Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENGEMBANGAN PENILAIAN

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI DAN PENDEKATAN KOTEKSTUAL


DALAM PELAKSANAAN KTSP DI SMA N I CIHAURBEUTI

A. APA ITU PENILAIAN BERBASIS KELAS (PBK)?


Peilaian dalam KBK dan KTSP menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif
guna mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri
sendiri. Karena itu, penilaian dilaksanakan dalam kerangka penilaian berbasis kelas (PBK).
Dikatakan PBK karena kegiatan penilaian dilaksanakan secara terpadu dalam kebiatan
pembelajaran.
Puskur (2004) menyatakan bahwa PBK merupoakan suatu kegitan penmngumpiulan
informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan
sehingga penilaian tersebut akan “ mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. Salah satu
prinsip penilaian berbasis kelas ialah penilaian dilakukan oleeh guru dan siswa. Hal ini perlu
dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang palinmg tahu tingkat
pencapaian belajar ssiswa yang diajaarnya. Selain itu, siswa yang telah diberitahu oleh guru
tersebut bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan
kemampuannya. Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya, yaitu tidak terpisahkan dari KBM,
menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan no tes),
mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasdi pada kompetensi, valid,
adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.
Penilaian tersebut dilakukan, baik dalam bentuk tes tertulis (paper and pencil test), kinerja
atau penampilan (performance), penugasan (project), hasil karya (product), maupun
pengumpulan kerja siswa (portopolio). Setelah melakukan serangkaian penilaian yang sesuai
dengan prinsip-prinsip di atas, orang tua siswa akan menerima laporannya secara komunikatif
dengan menitikberatkan pada kompetensi yang telah dicapai oleh anaknya di sekolah.
Dalam praktiknya, KBK ini harus memerhatikan tiga ranah (domain), yaitu ranah
pengetahuan (kognitif), ranah sikap (afektif), dan ranah keterampilan (psikomotor). Ketiga
ranah ini dinilai secara proforsional sesuai dengan sifat mata pelajaran atau materi
pe,mbelajaran yang akan dikenakan pada siswa.
Selanjutnya hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan PBK adalah
sebagai berikut;
 Memandang penilaian sebagai bagian integral dari kegiatan pebelajaran.
 Mengembangkan strategi pembelajaran yang mendorong dan memperkuat proses
penilaian sebagai kegiatan refleksi (bercermin diri dan pengalaman belajar).
 Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
 Mengakomodasi kebutuhan khusus siswa
 Mengembangkan sistem pencatatan yang menyediakan cara yang bervariasi dalam
pengamatan belajar siswa.
 Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat
keputusan tentang tingkat pencapaian siswa.
Apabila dikaitkan dengan komponen ke tujuh dalam pendekatan kontekstual, yaitu
penilaian autentik (aunthentic assessment), konsep dan prinsif penilaian yang dikembangkan
KBK dan KTSP tidak ada perbedan, bahkan sangat sinergis. Keduanya beranggapan bahwa
penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau
informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Dengan demikikan, penilaian
diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang telah terkompul
ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung, bukan semata-mata pada hasil
pembelajaran.
Dengan demikian, prinsip dasar penilaian autentik yang menjadi patokan pendekatan
kontekstual, dapat diterapkan sepenuhnya dalam pembelajaran berbasis kompetensi. Prinsip-
prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
 Penilaian bukan menghakimi siswa, tetapi untuk mengetahui perkembangan
pengalaman belajar siswa.
 Penilaian dilakukan secara komprehensif dan seimbang antara penilaian pross dan
hasil.
 Guru menjadi penilai konstruktif (constructive evaluator) yang dapat merefleksikan
bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa menghubungkan apa yang mereka ketahui
dengan berbagai konteks, dan bagaimana perkembanganbelajar siswa dalam berbagai
konteks belajar.
 Penilaian memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengembangkan penilaian diri
(self assessment) dan penialaian sesama (peer assessment).
 Penilaian mengukur keterampilan dan performansi dengan kriteria yang jelas
(performance-based).
 Penilaian dilakukan dengan berbagai alat secara berkesinambungan sebagai bagian
integral dari bagian proses pembelajaran.
 Penilaian dapat dimanfaatkan oleh siswa, orang tua dan sekolah untuk mendiagnosis
ksulitan belajar, umpan balik pembelajaran, dan/atau untuk menentukan prestasi siswa.
Dalam pratiknya PBK sangat beragam. Jenis model mana yang diipakai amat bergantung
pada jenis kompetensi dan indikator hasil belajar yang ingin dicapai, type materi
pembelajaran, dan tujuan penilaian itu sendiri. Keragaman PBK tersebut trlihat ada
diagram berikut;

