Juknis PDF
Juknis PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil penelitian, 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa
telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun dan 80% perkembangan jaringan
otak berkembang pesat ketika anak berumur 8 tahun. Mencapai puncaknya
ketika anak berusia 18 tahun. Periode ini merupakan periode kritis bagi anak.
Perkembangan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya
datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fase pendidikan yang penting,
karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling baik. Di usia
inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa
sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan untuk anak-
anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. Raudhatul Athfal (RA)
sebagai satuan pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak.
Indonesia pada tahun 2045 akan mengalami fenomena Bonus
Demografi. Peluang tersebut harus mendapat perhatian, khususnya layanan
pendidikan yang memadai. Tidak ada cara lain untuk menggeser dari bencana
menjadi bonus, kecuali dengan meningkatkan kualitas manusia yang diukur
dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan per kapita. Dikatakan Indonesia
tahun 2045 akan mengalami “Indonesia Emas”. Generasi yang saat ini masih
di usia RA akan menentukan masa-masa tersebut. Masa depan bangsa ini
sangat ditentukan bagaimana kita bisa mengawal, memberdayakan anak-anak
kita usia Raudhatul Athfal (RA) dengan baik melalui pendidikan yang
berkualitas.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk bagi anak usia dini
sebagai kekuatan strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah Standar Sarana dan Prasarana. Standar Sarana dan
Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian
keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) yang juga menjadi salah satu tolok
ukur dari mutu Raudhatul Athfal (RA) Dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1
ayat (8) di kemukakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah Standar
Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Kementerian Agama RI melalui Direktorat KSKK, Ditjen Pendidikan
Islam, bertekad untuk menata paradigma pelayanan pendidikan khususnya
bidang sarana dan prasarana RA melalui berbagai program dan kegiatan.
Sehingga dari mulai perencanaan bantuan Raudhatul Athfal (planning),
pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras Raudhatul Athfal
dapat berjalan dengan baik. Disinilah dibutuhkan pemahaman yang sama
tentang paradigma manajemen pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme,
pelaporan dan lain sebagainya.
Paradigma manajemen sarana dan prasarana RA harus dapat dipahami
secara jelas dan benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan
Kementerian Agama di level pusat dan di daerah. Program-program yang
dibuat dan seperangkat aturan (regulasi) yang mengatur bantuan sarana dan
prasarana RA harus dipahami oleh stake holders pengelola bantuan.
Untuk mencapai hal itu Direktorat KSKK memberikan bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) Raudhatul Athfal yang kemudian di implementasikan
melalui bantuan Alat Peraga Educatif (APE) Raudhatul Athfal.
C. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal meliputi
prosedur pelaksanaan bantuan, Organisasi dan kewenangan, standar dan
spesifikasi Alat Peraga Edukatif, Prosedur Penyaluran dana bantuan,
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.
D. Pengertian Umum
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
2. Bantuan Alat Peraga Edukatif adalah bantuan pemerintah yang
diberikan kepada Raudhatul Athfal untuk pengembangan mutu melalui
bantuan sarana dan prasarana Raudhatul Athfal yang mencakup
diantaranya: alat bermain, tempat bermain dan alat peraga lainnya
sebagai upaya peningkatan mutu sarana prasarana dalam proses belajar
mengajar di Raudhatul Athfal.
3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan
anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan;
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberikan kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban APBN;
6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya
disingkat PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA
untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan
menerbitkan surat perintah membayar;
7. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini
Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah
yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga dan
memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran;
8. Perjanjian Kerja sama adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
Kepala Madrasah penerima bantuan pemerintah;
9. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara;
10. Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disingkat RAB adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit Pengelola
Keuangan dan Kegiatan (UPKK), di kalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan;
11. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan penyediaan
elair, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistis
dan dapat dilaksanakan;
12. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran
tagihan kepada negara;
13. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana
yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada
penerima hak/bendahara pengeluaran;
14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA
adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan
Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan
sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN);
15. Bimbingan Teknis yang selanjutnya disebut Bimtek adalah kegiatan
pemberian informasi/pemberitahuan tentang tata cara pelaksanaan
kegiatan bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal melalui
pertemuan, forum, surat edaran atau cara lainnya.
