Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Einstein

Vol. 2, No. 1, Februari 2014

PENGARUH PERENDAMAN BETON DI AIR LAUT DAN


AIR TAWAR TERHADAP KARAKTERISTIK
CAMPURAN SERBUK KULIT KERANG

Abdul Rais dan Roy Thoberson Simamora


Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman air laut dan
air tawar terhadap karakteristik beton campuran serbuk kulit kerang. Beton
dibuat berbentuk kubus, pada penelitian ini perencanaan campuran beton
yang akan dibuat adalah semen, pasir, kerikil dan air yaitu 1 : 2 : 3 : 0,5.
Pada penelitian ini dibuat variasi komposisi serbuk kulit kerang sebesar 5%,
10%, 15%, 20% dengan cara menambah dan mengurangi berat semen yang
digunakan. Setelah beton berumur 14 hari maka dilakukan pengujian kuat
tekan, penyerapan air dan daya tahan api. Dari hasil pengujian mekanik
yaitu kuat tekan beton diperoleh hasil terbaik pada komposisi 5% serbuk
kulit kerang yaitu 15,80 x 106 N/m2 pada perendaman air tawar, sedangkan
hasil uji tekan pada beton normal diperoleh 15,17 x 106 N/m2 pada
perendaman air tawar. Hasil pengujian daya serap air pada beton diperoleh
hasil terbaik pada komposisi 20% serbuk kulit kerang yaitu 0,83% pada
perendaman air tawar, 1,20% pada perendaman air laut, 0,98% pada
perendaman air laut dan air tawar, sedangkan hasil pengujian daya serap air
pada beton normal diperoleh 1,88% pada perendaman air tawar, 1,84%
pada perendaman air laut, 1,93% pada perendaman air laut dan air tawar.
Hasil pengujian daya tahan api menunjukan bahwa keretakan beton tertinggi
terjadi pada beton campuran 20% serbuk kulit kerang yang direndam pada
air laut selama 14 hari. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar
penambahan serbuk kulit kerang sebagai pengganti semen pada beton dapat
menurunkan kuat tekan dan daya serap air serta ketahaanannya terhadap api,
hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton yang tertinggi adalah beton
variasi 5% serbuk kulit kerang sedangkan pengujian penyerapan air
terendah adalah pada beton variasi 20%, yang diuji setelah perendaman
selama 14 hari.

Kata Kunci : Kulit Kerang, Perendaman air laut dan air tawar

PENDAHULUAN menghasilkan beton dengan


Beton diperoleh dengan cara karakteristik tertentu, seperti
mencampurkan beberapa bahan yang kemudahan pengerjaan (workability),
terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah durabilitas, dan waktu pengerasan.
atau agregat-agregat lain yang Seperti substansi-substansi mirip
dicampur menjadi satu dengan suatu batuan lainnya, beton memiliki kuat
pasta yang terbuat dari semen dan air tekan yang tinggi dan kuat tarik yang
membentuk suatu massa mirip sangat rendah (McCormac, 2004).
batuan. Terkadang, satu atau lebih Berbagai upaya telah dilakukan
bahan adiktif ditambahkan untuk penelitian guna memperoleh
35
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