DIAGRAM
Kergaman PBK tersebut tidak dimaksudkan memberikan keleluasaan guru untuk
menerapkan dengan seenaknya jenis penilaian tertentu. Sebaliknya, dengan kergaman PBK
tersebut guru dituntut lebih profsional dan bertanggung jawab keika menentukan pilihannya.
Apabila ita memperhatikan rambu-rambu penilaian yang disarankan KBK dan prnsip
penilaian yang dianut pendekatan kontekstualternyata ada perubahan cara pandang atau
paradigma yang cukupmendasar tentang visi dan misi penilaian dalam pembelajaran.
Perubahan tersebut terlihat pada tabel berikut.

Perubahan Paradigma Penilaian


Paradigma Lama Paradigma Baru
 Tujuan Penilaian; menghakimi,  Tujuan penilaian; mengetahui
memvonis siswa perkembangan belajar siswa
 Pelaksanaan; akhir satuan  Pelaksanaan; terintegrasi daplam
pembelajaran proses pembelajaran
 Jenis penilaian; tertentu dan tunggal  Jenis penilaian; bervariasi dan
komprehensif
 Sistem penilaian; dilakukan guru  Sistem penilaian; dilakukan guru dan
siswa
 Kegunaan; untuk menentukan prestasi  Kegunaan; untuk menentukan
siswa ketercapaian kompetensi siswa

Atas dasar paradigma baru dalam penilaian tersebut, saat ini telah berkembang istilah
asesmen (ssessment), yaitu proses pengumpulan berbagai informasi dan data pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keputusan profesional tentang program
dan pelaksanaan pembelajaran serta mewmberikan balikan terhadap perkembangan siswa.
Asesmen ini dipandang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran untuk mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran- bahan tujuan pendidikan-yang ebih utuh dengan standardisasi
yang tinggi. Dengan asesmen ini diharapkan akan bisa mengatasi keterbatasan metode
perekaman hasil belajar yang berupa performansi dan laporan tertulis. Untuk mengetahui
kedudukan asesmen dalam kegiatan penilaian, Popham (1999) memvisualisasikannya sebagai
berikut.
Apa saja bentuk dan teknik yang basa diterapkan dalam penilaian kelas?
Ada berbagai bentuk dan teknik yag biasa dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu (antara)
penilaian kinerja (performance), penilaian penugasan (proyek/project), penilaian hasil kerja
(produk/product) penilaian tes tertulis (paper & pen), penilaian portofolio (portofolio), dan
penilaian sikap. Masing-masing bentuk penilaian tersebut diuraikan secara garis besar berikut
ini.

B. APA ITU PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE)?


Penilain kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sbagaimana yang terjadi. Penilaian biasanya dgunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
berpidato, pembacan puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa dalam diskusi,
menari, memainkan alat musik, aktivitas olahraga, menggunakan peralatan laboratorium,
mengopersikan suatu alat, dan aktivitas lain yang bisa diamati/diobservasi.

Bagaiman langkah penerapan penilaian kinerja?


Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah seagai berikut;
 Identifikasikan semua aspek penting
 Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan.
 Usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dan tidak terlalu banyak.
 Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati.
 Apabila menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria untuk setiap pilihan
(misalnya: baik apabila…., cukup apabila…., kurang apabila….).

Penilaian kinerja dapat menggunakan dua kemungkinan instrumen, yaitu;


 daftar cek ( ya-tidak );
 skala rentang ( sangat kompeten- kompeten-agak kompeten-tidak kompeten).
Bagaimana perencanaan penilain kinerja?
Penilaian kinerja memerlukan eviden atau bukti pencapaian siswa dalam mata pelajaran
tertentu. Kegunaan eviden ini adalah untuk menarik kesimpulan tingkat siswa. Karena itu,
eviden harus;
- relevan dan mencakup (isu validitas/kesahihan).
- memenuhi jumlah (isu reliabilitas/keajegan).

Bagaimana menentukan tingkat kinerja siswa?


