Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

sebuah perusahaan yang telah tumbuh dan ingin memajukan usahanya dengan
mengembangkan wilayah kerjanya, pemasarannya maka biasanya akan mendirikan
perusahaan cabang. Perusahaan cabang berbeda dengan anak perusahaan, berbeda
juga dengan agen.

Anak perusahaan tidak selalu sama bidang usahanya dengan perusahaan induknya,
misal Sinar Mas Group mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang
agribisnis yaitu Simas Agrolestari, Simas asuransi bergerak di bidang asuransi, dan
lain-lain. Sedangkan agen adalah suatu perusahaan jasa yang dipercaya untuk
membantu bidang pemasaran beberapa perusahaan sehingga tidak
bertanggungjawab langsung kepada perusahaan yang memberikan kepercayaan
padanya sebagai agen. Perusahaan Pusat adalah perusahaan cikal bakal pertama
suatu perusahaan berdiri sampai berkembang dan juga merupakan pusat dari
kegiatan usaha yang dijalankan.

Perusahaan Pusat yang telah tumbuh dan berkembang akan membuka kantor
cabang di beberapa tempat kemudian kantor cabang ini akan beroperasi dengan
segala transaksi operasionalnya yang memperoleh dukungan aktiva lancar, aktiva
tetap, modal, manajemen, dan pengendalian dari perusahaan pusat sehingga perlu
pertanggungjawaban cabang ke pusat. Dari sinilah timbul hubungan Pusat-Cabang
yang akhirnya memerlukan pencatatan transaksi, pengelompokkan pos-pos,
peringkasan saldo dan pelaporan serta pertanggungjawabkan yang akhirnya disebut
sebagai akuntansi hubungan kantor pusat-kantor cabang.
Di dalam pencatatan akuntansi hubungan Pusat-Cabang akhirnya dikelompokkan
menjadi dua, yaitu pertama, pencatatan dengan system sentralisasi akan dibahas
pada topik 1, kedua pencatatan dengan system desentralisasi akan di bahas pada
topic 2.

95
Tujuan penyajian dan bahasan pada bab ini bagi mahasiswa adalah:
1. Membuka wawasan mahasiswa tentang akuntansi hubungan kantor pusat-
kantor cabang.
2. Mahasiswa tidak hanya mengerti tetapi juga memahami seluk beluk akuntansi
hubungan pusat-cabang.
3. Mahasiswa juga memahami prosedur pencatatan transaksi kantor pusat oleh
cabang atau sebaliknya.
4. Mahasiswa mampu membuat jurnal, menghitung laba dan mengakui laba
serta pembuatan laporan keuangannya.

96
A. PENGERTIAN HUBUNGAN PUSAT-CABANG

Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor
pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan bagian
dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain. Kantor cabang tidak sama dengan
kantor agen karena keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan sebagai
berikut:

Kantor Cabang Kantor Agen

 Struktur organisasi dan kegiatan  Struktur organisasi dan kegiatan


tidak terlepas dari kantor pusat. Sehingga terlepas dari kantor pusat atau berdiri
kantor cabang bertanggungjawab penuh sendiri. Oleh karena itu satu kantor agen
atas segala aktivitasnya ke manajemen dapat mengageni beberapa perusahaan.
kantor pusat. Sehingga kantor agen tidak
bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi
bertanggungjawab pengelola agen.
 Kegiatan kantor cabang tidak  Kegiatan kantor agen terbatas pada
terbatas pada usaha untuk memperoleh usaha untuk memperoleh pesanan dan
pesanan saja tetapi juga usaha untuk calon pembeli saja. Dengan demikian agen
memenuhi pesanan yang dpt diambil dari hanya sebagai fungsi pemasarnya saja.
persediaan sendiri maupun persediaan
kantor pusat.
 Investasi kantor pusat ke agen hanya
 Investasi kantor pusat ke cabang sebatas modal kerja saja.
tidak hanya sebatas modal kerja saja
tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan
dalam mendirikan kantor cabang dan
permulaan operasinya kantor cabang.

B. SISTEM AKUNTANSI UNTUK KANTOR CABANG

Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi hubungan
cabang dengan pusat, yaitu melalui sistem:
1. Sistem Sentralisasi
2. Sistem Desentralisasi (mengenai penjelasan desentralisasi akan
dibahas pada topik 2).