kemajuan dalam teknologi beton gergajian, abu cangkang sawit, abu


yakni penambahan bahan tambah terbang (fly ash), mikrosilika (silica
yang bertujuan mengurangi fume), cangkang kemiri, kulit kerang
pemakaian semen agar lebih dan lain-lain. Bahan agregat yang
ekonomis, tetapi tidak digunakan untuk penelitian ini ialah
menghilangkan sifat dari bahan limbah produksi. Limbah
karakteristik beton itu sendiri. Salah produksi yang digunakan ialah kulit
satu cara yang telah dilakukan adalah kerang.
dengan pemanfaatan terhadap limbah Dalam penelitian ini peneliti
buangan industri yang tidak ingin mencoba kulit kerang sebagai
digunakan lagi secara maksimal. bahan tambahan dari semen portland
Dalam (Murdock dan Brook, pada pembuatan beton. Semen
1999), setelah diamati selama 30 portland bahan utama pembentuknya
tahun, “Sea Action Committe” dari adalah silica (SiO2), aluminat
Institution of Civil Engineers (Al2O3), Ferrit (Fe2O3), kapur (CaO),
menyimpulkan bahwa kerusakan sedikit magnesia (MgO) dan
tiang beton dalam air laut terutama terkadang sedikit alkali. Adapun
oleh korosi tulang bajanya. Garam pemilihan kulit kerang sebagai
dalam air laut ikut mengambil bagian bahan pembuatan beton yaitu :
atas terjadinya korosi, tetapi tidak pengadaahannya cukup mudah dan
merupakan faktor yang dominan. murah sehingga bila ditinjau dari
Bahan kimia dalam air laut yang segi ekonomis akan lebih
paling berpengaruh terhadap agresi menguntungkan adapun kandungan
pada beton adalah magnesium sulfat. dalam kulit kerang ialah CaO (67%)
Peneliti sebelumnya dan SiO2 (9%), yang merupakan
(Herwanto, dkk. 2012), pada bahan utama pembentuk semen
pembuatan beton K-250 dengan Portland. Pada semen Portland batas
penambahan zat adiktif sikacim izin penambahan bahan tambahan
concrete additive kadar 0,6% seperti kulit kerang ini adalah sampai
terhadap pengaruh perendaman air 35% yang diambil atau dikurangi
laut dengan pengujian kuat tekan dari berat semen.
setelah beton berumur 28 hari. Hasil Pemanfaatan kulit kerang
dari penelitian ini ialah beton normal sebagai bahan pengganti dari semen
K-250 direndam air tawar 24,624 dalam membuat beton yang
MPa, air laut 22,678 MPa sedangkan diharapkan mampu menghasilkan
untuk beton K-250 dengan campuran suatu beton dengan kekuatan yang
sikacim concrete addittive kadar baik dan dapat digunakan pada
0,6% dengan perendaman air tawar bangunan yang menggunakan bahan
24,724 MPa, air laut 23,874 MPa. dari jenis beton. Berdasarkan
Berdasarakan perkembangan penjelasan di atas maka penulis akan
teknologi, telah dilakukan penelitian melakukan penelitian tentang
untuk memperbaiki sifat beton dan Bagaimana hasil pengujian mekanik
kinerja beton dengan biaya yang pada beton dengan variasi campuran
murah tanpa mengurangi mutunya serbuk kulit kerang.
dengan cara memanfaatan limbah
buangan seperti serat ijuk, sabut
kelapa, serat nilon, abu sekam padi,
ampas tebu, sisa kayu, limbah
36
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

METODE PENELITIAN Diagram Alir Penelitian


Tempat Penelitian dilakukan
di Laboratorium Teknik Universitas Mulai
Sumatera Utara. Pada penelitian ini
digunakan metode ASTM untuk
mendesain campuran beton. Tabel Persiapan Bahan
3.3 memperlihatkan komposisi
campuran yang telah disesuaikan
dengan standart ASTM. Tabel Pasir,Serbuk Kulit
Kerang, Kerikil
berikut memperlihatkan komposisi
campuran untuk berbagai variasi
tambahan serbuk kulit kerang. Pencampuran Dengan Semen

Tabel 1. Komposisi campuran


sampel penelitian
Serbuk Pencetakan Sampel
Kode Air Pasir Kerikil Semen Kulit
Sampel (Kg) (kg) (Kg) (Kg) kerang
(Kg)
Perendaman
1 0,75 3,0 4,5 1,5 -
2 0,75 3,0 4,5 1,425 0,075
Air Laut Air Tawar & Air Laut Air Tawar
3 0,75 3,0 4,5 1,35 0,15
4 0,75 3,0 4,5 1,275 0,225
5 0,75 3,0 4,5 1,2 0,3 Pengujian Sampel
Kuat Tekan, Daya Serap Air, Ketahanan Api

