Keywords : hidrolisa, distilasi, katalisator asam, furfural

Abstract-Indonesia is an agrarian country with a large rice production, where rice production is often
high, the potential of rice waste will be higher, one of the waste is rice hull that can be used as raw
material for the manufacture of furfural. This research aims to determine the type and concentration of
acid catalyst in the manufacture of furfural, and analyze the effect of acid catalyst type and concentration
to furfural obtained. This research was done by three stages, namely preparation of raw materials,
hydrolysis and distillation process. Preparation of raw materials was started by reducing the rice hull’s
size up to 80 mesh and then drying. Acid catalyst hydrolysis carried out for four hours with the operating
temperature of 85 oC, then filtered hydrolyzate was purified by distillation. Research was done by varying
the acid catalyst in the form of sulfuric acid and hidrochloric acid with the concentration of 1%, 3%, 5%,
7% and 9%. The results showed that the synthesis of furfural from rice hull obtained the highest furfural
concentration on the sulfuric acid catalyst at 1% concentration. The furfural obtained with concentration
of 1%, 3%, 5%, 7% and 9% on a sulfuric acid catalyst respectively at 1.815%; 1.256%; 0.933%; 0.733%
and 0.730%, while the furfural obtained on the hydrochloric acid catalyst respectively at 1.659%;
1.126%; 0.848%; 0.737% and 0.726%.

Keywords: hydrolysis, distillation, acid catalyst, furfural

PENDAHULUAN berlangsung sangat lambat, sehingga limbah


Latar Belakang Masalah sekam padi tidak saja mengganggu lingkungan
Limbah sering diartikan sebagai bahan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan
buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil manusia (BPPP, 2011). Hal yang paling sering
pertanian. Pada setiap penggilingan padi akan dilakukan untuk mengatasi limbah sekam padi
selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam adalah dengan pembakaran, akan tetapi aktivitas
yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini ini dapat meningkatkan jumlah polutan di udara
alternatif pengolahan sekam sangatlah terbatas dan mengganggu kesehatan masyarakat.
karena massa jenisnya rendah, kandungan mineral Sekam padi yang selama ini dipandang
yang tinggi serta dekomposisi secara alaminya sebagai polutan sebenarnya adalah salah satu
sumber energi biomasa yang mengandung  sebagai bahan baku pada industri bahan
pentosan. Dengan komposisi tersebut, sekam dapat bangunan, terutama kandungan silika (SiO2)
dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri yang dapat digunakan untuk campuran pada
kimia (Fang, 2004 dalam Paramita, 2010). pembuatan semen portland, bahan isolasi,
Pemanfaatan limbah sekam padi sebagai bahan husk-board dan campuran pada industri bata
baku pembuatan furfural sangat menguntungkan, merah.
sekam padi merupakan limbah pertanian yang nilai (Paramita, 2010).
ekonomisnya tidak tinggi, tersedia dalam jumlah Hidrolisa merupakan reaksi pengikatan
besar serta memiliki kandungan pentosan yang gugus OH oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat
besar. Furfural memiliki banyak kegunaan, diperoleh dari senyawa air. Variabel yang
diantaranya sebagai pelarut dalam proses berpengaruh dalam hidrolisa:
pemurnian minyak pelumas, industri nitroselulosa, 1. Katalisator
selulosa asetat, pewarna sepatu, bahan baku Hampir semua reaksi hidrolisa
insektisida, herbisida, dan fungisida serta sintesis memerlukan katalisator untuk mempercepat
senyawa turunan seperti tetrahidrofuran,furfuril jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat
alkohol, dan asam furoic (Saputri, 2009). berupa enzim atau asam sebagai katalisator,
Proses yang terjadi pada pembuatan furfural karena kerjanya lebih cepat. Asam yang dipakai
adalah proses hidrolisa dan dehidrasi. Penggunaan beraneka ragam mulai dari asam klorida, asam
katalisator asam menjadi salah satu faktor penting sulfat sampai asam nitrat.