97
1. SISTEM SENTRALISASI

Di dalam sistem ini akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi
hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba kantor agen
dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat. Sistem ini cocok dipakai apabila kantor
cabang letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih
terbatas/ kantor cabang masih relative kecil.

Contoh Soal 1:
Perhatikan Neraca PT. TERRAMODA berikut ini:

PT. TERRAMODA
Neraca
Per 31 Desember 1998
AKTIVA
-Kas Rp. 300.000.000
-Piutang Dagang Rp. 125.000.000
-Persediaan Rp. 225.000.000
-Aktiva tetap (Neto) Rp. 330.000.000
Total Aktiva Rp. 980.000.000
PASIVA
-Utang Dagang Rp. 150.000.000
-Modal Saham Rp. 480.000.000
-Laba ditahan Rp. 350.000.000
Total Pasiva Rp. 980.000.000

Antara perusahaan TERAMODA (perusahaan pusat) dengan ECOMODA (perusahaan


Cabang berdiri tahun 1999) yang dipimpin oleh Betty sebagai manajer telah terjadi
transaksi-transaksi adalah berikut:
1. Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan kantor
cabang.
2. Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara kredit.
Akuntansi pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat.
3. Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat
Rp.1200.000, kantor cabang Rp. 800.000
4. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp.
275.000.
5. Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat
Rp.1500.000, kantor cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas barang dagangan
yang dijual tersebut masing-masing Rp. 1000.000 dan Rp. 400.000.
6. Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp.
500.000.
7. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000
dan Kantor Cabang Rp. 100.000.
8. Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.

98
9. Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000
10. Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
11. Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.

Perintah:
Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh
perusahaan pusat maupun cabang.

Jawab Soal 1:

1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang

2) Pembelian aktiva tetap oleh kantor cabang:

3) Pembelian barang dagangan untuk persediaan:

4) Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang


Persediaan-Ktr Cabang 275.000
Persediaan 275.000

5) Penjualan barang dagangan secara kredit dan HPP masing-masing dicatat kantor
pusat sebagai berikut:

6) Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp.
500.000.

99
7) Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000
dan Kantor Cabang Rp. 100.000.

8) Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.


Biaya komersial-Ktr Cabang 50.000
Biaya komersial 50.000

9) Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000


Kas 300.000
Kas-Ktr Cabang 300.000

10) Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
Biaya penyusutan 45.000
Aktiva Tetap 45.000
Biaya penyusutan - Ktr Cabang 15.000
Aktiva Tetap-Ktr Cabang 15.000

11) Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.
Laba ditahan 120.000
Kas 120.000

100
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda
mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor cabang dan kantor agen ?
2) Sebutkan persamaan dan perbedaan antara kantor cabang dengan kantor agen!
3) Apa yang dimaksud dengan system sentralisasi dalam hubungan Pusat-Cabang?
4) Sebutkan dan jelaskan kondisi kantor cabang yang cocok menerapkan system
sentralisasi!
5) Sebutkan perbedaan sistem pencatatan (jurnal) antara rekening kantor cabang
dengan rekening kantor pusat di dalam system sentralisasi!
6) Dicatat transaksi-transaksi berikut yang terjadi antara perusahaan RAKMODAL
(perusahaan pusat) dengan MODAL DENGKUL (perusahaan cabang) oleh Jayus
sebagai berikut:
 Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 50.000 untuk pembukaan kantor
cabang.
 Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 80.000 secara kredit.
Akuntansi pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat.
 Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat Rp.
600.000, kantor cabang Rp. 300.000
 Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp. 75.000.
 Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat Rp.
800.000, kantor cabang Rp. 300.000.
 Harga pokok atas barang dagangan yang dijual tersebut masing-masing
Rp.600.000 dan Rp. 200.000.
 Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 120.000, Kantor Cabang
Rp.60.000.
 Pembayaran hutang dagang: Kantor Pusat Rp. 400.000, kantor cabang
Rp.50.000.
 Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 30.000
dan Kantor Cabang Rp. 10.000.
 Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 5000.
 Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 30.000
 Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 10.000, Kantor cabang Rp. 5.000.
 Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 40.000.
Perintah:
Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh
perusahaan pusat maupun cabang.

7) Transaksi apa saja yang penjurnalannya oleh pusat namun dicatat dengan
keterangan kantor cabang, sebutkan!