16. Kantor Wilayah adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi.
17. Kantor Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN BANTUAN
A. Tujuan pelaksanaan
Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal merupakan bantuan
stimulan untuk memacu partisipasi Madrasah dan masyarakat untuk
melakukan pengembangan madrasah. Dikarenakan bantuan yang diberikan
oleh pemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan yang diajukan
oleh Madrasah, diperlukan kontribusi dan partisipasi Madrasah dan
masyarakat.
Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal bertujuan untuk memenuhi
standar layanan minimal proses belajar mengajar pada Madrasah sebagaimana
diaman atkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015.
C. Asas Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal
didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi
layanan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki asas yang
harus menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas
pelaksanaan bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal Tahun
Anggaran 2019 meliputi:
1. Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu
yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;
2. Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
3. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan;
4. Akuntabel, berarti pelaksanaan bantuan Alat Peraga Edukatif
Raudhatul Athfal sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku
sehingga dapat dipertanggungjawabkan;
5. Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh Madrasah untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar.
D. Kriteria
Calon Penerima bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal wajib
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki lahan dengan sertifikat hak milik atas nama yayasan;
2. Memiliki Nomor Statistik RA;
3. Memiliki izin operasional; dan
4. Tidak sedang menerima bantuan sejenis yang bersumber dari dana
APBN/APBD Pada tahun anggaran 2019;
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 4 dikecualikan bagi madrasah
yang terkena dampak bencana alam.
E. Persyaratan
Syarat-syarat penerima bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal
adalah Madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Mengajukan proposal permohonan Alat Peraga Edukatif Raudhatul
Athfal melalui Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana
(SIM SARPRAS);
2. Melampirkan Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi dan/atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
F. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan
1. Madrasah mengajukan proposal Bantuan Alat Peraga Edukatif
Raudhatul Athfal melalui Aplikasi SIM SARPRAS;
2. Seleksi dan verifikasi proposal dilakukan oleh Pemberi Bantuan Alat
Peraga Edukatif Raudhatul Athfal sesuai kewenangannya;
3. Pemberi Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal melakukan
verifikasi faktual kepada seluruh dan/atau sebagian calon penerima
Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal dengan dapat
melibatkan pihak Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dan/atau
Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi setempat dan/atau
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat;
4. Penerima Bantuan ditetapkan dengan Surat Keputusan Penerima
Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal oleh PPK dan disahkan
oleh KPA sesuai dengan DIPA masing-masing Satker Pemberi Bantuan
Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal ;
5. Penerima Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal akan
diberikan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi lebih lanjut;
6. Pemberi Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal melakukan
proses pencairan dana bantuan pemerintah;
7. Penerima Bantuan melaksanakan Alat Peraga Edukatif Raudhatul
Athfal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Teknis ini;
8. Penerima Bantuan melaporkan hasil pelaksanaan bantuan melalui
aplikasi SIM SARPRAS;
9. Pemberi Bantuan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) bantuan
pemerintah.
Mekanisme Pelaksanaan Bantuan:
Pengajuan Proposal
Melalui Simsarpras
Seleksi Proposal
Monitoring
Verifikasi Penetapan penerima Pelaksanaan
Evaluasi
bantuan pemerintah Bantuan
Pelaporan
A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Alat Peraga Edukatif
Raudhatul Athfal akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
4. Madrasah Penerima Bantuan;
C. Ketentuan Perpajakan
Direktorat KSKK Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut
pajak pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan
pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima
bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Sanksi
Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan
pengelolaan keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang
tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan
yang berlaku maka:
1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima
bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku;
2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan
sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pemerintah
dengan batas waktu tertentu.