hidrolisa yang akan mempengaruhi kadar furfural 2. Suhu dan tekanan
yang diperoleh. Akan tetapi pembahasan mengenai Pengaruh suhu terhadap kecepatan
ini, jarang sekali ditemukan. Berdasarkan hal itu, reaksi mengikuti persamaan Arhenius, semakin
maka penelitian yang akan kami lakukan, tinggi suhu, semakin cepat jalannya reaksi.
mengangkat topik mengenai katalisator asam pada 3. Pencampuran (pengadukan)
proses sintesis furfural dari limbah sekam padi, Supaya zat pereaksi dapat saling
khususnya mengenai pengaruh jenis dan bertumbukan dengan sebaik-baiknya, maka
konsentrasi katalisator asam yang digunakan perlu adanya pencampuran. Untuk proses
terhadap kadar furfural yang diperoleh. batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan
pengaduk atau alat pengocok.
Landasan Teori 4. Perbandingan zat pereaksi
Sekam padi merupakan lapisan keras yang Kalau salah satu zat pereaksi berlebihan
meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan jumlahnya maka keseimbangan dapat
yang disebut lemma dan palea yang saling menggeser ke sebelah kanan dengan baik.
bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam (Agra dkk, 1973; Stout & Rydberg Jr., 1939 dalam
akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan Prasetyo, 2011)
sisa atau limbah penggilingan. Sekam Hidrolisa adalah suatu proses antara reaktan
dikategorikan sebagai biomassa yang dapat dengan air agar suatu senyawa pecah atau terurai.
digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan Reaksi ini merupakan reaksi orde satu, karena air
baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan yang digunakan berlebih, sehingga perubahan
bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya reaktan dapat diabaikan (Cooney,1979 dalam
diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Retno, 2009). Asam yang biasa digunakan adalah
Sekam padi memiliki komponen utama seperti asam asetat, asam fosfat, asam khlorida dan asam
selulosa (31,4 – 36,3 %), hemiselulosa (2,9 – 11,8 sulfat.Asam sulfat banyak digunakan di Eropa dan
%) , dan lignin (9,5 – 18,4 %) (Champagne, 2004 asam khlorida banyak digunakan di Amerika
dalam Paramita, 2010). (Radley, 1954 dalam Retno, 2009). Laju proses
Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam hidrolisa akan bertambah oleh konsentrasi asam
mengandung beberapa unsur kimia penting yaitu yang tinggi (Matz,1970 dalam Retno, 2009).
kadar air sebesar 9,02%, protein kasar 3,03%, Hidrolisa dengan penambahan asam dapat
lemak 1,18%, serat kasar 35,68%, abu : 17,17% mempercepat reaksi, dimana asam yang
dan karbohidrat dasar 33,71% (Suharno, 1979 ditambahkan berfungsi sebagai katalis.Penggunaan
dalam Paramita, 2010). Dengan komposisi katalis asam tersebut mampu mendorong aktivitas
kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat penguraian molekul air dengan adanya kandungan
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan: ion hidrogen pada asam. Katalis asam yang sering
 sebagai bahan baku pada industri kimia, digunakan adalah asam klorida (HCl) dan asam
terutama kandungan zat kimia furfural yang sulfat (H2SO4), asam lainnya masih dalam tahap
dapat digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian diantaranya asam formiat dan asam
berbagai industri kimia. trichloroacetat. Asam sulfat paling umum
digunakan sebagai katalisator, karena dapat
dipisahkan dari campurannya dengan penambahan membentuk pentosa. Pada kondisi asam pentosa
alkali seperti kalsium, sehingga dapat diendapkan akan melepaskan tiga molekul air dan
dalam bentuk kalsium sulfat (Arief Widjaja, 1969 membentuk furfural.
