Seperti yang telah diketahui, obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal
dan dapat membahayakan kesehatan.
Faktor penyebab obesitas bisa beragam. Faktor makanan, istirahat yang tidak teratur, kondisi
medis tertentu, jarang beraktivitas fisik, hingga faktor genetik dapat menjadi penyebabnya. Oleh
karena itu, kamu wajib memperhatikan berbagai macam faktor penyebab obesitas pada tubuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019) tentang faktor
penyebab obesitas
Faktor penyebab obesitas yang paling utama dan memiliki peranan yang cukup penting adalah
pola makan yang tidak sehat. Zat gizi makro seperti Karbohidrat, protein, dan lemak dapat
menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan, zat gizi ini akan disimpan dalam
bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara keseluruhan.
Makanan yang diawetkan serta asupan tinggi gula juga dapat meningkatkan berat badan jauh di
atas normal.
Salah satu jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak yang menjadi
salah satu faktor penyebab obesitas adalah junk food. Tentunya banyak orang yang menyukai
junk food karena rasanya yang nikmat. Namun, makanan ini akan membuat kamu menumpuk
banyak kalori dan lemak dalam tubuh.
Hal inilah yang menyebabkan kamu mengalami kenaikan berat badan yang pada akhirnya
memicu obesitas.
Kurang Istirahat
Home
Hot
11
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Liputan6.com, Jakarta Faktor penyebab obesitas yang terbesar adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Namun, penyebab obesitas ini tidak melulu tentang faktor makanan saja. Ada banyak sekali hal
yang dapat memicu penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh.
BACA JUGA
Seperti yang telah diketahui, obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal
dan dapat membahayakan kesehatan.
Faktor penyebab obesitas bisa beragam. Faktor makanan, istirahat yang tidak teratur, kondisi
medis tertentu, jarang beraktivitas fisik, hingga faktor genetik dapat menjadi penyebabnya. Oleh
karena itu, kamu wajib memperhatikan berbagai macam faktor penyebab obesitas pada tubuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019) tentang faktor
penyebab obesitas
2 dari 7 halaman
Pola makan yang tidak sehat
Faktor penyebab obesitas yang paling utama dan memiliki peranan yang cukup penting adalah
pola makan yang tidak sehat. Zat gizi makro seperti Karbohidrat, protein, dan lemak dapat
menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan, zat gizi ini akan disimpan dalam
bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara keseluruhan.
Makanan yang diawetkan serta asupan tinggi gula juga dapat meningkatkan berat badan jauh di
atas normal.
Salah satu jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak yang menjadi
salah satu faktor penyebab obesitas adalah junk food. Tentunya banyak orang yang menyukai
junk food karena rasanya yang nikmat. Namun, makanan ini akan membuat kamu menumpuk
banyak kalori dan lemak dalam tubuh.
Hal inilah yang menyebabkan kamu mengalami kenaikan berat badan yang pada akhirnya
memicu obesitas.
3 dari 7 halaman
Kurang Istirahat
Kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko obesitas pada kedua orang dewasa maupun
anak-anak. Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat
dari perubahan hormonal.
Jika tidak cukup tidur, tubuh akan menghasilkan hormon yang merangsang nafsu makan. Kurang
tidur juga mengakibatkan tubuh memproduksi lebih sedikit Leptin, hormon yang menekan nafsu
makan.
Segala kemajuan tekonolog sekarang ini membuat banyak orang menjadi malas berolahraga dan
melakukan kegiatan fisik. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab obesitas yang harus
diperhatikan. Hidup jadi lebih santai dengan berbagai teknologi yang tersedia sekarang ini, yang
membuat banyak orang malas melakukan aktivitas fisik.
Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh. Akibatnya,
kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal kalori saja.
Aktivitas fisik yang minim juga memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Saat kadar
insulin dalam tubuh tidak stabil, hal ini erat kaitannya dengan penambahan berat badan.
Berat badan bertambah merupakan salah satu efek samping yang sering terdapat dalam obat-
obatan tanpa resep dokter. Contohnya saja antidepresan yang banyak dikaitkan dengan kenaikan
berat badan secara perlahan.
Konsumsi obat-obatan tertentu ini merupakan salah satu faktor penyebab obesitas yang patutu
diperhatikan. Obat diabetes dan antipsikotik yang sering digunakan untuk meredakan masalah
mental juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Obat-obatan ini mengubah fungsi tubuh
dan otak, menyebabkan peningkatan nafsu makan dan berkurangnya tingkat metabolisme.
Kondisi Psikis yang tidak stabil
Kondisi psikis yang tidak stabil juga menjadi salah satu faktor penyebab obesitas. Pada saat kamu
mengalami stres, maka kamu biasanya akan lebih banyak makan, terutama makanan manis, hanya
untuk meredakan stres dan mengubah mood.
Padahal hal tersebut dapat membuat kamu semakin banyak mengonsumsi makanan yang akhirnya
berujung pada penumpukan kalori, gula, hinggal lemak di dalam tubuh. Hal inilah yang
menyebabkan kenaikan berat badan.
Faktor genetik
Selain itu, faktor genetik ternyata juga menjadi salah satu faktor penyebab obesitas. Faktor
genetik atau keturunan juga menjadi salah satu komponen terbesar dalam memicu obesitas. Anak
yang memiliki orang tua menderita obesita, akan berisiko mengalami obesitas juga.
Meski begitu bukan berarti obesitas sepenuhnya ditentukan oleh genetik. Faktor penting lainnya,
yaitu makanan yang dikonsumsi memiliki efek yang lebih besar. Oleh karena itu, walaupun kamu
memiliki orang tua yang mengalami obesitas, kamu bisa saja tidak terkena obesitas asalkan
memiliki pola makan dan pola hidup yang sehat. Begitu pula bila kamu tidak memperhatikan pola
makan dan pola hidup sehat, maka kemungkinan obesitas akan semakin besar.
Tanda-tanda di atas dapat menjadi patokan untukmu apakah kamu terkena obesitas atau tidak.
Namun, tentunya akan lebih baik bila kamu berkonsultasi dengan dokter secara teratur tentang
kesehatanmu.