Anda di halaman 1dari 6

DEMAM TIFOID

No Dokumen :

SOP No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Yospina Sampe Kua
PUSKESMAS
RANTEPANGLI NIP.19701020 199403
2 005
1. Pengertian Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan
maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan
kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang
baik. Di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani pasien dengan demam tifoid
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rantepangli No. Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis pada pasien dengan
langkah keluhan:
a. Demam turun naik terutama sore dan malam hari
dengan pola intermiten dan kenaikan suhu step-ladder.
Demam tinggi dapat terjadi terus menerus (demam
kontinu) hingga minggu kedua.
b. Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di
area frontal
c. Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen
dan BAB berdarah
d. Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal,
batuk, anoreksia, insomnia
e. Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan
kesadaran atau kejang.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium
Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit
berat.
2. Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan
kesadaran (mulai dari yang ringan, seperti apatis,
somnolen, hingga yang berat misalnya delirium atau
koma)
3. Demam, suhu > 37,5oC.
4. Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan
frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap
kenaikan suhu 1oC.
5. Ikterus
6. Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah,
halitosis
7. Pemeriksaan abdomen: nyeri (terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegali
8. Delirium pada kasus yang berat
Pemeriksaan laboratorium : Widal Test
Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal 1/320
atau terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada
pemeriksaan ulang dengan interval 5 – 7 hari.

3. Petugas menegakkan diagnosis klinis


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan laboratorium
4. Petugas memberikan talaksana komprehensif (Plan)
1. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
a. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
b. Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan
secara oral maupun parenteral.
c. Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori
dan protein, rendah serat.
d. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
e. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi,
suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam
medik pasien
2. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik)
dan mengurangi keluhan gastrointestinal.
3. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini
pertama untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin
atau Amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil),
atau Trimetroprim-sulfametoxazole (Kotrimoksazol).
4. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai
tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih
antibiotik lini kedua yaitu Seftriakson, Sefiksim, Kuinolon
(tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena dinilai
mengganggu pertumbuhan tulang).

ANTIBIOTIKA DOSIS KETERANGAN


Kloramfeni-kol Dewasa: 4x500 mg Merupakan obat yang
selama 10 hari sering digunakan dan
Anak 100 telah lama dikenal
mg/kgBB/hari, per efektif untuk tifoid
oral atau intravena, Murah dan dapat
dibagi 4 dosis, selama diberikan peroral serta
10-14 hari sensitivitas masih tinggi
Pemberian PO/IV
Tidak diberikan bila
lekosit <2000/mm3
Seftriakson Dewasa: 2-4gr/hari Cepat menurunkan
selama 3-5 hari suhu, lama pemberian
Anak: 80 pendek dan dapat dosis
mg/kgBB/hari, IM tunggal serta cukup
atau IV, dosis tunggal aman untuk anak.
selama 5 hari Pemberian PO/IV
Ampisilin & Dewasa: (1.5-2) gr/hr Aman untuk penderita
Amoksisilin selama 7-10 hari hamil
Anak: 100 Sering dikombinasi
mg/kgbb/hari per oral dengan kloramfenikol
atau intravena, dibagi pada pasien kritis
3 dosis, selama 10 Tidak mahal
hari. Pemberian PO/IV
Kotrimok-sazole Dewasa: 2x(160-800) Tidak mahal
(TMP-SMX) selama 7-10 hari Pemberian per oral
Anak: Kotrimoksazol
4-6 mg/kgBB/hari,
per oral, dibagi 2
Kuinolon dosis, selama 10 hari.
Ciprofloxacin 2x500 Pefloxacin dan
mg selama 1 minggu Fleroxacin lebih cepat
Ofloxacin 2x(200-400) menurunkan suhu
selama 1 minggu Efektif mencegah relaps
dan kanker
Pemberian peroral
Pemberian pada anak
tidak dianjurkan karena
efek samping pada
pertumbuhan tulang
Sefiksim Aman untuk anak
Anak: 20 Efektif
mg/kgBB/hari, per Pemberian per oral
oral, dibagi menjadi 2
Thiamfenikol dosis, selama 10 hari Dapat dipakai untuk
Dewasa: 4x500 anak dan dewasa
mg/hari Dilaporkan cukup
Anak: 50 sensitif pada beberapa
mg/kgbb/hari selama daerah
5-7 hari bebas panas

4. Petugas memberikan konseling dan edukasi pasien:


a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam
tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya.
b. Diet, jumlah cairan yang dibutuhkan, pentahapan
mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan
atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien
telah memahami serta mampu melaksanakan.
c. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien
dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit
terdekat untuk perawatan.
1. Petugas melakukan rujukan ke layanan sekunder bila ada
indikasi:
a. Demam tifoid dengan keadaan umum yang berat (toxic
typhoid).
b. Tifoid dengan komplikasi.
c. Tifoid dengan komorbid yang berat.
d. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum
tampak perbaikan.
2. Petugas mengisi buku rekam medis pasien

7. Bagan Alir
Melakukan anamensis Melakukan pemeriksaan
pada pasien klinis

Menegakkan diagnosis
klnis berdasarkan
anamnesis dan
pemeriksaan fisik

Melakukan tatalaksana
pada pasien

Melakukan konseling
dan edukasi

Memberikan rujukan
bila ada indikasi

Mengisi rekam medis


pasien

8. Hal-hal yang 1. Konseling dan Edukasi


harus
diperhatikan
9. Dokomen 1. Rekam Medis
Terkait
10. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum
2. UGD

11. Rekaman No Yang diubah Isi Tanggal


Historis perubahan mulai
Perubahan diberlakuka
n

Anda mungkin juga menyukai