dalam Perwitasari, 2004). Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Furfural merupakan senyawa turunan dari 1. Hidrolisa pentosan penjadi
asam pentosa :
monosakarida, yang berbentuk senyawa C5H8O4 + H2O C5H10O5 … (1)
heterosiklik yang mengandung satu gugus aldehid pentosan pentosa
pada atom C yang terdekat dengan atom hetero 2. Dehidrasi pentosa
asam membentuk furfural :
(Othmer, 2005). Furfural dapat dihasilkan dari C5H10O5 C5H4O2 +3 H2O … (2)
residu yang mengandung lignoselulosa, seperti pentosa furfural
tongkol jangung, tandan kosong kelapa sawit, (Triyanto, 2006)
gandum, sekam padi, kayu, cangkang dan lainnya Hidrolisa dalam suasana asam, akhirnya
(Novrizal, 2005 dalam Mulyati, 2008). Furfural menghasilkan pemecahan ikatan glikosida,
dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung berlangsung dalam tiga tahap. Dalam tahap
pentosan seperti limbah hasil pertanian antara pertama proton yang berkelakuan sebagai
lain : sekam padi, gergajian kayu, kulit gandum, katalisator asam berinteraksi cepat dengan oksigen
tongkol jagung, ampas tebu, dan lain-lain. Furfural glikosida yang menghubungkan dua unit gula (I),
merupakan zat cair tak berwarna yang digunakan membentuk yang disebut asam konjugat (II).
sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa Langkah ini diikuti dengan pemecahan yang
furan, tetrahidro furan, pural, pembuatan plastik, lambat dari ikatan C-O, menghasilkan zat antara
sebagai bahan pembantu dalam industri karet kation karbonium siklis (III). Protonasi dapat juga
sintetik dan lain-lain (Hidajati, 2006). terjadi pada oksigen cincin (II*), menghasilkan
Furfural digunakan sebagai suatu bahan pembukaan cincin dan kation karbonium non siklis
pelarut dalam proses penyulingan petrokimia, juga (III*). Kation karbonium mulai mengadisi molekul
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan karet air dengan cepat, membentuk hasil akhir yang
sintesis dari hidrokarbon lainnya. Seperti furfuryl stabil dan melepaskan proton (Shafizadeh 1963;
alcohol yang merupakan turunan dari furfural, Timell 1964a; Harris 1975; Szejth 1976; Philip et
dapat digunakan sebagai bahan pembuat kaca, al 1979 dalam Fengel, Dietrich dan Gerd Wegener,
beberapa komponen pesawat terbang dan rem 1995).
kendaraan bermotor, dimana dapat dimanfaatkan Produk degradasi yang paling penting dari
sendiri atau direaksikan dengan aseton, urea, segi hasil dan kemungkinan penggunaannya adalah
maupun zat asam karbol (Othmer, 2005). senyawa siklis furfural yang dibentuk dari pentosa
Penelitian tentang pembuatan furfural dari dan asam uronat, dan hidroksimetilfurfural (HMF)
limbah pertanian telah dilakukan oleh beberapa dari gula heksosa, terutama glukosa. Hasil-hasil
peneliti terdahulu. UPT Olahan Bahan Kimia, LIPI yang tinggi dari senyawa-senyawa ini hanya
Bandung telah memproduksi furfural dari tongkol diperoleh dalam asam pekat pada suhu tinggi
jagung. Hasil yang diperoleh furfural maksimum (Fengel, Dietrich dan Gerd Wegener, 1995).
yang didapat sebesar 6,04% dengan konsentrasi Konsentrasi katalisator asam yang besar
asam sulfat 7% pada waktu hidrolisa 3 jam menyebabkan furfural yang terbentuk segera
(Kismurtono, 1999 dalam Mulyati, 2008). Selain terdegradasi menjadi senyawa organik lain, dimana
dari tongkol jagung furfural juga dapat dihasilkan furfural berperan sebagai produk antara. Furfural
dari limbah sekam padi, dimana selama ini sebagai intermediate product merupakan reaksi
pemanfaatan sekam padi saat ini hanya sebagai seri :Pentosan → C5-sugars → furfural→
penggembur tanah, abu gosok dan campuran untuk senyawa-senyawa organik lain (Suharto, 2006).
