Anda di halaman 1dari 5

FOTOKONDUKTIVITAS

Asisten Praktikum : Jum’at, 30 Agustus 2019


1. Eko Gunawan L (G74160001) RekanKerja :
2. Refky Zaheri (G74160006) 1. M Rafi R (G74160064)
3. Daniar Sri W (G74160034) 2. Savira Vita (G74170001)
4. Siti Solekha (G74160041) 3. Nida M M (G74170006)
5. Nanda Fitri H (G74160074) 4. Putri N P (G74170034)
6. Zulfa Aulia R (G74160077) 5. Ryaas M M (G74170037)

MUHAMMAD IQBAL
G74170038

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menentukan sifat konduktivitas bahan semikonduktor.

DASAR TEORI
Fotokonduktivitas sendiri adalah fenomena optik dan listrik di dalam suatu
material yang menjadi lebih konduktif ketika menyerap radiasi electromagnet seperti
cahaya tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah atau radiasi gamma. Ketika cahaya
diserap oleh sebuah material seperti semikonduktor, jumlah dari perubahan electron
bebas dan hole meningkatkan konduktivitas listrik dari semikonduktor. Eksitasi
cahaya yang menumbuk semikonduktor harus mempunyai cukup energi untuk
meningkatkan jumlah electron yang menyeberangi daerah terlarang atau oleh eksitasi
pengotoran dengan daerah bandgap (Irzaman dkk 2010).
Peningkatan konduktivitas listrik disebabkan oleh eksitasi dari penambahan
pengisian bebas yang diangkut oleh cahaya energi tinggi pada semikonduktor dan
isolator. Material alami maupun buatan yang terdapat di alam dapat diklasifisikan
menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan semikonduktor. Nilai dari konduktivitas
listrik ketiga material tersebut berbeda. Material semikonduktor mempunyai nilai
-8 3
konduktivitas antara selang dari (10 – 10 ) S/cm (Sze 1981).
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik karena aliran
elektron (sebagai lawan konduktivitas ionik ) yang besarnya antara yang dari
konduktor dan isolator. Berdasarkan struktur pita energi bahan dapat digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu isolator, konduktor dan semikonduktor. Isolator adalah
penghantar listrik yang buruk karena memiliki daerah terlarang sangat lebar yaitu
sekitar ≈ 6 eV, keberadaan pita terlarang ini memisahkan daerah pita valensi yang
penuh dan yang kosong sehingga mengakibatkan terhambatnya serapan energi bagi
elektron (Fiqry dkk 2017).
Semikonduktor terbagi menjadi dua, Semikonduktor intrinsik yaitu
semikonduktor yang masih murni dan semikonduktor ekstrinsik adalah
semikonduktor intrinsik yang dikotori oleh ketidakmurnian, sehingga sifat
kelistrikannya dikendalikan oleh sifat-sifat dan jumlah ketidakmurnian pada bahan itu
sehingga terbagi menjadi Semikonduktor tipe-ndan tipe-p. Pada suhu 0 K
semikonduktor akan bersifat isolator karena pita valensi terisi penuh dan pita
konduksi kosong. Jadi hantaran listrik pada semikonduktor sangat bergantung pada
suhu dibanding hantaran listrik pada konduktor dan isolator (Fiqry dkk 2017).
Sifat fotokonduktivitas pada bahan semi konduktor bisa dimanfaatkan dalam
pembuatan sensor hidrogen. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah CuO yang
didoping TiO2 (Maiyeni dan Elvaswer 2017). Selain itu, Dark resistance Cds
merupakan salah satu material umum yang digunakan dalam piranti fotokonduktif.
Sel fotokonduktif ini memiliki hambatan (resistansi) yang tinggi pada kondisi gelap
yang disebut hambatan gelap dimana saat sel fotokonduktif ini disinari maka
hambatannya akan jatuh (Kasap dan Capper 2006).

ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang dipakai pada percobaan ini ialah sebagai berikut :
1 Power Supply
2 Sel fotokonduktor
3 Radiometer
4 Voltmeter (0-30V)

METODE PERCOBAAN
Berikut prosedur percobaan fotokonduktivitas :
1 Susun rangkaian seperti pada Gambar 5. Sebuah power supply dirangkai seri
dengan sel fotokonduktor dan sebuah hambatan tetap, Rout (10 kΩ).
2 Hubungkan sebuah voltmeter dengan ujung-ujung hambatan. Voltmeter ini
mengukur tegangan (outr) ujung-ujung hambatan tersebut, dan selanjutnya
dapat ditentukan arus dalam rangkaian dari hubungan I=Vout/Rout.
3 Set power supply pada tegangan tetap 5V.
4 Tutup sel fotokonduktor sehingga tidak terkena cahaya (gelap). Nyalakan
power supply. Catat pembacaan voltmeter. Tentukan nilai arus dalam
rangkaian (disebut arus gelap). Nilai hambatan sel fotokonduktor (Rc) dapat
ditentukan dari hubungan Rc = (Vs-Vout)/I . Catat data-data di dalam Tabel 1.
11
5 Buka penutup sel fotokonduktor. Sinari dengan cahaya lemah (intensitas
rendah), ukur intensitas cahaya dengan radiometer. Catat pembacaan
voltmeter dan hitung arus dalam rangkaian. Hitung pula nilai hambatan sel
fotokonduktor. Catat data.
6 Ulangi point 5 untuk kondisi intensotas yang meningkat. Ambil 6 kondisi
intensitas cahaya. Catat data.

DATA DAN PENGOLAHAN DATA


Tabel 1. Data hasil percobaan
Intensitas Arus Hambatan
Vout (Volt)
(W/m2) (Ampere) Sel RC (t-1)
5 4.87 0.000487 266.94
10 4.92 0.000492 162.60
15 4.97 0.000497 60.36
20 4.98 0.000498 40.16
25 4.99 0.000499 20.04
30 4.99 0.000499 20.04

200.00

150.00
HAMBATAN SEL

100.00

50.00

0.00
INTENSITAS

Grafik 1. Hubungan antara Hambatan Sel dan Intensitas Cahaya

0.0005

0.000495
Arus

0.00049

0.000485

0.00048
5 10 15 20 25 30
Intensitas

Grafik 2. Hubungan antara Arus dan Intensitas Cahaya

PEMBAHASAN
Grafik pertama menyajikan data hubungan antara hambatan sel terhadap
intensitas cahaya. Terlihat pada grafik pertama menunjukkan bahwa semakin besar
intensitas yang diberikan pada bahan semikonduktor, hambatan yang dihasilkan
bertambah kecil. Hal ini menandakan bahwa semikonduktor yang diberi intensitas
cahaya memiliki sifat yang mirip seperti LDR dimana saat dalam keadaan terang nilai
hambatannya mengecil.
Grafik kedua melihat hubungan antara arus dan intensitas. Grafik tersebut
menunjukkan hal yang sebaliknya dari tampilan grafik hubungan antara intensitas
dengan arus dimana semakin besar intensitas yang di berikan maka nilai arus yang
dihasilkan juga akan semakin besar. Artinya kedua variabel memiliki hubungan yang
saling berbanding lurus.
Berdasarkan data dan grafik, kedua grafik tersebut menggambarkan bahwa
jika semikonduktor diberi intensitas cahaya yang cukup besar, akan terjadi perubahan
tegangan yang cukup signifikan. Hal ini menandakan pada semikonduktor tersebut
memiliki sifat fotokonduktivitas dan dibuktikan dari hambatan dan arus yang
mengalami perubahan apabila intensitas tinggi maupun rendah. .

SIMPULAN

Menentukan sifat fotokonduktivitas dari semikonduktor dan ditentukan


dengan mengukur tegangan dan intensitas cahaya yang diterima semikonduktor dari
sumber cahaya.

DAFTAR PUSTAKA
Fiqry R, Ariswan, Kuswanto H. 2017. Struktur kristal dan komposisi kimia
semikonduktor CD (SE0,6TE0,4) hasil preparasi dengan metode bridgman.
Jurnal Fisika dan Aplikasinya. 2(1) : 75 – 82.

Irzaman, Erviansyah R, Syafutra H, Maddu A, Siswadi. 2010. Studi konduktivitas


listrik film tipis Ba0.25 Sr0.75TiO3 yang didadah ferium oksida (BFST)
menggunakan metode chemical solution deposition. Jurnal Berkala Fisika.
13(1): 34.

Kasap S, Capper P. 2006. Handbook of Electronics and Photonics Materials. Berlin


(DE) : Springer Science & Bussiness Media.

Maiyeni S, Elvaswer. 2017. Karakterisasi I-v semikonduktor CuO didoping TiO2


sebagai sensor gas hidrogen. Jurnal Fisika Unand. 6(3) : 263 – 269.

nd
Sze SM. 1981. Physics of Semiconductor Devices 2 edn. Solaris South Tower (SG) :
John Wiley and Sons.

Anda mungkin juga menyukai