10-Deni Rizky Permana Putra
10-Deni Rizky Permana Putra
Email: denirizky955@gmail.com
Abstrak
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang
sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan
sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat
kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda
dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah ujung tombak bangsa Indonesia.
Pemuda adalah harapan, sinar matahari yang akan menerangi masa depan bangsa.
Namun, yang menjadi penghambatnya adalah banyak permasalahan yang terjadi
pada generasi pemuda saat ini seperti, penyimpangan-penyimpangan didalam
masyarakat dan penurunan nilai moral dikalangan pemuda. Pemuda diharapkan
mampu bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan persatuan, serta
mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam pancasila agar terciptanya kedamaian,
kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Yang terpenting nasib bangsa
Indonesia baik buruknya ke depan itu akan sangat bergantung pada generasi
penerusnya yaitu para pemuda.
Kata kunci: Generasi muda, lingkungan sosial, era reformasi, nilai moral,
perubahan
1. Pendahuluan
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Generasi muda adalah generasi
harapan bangsa. Generasi muda adalah masa depan bangsa. Itulah beberapa contoh
pengertian dari generasi muda. Sebagaimana diketahui bahwa istilah generasi dan
generasi muda sudah sering kita dengar, yang selalu dihubungkan dengan berbagai
karakteristik atau ciri-ciri serta potensi yang melekat dalam diri generasi muda.
Generasi muda atau sering juga disebut kaum pemuda, dalam konteks
kehidupan manusia, merupakan bagian dari suatu masyarakat dengan usia dan
fungsi yang strategis (Kurniadi, 1987). Di samping harus diakui bahwa keberadaan
generasi muda atau pemuda merupakan aset nasional, namun pada sisi lain harus
diakui pula bahwa keberadaan mereka merupakan beban berat bagi lingkungannya,
terutama lingkungan sosial.
Lingkungan sosial adalah tempat dimana masyarakat saling berinteraksi dan
melakukan sesuatu secara bersama-sama antar sesama maupun dengan
lingkungannya. Lingkungan sosial terdiri dari beberapa tingkat. Dimulai dari
tingkat yang paling awal yaitu keluarga, dari keluarga kita diajarkan cara bersikap,
dan sifat untuk berinteraksi dengan orang lain di dalam maupun di luar keluarga,
contohnya berinteraksi dengan saudara jauh, tetangga dan orang-orang yang berada
di lingkungan tempat tinggal kita.
Tingkat selanjutnya adalah sekolah, dimana kita bisa mengembangkan
pelajaran bersosialisasi yang diberikan dari keluarga di rumah ke lingkungan
sekolah, kita bisa berinteraksi dengan guru, karyawan sekolah, teman-teman
sekolah maupun pedagang yang menjajakkan jualannya di lingkungan sekolah. Di
dalam sekolah itu sendiri ada organisasi yang bisa kita jadikan tempat untuk
bersosialisasi lebih luas lagi seperti organisasi kelas yang terdiri dari ketua kelas,
wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, para seksi-seksi pelengkap kelas, dan
siswa kelas itu sendiri, lalu ada osis atau organisasi siswa yang terdiri dari kumpulan
siswa sekolah tersebut, dari berbagai tingkatan kelas, lalu ada ekskul-ekskul dengan
berbagai macam jenis yang terdiri dari bidang kesenian atau olahraga yang
diberikan oleh sekolah, dan organisasi-organisasi ini tetap diawasi dan dikoordinir
oleh para guru dan kepala sekolah sebagai orang tua di sekolah.
Tingkatan paling akhir adalah lingkungan masyarakat yang kita akan temui
nanti saat kita sudah cukup siap dan dewasa untuk bisa terjun langkung ke
dalamnya, kitapun akan bisa lebih mengetahui bagaimana sikap, sifat dan masalah-
masalah di dalam lingkungan masyarakat yang saat kita berada di tingkat keluarga
maupun sekolah belum kita temui dan kita bisa terjun langsung ke dalam
masyarakat dengan bekal apa yang kita pelajari dari lingkungan sosial kita
terdahulu yaitu keluarga dan sekolah.
Dari beberapa tingkatan lingkungan sosial tersebut, semua terdapat campur
tangan pemuda di dalamnya. Bahkan dapat dikatakan jika suatu bangsa sangat
bergantung pada pemikiran-pemikiran kreatif para pemudanya untuk kemajuan
bangsanya. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat apabila
dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, fakta membuktikan bahwa generasi muda di
Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa
depan bangsa ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda
antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan
pemuda tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan
melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan
terdahulu sebelum era reformasi.