Ketika tingkat kinerja siswa hendak ditentukan untuk menentukan tingkat pencapaian siswa,
ada dua hal perlu menjadi pertimbangan, yaitu
- metode penentuannya,
- keterbandingan keputusan.
Estimasi dan pelaporan kemajuan belajar siswa bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu
estimasi subjektif dan estimassi objektif. Estimasi subjektif bisa dipakai untuk kepentigan
poenilaian formatif, sedangkan estimasssi objektif biasa dipakai untuk kepentingan peniulaian
sumatif.
Dalam praktiknya, penilaian kinerja dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu
1. Penilaian kinerja dalam bentuk observasi informal
Kualitas informasi yang didapat dari kelas hari demio hari berkenaan dengan kinerja
siswa sebagai basis pemantauan kemajuan siswa dapat ditingkatkan dengan:
- observasi terfokus pada indikator hasil belajar yang penting,
- pencatatan observasi yang sistematis.
Observasi terfokus pada peristiwa yang bermakna, terkait dengan tuntutan
kompetensi dalam kurikulum.
Misalnya;
- perilaku siswa yang menyimpang
- gambaran/ bukti nyata tentang tingkat keterpahaman siswa atau ketidakpahaman siswa
tentang kompetensi tertentu,
- bukti nyata berkaitan dengan kompetensi spesifik dari kurikulum.
Pencatatan observasi seyogyanya terorganisasi dengan baik, mudah digunakan, efisiensi,
mudah diakss informasinya, mencerminkan pertumbuhan/kemajuan, dan menserminkan
pencapaian kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Secara teknis, pencatatan observasi dapat
menggunakan sistem kartu, sistem komputer, daftar catatan singkat kelas, atau format
observasi.

2. Penilaian kinerja dalam bentuk formal


Penilaian ini merupakan penilaian yang direncanakan untuk mengobservasi siswa yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan tertentu yang direncanakan. Guru memilih konteks tertentu
dan metode yang digunakan, yang evidennya dapat digunakan untuk menentukan tingkat
pencapaiankompetensi yang berkaitan dengan kinerja siswa.
Serangkaian pertanyaan yang perlu dijawab dalam perencanaan penilaian kinerja formal
adalah sebagai berikut:
 Seberapa besar manfaat eviden itu relevan pada kompetensi siswa yang diharapkan?
(pertanyaan ini menjawab kesesuaian penilaian kinerja dengan hasil belajar dalam
kuriokulum).
 Seberapa jauh eviden itu mewakili (sampel) kompetensi yang diharapkan? (pertanyaan ini
menjawab kedalaman dan keluasan yang dikehendaki kurikulum yang diukur dalam
penilaian kinerja)
 Seberapa adil tugas yang dirancang mencerminkan kekuatan dan kelemahan siswa?
(pertanyaan ini menjawab kejelasan rentang kemampuan/kompetensi yang akan dipakai
panduan dalam penilaian kinerja)

Penilaian kinerjapun bisa dilakukan oleh siswa sendiri melalui penilaian diri. Hasil
penialaian ddiri oleh siswa bisa digunakanguru untuk menentukan rentang sikap siswa atas
sesuatu aktivitas.

3. Penilaian kinerja dalam bentuk keterbandingan.


Penilaian kinerja keterbandingan ini mengarah pada hal-hal berikut;
 Kesesuaian degan kurikulum: aspek kinerja siswa yang dinilai mencakup kompetensi-
kompetensi yang diharapkan kurikulum.
 Adil: aspek kinerja siswa yang dinilai adil untuk semua anak.
 Standar: kondisi penilaian terstandar bagi satu siswa ke siswa lainnya.
 Keumuman: aspek kinerja siswa yang dinilai dapat digeneralisasikan dari tugas-tugas
yang dikerjakan.
Dalam praktiknya, penilaian kinerja keterbandingan dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut.
 Penilaian kinerja keterbandingan berupa tugas-tugas terstruktur
 Kriteria penilaian dirumuskan secara spesifik
 Level estimasi penempatan kemampuan siswa harus dirumuskan secara spesifik
Agar penentuan pencapaian kinerja keterbandingan mencapai sasaran, penilaian kinerja
harus:
 Dirumuskan kriteria secara cermat dari ketercapaian kinerja.
 Ada konsistensi penafsiran kriteria
 Menggunakan rumusan kriteria yang tepat
 Teridentifikasi adanya keperbedaan secara sistematis.
Pelapoiran hasil penilaian kinerja keterbandingan dirangkum dalam bentuk rentang nilai
misalnya sebagai berikut.
A: Siswa secara konsisten menampilakan….
B: Siswa pada umumnya menampilkan ….
C: Siswa mampu menampilakn….
D: Siswa belum konsisten menampilkan….
E: Siswa sangat jarang menampilakan kemampuan ….

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendesain penilaian kinerja, yaitu
 Apakah penlaian kinerja untuk penilaian formatif atau sumatif?
 Penilaian kinerja mengacu pada kompetensi apa dalam kurikulum?
 Apakah eviden yang terdapat dalam penilaian kinerja relevan dengan tujuan?
 Kegiatan-kegiatan apa yang akan diobservasi dalam penilaian kinerja?
 Ada berapa tugas dan berapa kali tugas tersebut dilaksanakan siswa terkait dengan
penilaian kinerja?