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
B. Laporan Pertanggungjawaban
Penerima dana bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan
selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani
oleh 2 (dua) orang saksi;
2. Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan yang telah ditandatangani
oleh Penerima bantuan diatas materai Rp. 6000,-;
3. Dokumentasi progress pekerjaan yang telah diselesaikan;
4. Daftar rincian realisasi penggunaan anggaran;
Madrasah Penerima Bantuan diharuskan menyusun Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi bantuan Alat Peraga Edukatif
Raudhatul Athfal. Laporan terdiri dari:
1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari
perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya
pelaksanaan bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang
meliputi:
Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan
Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal , tujuan dan
sasaran bantuan.
Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari
pembentukan UPKK, persiapan, pencairan, realisasi anggaran
dan dokumentasi pelaksanaan.
Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan bantuan Alat
Peraga Edukatif Raudhatul Athfal , kendala yang dihadapi, saran
dan rekomendasi.
Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
b. Dokumentasi pelaksanaan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal .
2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan
anggaran Alat Peraga Edukatif dan dilampirkan dengan bukti-bukti yang
sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, daftar pembayaran upah tukang,
pembelian material, dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-
bukti lainnya).
3. Laporan Pertanggungjawaban asli/hardcopy di simpan oleh Madrasah
yang bersangkutan.
4. Waktu penyampaian laporan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari)
Kalender setelah penyelesaian pekerjaan.
5. Laporan Pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, di sampaikan
kepada pemberi bantuan melalui aplikasi SIM SARPRAS.
C. Penyerahan Aset
Alat Peraga Edukatif selanjutnya diserahkan dari penerima bantuan
pemerintah kepada Pemberi Bantuan dengan menandatangani berita acara
serah terima aset.
Pemberi bantuan mencatatkan aset tersebut dalam Aplikasi SIMAK
Persediaan. Selanjutnya Pemberi bantuan menyerahkan kembali aset
kepada Madrasah penerima bantuan untuk dimanfaatkan sesuai
peruntukannya.
BAB VII
PENUTUP
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,
ttd.
KAMARUDDIN AMIN
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
ALAT PERAGA EDUKATIF RAUDHATUL ATHFAL
TAHUN ANGGARAN 2019
PERJANJIAN KERJASAMA
BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF RAUDHATUL ATHFAL
TAHUN ANGGARAN 2019
Pada hari ini, ......... tanggal ........ bulan .......... tahun dua ribu sembilan belas
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PHAK.
Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama,
dalam rangka pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal
dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
NILAI BANTUAN
(1) Nilai Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal Tahun Anggaran 2019
senilai Rp. ...(nominal)...,- ( ...(terbilang)...);
(2) Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal Tahun Anggaran 2019
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan nilai yang telah ditetapkan
dan pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan adanya perubahan DIPA Pemberi Bantuan.
Pasal 4
SPESIFIKASI
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke
rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS)
sesuai ketentuan perundang-undangan;
(2) Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua dilakukan
sekaligus sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis;
Pasal 7
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Alat Peraga
Edukatif Raudhatul Athfal sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI;
(2) PIHAK KEDUA siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Alat Peraga
Edukatif Raudhatul Athfal sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan
spesifikasi sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis.
Pasal 8
SISA DANA BANTUAN
PIHAK KEDUA siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas
Negara jika sudah tidak digunakan.
Pasal 9
SANKSI
(1) PIHAK KEDUA siap menerima sanksi dalam hal terjadi pelanggaran sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam petunjuk teknis;
(2) PIHAK KEDUA siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.
Pasal 10
LAPORAN
(1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup menyampaikan laporan penyelesaian
pekerjaan secara berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran) kepada
PIHAK KESATU sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis;
(2) PIHAK KEDUA siap dan sanggup menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU setelah pekerjaan selesai atau
akhir tahun anggaran.