101
1) Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama)
dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil
dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain.
2) Kantor cabang tidak sama dengan kantor agen karena keduanya
mempunyai persamaan dan perbedaan, yaitu dari segi struktur organisasi
terhadap pusat, lingkup kegiatan, dan investasi kantor pusat.
3) Sistem pencatatan yang digunakan di dalam akuntansi hubungan pusat-
cabang terdapat dua macam yaitu system pencatatan sentralisasi (hanya
dilakukan oleh pusat saja) dan system desentralisasi yaitu pencatatan
dilakukan oleh pusat maupun cabang dengan dihubungkan oleh rekening
timbal balik.
4) Transasksi yang oleh pusat dicatat dengan keterangan yang membedakan
dengan kantor cabang di dalam system sentralisasi adalah transaksi
pembelian, penjualan dan HPP, piutang dagang, utang dagang, biaya
komersial dan penyusutan aktiva tetap.

102
A. PENGERTIAN DESENTRALISASI

Pengertian desentralisasi hubungan pusat-cabang yaitu apabila di dalam sistem


akuntansi kantor cabang yang pencatatannya diselenggarakan oleh kantor cabang
sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu
yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.
Hal yang penting mengenai akuntansi dan pencatatan sistem desentralisasi terhadap
transaksi yang menghubungkan antara Pusat dengan cabang adalah Rekening Koran
Timbal Balik (R/K). Sehingga pencatatan setiap transaksi dalam jurnalnya juga sedikit
berbeda dengan jurnal biasa.

B. PENGELOMPOKKAN SISTEM DESENTRALISASI

Transaksi keuangan kantor cabang di dalam system desentralisasi dikelompokkan


menjadi 2 transaksi, yaitu:
1. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat. Transaksi ini akan
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga
transaksi ini dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat.
2. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi ini tidak
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga
transaksi ini tidak dicatat oleh kantor pusat.

C. TRANSAKSI YANG MENAMBAH ATAU MENGURANGI R/K

R/K timbal balik bertambah apabila terdapat:


1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang

2) Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang


Sistem Fisik:

103
Sistem Perpetual

3) Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor cabang:

4) Penghitungan bunga atas investasi ktr Pusat di ktr Cabang

5) Pengakuan laba kantor cabang:

6) Penagihan piutang kantor pusat oleh kantor cabang

Dari keempat pasang jurnal tersebut diatas sebenarnya susunan rekening jurnalnya
sama, hanya dibalik saja antara Pusat dan Cabangnya (jurnal no. 1,2,3,5).
Sedangkan untuk jurnal no. 4 dan 6 berbeda karena transaksinya juga berbeda.

104
R/K berkurang apabila terdapat:

1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor cabang ke kantor pusat

2) Pengembalian barang dagang dr kantor Cabang ke Pusat


Sistem Fisik:

Sistem Prepertual

3) Pembebanan biaya oleh kantor cabang kepada kantor pusat:

4) Pembelian aktiva oleh ktr Cabang yg akuntansinya diselenggarakan ktr pusat

5) Pengakuan rugi kantor cabang:

105
6) Penagihan piutang kantor Cabang oleh kantor Pusat:

Transaksi-transaksi yg dilakukan oleh masing-masing kantor (cabang atau pusat)


maka akan dicatat seperti jurnal biasa, misal: pembelian secara kredit, penjualan scr
kredit, pelunasan piutang, biaya-biaya yang tidak dibebankan, penagihan piutang
secara mandiri, dan lain-lain.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda


mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksud dengan system desentralisasi dalam hubungan Pusat-


Cabang?
2) Sebutkan 2 pengelompokkan transasksi yang timbul antara pusat-cabang di
dalam system desentralisasi!
3) Apa yang dimaksud dengan rekening timbal balik? Jelaskan!
4) Sebutkan perbedaan sistem pencatatan (jurnal) antara system sentralisasi
dengan system desentralisasi dari sisi rekening kantor pusat!
5) Sebutkan transaksi dengan system desentralisasi yang menyebabkan rekening
timbal-balik bertambah !
6) Sebutkan transaksi dengan system desentralisasi yang menyebabkan rekening
timbal-balik berkurang !

106
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !

1) Berikut pernyataan yang benar mengenai kantor cabang adalah:


A. Kantor cabang merupakan wakil di daerah dari beberapa kantor pusat.
B. Struktur organisasi kantor cabang terpisah dan berbeda dengan kantor
pusat.
C. Kantor cabang memperoleh dana dari investasi menyeluruh oleh kantor
pusat.
D. Kantor cabang pada system desentralisasi tidak perlu bertanggungjawab
kepada kantor pusat.

