Anda di halaman 1dari 7

PERAN CHAEBOL DALAM PEREKONOMIAN KOREA SELATAN1

Iza Radeska

1106011884

ABSTRACT

This journal discusses the role of chaebol in South Korea's economy. Based on the literature, this journal explains
about the role of chaebol in South Korea's economic development. South Korea was a poor country, since chaebol
arised, this country’s economic growth had significant changes. South Korea's economy which rapidly development
until advanced as it is today, certainly because of the chaebol which established the economy of South Korea.
Thanks to the help of the government, the chaebol become economic machine, industrialization driver, and foreign
investment booster to South Korea. Finally, South Korea become one of the developed countries.

Keywords: chaebol; economy; development; government; economic machine; industrialization; investment.

A. PENDAHULUAN

Roda pasti berputar merupakan analogi yang tepat bagi Korea Selatan saat ini. Negara
yang dahulu melewati masa sulit dan mengalami banyak keterpurukan ekonomi sehingga
termasuk ke dalam salah satu negara miskin pada awal tahun 1900-an, sekarang menjadi negara
dengan perekonomian yang maju di dunia. Seperti roda yang berputar, kini Korea selatan tengah
mengalami fase yang gemilang dalam bidang perekonomian, dengan nilai jual ekspor yang
cukup tinggi, mengukuhkan Korea Selatan sebagai salah satu negara dengan pendapatan tertinggi
di dunia.

Kemajuan ekonomi yang diraih Korea Selatan saat ini, tentunya tidak lepas dari peran
beberapa pihak. Salah satunya chaebol yang mulai berkembang pada masa pemerintahan Park
Chung Hee. Chaebol memiliki andil besar dalam kemajuan Korea Selatan. Sebut saja Samsung,
Hyundai, LG, Daewoo merupakan para chaebol yang saat ini masih memperlihatkan taringnya
tidak hanya di dalam perekonomian Korea Selatan, tetapi juga dalam perekonomian
internasional. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang peranan chaebol dalam
perkembangan ekonomi Korea Selatan.
1
Tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik tahun 2013

1
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan peran chaebol dalam perkembangan ekonomi
Korea Selatan. Metode penulisan yang dipakai dalam makalah ini, yaitu analisis deskriptif.
Makalah ini disusun ke dalam lima bagian. Bagian pertama merupakan pendahuluan yang
mencakup latar belakang, tujuan, metode, dan sistematika penulisan. Bagian kedua menjelaskan
pengertian dan sejarah chaebol. Selanjutnya, bagian ketiga menjelaskan peran chaebol sebagai
mesin ekonomi Korea Selatan. Lalu, bab keempat menjelaskan peran chaebol sebagai penggerak
industrialisasi dan meningkatkan investasi asing dan bab terakhir, yaitu penutup yang berisi
kesimpulan.

B. SEJARAH CHAEBOL

Konglomerat bisnis atau chaebol didefinisikan sebagai suatu kelompok usaha yang ada di
Korea Selatan yang terdiri dari perusahaan besar yang dimiliki dan dikelola oleh anggota
keluarga atau kerabat, pada banyak area bisnis yang terdiverifikasi. Chaebol mempunyai peran
sentral dalam perkembangan ekonomi Korea (Chung, 2007:35). Menurut Hattori dalam buku
Kimchi and IT: Tradition and Transformation in Korea, chaebol merupakan usaha dari
pemerintah Korea Selatan yang berkembang pada masa presiden Park Chung Hee, yang
bertujuan untuk memperkuat kebijakan ekonomi dalam bidang ekspor (2018;210. Chaebol dapat
disamakan dengan zaibatsu yang ada di Jepang (Kim, 2007: 296). Struktur chaebol, yaitu
sentralisasi kepemilikan di antara keluarga pendiri tunggal, melalui kepemilikan perusahaan dan
cabangnya secara langsung, serta kepemilikan inti perusahaan yang memiliki berbagai anak
perusahaan. Semua kepemilikan tersebut di kontrol oleh satu oran, yaitu pendiri perusahaan.