Pasal 11
FORCE MAJEURE
(1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian
ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan
PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure;
(2) Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain sebagai
berikut: adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau
hujan terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan,
sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan
pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata
berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;
(3) Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui
wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam
waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure;
(4) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak
menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force
majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat
dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat melalui
Addendum Perjanjian Kerjasama yang merupakan kesepakatan dari PARA
PIHAK, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
(2) Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai
cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diselesaikan secara musyawarah diantara PARA PIHAK.
KOP MADRASAH
Sub Total
II Sentra Persiapan
Sub Total
III Sentra Bermain Peran
Sub Total
IV Dst.
Sub Total
TOTAL Rp. .........,-
Terbilang : .........................................................................................
…………, ……………….. 2019
KOP MADRASAH
JADWAL PELAKSANAAN
BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF RAUDHATUL ATHFAL
TAHUN ANGGARAN 2019
BULAN :
URAIAN
NO Minggu ke-
PEKERJAAN
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
6
7
8
...
...
..
Dst.
....(Nama Jelas)....
Format 4: Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan
KOP MADRASAH
--------------------------------------------------------------------------------------
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN BANTUAN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN
PELAKSANAAN BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF RAUDHATUL ATHFAL
TAHUN ANGGARAN 2019
Nama : ……………………………………………..
NIP : ……………………………………………..
Jabatan : Kepala Madrasah…………………
Alamat : ……………………………………………..
.............................. 2019
Kepala Madrasah
……………………….......
Materai 6000
....(Nama Jelas)....
Format 5 : Contoh Kwitansi
KOP MADRASAH
KWITANSI
Nomor :
Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran ...(Satuan Kerja)....
Banyaknya Uang : ... (Terbilang) ...
Untuk Pembayaran : Bantuan Alat Peraga Edukatif Raudhatul Athfal
...(nama Madrasah)... ...(alamat)... Tahun Anggaran
2019 ... (Satuan Kerja)....
KOP MADRASAH
Nomor : …………………………………
PORSENTASE
BESAR
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME SATUAN PEKERJAAN
ANGGARAN
(dari Pagu)
2 Sentra Persiapan
3 dst……
....(Nama Jelas)....
Pada hari ini…………… tanggal…........ bulan …......... tahun dua ribu sembilan
belas bertempat di Madrasah …………………………………. Desa/Kelurahan
…………….. Kecamatan …………… Kabupaten/Kota ………., yang bertanda
tangan di bawah ini:
I. Nama : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Jabatan : Kepala Madrasah ……………………………. Kecamatan
……………………………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Materai 6000
KOP MADRASAH
Cover
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN TARGET
C. SUMBER DANA
D. WAKTU DAN TEMPAT
BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
B. PELAKSANAAN
LAMPIRAN
1. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
2. DOKUMEN PENCAIRAN DANA BANTUAN
a. SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA
b. KUITANSI
c. LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
3. LAPORAN KEUANGAN DAN BUKTI-BUKTI PEMBAYARAN
4. DOKUMENTASI/FOTO-FOTO
Format 9 : Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
KOP MADRASAH
Nama : .........................................................................
Alamat : ..........................................................................
.............., .............................2019
Kepala Madrasah
....(Nama Jelas)....
SAKSI I SAKSI II
KOP
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB/KOTA ATAU
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam/Kepala Kantor ………..
Wassalam
……………………………………
NIP.
Format 11 : Contoh Surat Permohonan Bantuan Pemerintah
KOP MADRASAH
Kepada Yth.
Kementerian Agama Republik Indonesia
Wassalam,
Kepala Madrasah
...(Nama Jelas).....
Format 12 : Contoh Profil Madrasah
KOP MADRASAH
I. PROFIL MADRASAH
Kepala Madrasah
...(Nama Jelas).....
Format 13 : Contoh Surat Pernyataan
KOP MADRASAH
--------------------------------------------------------------------------------------
SURAT PERNYATAAN
Nama : ……………………………………………..
NIP : ……………………………………………..
Jabatan : Kepala Madrasah…………………
Alamat : ……………………………………………..
Materai 6000
....(Nama Jelas)....