Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan Program
Tujuan program Sekolah Berbudaya Lingkungan adalah : “Mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata
kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan”.
Adapun tujuan antara yang ingin dicapai adalah :
Sasaran
Sasaran program ini adalah Sekolah Dasar Negeri Kamojang, Ds. Laksana, Kec. Ibun, Kab.
Bandung. Penetapan sekolah ini dengan mempertimbangkan bahwa sekolah tersebut berada di
wilayah dusun Kamojang yang sebelumnya telah diselenggarakan program dusun bersih dan saat
ini dusun tersebut juga sedang dilaksanakan program budidaya tanaman obat dan peternakan
domba. Dengan adanya sinergi diantara program dapat menjadikan kawasan Kamojang menjadi
dusun terpadu berbasis lingkungan.
Keberlanjutan Program
Program pendampingan sekolah berbudaya lingkungan merupakan program stimulasi agar
Sekolah yang telah ditetapkan sebagai sekolah berbasis lingkungan dapat berjalan secara efektif
sebagai sekolah lingkungan dimana pasca pendampingan maka kegiatan edukasi lingkungan
tetap dijalankan oleh komponen sekolah dengan adanya sinergi dengan masyarakat setempat dan
pembinaan lanjutan dari Dinas Pendidikan setempat.
INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA
1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan
hidup.
2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.
PENGHARGAAN ADIWIYATA
Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba.
Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu
melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun
waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Sekolah Adiwiyata adalah, sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan
Pendidikan Lingkungan Hidup.
2. Calon Sekolah Adiwiyata adalah. Sekolah yang dinilai telah berhasil dalam Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pada tahun 2007 kuesioner yang diterima oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dari
seluruh Indonesia sebanyak 146 sekolah yang berasal dari 17 propinsi. Setelah melalui
tahaptahap seleksi penilaian, maka ditetapkanlah 30 sekolah sebagai calon model sekolah
Adiwiyata tahun 2007. Sedangkan 10 sekolah yang telah terseleksi sebelumnya di tahun 2006
(meliputi ruang lingkup Pulau Jawa) ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan
Adiwiyata sesuai dengan kategori pencapaiannya.
Pengajuan calon sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengisi kuesioner dan
menyertai lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Kantor
Negara Lingkungan Hidup.
Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh Dewan
Pertimbangan Adiwiyata.
Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup.
MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA
Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air
Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka
dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh
berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh
BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya.
Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu: Kementerian
Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang
lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan
Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan, Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari
Perguruan Tinggi dlsbnya.
menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran &
penyadaran warga sekolah (guru, murid & pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan & pembangunan berkelanjutan.
Prinsip-prinsip Dasar
Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yg meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan & evaluasi sesuai tanggungjawab & peran.
Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana & terus menerus secara komprehensif.
Indikator Sekolah Adiwiyata