pembuatan bara tahan api (Mulyati, 2008). Penelitian mengenai furfural telah
Furfural (C5H4O2) merupakan senyawa dilakukan oleh Sri Mulyati dan Umi Fathanah
organik turunan dari furan.Furfural merupakan dengan hasil konsentrasi furfural tertinggi
cairan berwarna kuning tua hingga coklat dan diperoleh sebesar 2,13 g/L sebesar 7,53 % pada
memiliki aroma yang kuat.Furfural dengan titik waktu hidrolisa 6 jam dan konsentrasi asam sulfat
didih 161,7oC (1 atm) merupakan senyawa yang 5,4 M, serta sifat fisik dari furfural yaitu densitas,
kurang larut dalam air namun larut dalam alkohol, indeks bias dan titik didih yang diperoleh
eter, dan benzena (Krick, 1995 dan Ramirez, 2002 memenuhi persyaratan untuk furfural menurut
dalam Witono, 2005). Furfural dihasilkan dari ASTM. Penelitian Amri Hidayat memberikan hasil
biomassa yang mengandung pentosan melalui kandungan furfural tertinggi hasil hidrolisa sebesar
dua tahap reaksi, yaitu hidrolisa dan dehidrasi 5,5625 mmol yang terjadi pada suhu hidrolisa 100
o
dengan bantuan katalis asam. Pentosan C dengan konsentrasi asam sulfat 8%. Penelitian
merupakan hemisellulosa dengan lima karbon gula Aguilar J. A dkk memberikan hasil kondisi optimal
yang apabila dihidrolisa dengan asam akan hidrolisa adalah 2% H2SO4 pada 122oC selama 24
menit, yang menghasilkan larutan dengan 21,6 g dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 25 mL
xylose / l, 3 g glukosa / l, 0,5 g furfural / l dan 3,65 bromat-bromida kemudian diletakkan di dalam
g asam asetat / l. ruang gelap selama 1 jam. Kalium iodida 10%
Perumusan Masalah sebanyak 10 mL ditambahkan dalam larutan
1. Bagaimana pengaruh jenis katalisator asam kemudian dititrasi dengan sodium thiosulphate
terhadap perolehan furfural? (Na2S2O3) 0,1 N. Volume titran sample dikurangi
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi katalisator dengan volume titran blanko merupakan volume
asam terhadap perolehan furfural? furfural yang diperoleh (1 mL = 0,0024 gram
Tujuan Penelitian furfural).
1. Menganalisa pengaruh jenis dan konsentrasi
katalisator asam terhadap perolehan furfural. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Menentukan kadar furfural yang diperoleh Dari penelitian yang telah dilakukan,
dengan menggunakan kedua jenis katalisator hidrolisa sekam padi dengan katalisator asam
asam dalam berbagai variasi konsentrasi. menghasilkan larutan berwarna coklat, hal ini
3. Menentukan jenis dan konsentrasi katalisator mengidentifikasikan furfural telah terbentuk.
asam yang dapat menghasilkan kadar furfural Gambar 4.1 memperlihatkan pengaruh jenis
terbesar. dan konsentrasi katalisator asam terhadap
perolehan furfural.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan bertempat di
Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas
Teknik UNLAM dan Laboratorium Balai Riset
dan Standarisasi Industri Banjarbaru.
Penelitian ini menggunakan alat utama
berupa serangkaian alat hidrolisa dan distilasi.
Selain itu menggunakan alat pendukung berupa
labu ukur 250 mL; 500 mL dan 1000 mL; gelas
ukur 100 mL; gelas kimia 500 mL; erlenmeyer
1000 mL; pipet volume 25 mL;corong kaca;
neraca analitik dan buret 50 mL. Bahan-bahan
yang digunakan berupa sekam padi, H 2SO4 96-97 Gambar 4. Hubungan jenis dan konsentrasi katalisator
asam terhadap kadar furfural
%, HCl 37 %, dan aquadest.