Indonesia butuh pemuda yang berani, loyal, solid, dan bertanggug jawab.
Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya omong kosong belaka, tetapi
pemuda yang bisa memegang setiap kata yang keluar dari mulutnya. Itu semua
tentunya menyangkut dengan penurunan nilai moral para pemuda.
Penurunan nilai moral pemuda merupakan salah satu masalah sosial yang sering
terjadi di masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah
Politik dan Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah
mengesampingkan masalah penurunan nilai moral pemuda yang hanya menjadi
bagian kecil dari masalah sosial. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian
pemerintah terhadap masalah penurunan nilai moral pemuda, sekarang moral
pemuda mengalami tingkat penurunan yang tinggi.
Penurunan nilai moral pemuda merupakan suatu keprihatinan yang sangat
mendalam bagi suatu bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena
termakan oleh hancurnya moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi
penegak bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan
bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.
Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan
bangsa ini hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan
budaya sebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat
anak bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya
baru sebagai pedoman hidupnya. Di zaman yang serba modern ini, anak-anak
semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban
seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang
tua kurang diperhatikan. Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan
berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi
mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan.
Padahal selain merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat
dimana mereka tinggal.
Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Jika moral
bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana
kelangsungan hidup warganya. Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah
penting dalam pengawasan pertumbuhan moral bangsa melalui generasinya.
Lingkungan tempat hidup regenerasi juga sangat mempengaruhi berlangsungnya
proses sosialisasi dan interaksi sesama hidup yang kedepannya menentukan.
2. Pembahasan
2.2.Peran Keluarga
Peran orang tua dalam membentuk nilai moral pemuda antara lain:
1. Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya
2. Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan
ketenangan jiwa anak-anak
3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak
4. Mewujudkan kepercayaan
5. Mengadakan kumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak)
Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah
keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Yang paling
penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satu-satunya teladan yang pertama bagi
anak-anaknya dalam pembentukan nilai moral, begitu juga anak yang secara tidak
sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua orang tua di sisni berperan sebagai
teladan bagi mereka baik teladan pada tatanan teoritis maupun praktis.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa lingkungan rumah dan keluarga
memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan perilaku anak. Untuk itu
pastilah ada usaha yang harus dilakukan terutama oleh pihak-pihak yang terkait
didalamnya sehingga mereka akan memiliki tanggung jawab dalam hal ini.
2.3.Peran Sekolah
2.4.Peran Masyarakat
Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya
pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
masyarakat disini adalah orang yang lebih tua yang “tidak dekat “, “tidak dikenal”
“tidak memiliki ikatan keluarga” dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang
anak atau melihat tingkah laku si anak. Orang-orang inilah yang dapat memberikan
contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan. Contoh-
contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh masyarakat:
Perkembangan zaman saat ini sangat terlihat dari kemajuan Ilmu Teknologi
(IPTEK). Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir
seperti televisi,handpone, internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di
peroleh dari media tersebut menyebabkan banyak para pemuda menyalahgunakan
media tersebut. Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan
oleh media masa seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di
tayangkan oleh media masa membuat para pemuda meniru adegan-adegan tersebut.
Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang
dianggap sesuai dengan kemajuan zaman. Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari
orang lain membuat para pemuda melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi
kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan
sosialisasi.
3. Kesimpulan
Penurunan nilai moral pada generasi muda dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan perkembangan
zaman. Oleh karena itu, untuk membangun kualitas para pemuda bangsa yang
bermoral baik, tidak bisa hanya memberikan berbagai penyuluhan dan sebagainya,
pemerintah dan masyarakat juga harus turun tangan untuk membenahi lingkungan
hidup yang tidak layak bagi pertumbuhan moral pemuda dan membangun
lingkungan baru yang mendukung tumbuh kembang anak dalam berbagai aspek
terutama pendidikan moral dan karakternya.
Hal yang saat ini dapat memperbaiki nilai moral para pemuda salah satunya
adalah dengan pendidikan moral. Penguatan pendidikan moral ataupun pendidikan
karakter yang ada dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis
moral yang sudah melanda di negara kita. Krisis tersebut berupa banyaknya
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan terhadap anak-anak dan remaja,
pencurian remaja, kejahatan terhadap teman, kebiasaan menyontek, pornografi,
penyalahgunaan obat-obatan, dan perusakan milik orang lain yang telah menjadi
masalah sosial sehingga pada saat ini belum bisa diatasi secara tuntas. Oleh karena
itu betapa sangat pentingnya nilai moral dan karakter pada pendidikan.
Daftar Pustaka