Karakterisasi sifat mekanik


yang dilakukan melipuri Kuat Tekan,
Ketahanan Api, Pengujian Daya Analisis Data
Serap Air. Beton yang telah
direndam ke dalam bak perendaman
dengan air tawar dan air laut dengan Hasil
variasi waktu 7 hari, 14 hari.
Selesai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuat Tekan Beton


Data hasil pengujian kuat tekan
beton dengan campuran serbuk kulit
kerang yang telah direndam selama
14 hari pada air laut, air tawar, serta
air laut dan air tawar, yang telah
dilakukan tertera pada tabel berikut
ini :

37
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian tawar memiliki nilai kuat tekan
Kekuatan Tekan Beton Perendaman (14,92 x 106-15,80 x 106) N/m2.
14 Hari Kode sampel C1, C2, C3
Beban menyatakan beton dengan campuran
Kode Luas (A) Kuat Tekan
Tekan kulit kerang sebesar 10% dari total
Sampel (cm2) (N/m2)
(F) (kN) berat semen, yang direndam pada air
A1 225 361 15,13 x 106 laut, air tawar, serta air laut dan air
A2 225 375 15,17 x 106 tawar memiliki nilai kuat tekan
(14,46 x 106-15,30 x 106) N/m2.
A3 225 365 15,30 x 106 Kode sampel D1, D2, D3
B1 225 356 14,92 x 106 menyatakan beton dengan campuran
kulit kerang sebesar 15% dari total
B2 225 377 15,80 x 106
berat semen, yang direndam pada air
B3 225 368 15,42 x 106 laut, air tawar, serta air laut dan air
C1 225 345 14,46 x 106 tawar memiliki nilai kuat tekan
(14,25 x 106-14,79 x 106) N/m2.
C2 225 365 15,30 x 106
Kode sampel E1, E2, E3 menyatakan
C3 225 355 14,88 x 106 beton dengan campuran kulit kerang
D1 225 340 14,25 x 106
sebesar 20% dari total berat semen,
yang direndam pada air laut, air
D2 225 353 14,79 x 106 tawar, serta air laut dan air tawar
D3 225 347 14,54 x 106 memiliki nilai kuat tekan (13,45 x
106-14,04 x 106) N/m2.
E1 225 321 13,45 x 106
Untuk mengetahui lebih jelas
E2 225 335 14,04 x 106 hubungan kekuatan tekan beton
E3 225 328 13,74 x 106 campuran serbuk kulit kerang
0%,5%,10%,15%,20% yang
direndam pada air laut, air tawar
Beton normal dan beton
serta air laut dan air tawar dengan
dengan campuran serbuk kulit
lama perendaman 14 hari, dapat
kerang dengan komposisi yaitu 5%,
dilihat pada grafik dibawah ini:
10%, 15%, dan 20% dari total massa
semen. Disamping itu juga dilakukan
perendaman beton di air laut, air
tawar, serta air laut dan air tawar
selama 14 hari.
Kode sampel A1, A2, A3
menyatakan beton dengan campuran
kulit kerang sebesar 0% (beton
normal) dari total berat semen, yang
direndam pada air laut, air tawar,
serta air laut dan air tawar memiliki
nilai kuat tekan (15,13 x 106-15,30 x
106) N/m2. Kode sampel B1, B2, B3
menyatakan beton dengan campuran
kulit kerang sebesar 5% dari total
Gambar 1. Grafik Hubungan kuat
berat semen, yang direndam pada air
tekan beton campuran serbuk kulit
laut, air tawar, serta air laut dan air
kerang
38
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