Munculnya chaebol di Korea selatan dimulai pada awal abad ke-20. Korea saat itu
merupakan negara agraris yang jarang berinteraksi dengan negara-negara luar. Setelah aneksasi
Jepang ke Semenanjung Korea pada tahun 1910, Jepang membangun semua pabrik dan mesin
yang diperlukan untuk mengeksploitasi sumber daya alam Korea yang cukup melimpah. Di
bawah kolonialiasme Jepang, Korea tidak mempunyai kepemilikan perusahaan, tetapi dapat
memiliki kesempatan belajar tentang metode teknologi dan mesin canggih yang digunakan oleh
Jepang. Hal ini berubah setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II tahun 1945.

2
Jepang menarik diri dari Korea dan Manchuria, meninggalkan pabrik dan mesin tanpa
manajemen formal atau kepemilikan. Meskipun sebagian besar industri dan infrastruktur fasilitas
terletak di bagian utara, dan hancur saat Perang Korea pada tahun 1950-1953, hal ini menyisakan
aset-aset peninggalan Jepang bagi Korea. Selain itu, aset–aset tersebut menjadi alat untuk alih
teknologi yang diperlukan untuk pengembangan industri perekonomian yang lebih modern. Aset-
aset inilah yang menjadi modal pertama bagi pengusaha Korea Selatan untuk memulai
perusahaan baru dan pada akhirnya berkembang menjadi chaebol. Pada masa pemerintahan Park
Chung Hee (1961-1979) Korea Selatan mengalami kebangkitan ekonomi berkat peran dari
chaebol.

C.CHAEBOL SEBAGAI MESIN EKONOMI KOREA SELATAN.

Menurut pebisnis Amerika William Overhold dalam buku Transformation in Twentieth


Century Korea, chaebol adalah mesin ekonomi yang paling efisien di dunia (Chang dan Steven,
2006: 283). Pernyataan ini memang cukup terbukti karena pada tahun 1961 pemerintah Korea
Selatan menasionalisasikan semua bank, mengendalikan suku bunga dan alokasi kredit, serta
menyalurkan sumber daya keuangan untuk para chaebol di bawah arahan dari pemerintah.
Sebagai imbalannya, para konglomerat chaebol harus siap memenuhi kewajiban ekspor, yang
memicu pertumbuhan ekonomi yang pesat selama 30 tahun belakangan ini.

Untuk pembangunan ekonomi, pemerintah mengikuti strategi dua cabang dari promosi
ekspor ditambah dengan substitusi impor, lalu chaebol dimanfaatkan sebagai alat untuk panen
teknologi baru dan keahlian manajerial. Chaebol diizinkan untuk bebas mengakses pinjaman luar
negeri. Pemerintah mempromosikan chaebol untuk cepat mendorong pembangunan ekonomi.
Para chaebol mulai menguasai perekonomian Korea Selatan saat itu. Hal ini terbukti, kontribusi
tiga puluh top chaebol terhadap PDB membengkak dari 9,8% pada tahun 1973, menjadi 29,6%
pada tahun 1989. Selanjutnya, pada tahun 1997, tiga puluh chaebol terbesar menyumbang
hampir setengah dari total aset, utang, penjualan dan laba bersih dari sektor korporasi dalam
perekonomian Korea Selatan. Tidak hanya itu pada tahun 1982 GNP Korea Selatan hanya 12%,
tetapi pada tahun 1985 meningkat menjadi 16%.

3
Pendapatan negara yang meningkat tajam, membuat ekonomi Korea Selatan tumbuh
pesat dan menakjubkan. Sebagai mesin ekonomi, chaebol sangat efisien dan efektif dalam
meningkatkan pendapatan negara. Di sini dapat dilihat bahwa strategi pemerintah dengan
mempromosikan dan memberikan bantuan besar terhadap chaebol membuahkan hasil yang
sangat mengagumkan. Secara tidak langsung ada hubungan timbal balik yang menguntungkan
antara pemerintah dan chaebol. Pemerintah menjadikan chaebol sebagai mesin perekonomian,
sedangkan keberhasilan chaebol memberikan keuntungan besar bagi negara Korea Selatan.