2) Sistem pencatatan untuk hubungan pusat daerah dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
A. Sentralistik dan Desentralistik
B. Sentralisasi dan Desentralisasi
C. Sentralistik dan Delegasi
D. Sistem kantor Cabang dan kantor Agen.

3) Berikut pernyataan yang tidak benar mengenai kantor agen adalah:


A. Kantor Agen harus bertanggungjawab terhadap pusat.
B. Kantor Agen hanya memperoleh investasi sebesar modal kerja dari kantor
pusat.
C. Kantor agen terpisah secara struktur organisasi dan operasional dengan
kantor pusat.
D. Kantor Agen dapat mengageni beberapa kantor pusat.

4) Sistem sentralisasi dapat diterapkan dalam kondisi kantor cabang sebagai


berikut:
A. Kantor cabang jaraknya cukup jauh sehingga harus dipantau pusat dan
potensi ekonominya ada.
B. Lingkup kegiatan kantor cabang masih terbatas dan jaraknya dekat dengan
kantor pusat.
C. Kantor cabang jumlahnya sedikit dan potensi ekonominya ada.
D. Kantor cabang belum bisa mandiri sehingga harus dibantu oleh pusat dan
kantor cabang beresiko terjadi kecurangan dan inefisiensi.

5) Berikut ini merupakan transaksi di kantor cabang dengan system sentralisasi


yang pencatatannya dipusat dipisahkan dengan cabang, yaitu kecuali:
A. Pembelian oleh kantor cabang
B. Penjualan dan HPP oleh kantor cabang
C. Piutang dan Utang oleh kantor cabang
D. Pengiriman barang dagangan ke kantor cabang

107
6) Pengertian dari akuntansi hubungan kantor pusat-cabang yang dengan system
desentralisasi adalah:
A. Penyerahan kekuasaan mengenai kebijakan akuntansi dari pusat kepada
cabang.
B. Penyerahan wewenang pencatatan dan pembukuan dari pusat kepada
cabang.
C. Penyerahan wewenang operasional wilayah dari pusat kepada cabang.
D. Penyerahan kekuasaan membiayai pengeluaran dari pusat kepada cabang.

7) Berikut ini termasuk pengelompokkan transaksi hubungan pusat-cabang dalam


system desentralisasi:
A. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang
dengan cabang lainnya.
B. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang
dengan agen.
C. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang
dengan pihak ketiga.
D. Transaksi menyangkut hubungan cabang-cabang dan hubungan cabang
dengan pihak ketiga.

8) Pencatatan transaksi pengembalian barang dagangan dari cabang ke pusat


dengan system prepertual adalah:
A. Pusat
Persediaan brg dag xxxx
R/K-Ktr Cab. xxxx
B. Pusat
R/K-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx
C. Pusat
Barang Dagangan-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx
D. Pusat
Kas-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx

9) Pembelian aktiva oleh ktr Cabang yang akuntansinya diselenggarakan ktr pusat
adalah:

A. Cabang
Kas (utang) xxxx
R/K- Ktr Pusat xxxx
B. Cabang
R/K- Ktr Pusat xxxx
Kas (utang) xxxx

108
C. Pusat
Barang Dagangan-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx
D. Pusat
Kas-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx

10) Berikut ini merupakan transaksi dalam system desentralisasi yang menyebabkan
rekening timbal balik bertambah:
A. Penagihan piutang kantor Cabang oleh kantor Pusat.
B. Pengembalian barang dagang dr kantor Cabang ke Pusat
C. Pengakuan rugi kantor cabang.
D. Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor cabang.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam
materi Kegiatan Belajar

Rumus

Jumlah jawaban anda yang benar


Tingkat Penguasaan   100%
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
< 70 % = kurang sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke


modul berikutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama yang belum Anda kuasai.

109
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western,
reissue by Binarupa Aksara, Jakarta.

Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall,


London, reissue by Salemba Empat, Jakarta.

Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Cetakan ke-7, BPFE,


UGM, Yogyakarta.

Mosich, A.N and Larsen, E. John (1983), Modern Advanced Accounting,


Edisi ketiga, New York: Mc. Graw-Hill Book Company

110

Anda mungkin juga menyukai