Anda di halaman 1dari 5

ISU STRATEGIS

Hasil pencapaian kegitan tahun 2016

Pencapaian 2015 Target


NO Program
(%) (%)

1 Program

a. Jangkauan program UPGK (K/S) 100 100

b. Partisipasi Masyarakat dalam Program UPGK


85 80
(D/S)

c. Kelangsungan penimbangan (D/K) 85 80

d. Keberhasilan penimbangan (N/D) 73.6 80

e. Pencapaian program (N/S) 75.4 60

f. Prefalensi balita gizi buruk 0.2 <1

g. Prefalensi balita gizi kurang 2 < 15

2 Poyandu lapor 100 100

3 Kader aktif 100 100

Cakupan pemberian 90 tablet darah pada bumil


4 86 85
(Fe90)

5 Asi Esklusif 72.5 85

6 Cakupan Pemberian Vitamin A

a. Vitamin A pada Bufas 82 80

b. Vitamin A Biru 85 80

c. Vitamin A Merah 86 80

Pemeriksaan Garam Yodium Tk Masyarakat


100 100
7 (Posyandu)

8 Ibu Pintar (100)4x (100)4x

9 Balita Stunting 19.8 27.2


Dari tabel diatas maka isu strategis yang diangkat adalah sbg berikut :

Tabel 3.2 Isu Strategis yang di temukan di dalam pelaksanaan program gizi Puskesmas Mulyorejo
Surabaya, Tahun 2016

PROGRAM KEGIATAN ISU STRATEGIS

UPGK Pelaksanaan Penimbangan di - Pencapaian Target Keberhasilan


Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Penimbangan di Posyandu (N/D)
Mulyorejo (N/D) masih rendah dari target (80 %) ,
yaitu 73,6 %
ASI Eksklusif Penjaringan bayi yang mendapatkan - Pencapaian Program ASI Ekslusif
ASI Ekslusif masih dibawah target (85%) yaitu
72.5 %
Balita Stunting Penangganan Balita Stunting - Angka stunting yang terus
meningkat 19,8% target 27.2%

Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi program Gizi di puskesmas mulyorejo berdasarkan data hasil

capaian program tahun 2016 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 3.1 identifikasi masalah

No Indikato kinerja Target Capaian Kesenjangan Masalah


(%) (%)

1 N/D 80% 73,6% 6,4% Kurangnya


tingkat
pengetahua
tentang perawatan
Balita
2. Asi Esklusif 85% 72.5% 12.5% Kurangnya
pengetahuan
tentang
pentingnya ASI
Ekslusif
3 Balita Stunting 27.2% 19.8 7.4% Kurang
pengertian
tentang
penannganan
Balita Stunting

2
Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT
STRENGTH (S) (Kekuatan) WEAKNESS (W) (Kelemahan)
1.Adanya tenaga profesional di 1. Tenaga kesehatan kurang
puskesmas Mulyorejo 2. Media komunikasi kurang
2. Adanya fasilitas poli Gizi (konseling) 3. Dana tidak fleksibel & terbatas
di Puskesmas Mulyorejo 4. Tenaga pelaksana terbatas
3. Adanya akses menuju puskesma syang
lancar
4. Ada anggaran

OPPORTUNITY (O)(Peluang) TREATS (T)(Acaman)


1. Peran serta kader baik 1. Banyak penduduk Musiman
2. Kerja sama lintas sektor baik 2. Lintas sektor belum maksimal
3. Tingkat pengetahuan kader tentang 3. Sosila ekonomi & lingkungan rendah
Balita baik 4. Ada kawasan ellite
4. Karakter masyarakat mendukung

S-O S-T
1. Ada tenaga profesional di puskesma 1. Meningkatkan aktifitas kader dan lintas
yang bisa bekerjasama dengan kader sektor dengan anggaran yang ada
dan lintas sektor 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
2. Kader mudah untuk mengakses fasilitas tentang program kesehatan tradisional
yang ada di puskesmas oleh tenaga profesional puskesmas
W-O W-T
1. Jumlah tenaga kesehatan yang kurang 1. Tenaga kesehatan yang kurang dan tugas
dan tugas yang banyak tetapi didukung yang banyak dan peran lintas sektor
oleh peran serta kader belum maksimal serta kader kurang aktif
2. Media komunikasi kurang tetapi 2. Kurang upaya promotif dari petugas
didukung dari karakteristik masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat
yang saling menginfokan tentang kestrad kurang

3
Isu Strategis
Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan satu masalah yang akan dicari
solusinya. Pemrioritasan masalah dilakukan karena sumber daya yang dimiliki oleh
Program Gizi Puskesmas Mulyorejo terbatas.Untuk pengukuran prioritas masalah
menggunakan metode USG. Diskusi menentukan prioritas masalah diikuti oleh Kepala
Puskesmas dan penanggung jawab program Gizi yang pencapaiannya kurang.
Hasil Metode USG, masalah yang menjadi prioritas untuk program Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga adalah :
1. Angka N/D yang tidak mencapai target
2. Asi Eksklusif yang tidak mencapai target
3. Peningkatan kasus balita stunting

4
Penentuan prioritas kegiatan
Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas
masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien,
proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: MCUA
(Multiple Criteria Utility Assesment) sebagai berikut:
Tabel Penentuan prioritas kegiatan
Bobot Masalah
No Kriteria (B) 1 2 3 KET
S BS S BS S BS
Besarnya masalah 25 2 25 3 75 3 75
1
kesehatan
2 Keseriusan masalah 40 3 120 3 120 3 120
kesehatan
3 Kemampuan sumber 35 2 70 3 105 4 140
daya
Jumlah 215 300 335
BS
Ranking 3 2 1
Keterangan :
B : Bobot (nilai untuk menyatukan tingkat kepentingan)
S : Skor (1-5)
Urutan priorotas kegiatan
1 : Angka N/D yang tidak mencapai target
2 : Asi Eksklusif yang tidak mencapai target
3 : Peningkatan angka stunting

Anda mungkin juga menyukai