Gangguan sakit maag merupakan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau sekitar ulu hati
yang sifatnya berulang dan kronik. Kondisi ini tidak mengancam nyawa. Namun bila berlangsung
terus-menerus dapat memengaruhi kualitas hidup penderita.
Penyebab sakit maag dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
faktor gaya hidup yang tidak sehat, faktor kondisi medis atau kesehatan, hingga faktor efek
samping penggunaan obat.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (7/9/2019) tentang penyebab sakit
maag
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas (sekitar ulu hati)
- Perut kembung
- Sering bersendawa
Sebagian orang juga mengalami rasa mual, muntah, kehilangan nafsu makan hingga penurunan
berat badan
Penyebab sakit maag yang pertama terkait dengan faktor gaya hidup tidak sehat adalah langsung
berbaring setelah makan. Makanan membutuhkan waktu dan proses untuk bisa sampai di dalam
sistem pencernaan.
Jadi, berikan jeda waktu sekitar 2-3 jam setelah makan apabila kamu ingin tidur. Jika dipaksakan
langsung berbaring setelah makan, maka akan memicu asam lambung naik. Karena naiknya asam
lambung ini lah maag terjadi.
Makan terlalu banyak dan cepat
Makan dalam porsi yang terlalu banyak, apalagi dengan terburu-buru bisa berisiko meningkatkan
asam lambung yang kemudian menjadi penyebab sakit maag. Usahakan untuk makan dengan
porsi secukupnya atau sedikit, tapi dengan frekuensi yang lebih sering dalam sehari. Perhatikan
juga supaya tidak makan dengan cepat-cepat.
Minuman beralkohol dapat menimbulkan iritasi sekaligus mengikis lapisan lambung sedikit demi
sedikit. Akibatnya, sistem pencernaan biasanya mejadi lebih rentan terhadap efek samping dari
peningkatan produksi asam lambung.
Kondisi ini sering kali berujung pada gangguan pencernaan berupa gastritis atau radang lambung,
yang nantinya menjadi penyebab sakit maag. Selain minuman beralkohol, minuman bersoda dan
kafein juga bisa menyebabkan sakit maag.
Selain itu, penyebab sakit maag juga bisa terjadi karena merokok. Merokok bisa memperlambat
waktu pengosongan perut yang dapat memicu kenaikan asam lambung sebagai penyebab sakit
maag.
Makanan pedas, gorengan, dan makanan berlemak yang banyak mengandung cabai, lemak, dan
minyak dapat merangsang peningkatan produksi asam pada lambung. Selain itu, makanan
berlemak membuat seseorang rentan mengalami gangguan pencernaan sebagai penyebab sakit
maag.
Asupan lemak yang berlebihan dapat membuat proses pencernaan makanan menjadi lambat.
Secara otomatis, waktu pengosongan pada lambung juga menjadi lebih lama daripada seharusnya.
Penyebab sakit maag selanjutnya terkait dengan kondisi medis dan penyakit seseorang. Berikut
beberapa kondisi medis yang menyebabkan sakit maag:
- Radang lambung atau gastritis. Kondisi ini dikarenakan adanya peradangan pada lapisan kulit
di dalam lambung.
- Refluks asam lambung (GERD). Refluks asam lambung atau GERD adalah kondisi ketika
asam lambung, yang seharusnya ada di dalam sistem pencernaan, justru naik ke atas. Akibatnya,
menimbulkan iritasi, nyeri hingga sensasi terbakar (heartburn) pada ulu hati, dada, serta
kerongkongan.
- Kanker perut atau kanker lambung. Kanker perut terjadi saat muncul pertumbuhan tumor
atau sel kanker ganas pada bagian dinding lambung.
Beberapa jenis obat dapat menjadi penyebab sakit maag. Misalnya, obat pereda nyeri atau non-
steroid anti-inflamasi yang meliputi aspirin, ibuprofen dan naproxen, berisiko menipisikan
dinding pada lapisan lambung, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi.
Selain itu, jenis obat-obatan lainnya seperti, estrogen dan kontrasepsi oral, obat steroid, obat
penyakit tiroid, obat yang memiliki kandungan nitrat di dalamnya, dan jenis antibiotik tertentu,
juga dapat menjadi penyebab sakit maag.