Menurut Hussain dalam buku Kimchi and IT: Tradition anf Transformation in Korea,
“Walaupun chaebol dikritik karena sistem perusahaannya yang lemah dan dianggap kolot, serta
terkena skandal penyuapan, namun tidak dapat dipungkiri, chaebol ikut berkontribusi terhadap
perkembangan ekonomi Korea Selatan” (Kim, 2007: 296). Pernyataan ini menunjukan sisi lain
dari chaebol. Walaupun memiliki pro-kontra, chaebol tetap berperan terhadap perkembangan
pembangunan ekonomi Korea hingga saat ini.

D.CHAEBOL SEBAGAI PENGGERAK INDUSTRIALISASI (ORIENTASI EKSPOR)


DAN PENINGKAT INVESTASI ASING.

Akibat dari kebijakan Industrialisasi dari Pemerintah pada tahun 1965, membuat chaebol
menjadikan investasi asing meningkat. Mulai dari penanaman modal asing di Korea Selatan,
produk yang diekspor semuanya diproduksi oleh berbagai cabang dari chaebol. Bahkan setengah
lebih dari saham perusahaan yang ada di Korea Selatan dimiliki oleh investor asing. Ekonomi
Korea sangat bergantung pada industri ekspor yang diperluas oleh chaebol, yang mengakibatkan
industrialisasi tumbuh dengan megah dalam perekonomian Korea Selatan. Akan tetapi, hal ini
dapat menciptakan kerentanan ketergantungan pada stabilitas pasar internasional dan permintaan
barang eksternal yang menjadi salah satu penyebab pendukung krisis global yang dialami Korea
pada tahun 1997, sehingga pemerintah Korea Selatan meminjam paket dana talangan sebesar US
$ 58 milyar.

Meskipun demikian, industrialisasi berorientasi ekspor seperti manufaktur dan otomotif


tetap signifikan dalam pengembangan pasar, sektor industri meningkat dari 20% menjadi 37%,
dengan saham dalam PDB dari 8% pada tahun 1965 menjadi 53% pada tahun 2008.

4
Perekonomian Korea berhasil dikembangkan selama lima singkat dekade ke dalam
perekonomian terbesar ke-14 di dunia. Faktor eksternal juga membantu memfasilitasi
meningkatkan ekonomi Korea, termasuk normalisasi hubungan dengan Jepang, masuknya
bantuan asing dan investasi, dan dengan industrialisasi ini tentu secara tidak langsung
menciptakan dan memperluas lapangan kerja baru.

Samsung dan Hyundai merupakan contoh chaebol yang berperan aktif dalam
perkembangan ekonomi Korea Selatan. Para chaebol inilah yang telah melakukan perannya
dengan baik untuk kemajuan ekonomi Korea Selatan. Hyundai yang didirikan oleh Chung Ju-
Yung pada tahun1947, melayani industri logistik dalam negeri. Hyundai berinvestasi sekitar 10%
untuk negara dari total pendapatan dalam penelitian dan pengembangan, untuk inovasi teknologi
dan peningkatan produk. Selain perbaikan dalam mesin mobil, beberapa inovasi perusahaan
dalam bidang hidrogen dan alkohol, mobil, kendaraan listrik, kereta api levitasi magnetik, kapal
LNG, dan helikopter.

Selain itu, Samsung juga merupakan chaebol yang ikut andil besar dalam perekonomian
Korea Selatan. Menurut kepala biro koran Jepang Nihonkezai, Ikeda Motohiro dalam buku
Financial Crisis and Transformation of Korean Business Group: The Rise and Fall of Chaebol,
mengatakan “Jika Samsung tidak ada di Korea, perekonomian Korea pasti sama dengan
Philipina…” (Chang, 2003:323). Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Samsung
dalam kemajuan ekonomi Korea Selatan.

Grup Samsung didirikan pada tahun 1938 oleh Lee Byung Chul. Diversifikasi Samsung
seperti industri berat, kimia dan petrokimia serta ke galangan kapal, dan bisnis elektronik,
menjadi produsen besar dalam negeri pada pertengahan 1990-an. Selain itu, Samsung
mengukuhkan posisinya sebagai produsen produk kelas dunia, seperti barang semikonduktor,
monitor komputer, layar LCD, dan semua produknya berada di peringkat atas pangsa pasar
global. Setelah melewati fase restrukturisasi diawal 1990-an, grup Samsung dapat melewati
krisis keuangan Asia tahun 1997 lebih baik dibandingkan chaebol lainnya. Kemudian, untuk
mempertahankan daya saing, Samsung menjual 10 unit bisnisnya untuk perusahaan luar negeri
sebesar $ 1,5 miliar.