Daya Serap Air sebesar 0% (beton normal) dari total


Pengujian ini dimaksudkan berat semen, yang direndam pada air
untuk mengetahui banyaknya air laut, air tawar, serta air laut dan air
yang diserap oleh beton setelah tawar memiliki nilai daya serap air
direndam pada periode tertentu. sebesar (1,88%-1,93%). Kode
Dalam pengujian ini beton yang sampel B1, B2, B3 menyatakan
sudah mengalami perendaman 14 beton dengan campuran kulit kerang
hari kemudian dikeringkan selama sebesar 5% dari total berat semen,
24 jam. Untuk lebih jelas dapat yang direndam pada air laut, air
dilihat hasil pengujian daya serap air tawar, serta air laut dan air tawar
yang dicampur dengan serbuk kulit memiliki nilai daya serap air sebesar
kerang terlampir pada tabel dibawah (1,38%-1,70%). Kode sampel C1,
ini : C2, C3 menyatakan beton dengan
Tabel 2. Data hasil pengujian daya campuran kulit kerang sebesar 10%
serap air pada beton campuran dari total berat semen, yang
serbuk klit kerang dengan direndam pada air laut, air tawar,
perendaman 14 hari serta air laut dan air tawar memiliki
Massa Massa nilai daya serap air sebesar (1,19%-
Kode Penyerapan
Basah Kering 1,40%). Kode sampel D1, D2, D3
Sampel Air (%)
(gr) (gr) menyatakan beton dengan campuran
A1 8228 8072 1.93 kulit kerang sebesar 15% dari total
berat semen, yang direndam pada air
A2 8485 8328 1.88
laut, air tawar, serta air laut dan air
A3 8305 8147 1.93 tawar memiliki nilai daya serap air
B1 8356 8216 1.70 sebesar (1,06%-1,26%). Kode
B2 8328 8214 1.38 sampel E1, E2, E3 menyatakan beton
dengan campuran kulit kerang
B3 8625 8493 1.55
sebesar 20% dari total berat semen,
C1 8235 8128 1.31 yang direndam pada air laut, air
C2 8458 8358 1.19 tawar, serta air laut dan air tawar
C3 8469 8352 1.40 memiliki nilai daya serap air sebesar
(0,83%-1,20%). Untuk mengetahui
D1 8338 8237 1.22
lebih jelasnya dapat dilihat pada
D2 8367 8279 1.06 grafik dibawah ini :
D3 8305 8201 1.26
E1 8148 8051 1.20
E2 8173 8105 0.83
E3 8325 8244 0.98

Berdasarkan tabel 2 dapat


dilihat persentase daya serap air
untuk beton yang direndam selama
14 hari, dimana komposisi
campurang serbuk kulit kerang
sebesar 0%,5%,10%,15%,20%. Kode Gambar 2. Grafik Hubungan Daya
sampel A1, A2, A3 menyatakan Serap Air Pada Beton Dengan
beton dengan campuran kulit kerang Campuran Serbuk Kulit Kerang
39
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