Apa saja fokus, pencatatan observasi, penentuan tingkat kinerja, siswa yang perlu diperhatikan
guru?
 Kompetensi mana yang anda targetkan, dan bagaimana?
 Siswa mana yang akan anda observasi, dan bagaimana?
 Bagaimana metode pencatatan yang akan anda gunakan?
 Bagaimana anda akan menentukan tingkat kemampuan siswa?
 Bagaimana kiteria yang akan anda gunakan?
 Bagaimana tingkat reliabilitasi pertanyaan saudara?
Proses desian penilaian kinerja
Menentukan tujuan Deskripsikan tujuan
Review: kesesuaian dengan tujuan kompetensi dalam
kurikulum.
Menentukan target yang akan Buat daftar kompetensi dalam kurikulum
dicapai berdasarkan kurikulum Review: mana yang relevam, peta kemajuan kompetensi, dan
hasil belajar yang diharapkan.
Menentukan detail kinerja Tentukan jumlah kegiatan/peristiwa
yang akan diobservasi Review: Efisiensi, penggambaran perkembangan kemajuan,
keadilan gender, budaya, bahasa.
Mementukan metode, fokus - tentukan fokus kemampuan.
dan pencatatan observasi serta - tentukan siswa mana yang akan diamati
penentuan kompetensi - tentukan bagaimana anda akan mencatat observasi.
- tentukan bagaimana anda menentukan tingkat kompetensi
siswa.
- review: bagaimana yang komunikatif.
Menentukan metode estimasi - deskripsikan metode estimasi peta kemajuan belajar.
dan pelaporan kemajuan siswa - tentukan metode pelaporan dalam kaitannya dengan peta
kemajuan belajar.
- review: memerhatikan jenis tugas dan penerima laporan.

C. APA ITU PENILAIAN PENUGASAN (PROYEK/PROJECT)?


Penilaian penugasan atau proyek merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian terhadap suatu tugas
yang mengandung investigasi harus selesai dalam waktu tertentu. Investigasi dalam penugasan
memuat beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan
penyajian data.

Contoh penilaian proyek:


- investigasi matematik
- pengaruh olahraga pada postur tubuh
- praktik invstigasi fisika
- air di rumah kita (multidisiplin)
- perancangan tata ruang sekolah

Penilaian penguasaan bermanfaat untuk menilai:


- keterampilan menyelidiki secara umum,
- pemahaman dan pengetahuan dlam bidang tertentu,
- kemampuan mengaplikasi pengetahuan dlaam suatu penyelidikan, dan/atau
- kemampuan menginformsikan subjek secara jelas.

Type penilaian proyek


Ada 2 type penilaian proyek, yaitu
- Penilaian pryek yang menekankan p[ada proses, misalnya:
- merencanakan dan mengorganisasikan ivestigasi.
- bekerja dalam tim.
- Penilaian proyek yang menekankan pada produk, misalnya:
- mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan.
- menganalisis dan menginterpretasi data.
- mengkomunikasikan hasil.
Langkah-langkah penilaian proyek yang berfokus pada proses:
1. Merencanakan penilaian
- Melihat, kesesuaiannya dengan kompetensi yang dituntut kurikulum, misalnya;
1. kerja ilmiah
2. berpikir dan bekerja sistematis
3. menggunakan alat sains
4. kerja matematik
5. mengumpulkan data
- Dapat dikelola
1. topik tidak terlalu luas dan tidk terlalu sempit
2. topik terlau mudah dan tidk terlalu sulit

2. Merancang spesifikasi proyek yang berfokus pada proses


- memilih topik (dapat dipilih oleh siswa dari tofik-topik yang disediakan guru).
- memetakan area yang akan dicakup (dapat ditempuh dengan curah pendapat, jariong are
yang akandicakup),

3. Melaksanakan pencatatan kegiatan oleh siswa sendiri

Beri tanda (v) sukar mudah Sangat


mudah
Menggunakan keterampilan merencnakan
1. memahami topik
2. membuat pert penelitian
3. mencari informasi data
4. menyeleksi ertanyaan
5. membuat rencana tindakan
Menggunakan informasi data
1. mengidentifikasi sumber data
- di sekolah
- di luar sekolah
Menggunakan keterampilan proses
1. mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi
2. menemukan informasi yang belum diketahui sebelumnya
3. menjawab pertanyaan
4. mengedit pekerjaan sendiri
Menggunakan keterampilan berbagi informasi
1. Menyajikan laporan
Menggunakan keterampilan evaluasi
1. melaksanakan rencana tindakan
2. belajar menggunakan keteramplan dalam kegiatan ini

Anda mungkin juga menyukai