tidak terfokus pada satu aspek saja. Adapun tahapanpenegakan diagnosis ortodontik, antara lain:
(Rahardjo, 2011)
1. Analisa Umum
Biasanya pada bagian awal suatu status pasien tercantum nama, kelamin, umur,dan
alamat pasien. Kelamin dan umur pasien selain sebagai identitas pasien jugasebagai data
perubahan fase gigi geligi dari sulung ke permanen. Keluhan utama pasien biasanya
tentang keadaan susunan giginya yangdirasakan kurang baik sehingga mengganggu estetik
c. Ras
d. Bentuk Skelet
e. Ciri Keluarga
f. Serta Penyakit
g. Alergi obat-obatan
h. Kelanan endokrin
i. Tonsil
2. Analisa local
Analisis lokal terdiri atas analisis ekstraoral dan intraoral, untuk mengetahuilebih
bentuk kepala, simetri wajah, tipe wajah, tipe profil, bibir,fungsi bicara, kebiasaan jelek.
Analisis intraoral meliputi lidah, palatum,kebersihan mulut, karies, dan gigi yang ada
(Rahardjo, 2011)
3. Analisa fungsional
a. Path of closure
b. Devisiasi mandibula
c. Displancement mandibular
d. Sendi temporomandibula
4. Analaisa model
pembuatannyainformasi mudah dan murah. Keadaan yang dapat dilihat pada model
5. Analalisis Sefalometri
tidakterlalu terang, sefalogram diletakkan pada tracing box dengan iluminasi baik,kertas
penapakan asetat yang bagus yang terfiksasi dengan pita adhesif transparanserta
garis yang berpotongan jadi sudut. Pembacaan biasanya pada besar sudutuntuk
A (subspinale): titik paling dalam pada kurvatura alveolaris rahang atas, secaratoritis
B (supramentale): titik paling dalam pada kurvatura alveolaris rahang bawah,secara teori
Go (gonion): titik tengah pada lengkungan sudut mandibula di antara ramusdan korpus
Prosthion (Pr): titik paling bawah dan paling anteriorprosessus alveolarismaksila, pada
Orbital (Or): titik yang paling bawah pada tepi bawahtulang orbita
Porion (Po): titik paling luar dan paling superior ear rod
Pogonion (Pog/Pg): titik paling anterior tulang dagu, pada bidang tengah Garis yang
S– N: garis yang menghubungkan Sela tursika (S) dan Nasion (N),merupakan garis
N– A
N– B
Y-Axis: garis yang menghubungkan sela tursika (S) dan gnathion (Gn),digunakan untuk
Sudut SNA menyatakan letak maksila terhadap kranium. Rata-rata untukkaukasoid 82°.
Sudut SNB menyatakan letak mandibula terhadap kranium. Rata-rata untuk kaukasoid 80°. Sudut
ANB menyatakan hubungan maksila terhadapmandibula. Sudut ANB didapatkan dari selisih sudut
SNA dan sudut SNB. Padakeadaan normal, sudut ANB = 2° (kelas I), kelas II = 4° dan kelas III