Terjadi penurunan kadar furfural pada tiap
Persiapan bahan baku
kenaikan konsentrasi katalisator asam. Penurunan
Sekam padi dihaluskan dan diayak (80
kadar furfural ini dikarenakan terjadinya
mesh), kemudian dikeringkan dalam oven selama
penurunan kadar gula pentosa yang diperoleh
1 jam dengan suhu 100 oC.
dalam proses hidrolisa seiring dengan kenaikan
konsentrasi katalisator asam. Hal ini disebabkan
Hidrolisa
konsentrasi larutan asam yang tinggi menyebabkan
Sekam padi sebanyak 50 gram dan 500 mL
jumlah air dalam komposisi larutan hidrolisa
larutan asam (H2SO4 dan HCl dengan konsentrasi
semakin sedikit, sehingga kebutuhan OH- sebagai
1%,3%, 5%, 7% dan 9%) dimasukkan ke dalam
pengikat radikal bebas berkurang. Selain itu,
labu leher tiga dan dilanjutkan dengan proses
konsentrasi katalisator asam yang besar dapat
hidrolisa selama 4 jam dengan suhu 85 oC. Larutan
menyebabkan furfural yang telah terbentuk segera
hasil hidrolisa disaring dan dilanjutkan dengan
terdegradasi menjadi senyawa-senyawa organik
proses distilasi menghasilkan furfural.
lain, dimana furfural berperan sebagai produk
antara.
Distilasi
Proses hidrolisa menggunakan katalisator
Proses distilasi dilakukan dalam suhu 100
o asam sulfat memberikan perolehan kadar furfural
C – 107 oC hingga diperoleh distilat sebanyak 360
yang lebih besar daripada penggunaan katalisator
mL. Distilat yang diperoleh kemudian
asam klorida. Hal ini dapat terjadi karena asam
ditambahkan HCl 12% hingga 500 mL untuk
sulfat memliki jumlah ion H+ yang lebih banyak
selanjutnya dilakukan analisa terhadap furfural
daripada asam klorida sehingga pemutusan ikatan
yang diperoleh.
menjadi monomer-monomer berlangsung lebih
Analisa
baik. Kecepatan reaksi hidrolisa dipengaruhi oleh
Analisa kadar furfural dilakukan secara
keberadaan ion H+ dalam larutan, sehingga
volumetrik dengan menggunakan excess bromine
semakin besar jumlah ion H+ maka kecepatan
method. Sebanyak 200 mL distilat diambil ke
reaksi semakin meningkat dan memberikan produk UCAPAN TERIMA KASIH
hasil hidrolisa yang semakin besar. Dengan Terima kasih kami ucapkan kepada kepala
konsentrasi yang sama pada katalisator yang Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri
berbeda, baik asam sulfat maupun asam klorida Banjarbaru dan Laboratorium Operasi Teknik
memiliki jumlah air yang sama, tetapi asam sulfat Kimia UNLAM atas terlaksananya penelitian ini.
memiliki ion H+ yang lebih banyak daripada asam
klorida yang mengakibatkan pemutusan ikatan DAFTAR PUSTAKA
berlangsung lebih baik, sehingga gugus radikal Burcess, George K, 1932, “Volumetric
bebas yang diikat air menjadi lebih banyak pula. Determination of Pentoses and Pentosans”,
Penggunaan asam sulfat dan asam klorida Bureau of Standards Journal of Research,
sebagai katalisator dalam hidrolisa asam Vol. 8, hal. 27-30.
menghasilkan gula sederhana yang berbeda, Fengel, Dietrich dan Gerd Wegener, 1995, “Kayu
dimana pada konsentrasi dan waktu yang hidrolisa Kimia Ultrastruktur Reaksi-reaksi”, hal.
yang sama asam sulfat memberikan hasil lebih 318-325, Gadjah Mada University Press,
tinggi dibandingkan dengan asam klorida. Asam Yogyakarta.