4.1.3 Daya Tahan Api 2. Hasil pengujian kuat tekan, daya


Pengujian ini dimaksudkan serap air dan tahan api pada
untuk mengetahui pengaruh suhu beton normal lebih besar
yang tinggi terhadap beton, setelah dibandingkan beton dengan
beton dibakar maka dapat dilihat campuran serbuk kulit kerang.
pola keretakan yang terjadi pada 3. Perbandinan hasil pengujian
beton. Dalam pengujian ini beton mekanik yaitu daya serap air
yang sudah mengalami perendaman pada beton diperoleh daya serap
14 hari kemudian dikeringkan air terendah pada komposisi
selama 24 jam. Untuk lebih jelas beton campuran 20% serbuk
dapat dilihat hasil pengujian daya kulit kerang yang direndam pada
tahan api yang dicampur dengan air tawar selama 14 hari yaitu
serbuk kulit kerang terlampir pada 0,83%, sedangkan daya serap
tabel dibawah ini : pada beton normal yaitu 1,62%.
Pola retakan terbesar untuk
Tabel 3. Data Hasil Pengujian Tahan tahan api terdapat pada beton
Api Dengan Pola Retakan campuran 20% serbuk kulit
Beton K-175 Perendaman 14 Hari kerang.
Kode Suhu Pembakaran Kondisi
Sampel Pembakaran (Jam) Retakan Saran
Retak
Berdasarkan hasil peneltian
A1 Rambut dan
Sedang yang diperoleh dan pembahasan hasil
Retak penelitian yang telah dilakukan maka
A2 500 3 Rambut disarankan beberapa hal sebagai
Sedikit berikut:
Retak 1. Bagi peneliti selanjutnya agar
A3 Rambut
Sedikit penambahan filler sebagai bahan
E1 Retak Parah
pengganti semen harus memiliki
Culkup
kandungan silika terbanyak.
E2 500 3 2. Untuk pengujian tahan api, perlu
Parah
E3 Cukup parah dilihat pengaruh keretakan beton
pada setiap kenaikan suhu.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
Endri, S, Anton, A., (2013),
dan pembahasan pengujian kekuatan
Pengaruh Penambahan
tekan dan daya serap air pada beton
Cangkang Siput Sudut atau
dengan penambahaan serbuk kulit
Kupang Terhadap
kerang yang direndam pada air laut,
Karakteristik Beton K-100,
air tawar serta air laut dan air tawar,
Laporan Hasil Penelitian, FT
dapat disimpulkan :
Universitas Pasir Pangaraian,
1. Pada penambahan serbuk kulit
Rokan Hulu.
kerang sebagai bahan pengganti
semen dengan komposisi 20%
Fahmi, R., Abing, D.S., Gunawan,
ternyata menghasilkan kekuatan
Y., (2012), Perancangan
tekan terendah ,daya serap air
Beton Kekuatan K-250
terendah dan retakan tertinggi.
Dengan Bahan Pasir
40
Jurnal Einstein
Vol. 2, No. 1, Februari 2014

Cidadap Karangpawitan Rais, A., (2007), Pengaruh Air


Kabupaten Garut, Jurnal Payau Terhadap Beton yang
Konstruksi Sekolah Tinggi Memakai Semen Padang di
Teknologi Garut, Garut. Kota padang Sumatra Barat,
Sekolah Pasca Sarjana
Fintel, M., (1987), Buku Pegangan Universitas Sumatra Utara,
Tentang Teknik Beton, PT Medan.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Simamora, R.C., (2012), Pengaruh
Herwanto, J., Idham, M., Enda, D., Komposisi Kulit Kerang
(2012), Pengaruh Mutu Beton Terhadap Karakteristik
K-250 Akibat Terendam Air Beton Ringan Dari Abu
Laut Dengan Penambahan Terbang (Fly Ash) Batubara
Zat Aditif Sikacim Concrete Dan Batu Apung, Skripsi,
Additive Kadar 0,6 %, FMIPA Unimed, Medan.
Politeknik Negeri Bengkalis,
Bengkalis. Sinaga, E.F., (2012), Pengaruh
Penambahan Abu Sekam
McCormac, J.C., (2004), Desain Padi dan Kulit Kerang
Beton Bertulang , Edisi ke-5, Terhadap Karakteristik
Penerbit Erlangga, Beton, Skripsi, FMIPA
Jakarta. Unimed,Medan.

Mulyono, T., (2005), Teknol ogi Siregar, S.M., (2009), Pemamfaatan


Beton, Penerbit Andi, Kulit Kerang dan Resin
Yogyakarta. Epoksi Terhadap
Karakteristik Beton Polimer,
Murdock, L.J., Brook, K.M., (1999), Medan: Tesis USU.
Bahan dan Praktek Beton
Edisi Keempat, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Nawy,E,G., (1998), Beton Bertulang,


PT.Refika Aditama,
Bandung.

Nugraha P., Antoni., (2007),


Teknologi Beton, Penerbit
Andi, Yogyakarta.

Pasaribu, P.M., (2012), Pengaruh


Penambahan Serbuk Kulit
Kerang dan Resin Epoksi
Terhadap Sifat Mekanik
Beton Semen Polimer,
Skripsi, FMIPA UNIMED,
Medan.

41

Anda mungkin juga menyukai