5
Walaupun perusahaan dari para chaebol yang mendorong ekspor Korea Selatan sempat
mengalami dampak dari krisis keuangan, tetapi setelah tahun 2008 respon pemerintah yang
segera tanggap dan pro-aktif, termasuk stimulus dan dukungan anggaran, dapat membantu resesi
perekonomian Korea Selatan. Hal tersebut menjadikan ekspor Korea Selatan kembali pulih dan
tumbuh 2,2% pada tahun 2008, kemudian naik 0,2% pada tahun 2009, sampai pada tahun 2010
naik hingga 5,9%.

Perusahaan Samsung Electronics dan Hyundai Motors, berhasil merebut pangsa pasar
dari pesaing, seperti Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Ekspor dari Korea Selatan yang
diperkirakan akan meningkat hingga 26,4%, berhasil memasarkan produk mereka seperti
elektronik dan semi konduktor ke pasar negara berkembang untuk menutupi kerugian dari
penjualan ke negara Barat saat krisis global tahun 2008 (Charlotte, 2009:108). Penjelasan diatas
menunjukkan peran chaebol sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian Korea.

E.PENUTUP

Chaebol adalah konglomerat atau kelompok usaha yang berperan aktif dalam
pembangunan ekonomi Korea Selatan. Chaebol akan terus menjadi sumber kekuatan besar bagi
perekonomian Korea Selatan di masa depan. Peran chaebol dalam perkembangan ekonomi
Korea Selatan tidak perlu diragukan. Walaupun pada awalnya dengan menggunakan peninggalan
sisa teknologi dari penjajahan Jepang sebagai modal awal, chaebol secara perlahan tapi pasti
tumbuh besar dalam perekonomian Korea Selatan. Tanpa bantuan pemerintah, chaebol tidak
dapat berhasil. Bantuan pemerintah yang cukup besar dapat menunjang keberhasilan para
chaebol. Para chaebol dapat secara optimal berperan menjadi mesin ekonomi yang
meningkatkan pendapatan negara.

Peran chaebol sebagai mesin ekonomi Korea Selatan berkontribusi dalam meningkatkan
pendapatan negara. Peran Chaebol sebagai penggerak industrialisasi yang berorientasi ekspor
membuat niai ekspor naik sehingga meningkatkan investasi asing bagi Korea Selatan. Hal inilah
yang menyebabkan perkembangan ekonomi menjadi pesat dan maju. Prestasi ekonomi yang saat
ini dicapai oleh Korea Selatan, tentunya tidak lepas dari peran chaebol. Berkat chaebol, negara
ini menapaki kemajuan ekonomi yang menakjubkan. Setelah menginjak pasar global, chaebol

6
akan tetap menjadi jantung kemakmuran ekonomi Korea Selatan untuk waktu yang lama dan
masa yang akan datang, jika pemerintah mendorong pengembangan lebih lanjut dari struktur
pengelolaan perusahaan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Sea-jin. (2003). Financial Crisis and Transformation of Korean Business Group: The
Rise and Fall of Chaebol. New York: Cambridge University Press.
Chang Yun-shik, dan Steven Hugh Lee. (2006).Transformation in Twentieth Century Korea.
USA: Routledge and Francis Group.
Charlotte, Marguerite.(2009). “The Changing Role of Chaebol”. hlm.105--116. Diperoleh dari
http://stanford.edu/journal/Korea-Powers.pdf diunduh pada 4 november 2013.
Chung, Young-lob. (2007). South Korea in the Fast Lane. New York: Oxford University Press.
Kim, Choong-soon. (2007). Kimchi and IT: Tradition anf Transformation in Korea. Seoul:
Ilchokak and Korea foundation.
White, Thomas. (2010). “The Chaebols in South Korea: Spearheading Economic Growth”.
hlm.1--12. Diperoleh dari http://ebookbrowse.com/emerging-markets-spotlight-korea-
chaebols-november-10-pdf-d39186840 diunduh pada 10 november 2013.

Anda mungkin juga menyukai