sulfat menghasilkan total gula sedikit lebih tinggi Hidajati, Nurul, 2006, “Pengolahan Tongkol
dibandingkan dengan asam klorida pada Jagung sebagai Bahan Pembuatan Furfural”,
konsentrasi, waktu dan suhu yang sama karena Jurnal Ilmu Dasar, Vol. 8(1).
sifat asam sulfat lebih kuat dengan reaktivitas yang Othmer, Kirk, 2005, ”Encyclopedia of Chemical
lebih tinggi daripada asam klorida. Rendahnya Technology“, vol. 12, 5th ed, hal. 259 – 269,
kadar furfural yang diperoleh dapat disebabkan Interscience Publisher, John Willey and
adanya kandungan lignin serta selulosa dalam Sons Inc., Toronto.
sekam padi yang seringkali menjadi senyawa Mulyati, Sri dan Umi Fathanah, 2008,
inhibitor dalam proses hidrolisa yang “Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai
menyebabkan furfural yang terbentuk dari pentosa Bahan Baku Furfural”, Hasil Penelitian
menjadi lebih sedikit. Industri, hal. 1 – 6.
Hidrolisa sebaiknya dilaksanakan pada Paramita, Annisa, 2010, “Sekam Padi, Sumber
suhu dan tekanan yang tinggi agar pentosa dapat Energi yang Mulai Dilirik”, http :
segera terdegradasi menjadi furfural dan //chapuccino.wordpress.com/2010/01/27/se
hidrioksimetil furfuraldehid. Untuk mendapatkan kam-padi-sumber-energi-yang-mulai-
kadar furfural yang besar dapat dilakukan ekstraksi dilirik/, diakses tanggal 3 November 2011.
lignin sebelum proses hidrolisa dan sebaiknya Perwitasari, Dyah Suci, 2004, “Production Of
hidrolisa dilaksanakan pada temperatur yang tinggi Liquid Glucose from Bamboo Shots”,
dengan konsentrasi katalis yang optimal, tetapi Jurnal Kimia dan Teknologi.
waktu yang singkat agar furfural yang terbentuk Prasetyo, Jaya Lingga, 2011, “Hidrolisa Pati”,
segera terpisah dari suasana hidrolisa. http ://jaya-uns.com/2011/02/hidrolisa-
pati.html, diakses tanggal 5 November
KESIMPULAN 2011.
Berdasarkan penelitian yang telah Retno, Endah dkk, 2009. “Kinetika Reaksi
dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan Hidrolisa Tepung Sorgum dengan Katalis
sebagai berikut : Asam Klorida (HCl)”, Jurnal Penelitian
1. Katalisator asam sulfat menghasilkan kadar Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
furfural yang lebih besar daripada asam klorida, Universitas Sebelas Maret.
dimana untuk kedua jenis katalisator semakin Triyanto, Sugeng dan Erwin Tri Wahyudi, 2006,
besar konsentrasi asam maka semakin kecil “Prarancangan Pabrik Furfural dari Sekam
kadar furfural yang diperoleh. Padi dengan Kapasitas 3000 ton/tahun”,
2. Kadar furfural yang diperoleh pada katalisator Universitas Sebelas Maret.
asam dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan Witono, Johanes Anton, 2005, “Produksi Furfural
9%, untuk asam sulfat masing-masing sebesar dan Turunannya : Alternatif Peningkatan
1,815%; 1,256%, 0,933%, 0,733% dan Nilai Tambah Ampas Tebu Indonesia”, http:
0,730%, sedangkan untuk asam klorida sebesar //chem-is-try.org/artikel-ilmiah-kimia/
1,659%; 1,126%, 0,848%, 0,737% dan 0,726%. teknologi_tepat_guna/ produksi_furfural_
3. Kadar furfural tertinggi diperoleh pada dan_turunannya_alternatif_peningkatan_nil
katalisator asam sulfat dengan konsentrasi 1%, ai_tambah_ampas_tebu_indonesia, diakses
yaitu sebesar 1,815%. tanggal 2 November 2011.

Anda mungkin juga menyukai